Ir. Abdul Wahid Surhim, MT. Anilisis Sistem Proses.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KELOMPOK 4 : ADHI SEPTIYANTO ADHI SEPTIYANTO NOFID RIZAL SUKIMAN NOFID RIZAL SUKIMAN RIZKY ADITYA WIJAYA RIZKY ADITYA WIJAYA.
Advertisements

MODUL 5.
DISTILASI.
Pengantar Teknik Kimia Sesi 1: Peralatan Proses
Oleh Kelompok 3:  Andriyansyah  Arie Kurnia  Budi Santoso  Endah Kusuma Rani ANALISIS SISTEM PROSES Dosen: Ir. Abdul Wahid, MT Ir. Tania Surya Utami,
MODUL 2.
PERANCANGAN ABSORBER KELOMPOK 20 PERANCANGAN ABSORBER
1 System Dynamics Ir. Abdul Wahid, MT. Departemen Teknik Gas dan Petrokimia FTUI.
KIMIA DASAR REAKSI KESETIMBANGAN DENGAN TETAPAN KESETIMBANGAN DAN DERAJAT DISOSIASI.
KELOMPOK 8 SEPARATOR Nama kelompok : Rezawadi prayogi ( )
Analisis dan Simulasi Proses Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.
REAKTOR UNTUK POLIMERISASI.
PENYULINGAN (DESTILASI)
Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia FTUI
ATK I PROSES DAN VARIABEL PROSES
Pengantar Teknik Kimia Sesi 1: Peralatan Proses
A. METODE SHORT-CUT 1. METODE BROWN-MARTIN (1939) - Menghitung Reflux (L/D) Minimum - Reflux(L/D) Perhit Lebih Besar Dari Reflux (L/D)Min - Merekomendasikan.
ATK I DASAR-DASAR NERACA MASSA
Karakteristik Respon Dinamik Sistem Lebih Kompleks
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Analisis dan Simulasi Proses
MODEL MATEMATIKA Persamaan aljabar Persamaan diferensial
MODUL 4.
Pendahuluan Rasio nilai Nasikin: Misri = 1:1 Penilaian Saya =
Contoh Simulasi Proses: ABSORPSI
Pengantar Teknik Kimia Sesi 1: Peralatan Proses
PENCAIRAN GAS SELAIN NEON, HIDROGEN DAN HELIUM
Computational Method in Chemical Engineering (TKK-2109)
OTK IV DOSEN PENGAMPU : 1. Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT
4. METODE WANG AND HENKE (1966)
Reaktor batch (Batch Reactor)
THE EQUILIBRIUM STATE OF DILUTE GAS
BAB VIII Larutan Sifat dasar larutan Konsentrasi larutan
2. METODE UNDERWOOD’S (1948) xaF = total fraksi mol a dalam feed
Tips Penentuan Definisi  Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.
MODUL 3.
DISTILASI/PENYULINGAN
BAB 3 PERSAMAAN KEADAAN.
A. Agung Putu Susastriawan., ST., M.Tech
PRINSIP – PRINSIP KESETIMBANGAN KIMIA
VALIDASI ROC KURVA ANALISIS REGRESI
6. 21 Termodinamika Larutan Non ideal 6
PENINGKATAN TITIK DIDIH
PENYUSUNAN MODEL TENTANG KELAKUAN DINAMIK DAN STATIK DARI PROSES KIMIAWI Input : m, d, d’ Output : y, z Input : 1. Disturbance : a. Measured.
Azas – Azas Teknik Kimia “Kontrak PerkuliahaN” Prodi D3 Teknik Kimia fakultas teknik industri upn veteran yogyakarta Retno Ringgani, S.T., M.Eng.
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
SIFAT-SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
SEPARASI.
Pengolahan Minyak bumi
Karakteristik Umum Larutan Ideal
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XII SEMESTER 1
Diagram Fasa 1 Gabriel Sianturi.
DESTILASI.
LARUTAN ELEKETROLIT DAN NON ELEKTROLIT
MATERI V PROSES DISTILASI ATMOSFERIK PROSES DISTILASI VACUUM
5. Distilasi Distilasi adalah suatu proses pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih diantara komponen-komponen yang ada.
High Performance Liquid Chromatography
KESETIMBANGAN FASE OLEH : RIZQI RAHMAT MUBARAK BUDI ARIYANTO
Diagram fasa dan kesetimbangan fasa
OLEH : Nurwahida ( ) Rabianti ( )
DESTILASI.
DESTILASI.
HUBUNGAN KP , KC dan KX Dari persamaan umum : Gr = G0 + RT ln K
MODUL 5.
PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XII SEMESTER 1 Aries Eko Wibowo.
Gaya Antarmolekul Cairan
LOGO MENGOPERASIKAN PERALATAN DISTILASI KELAS XI KIMIA INDUSTRI Salma Nailul Muna, ST.
Transcript presentasi:

