Modul-4, data M Arief Latar

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Advertisements

SMK MARSUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
PENGUKURAN ENERGI FISIK SEBAGAI TOLOK UKUR PERBAIKAN TATA CARA KERJA
IX. PENGARUH CUACA/IKLIM TERHADAP TERNAK
FISIOLOGI KERJA by YFN.
Selamat Datang Dalam Tutorial Ini 1. Petunjuk Dalam mengikuti tutorial jarak jauh ini, pertanyakanlah apakah yang disampaikan pada setiap langkah presenmtasi.
KALORI Kalori dibutuhkan untuk memberikan energi pada tubuh manusia agar dpt berfungsi dg baik BP yg dikonsumsi rakyat Indonesia – Kandungan Karbohidrat.
BAJU WIDJASENA BAGIAN K3 FKM UNDIP
KEBUTUHAN ENERGI UNTUK METABOLISME BASAL (AMB)
BAB 12. BINATANG DAN LINGKUNGANNYA. Konsep Ketersediaan Energi Sebuah pernyataan mengatakan bahwa kalor yang masuk dikurangi kalor yang keluar sama dengan.
KEBUTUHAN TERNAK Kebutuhan hidup pokok (maintenance): kebutuhan nutrien basal yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang minimal tanpa melakukan.
TEKNIK PLUMBING DAN SANITASI
Modul-2/Muh Arief Latar
Ayo Bersepeda! Bumi semakin tua, manusia pun cepat meninggal. Mengapa? Salah satunya mungkin karena gaya hidup mereka yang serba instan. Ada makanan cepat.
PROGRAM PASCASARJANA UNESA
Respon – Adaptasi akut & kronis tubuh terhadap latihan Fisik
Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja
Analisis dan Perancangan Sistem Kerja (3 SKS)
USAHA DAN ENERGI.
Modul-5, data M Arief Latar
ENERGI DAN DAYA LISTRIK
Modul-4, data M Arief Latar
LINGKUNGAN FISIK DAN ANALISIS RESIKO
 adalah suatu kondisi fisik sekeliling dimana kita melakukan suatu aktifitas tertentu yang meliputi hal-hal seperti temperatur udara temperatur permukaan.
Human Faktor dan Ergonomi (D0482) Konsep Dasar dan Aplikasinya
KEMAMPUAN FISIOLOGI DAN KAPASITAS KERJA
Human Faktor dan Ergonomi (D0482)
PERANCANGAN LINGKUNGAN FISIK
Human Faktor dan Ergonomi (D0482)
KECEPATAN METABOLISME DAN PENGUKURANNYA
KONSUMSI ENERGI KERJA Pertemuan 7 Pertemuan 8.
FUNGSI PARU, JANTUNG PADA OLAHRAGA. VALSAVA MANCUVER  Glottis menutup saat inspirasi penuh dan otot ekspirasi max.aktif, tekanan pada exhalasi akan meningkatkan.
Fisiologi Tubuh Lab Desain Sistem Kerja Dan Ergonomi
Disusun oleh : HARIS RUSANDI NIM
Aplikasi Ergonomi untuk perancangan tempat kerja
Pengukuran, Satuan, Hukum Newton, Gaya pada tubuh, Analisa Gaya,
ERGONOMI.
Dimensi –Dimensi Tubuh Manusia Pengukuran Statis Posisi Berdiri Tinggi Tubuh Normal Panjang Lengan Bawah Tinggi Mata Berdiri Lebar Telapak Tangan.
Istilah kelelahan biasanya menunjukan kondisi yang berbeda-beda dari
ENERGI SUB BAHASAN: Komponen Energi yang Digunakan Pengukuran Energi
MODUL 10. Analisa & Perancangan Kerja II
PENGUKURAN ENERGI FISIK SEBAGAI TOLOK UKUR PERBAIKAN TATA CARA KERJA
Pengukuran Energi Fisik Sebagai Tolak Ukur Perbaikan Tata Cara Kerja
ENERGI TUBUH.
Konsumsi Energi untuk aktivitas kerja
BEBAN KERJA & PRODUKTIVITAS
ERGONOMI DAN FISIOLOGI KERJA
Aplikasi Ergonomi untuk perancangan tempat kerja
FISIOLOGI KERJA Modul 13.
Pengukuran, Satuan, Hukum Newton, Gaya pada tubuh, Analisa Gaya,
FAAL KERJA: METABOLISME & KAPASITAS KERJA
KESEIMBANGAN ENERGI SYAFRIANI, SKM, M.KES.
Proses Anaerob Atp ase a. ATP  ADP + P +energi bebas.
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
ERGONOMI.
PRINSIP LATIHAN FISIOLOGIK
PENGARUH LINGKUNGAN PADA FISIOLOGI KERJA
ERGONOMI.
Human Faktor dan Ergonomi (D0482)
Olahraga untuk Penderita Obesitas
Ayu Cahyani Noviana, dr., M.KKK
D4 Keselamatan & Kesehatan Kerja UNIDA Gontor
Fisiologi Tubuh.
ENERGI TUBUH.
Pengukuran, Satuan, Hukum Newton, Gaya pada tubuh, Analisa Gaya,
Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja
Analisis dan Perancangan Sistem Kerja (3 SKS)
School of Public Health
KESEIMBANGAN ENERGI (PENGENALAN GIZI MAKRO )
Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Transcript presentasi:

