KRITERIA DAN STRATEGI VALUASI PATEN DAN PENGELOLAAN ROYALTI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MERINTIS USAHA BARU DAN MODEL PENGEMBANGANNYA
Advertisements

ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
ASPEK-ASPEK YANG DI ANALISIS DLM SKB
PENILAIAN SAHAM Oleh : SURIPTO, SE.,M.Si, Ak.
SUKU BUNGA
TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT
Metode Komersialisasi
ANALISA BIAYA DAN PENDAPATAN
Eka Ismantohadi, S.Kom Modul-modul Paket ERP.
Metode Pengembangan Tanah ( Land Development Method )
INVESTASI Pengorbanan dana yang ditanamkan saat ini dengan ekspektasi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar di masa yang akan datang.
Manajemen Modal Kerja Pertemuan ke-11.
Intellectual Property Rights (IPR) Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
Penilaian Gedung Perkantoran
ASET TIDAK BERWUJUD.
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
ASPEK HUKUM USAHA WARALABA
Analisis finansial dan analisis ekonomi
Pemasaran dan Pengembangan Produk
HARGA SATUAN TANAH (Poerbo, 1998: 6-10 )
Studi Kelayakan Bisnis
1 PEMAKETAN TEKNOLOGI SEBAGAI SARANA DISEMINASI TEKNOLOGI Ahdiar Romadoni TPSDP DIKTI-JAKARTA Desember 2006.
MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN PERTANIAN
ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO.
Strategi penetapan harga
ANALISIS INVESTASI PUBLIK
STRATEGI PENETAPAN HARGA
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
CHAPTER 6: PRICING STRATEGY
ED PSAK 72 PENDAPATAN DARI KONTRAK DENGAN PELANGGAN
PENGELOLAAN TEKNOLOGI BERPATEN
Pengukuran Kinerja, Kompensasi, dan Pertimbangan Multinasional
MANAJEMEN INVESTASI BISNIS
STUDI KELAYAKAN BISNIS
STRATEGIES GLOBAL MARKET ENTRY MODUL 7 TOPIK PEMBAHASAN
TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT
Penganggaran Modal Internasional
Matakuliah : Dasar – Dasar Pemasaran
INVESTASI Rita Tri Yusnita
BISNIS Hasim As’ari.
PENGANGGARAN MODAL.
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
Franchise Bisnis dan Pengaturan Hukum Lintas Batas
NERACA (balanced sheet)
INVESTASI & PASAR MODAL
PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
B I S N I S.
Bab 1: Pengenalan Manajemen Keuangan
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN TEKNIK
Financial Report Proforma Pertemuan 13
KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL
ASPEK PEMASARAN FEASIBILITY STUDIES.
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Penilaian Investasi Ardaniah Abbas.
MANAJEMEN PIUTANG DRS. Budi Santosa. MM
PADA BISNIS ECERAN STRATEGI KEUANGAN Manajemen Ritel Pertemuan ke-5
Pengelolaan Proyek Sistem Informasi
LEASING DEBT FINANCING.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ASPEK2 SKB Pasar Konsumen dan Produsen Pemasaran Teknik dan teknologi
MATERI KE 4 : DEPRESIASI.
KONSEPSI & MANFAAT KEMITRAAN
ANALISIS KELAYAKAN DUA PROYEK ATAU LEBIH
KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL
PENGANTAR BISNIS DAN MANAJEMEN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
PENGANTAR BISNIS DAN MANAJEMEN
Step by Step IP Valuation Income Based Method
CHAPTER I PENGENALAN MANAJEMEN KEUANGAN POKOK BAHASAN : - PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN - -TUJUAN PERUSAHAAN - -PEMBAGIAN JENIS PERUSAHAAN - -STRUKTUR.
Transcript presentasi:

KRITERIA DAN STRATEGI VALUASI PATEN DAN PENGELOLAAN ROYALTI oleh: Ahdiar Romadoni KANTOR MANAJEMEN HaKI – ITB doni@ipr.itb.ac.id

New Paradigm of Business Outsourcing, joint development and managing IP resources Transfer and licensing of IP Aquiring and managing extensive holding of natural resources & mfg. fascilities Selling products & services e.g SUN Microsystem-Stanford University-outsource Devisa America: 75% dari royalti, 25% export tangible product Texas Instrument-US$ 500 mil royalty/ann.

VALUATION - ASSESING OF IP Kriteria utama value suatu HKI : Transferability : mampu dipertukarkan dengan aset yang lain (manfaat). Separability : identifiable, capable of legal enforcement and legal transfer. Economic Life : durasi manfaat ekonomi. Extent of novelty : kemampuan untuk pengembangan dan fleksibilitas. © 2004 Ahdiar Romadoni/IPMO-ITB

IP VALUE REVENUE PROFIT Diperlukan dan diperhitungkan aset-aset pelengkap lain untuk menjadikan ‘IP’ suatu bisnis atau mengeksploitasi ‘IP’ tsb. Aset pelengkap diperlukan untuk : menjadikan suatu produk, mempaketkan, menjual, menyebarkan, penerapan di bidang lain. © 2004 Ahdiar Romadoni/IPMO-ITB

