Agenda Setting dan Framing

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Fenomena Komunikasi Massa
Advertisements

Berita Politik dan Perubahan Tanggapan Kognitif Pemilih Pemula di Kota Bandung Tentang Fungsi-fungsi Sistem Politik Oleh: Karim Suryadi Syaifullah Prayoga.
PENDAHULUAN KOMUNIKASI MASSA
Teori Public Relations
BAB ORIENTASI KONSEP PPO
Disampaikan pada mata kuliah pengantar psikologi sosial Fisip Unair
OPINI PUBLIK TM-2 STIKOM PROSIA By: Yang Gusti Feriyanti,M.IKOM.
PSIKOLOGI PENDIDIKAN TERJEMAH Hal : 49 s.d. 71 Oleh : Masriah Kelas : 23.2 Jurusan : Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas.
OPINI Publik Dari TINJAUAN ilmu Sosial
Komunikasi massa Puri Kusuma D.Putriii. “Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet.” (Napoleon)
Pengaruh Komunikasi Massa Terhadap Masyarakat dan Budaya
Minggu 3, Jumat 3 September 2010
Pengertian komunikasi Interpersonal
AGENDA SETTING MAXWELL MCCOMBS DAN DONALD SHAW
Pengertian, Unsur, Fungsi
Teori-teori Komunikasi Massa
Asumsi Operasional Agenda Setting Dimensi-dimensi Catatan
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG
Kajian Budaya berdasarkan penelitian Stuart Hall
Mengapa Analisis Media itu Penting?
11. Saran Masukan untuk Kajian Pengaruh Media Massa) Halaman Bentuk keterbukaan, ketidakpedulian, atau oposisi, kecanggihan atau kenaifan dan skema.
Agenda Setting & Framing
BAB ORIENTASI KONSEP PPO
Komponen dan strategi komunikasi. komponen komunikasi 1. komunikator 2. Pesan 3. Media 4. Komunikan 5. Efek (pengaruh)
Mass Media Effects SAP 2 Recap by “The Invation of Mars” 30 Oktober 1938; kepanikan 1 juta warga AS karena siaran radio yang menggambarkan serangan.
Dwiyatna Widinugraha S.Sos., M.A.
Spiral of Silence Theory
Efek-efek Komunikasi Massa Pertemuan 6
Teori-teori Komunikasi Massa
Agenda Setting Pengantar
Komunikasi massa. “Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet.” (Napoleon)
Media Massa dan Kejahatan
Komunikasi Massa.
LANDASAN KURIKULUM DEDE ROSYADA.
Pendekatan ilmiah vs non ilmiah
Persepsi Benda dan Persepsi Sosial
TRADISI - TRADISI DALAM TEORI KOMUNIKASI
Fenomena Komunikasi Massa
Manajemen Public Relations
MEMAHAMI DAN MENGEVALUASI TEORI KOMUNIKASI MASSA
Latar Belakang Permasalahan Tujuan Penelitian Manfaat
BAB ORIENTASI KONSEP PPO
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
Efek komunikasi massa Komunikasi Persuasif Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
Manajemen Opini Publik Versus Opini Publik
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
Start.
UNIVERSITAS MERCUBUAN YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI 2014 PERTEMUAN KE 11 & 12 KOMUNIKASI & OPINI PUBLIK.
“Strategi Pemilihan Tema Berita Dalam Program Berita “Suara Anda” Metro TV?” Andi Ahmad M 2008 –
KOMUNIKASI MASSA.
Kuliah 6 Editorial dan Penyuntingan Berita
TEORI KOMUNIKASI MASSA
“Teori Agenda Setting” Komunikasi Massa FISIP UMJ Evindya Dwi Prita ( ) Lia Zuraidah Hasibuan ( ) Imam Latif ( ) Rudi Setiawan.
ASUMSI – ASUMSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
Opini Publik pada masyarakat termediasi
Dinamika opini publik.
Efek – Efek Komunikasi Massa
KONSUMSI TEKS.
KOMUNIKASI POLITIK DAN OPINI PUBLIK
Teori-teori Komunikasi Massa
Teori Komunikasi Massa 2
Komunikasi dan Perilaku Manusia
KOMUNIKASI MASSA ADE SAPUTRA NASUTION. Ayo Bermain! Ayo Bermain! Buatlah kelompok dengan anggota 5 orangBuatlah kelompok dengan anggota 5 orang Diskusikan.
UNIT 7: PENDEKATAN PSIKOLOGI DAN SOSIOLOGI
Metode “Agenda Setting” dalam Penelitian Komunikasi Oleh: Kelompok 1 & Kelompok 2.
EFEK MEDIA TEORI SPIRAL KEHENINGAN Ketua : Restu Anggraeny Dwi Sartika ( ) Anggota : Deliana Yulianti ( ) Gilang Gandara ( )
Teori Komunikasi Massa 2
DISCOURSE ANALYSIS (ANALISIS WACANA)
Teori-teori Komunikasi Massa
Teori Komunikasi Massa
Transcript presentasi:

Agenda Setting dan Framing Kelompok Kajian dan Dampak Media: Amanda Roberta Zevannya Denasty Putri Puspita Aulia Aurora Yusdar

Level Pertama dan Kedua Agenda Setting Penelitian agenda setting dimulai oleh McCombs dan Shaw’s (1972 ) dalam pemilihan presiden tahun 1968. Mereka menghubungkan isu utama pers kepada masyarakat, dengan tujuan agar perhatian pers kepada isu kampanye mempengaruhi pemilih tentang isu yang penting tersebut. Dugaan utama teori agenda setting : Kemampuan media untuk menyampaikan hal yang penting melalui penempatan dalam agenda baru. Kemampuan media untuk membentuk agenda publik, Lyengar and Kinder (1987) . Pengaruh media sebagai produk dari sebuah interaksi dengan sistem pikiran individu.

Level Pertama dan Kedua Agenda Setting Level pertama dari agenda seting: Mengeksplore tingkat perhatian satu isu yang menonjol diantara masyarakat, namun tidak fokus pada perbedaan yang sedikit dari ulasan dalam suatu isu. Bagaimana media menutupi suatu isu dan meninggalkannya hanya sebatas topik luar” Entman (1989) menekankan “sebuah interaksi diantara pesan media dan apa yang dibuat penonton” (p.349), termasuk bahwa media tidak hanya menjelaskan kita “apa yang kita pikirkan” tapi apa “yang harus kita pikirkan.”

Level Pertama dan Kedua Agenda Setting Level kedua dari agenda seting: Berita mempengaruhi opini publik. Politisi dan Jurnalis menggolongkan sebuah isu yang membuat penyetujuan tentang pemahaman suatu isu kepada penonton. (Gidin 1980). Pemahaman ini tentang kerangka pikiran dan pengaruhnya yang menyediakan cara menggambarkan kekuatan media dengan menggiring pikiran individu terhadap sebuah pemahaman tentang situasi atau objek. Menyuruh penonton bukan hanya memikirkan apa yang mereka pikirkan, tapi apa yang mereka harus pikirkan.

Framing Adalah proses dimana terdapat tekanan atau konstruksi pengaruh pesan yang dipahami oleh penerima (Goffman 1974). Dalam Sosiologi, Bateson (1972) mengadopsi hiasan dari kerangka/framing gambar untuk menjelaskan cara kerangka pikiran menyusun informasi dan menyediakan sebuah pandangan kepada penerima pesan untuk memahami subjek masalah. Dalam psikologi, Bock dan Loebell (1990) memberikan gambaran; Sebuah kerangka bangunan termasuk pintu dan jendela yang terbuka yang dimasuki pengunjung yang berpengalaman dengan interior, mungkin pemikiran kerangka media yang tampak secara khusus ada dalam pikiran pengunjung.

Framing Dengan struktur catatan pers yang mengitari berbagai kerangka atau tema; jurnalis membentuk pemahaman isu atau peristiwa bagi penonton. Seperti penelitian yang fokus pada efek kerangka baru pada pikiran, sifat, dan perilaku yang menghasilkan pengetahuan, opini publik, dan pembuatan keputusan.