Modul-4, data M Arief Latar Kegiatan Belajar -6 Modul 4: Konsumsi Energi Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Modul-4, data M Arief Latar

Modul-4, data M Arief Latar I. PENDAHULUAN Modul-4, data M Arief Latar

Modul-4, data M Arief Latar Pengantar Jenis pekerjaan yang menggunakan kekuatan otot telah berangsur diganti dengan kekuatan mesin. Perlunya menganalisis konsumsi enerji yang dipakai, untuk: Pemilihan frekuensi dan periode istirahat. Perbandingan metode alternatif pemilihan peralatan untuk mengerjakan suatu jenis pekerjaan,dll Modul-4, data M Arief Latar

Manifestasi Kerja Berat Pokok bahasan dalam manifestasi kerja berat, antara lain: Konsumsi Enerji Denyut Jantung (Heart Rate), Tekanan darah (Blood Presure), Cardiac Output Komposisi Kimia dalam Darah, Temperatur Tubuh (Body Temperature), Kecepatan Berkeringat (Swieting Rate), Kemampuan Pernafasan (Pulmonary Ventilation) Modul-4, data M Arief Latar

Unit Satuan yang Dipakai Kalorie: 1 kilo kalorie (kcal) = 4,2 KiloJoule (KJ). Konversi konsumsi enerji diukur dalam satuan Watt: 1 Watt = 1 Joule/Sec. 1 liter oksigen akan memberikan 4,8 kcal energi yang setara dengan 20 kj, atau: 1 liter O2 menghasilkan 4,8 kcal enerji = 20 kj. Modul-4, data M Arief Latar

Modul-4, data M Arief Latar Proses Metabolisme yaitu berupa kumpulan- kumpulan dari proses kimia/energi kimia yang mengubah bahan makanan menjadi dua bentuk, yaitu panas dan kerja mekanis dalam tubuh manusia dan Modul-4, data M Arief Latar

Modul-4, data M Arief Latar II. KOMSUMSI ENERJI Metabolisme Basal. Kalori untuk Bekerja Kalorie untuk Aktivitas Seharian (Leasure Calories). Konsumsi Enerji Total Modul-4, data M Arief Latar

Modul-4, data M Arief Latar DEFINISI Konsumsi energi merupakan faktor utama dan tolok ukur yang dipakai sebagai penentu besar/ringannya kerja fisik yang dilakukan Modul-4, data M Arief Latar

Modul-4, data M Arief Latar Konsumsi Enerji Metabolisme Basal. Adalah konsumsi enerji secara konstan pada saat istirahat dengan perut dalam keadaan kosong. Tergantung pada: ukuran, berat badan, dan jenis kelamin. Untuk pria 70 kg membutuhkan 1700 kcal per 24 jam, dan untuk wanita dengan berat 60 kg membutuhkan 1400 kcal per 24 jam. Pada kondisi metabilisme basal ini hampir semua enerji kimia dari zat makanan dikonversikan menjadi panas. Modul-4, data M Arief Latar