Ir. Abdul Wahid Surhim, MT. Anilisis Sistem Proses

Ideal Binary Distilation Kelompok 7: Dhany Yessi V Niswatul Ch

Enam Tahap Pemodelan Definisikan Sasaran Siapkan Informasi Rumuskan Model Tentukan Solusi Analisa Hasil Validasi Model

Distilasi Distilasi adalah pemisahan cairan yang terdiri dari dua komponen atau lebih berdasarkan perbedaan titik didih dari komponen-komponen tersebut.

Sasaran Mengetahui pengaruh perubahan variabel- variabel yang ada terhadap komposisi output di distilat dan bottom

Distilation Column Schematic Diagram

Distilation Column Tray

Asumsi yang Digunakan Larutan hanya terdiri dari dua komponen. Aliran equimolal Untuk semua stage kecuali feed stage, laju alir uap dari suatu stage sama dengan laju alir molar uap pada stage dibawahnya. Sedangkan cairan yang meningggalkan stage sama dengan cairan yang mengalir dari stage diatasnya. Uap yang meninggalkan stage seimbang dengan cairan yang ada pada stage.

Variabel Subskrip xFraksi mol komponen ringan dalam fasa cair yFraksi mol komponen ringan dalam fasa gas αVolatilitas relative iNama stage ViVi Laju alir molar uap LiLi Laju alir molar cairan MiMi Tahanan molar cairan qfqf Kualitas aliran umpan RRefluk DLaju alir molar distilat V rebioler Laju alir molar reboiler BLaju alir molar produk bawah

Material Balances Semua stages kecuali feed, condenser, dan reboiler:

Material Balances Feed Stages: Condenser:

Material Balances Reboiler

Modeling Equations Rectifying section Stripping section

Modeling Equations Overhead receiver component balance: Rectifying section component balance( from i=2 to NF-1):

Modeling Equations Feed stage balance: Stripping section component balance (from i = NF+j to NS-1):

Modeling Equations Reboiler component balance:

Equilibrium Relationship Hubungan konsentrasi fasa cair dan uap:

Steady State Equations Diperoleh Jika f(x)=0 Overhead Receiver Component Balance: Rectifying Section Component Balance:

Steady State Equations Feed Stage Balance: Stripping Section Component Balance: Reboiler Component Balance:

KASUS Sebuah tray kolom sederhana (3stage) dengan overhead condensor sebagai stage1, feed tray sebagai stage2, dan reboiler sebagai stage3. Parameter-parameter dan input yang digunakan adalah: – α = 5 – R = 3 mol/menit – q F = 1 – F = 1 mol/menit – D = 0.5 mol/menit – Z F = 0.5 mol fraksi LK

Cont’d Tentukan komposisi uap di setiap stage beserta perilaku dinamis dan analisis sensitivitasnya jika diketahui komposisi liquid sebagai berikut: x1 = 0.703(komposisi destilat) x2 = 0.486(komposisi feed tray) x3 = 0.297(komposisi produk bawah)

Cont’d - Anggap sistemnya berperilaku dinamis, dengan kondisi awal dari komposisi stage menyerupai solusi steady state. Parameter tambahan yang ditambahkan uintuk simulasi dinamik adalah molar hold up pada setiap stage: – M1 = MD = 5 mol – M2 = MT = 0.5 mol – M3 = MB = 5 mol

Tentukan Solusi Model Grafik Time series Scatter Bar

Time Series

Scatter (x1 vs x2)

Scatter (x3 vs x2)

Bar

Analisa Sensitifitas Perubahan α

Cont’d Perubahan zf

Cont’d Perubahan LR

Cont’d Perubahan MT

Kesimpulan Variabel yang paling mempengaruhi output distilat dan bottom adalah zf