Priming Pembentukan kerangka sering dihubungkan dengan agenda seting melalui priming. Priming adalah bagaimana pengetahuan (pengalaman) sebelumnya mempengaruhi penerima pesan dalam memahami pesan dari isu yang ditampilkan Framing dan priming membagi banyak dalam kebiasaan. Sebagai level dasar, mereka menggambarkan bagaimana jumlah struktur interaksi pesan dengan struktur kognisi anggapan dari penonton. Lyenger dan Kinder (1987) mengidentifikasi framing dan priming sebagai efek yang masuk untuk karakter sejumlah pesan yang menyumbangkan beberapa pemikiran yang digunakan dalam pembuatan pernyataan

Priming Chong dan Druckman (2007b) menunjuk framing dan priming sebagai proses yang dapat ditukar. Layaknya Price dan Tewksbury (1997) berpendapat, efek framing ditunjukkan langsung pada pesan yang ditampilkan, sedangkan efek priming adalah sebuah produksi pengulangan dan rentetan dari jumlah yang ditampilkan.

Kesimpulan Agenda setting: media memilih informasi mana yang akan ditampilkan dan diterima oleh masy. Sehingga mereka akan mengonsumsi berita yg terpilih itu. C/ pemberitaan lumpur sidoarjo yang terus menerus Framing : Bagaimana media membentuk sudut pandang yang berbeda dalam membingkai pikiran masy. C/ tv one dan metro tv menampilkan sudut pandang yang berbeda Priming : Masyarakat telah memiliki pengetahuan/ pengalaman sebelumnya tentang suatu topik sehingga akan mempengaruhi penilainnya.

Pendekatan Studi Efek Framing Precision VS Realism Precision : Menghilangkan kemungkinan bahwa efek ini disebabkan oleh sesuatu yang lain daripada frame. Realism : Menyesuaikan berita aktual,, mengorbankan kemampuan untuk mengisolasi yang eksperimental pergeseran unsur teks. Context-specific VS Context-Transcendent Context-Specific : Frame yang secara inheren terikat pada konteks masalah mereka. Context-Transcendent : Frame yang memiliki unsur-unsur umum sehingga berlaku pada isu-isu yang berbeda.

Contoh Penelitian Efek Framing Precision-Specific Shen dan Edwards (2005) : reformasi kesejahteraan. Precision-Transcendent Shah, dkk : kandidat politik pada perawatan kesehatan. Realism-Specific Nelson, Clawson, dan Oxley (1997) : toleransi penilaian. Realism-Transcendent Rhee (1997) : berita-berita tentang wali kota Philadelphia tahun 1991 pemilu.

Blending Approaches mengembangkan penelitian hibrida yang menghindari beberapa keterbatasan yang telah dikemukakan sebelumnya. Persaingan Frame

Framing Moderator Karakteristik Penonton : frame media memiliki dampak terbatas bagi individu yang kuat Pesan fitur dan resonansi frame dengan kognisi yang ada : efek membingkai tidak tergantung hanya pada fitur bingkai sendiri tetapi juga beresonansi dengan nilai yang dianut individu. Faktor situasional: kehadiran counterframes cenderung mengurangi efek framing.

Akibat Framing Kajian mengenai framing  kajian kognitif  interpretasi isu dan pembentukan makna  mengumpulkan dan mengingat informasi, belajar melalui berita Hasil afektif dan perilaku diteliti untuk mencari hasil kognitif Dampak pada perilaku  pengambilan keputusan (voting)

Kajian efek framing terdahulu  kajian efek framing masa depan Efek message frames: model proses kognitif tradisonal Message frames berinteraksi dengan orientasi dan memori khalayak Proses ini : ketersediaan, aplikabilitas, aksesibilitas, aktivasi, asosiasi, dan ketergunaan

Proses Efek kognitif Construct Accessibility Activation to Working MEmory Associated Constructs Judgemental Application Availability Memory Store Construct Availability

Penelitian Framing Masa Depan 1. kecemasan akan paradigma yang rusak  mensyukuri keragaman pengetahuan 2. memperluas konsep teoritis mengenai framing 3. peneliti framing dan agenda setting memperluas fokus penelitiannya 4. efek framing kompleks, tidak langsung, heterogen 5. dibuat lebih ambisius pada proses yang terdahulu