TRADISI-TRADISI TEORI KOMUNIKASI Dosen: Nuryadi, S.Sos. M.I.Kom.
Dengan adanya penjelajahan teori untuk mencari kesamaan maupun perbedaan makna, maka kami menggunakan kerangka dari Robert Craig sebagai panduan dan alat untuk berasumsi, berpandangan, dan fokus pada nilai utama dalam teori komunikasi. Kerangka ini berguna sebagai metode untuk memahami bidang komunikasi secara keseluruhan dan beberapa tradisi di dalamnya.
PENYUSUNAN TEORI KOMUNIKASI Berpikirlah tentang dunia komunikasi dimana kita tinggal. Bagaimana hal itu dicirikan? Aspek apa yang menarik? Maukah Anda melihat simbol di lingkungan Anda dan tertarik dengan simbol penting yang telah didesain untuk Anda dan orang lain? Maukah Anda berkonsentrasi pada persepsi dan perasaan tentang simbol dan apa yang telah dilakukan untuk hidup Anda? Mungkin Anda akan pergi jauh melihat benda, kata-kata, dan bertindak sebagai simbol untuk memberitahukan kerumitan kata yang ada di sekitar Anda dan bagaimana semuanya tampak saling mempengaruhi dengan yang lainnya. Atau mungkin anda tidak akan berpikir banyak tentang semua kekuatan-kekuatan luar, akan tetapi tertahan di setiap perbedaan dan bertanya-tanya tentang bagaimana pikiran bekerja, bagaimana meyakinkan orang lain dan mempengaruhi pikiran mereka, dan bagaimana media mempengaruhi penonton sebagai individu. Cara dimana kelompok budaya berkumpul dapat menjadi imajinasi jalur lain Anda; bagaimana mereka mengembangkan kode dan arti mereka sendiri; bagaimana identitas Anda di kelompok ini dibentuk dari jender, budaya, keluarga, atau jaringan sosial. Mungkin anda akan berpikir tentang hal-hal ini, tetapi menyadari bahwa masyarakat dan lembaga sosial dibentuk dengan memarginalkan kelompok tertentu dan mengistimewakan yang lain. Akhirnya, sebagai seorang mahasiswa komunikasi, Anda mungkin tertarik dalam prakteknya, atau bagaimana berinteraksi dengan penonton dengan cara yang benar-benar dapat mempengaruhi masyarakat.
Dengan penjelasan di atas, maka kita melihat banyaknya masalah komunikasi yang tentunya penting untuk diketahui, Anda biasanya tidak akan berpikir hal-hal ini, dan juga berbagai pertanyaan yang sebenarnya layak dan menarik dibahas, hal ini dikarenakan Anda menganggap hal ini membosankan dan mempelajari komunikasi berdasarkan hal-hal yang dianggap penting saja, padahal Anda harus membuat teori. Namun inilah fakta yang terjadi di bidang komunikasi : Berbagai pendekatan dijabarkan dengan cara-cara yang berbeda, dan tugas Anda sebagai mahasiswa komunikasi untuk memahami berbagai pendekatan komunikasi itu. Berbagai tipologi telah dirancang untuk mengatur teori komunikasi, salah satu model yang dikembangkan dari Robert Craig, dimana model tersebut memudahkan kita untuk bercermin terhadap kemampuan proses manusia berkomunikasi. Craig menyarankan, sebagaimana yang telah dibahas pada Bab 1, bahwa bidang komunikasi senantiasa dicirikan dari berbagai teori dan perspektif. Dengan menemukan model, maka kita akan dibantu untuk menentukan masalah dan berasumsi dengan menggunakan pendekatan teori. Metamodel Craig menyediakan sistem yang kuat untuk menyusun teori komunikasi.
Robert Craig, telah memetakan tujuh (7) bidang tradisi dalam teori komunikasi, yakni : Tradisi semiotic Tradisi Fenomenologi Tradisi Cybernetic Tradisi Sosio-Psikologi Tradisi Socio Kultural Tradisi Kritis Tradisi Retorika
Kita perlu juga berpikir tentang tradisi ini untuk mendapatkan konsep dan gagasan. Beberapa tradisi ini berdiri dan saling berdekatan satu dengan lainnya, namun yang lainnya saling tumpang-tindih. Sebagai satu kelompok, tradisi ini berkoherensi dan memungkinkan kita melihat dan memahami teori-teori komunikasi.
MEMPERLUAS KONTEKS KOMUNIKASI Teori-teori di atas, menjelaskan tradisi dalam berbagai aspek komunikasi. Untuk mengorganisir teori-teori, kita perlu membaginya ke dalam pokok-pokok utama atau point utama. Bayangkan kita sedang melihat proses komunikasi melalui lensa pembesar. Kita bisa mempersempit fokus area hanya pada individual dan kemudian memperluasnya perlahan-lahan untuk melihatnya dengan pandangan yang semakin meluas. Pada masing-masing poin, kita bisa menggerakkan secara perlahan lensa tersebut sedikit ke sekitarnya untuk melihat fitur-fitur pemandangan lain yang berada di dalam fokus. Pada saat kita melakukan hal ini, setiap aspek komunikasi adalah bagian dari suatu konteks yang lebih besar. Kita juga melihat bahwa setiap level komunikasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh konteks- konteks yang lebih besar ini.
Untuk tujuan-tujuan pengorganisasian, kita telah menyusun teori-teori komunikasi ini menjadi delapan konteks, seperti diilustrasikan pada gambar 3.3. kita mulai pada bab 4 dengan tema individual dilihat t dari berbagai tradisi yang menjelaskan komunikator sebagai person pelaksana dalam interaksi sosial. Kemudian pada bab 5, kita membahas teori-teori pesan dan bab 6 membahas percakapan-percakapan. Pada saat orang-orang menggunakan pesan dalam percakapan satu sama lain mereka membangun hubungan-hubungan, yang akan digali di bab 7. Berikutnya di bab 8, kita berpindah ke konteks kelompok-kelompok yang lebih besar dan di bab 9, kita membahas organisasi-organisasi. Kita kemudian membahas teori-teori media (Bab 10). Akhirnya di bab 11, kita memperluas lensa kita ke level yang paling luas untuk membahas komunikasi dalam budaya dan masyarakat.