PEMILIHAN MEDIA KOMUNIKASI Klasifikasi media Persoalan pemilihan media Media antarpribadi vs media massa Media cetak vs media audio & audio visual Internet sebagai media komunikasi Multimedia
EFEK KOMUNIKASI & KOMUNIKASI EFEKTIF Efektif vs efisien
PEMILIHAN MEDIA KOMUNIKASI Klasifikasi media Persoalan pemilihan media Media antarpribadi vs media massa Media cetak vs media audio & audio visual Internet sebagai media komunikasi Multimedia
EFEK KOMUNIKASI & KOMUNIKASI EFEKTIF Efektif vs efisien
UNSUR KOMUNIKASI pada TATARAN KOMUNIKASI Komunikasi Massa Komunikasi Organisasi Komunikasi Publik Komunikasi Kelompok Komunikasi Antarpribadi Komunikasi Intrapribadi Kesegaran Umpanbalik Efek Konatif Satu Banyak Jumlah Komunikator Sifat Pesan Saluran dan Media Komunikasi Komunikan Formal, Terstruktur Informal, Tidak Terstruktur Media Massa Antarprinadi Sulit Mudah Segera Tunda Pola Hubungan K’tor – K’an Linier Statis, K’tor Aktif, K’an Pasif Sirkuler, Dinamis K’tor & K’an Aktif
Prinsip-prinsip Komunikasi Komunikasi bersifat simbolis Setiap perilaku punya potensi komunikasi Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan; namun derajat kesengajaan sulit ditentukan Komunikasi merupakan suatu proses Komunikasi terjadi dalam berbagai tataran Komunikasi bersifat transaksional dan dinamis Komunikasi berlangsung dalam konteks ruang dan waktu Komunikasi bersifat irreversible
Perilaku nonverbal Perilaku nonverbal adalah perilaku yg normal Perilaku nonverbal berada dalam konteks dan aturan tertentu Cium tangan/mengedipkan mata; Dengan siapa? Di mana? Dan Bagaimana melakukannya? Perilaku nonverbal selalu dikomunikasikan We can’t not communicate Perilaku nonverbal bermakna ganda “Kau menyayangiku, kan?” tanya Dewi dan Boy memeluknya. “Kau mencintaiku?” kembali penasaran Dewi bertanya dan Boy membelai rambutnya. “Perilaku nonverbal selalu terintegrasi dengan verbal maupun nonverbal lainnya. Saya tidak takut,” katanya dengan wajah pucat dan suara bergetar. Perilaku nonverbal sangat terpercaya Dalam hal verbal tidak sesuai dengan nonverbal, kita cenderung mempercayainya nonverbalnya.
Monolog vs Dialog
Monolog vs Dialog Asal kata: Yunani Monolog: Mono Legein : Berbicara Hanya satu orang yang menentukan pokok pembicaraan, lainnya diam Dia : Dua Dua orang berbicara, bergantian menentukan pokok pembicaraan
Monolog atau Dialog? Anak : “Ya, Bu.” Ibu : “Kau anak yang manis, ya!” Ibu : “Kau harus masuk jurusan sejarah, Nak!” Anak : “Ya, Bu.” Ibu : “Kau anak yang manis, ya!” Ibu : “Kau akan kawin setelah lulus, ya!” Ibu : “Ibu akan carikan calon suamimu, Nak!”
Monolog atau Dialog? Boy : “Kau busuk!” Dewi : “Aku berjuang merebutmu kembali dari tiga ekor cacing yang akan menggerogotimu sampai hancur, kau sebut aku busuk?!” Boy : “Bukan begitu caranya memperlakukan Dini.” Dewi : “Habis bagaimana? Kau tidak mengajarkanya padaku! Aku berjuang dengan caraku sendiri. Gadis-gadismu memang biang ribut semua. Brengsek! Lebih-lebih si Nuning!” Boy : “Nuning? Kau pergi padanya juga?” Dewi : “Tentu, aku harus minta ijin untuk menikahimu. Kau tahu apa katanya? Boy : “Kau pasti diludahi!” Dewi : “Lebih dari itu. Katanya, untuk menikahimu harus minta izin, termasuk pelayan-pelayan di rumahmu!”
Monolog Dialog Kedudukan Komunikator - Komunikan Komunikator lebih tinggi Sama/sederajat Penentu pokok pembicaraan Hanya Komunikator Komunikator – Komunikan bergantian Hak - kewajiban Hak bicara hanya pada Komunikator; Komunikan hanya punya kewajiban Mendengarkan/ menyetujui Komunikator – Komunikan punya hak – kewajiban yang sama Diam, hanya mengiyakan; sulit diketahui maksudnya Jelas, disampaikan secara verbal Feedback