Modul-4, data M Arief Latar Konsumsi Enerji Kalori untuk Bekerja. Konsumsi enerji dimulai pada saat pekerjaan fisik dimulai. Kalori kerja = Konsumsi enerji pada saat bekerja – konsumsi enerji pada saat istirahat atau pada saat metabolisme basal. Kalori kerja menunjukkan tingkat ketegangan otot dalam hubungannya dengan: Jenis pekerjaan Tingkat usaha kerjanya Kebutuhan waktu untuk istirahat Efisiensi pada jenis perkakas kerja Produktifitas dari berbagai variasi kerja Modul-4, data M Arief Latar

Modul-4, data M Arief Latar Konsumsi Enerji Kalorie untuk Aktivitas Seharian (Leasure Calories). Rata-rata konsumsi enerji Pria (600 kcal), dan Wanita (500-550 kcal). Konsumsi Enerji Total, terdiri atas: Metabolisme Basal, Kalorie untuk Bersantai, Kalorie untuk Bekerja. . Modul-4, data M Arief Latar

5. Konsumsi Enerji Pada Waktu Kerja Konsumsi energi pada waktu kerja biasanya ditentukan dengan cara tidak langsung, yaitu dengan pengukuran tekanan darah, aliran darah, komposisi kimia dalam darah, temperatur tubuh, tingkat penguapan dan jumlah udara yang dikeluarkan oleh paru-paru Modul-4, data M Arief Latar

6. Pengukuran Konsumsi Oksigen Satuan pengukuran konsumsi enerji adalah kilocalorie (kcal). 1 kcal adalah jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 liter air dari 14,5 menjadi 15,5 derajat celcius. Jika 1 liter oksigen dikonsumsi oleh tubuh, maka tubuh akan mendapatkan 4,8 kcal enerji. Modul-4, data M Arief Latar

Pengukuran Konsumsi Oksigen Delay (penundaan) untuk tingkat pernafasan dan penggunaan oksigen tertentu. Hutang oksigen (oxigen debt) terjadi setelah aktivitas berlangsung. Dan hutang oksigen ini hanya akan dapat dibayar (paid off) pada akhir aktivitas/istirahat. Modul-4, data M Arief Latar

Modul-4, data M Arief Latar 7. Kapasitas Kerja Semakin meningkatnya beban kerja, maka konsumsi oksigen akan meningkat secara proporsional sampai didapat kondisi maksimumnya. Konsumsi oksigen diberi simbol VO2 dan diukur dalam satuan liter/menit. Dalam perancangan kerja diharapkan berada dibawah (VO2)max dari rata-rata populasi. Modul-4, data M Arief Latar

8. Konsumsi Energi Berdasarkan Kapasitas Oksigen Terukur Konsumsi energi dapat diukur secara tidak langsung dengan mengukur konsumsi oksigen. Jika satu liter oksigen dikonsumsi oleh tubuh, maka tubuh akan mendapatkan 4,8 kcal energi. Dimana : R : Istirahat yang dibutuhkan dalam menit (Recoveery) T : Total waktu kerja dalam menit B : Kapasitas oksigen pada saat kerja (liter/menit) S : Kapasitas oksigen pada saat diam (liter/menit) R = T (B - S) B – 0.3 Modul-4, data M Arief Latar

II. Pengukuran Denyut Jantung Modul-4, data M Arief Latar

Pengukuran Denyut Jantung Derajat beratnya beban kerja tidak hanya tergantung pada jumlah kalori yang dikonsumsi, akan tetapi juga tergantung pada jumlah otot yang terlibat pada pembebanan otot statis. Mningkatnya denyut jantung adalah dikarenakan oleh: Temperatur sekeliling yang tinggi Tingginya pembebanan otot statis Semakin sedikit otot yang terlibat dalam suatu kondisi kerja. Modul-4, data M Arief Latar

Pengukuran Denyut Jantung Cara pengukuran denyut jantung dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut: Merasakan denyut yang ada pada arteri radial pada pergelangan tangan. Mendengarkan denyut dengan stethoscope. Menggunakan ECG (Electrocardiogram), yaitu mengukur signal elektrik yang diukur dari otot jantung pada permukaan kulit dada. Modul-4, data M Arief Latar

Denyut Jantung pada berbagai Kondisi Kerja Muller (1962) memberikan definisi sebagai berikut: Denyut jantung pada saat istirahat (resting puls), adalah rata-rata denyut jantung sebelum pekerjaan dimulai, Denyut jantung selama bekerja (working pulse), adalah rata-rata denyut jantung selama (pada saat) seseorang bekerja, Denyut jantung untuk bekerja (work pulse), adalah selisih antara denyut jantung selama bekerja dan selama istirahat. Modul-4, data M Arief Latar

Denyut Jantung pada berbagai Kondisi Kerja Denyut jantung selama istirahat total (total recovery cost or recovery cost), adalah jumlah aljabar denyut jantung dari berhentinya denyut pada saat suatu pekerjaan selesai dikerjakan sampai dengan denyut berada pada kondisi istirahatnya. Denyut kerja total (total work pulse or cardiac cost), adalah jumlah denyut jantung dari mulainya suatu pekerjaan sampai dengan denyut berada pada kondisi istirahatnya (resting level). Modul-4, data M Arief Latar

Panjang Periode Kerja dan Istirahat Jika seseorang bekerja pada tingkat energi diatas 5,2 kcal per menit, maka pada saat itu akan timbul rasa lelah (fatigue). Modul-4, data M Arief Latar

Modul-4, data M Arief Latar Untuk menghitung pulsa denyut jantung dalam melakukan pekerjaan dapat dirumuskan sebagai berikut : Pulsa Denyut Jantung = Rata-rata Pulsa Saat Bekerja – Rata-rata Pulsa Saat  Istirahat konsumsi oksigen per menit dapat dihitung dengan mengkonversikan denyut jantung persamaan ini: Konsumsi Oksigen = X - 75 0,1 .   +  0,5 5 dimana : X    = Kecepatan denyut jantung (denyut/menit) Modul-4, data M Arief Latar

Modul-4, data M Arief Latar Rumuskan hubungan antara Energi expenditure dengan Kecepatan Denyut W = 1,80411-0,0229038X + 4,71733 x 10-4 X2         dimana : W = Energi (kkal/menit) X   = Kecepatan denyut jantung (denyut/menit) Modul-4, data M Arief Latar

Modul-4, data M Arief Latar Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu dalam bentuk matematik sebagai berikut : KE = Et – Ei dimana : KE = Konsumsi energi untuk suatu kegiatan tertentu (kkal/menit) Et  = Pengeluaran energi pada saat kerja tertentu (kkal/menit) Ei   = Pengeluaran energi pada saat istirahat (kkal/menit) Modul-4, data M Arief Latar

Konsumsi energi berdasarkan denyut jantung (heart rate) Murrel membuat metode untuk menentukan waktu istirahat untuk kerja berat : Dimana : R : Istirahat yang dibutuhkan dalam menit (Recoveery) T : Total waktu kerja dalam menit W : Konsumsi energi rata-rata untuk bekerja dalam kkal/menit S : Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan dalam kkal/menit (biasanya 4 atau 5 Kkal/menit) Modul-4, data M Arief Latar

Modul-4, data M Arief Latar Referensi, Eko Nurmianto, Ir., M.Eng.Sc., D.E.R.T Juli 2008, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya Edisi Kedua | Cetakan Kedua , Departemen Tenaga Kerja RI, Pusat Pengembangan Keselamatan Kerja dan Hiperkes, 2004 . Modul Ergonomi dan Fisiologi Kerja KHE, HB Kroemer , Ergonomics, How to Design for Ease and Efficiency, Second Edition, Prentice Hall. Mc Cormick EJ, Sander MS. 1982. Human Factors in Engineering and Design. Mc Graw Hill. New York. Taylor & Francis 1988, Fitting the task to the Man, A textbook of Occupational Ergonomics 4th Edition, London New York ,Philadelphia 1988 Online Reading: http://www.emedicine.com Modul-4, data M Arief Latar