ASET-ASET PELENGKAP Working Capital + Business Enterprise Tangible Assets = + Intangible Assets © 2004 Ahdiar Romadoni/IPMO-ITB

Aset-aset Working Capital e.g cash money, acc. receivable, inventory Tangible Ass. = tangible property, e.g plant, building, equipment. Intangible Ass. terdiri dari : Identifiable : Paten, merek, copyrights Unidentifiable : Good Will, e.g networking, customer relation, favorable contracts © 2004 Ahdiar Romadoni/IPMO-ITB

FUNGSI HKI DALAM BISNIS Hak-hak komersial atas suatu produk atau jasa agar dapat menghasilkan pendapatan (income stream) – exclusive rights to exploit Mencegah pihak lain menguasai market dan memperoleh pendapatan - barrier to entry © 2004 Ahdiar Romadoni/IPMO-ITB

IMPLEMENTASI HKI Dilaksanakan sendiri (self implementation) Memberikan hak kepada pihak lain untuk melaksanakan HKI tsb : assignment / selling (Transfer of Ownership) lisensi Sbg imbalan atas suatu kompensasi berupa: Cash and carry Sistem royalti (Reguler) : fixed rate atau persentase dari sales © 2004 Ahdiar Romadoni/IPMO-ITB

Royalti Royalti berupa prosentase, dihitung dari: harga pokok produksi, atau harga eceran produk, atau harga distributor, atau penghematan biaya produksi yang diakibatkan oleh lisensi teknologi

KOMPONEN DALAM ROYALTI Advance Royalty/Biaya Inisiasi Lisensi Royalti Minimum Tahunan Royalti Riil (Royalti rate (Rrt) x sales) Royalti Total = Ar + Rm  Rr < Rm = Ar + Rr  Rr > Rm = Ar + Sales x Rrt

JENIS LISENSI Non Exclusive Licensing Memberikan hak implementasi kpd beberapa pihak sbg penerima lisensi (licensee). Kepemilikan tetap pada pemberi lisensi (licensor) dan licensor tetap memiliki hak melisensikan kepada pihak lain. Exclusive Licensing Kepemilikan tetap pada licensor, tapi tdk punya hak melisensikan kepada pihak lain. Exclusive incl. duration, geograph., specified ind. © 2004 Ahdiar Romadoni/IPMO-ITB

PENDEKATAN DALAM VALUASI PATEN Cost Approach Income Approach Market Approach Kombinasi © 2004 Ahdiar Romadoni/IPMO-ITB

Cost Approach Metoda tercepat dan termudah untuk menilai HKI. Penentuan value suatu HKI berdasarkan biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan paten/HKI tsb. © 2004 Ahdiar Romadoni/IPMO-ITB

Cost Approach Unsur-unsur biaya dalam cost app. : Manpower cost (engineer, scientist, supporting staff) Overhead sarana dan prasarana Bahan/material Biaya prototipe Sertifikasi dan jasa dari pihak lain Pilot plant Proses perlindungan Hukum (Paten, desain dll) © 2004 Ahdiar Romadoni/IPMO-ITB

Cost Approach Cost + profit = value (nilai) sebenarnya ! Asumsi-asumsi : Ada sejumlah biaya di masa lalu yang dikeluarkan yang harus dikompensasi. Ada biaya untuk menghasilkan HKI sejenis saat ini © 2004 Ahdiar Romadoni/IPMO-ITB

lanjutan … Banyak faktor pembentuk value, yg tdk diperhitungkan, yaitu : Informasi tentang besar manfaat ekonomi. Informasi tentang tren dan potensi manfaat ekonomi. Durasi manfaat ekonomi yang diperoleh Resiko (teknologi & bisnis), resiko value membesar-menurun. Penyesuaian terhadap proses kedaluarsa (obsolences). Hal ini cukup sulit dihitung. © 2004 Ahdiar Romadoni/IPMO-ITB

COST APPROACH PROFIT COST KOMPENSASI

Income Approach Ada manfaat ekonomi yang berkelanjutan dimasa datang Nilai saat ini dari manfaat ekonomi di masa datang (Net Present Value). Faktor-faktor yang dipergunakan : Manfaat ekonomi yang diharapkan Jangka waktu manfaat ekonomi yang dapat diperoleh Jenis dan besarnya resiko © 2004 Ahdiar Romadoni/IPMO-ITB

Income Approach Paling baik dgn menghitung net cash flow dari implementasi HKI Termasuk mempertimbangkan capital investment yg dibutuhkan Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi net cash flow : Iklim ekonomi (ekonomi makro) Profitability Kompetisi Modal yang dibutuhkan © 2004 Ahdiar Romadoni/IPMO-ITB

INCOME APPROACH INCOME YEAR 1 2 3 4 5 6

Market Approach Menentukan value dari transaksi pasar thd HKI sejenis. Bagaiman memperoleh informasi pasar? Kendala utama ! Value dibandingkan dengan kesepakatan harga antara buyers dan sellers thd HKI sejenis. © 2004 Ahdiar Romadoni/IPMO-ITB

Informasi Pasar Informasi tentang adanya pasar yang aktif Informasi transaksi yang sudah lalu Lihat : Royalti berdasar statistik dari PriceWaterhouse Copper Informasi harga Semua informasi berkaitan dengan HKI sejenis/alternatif (comparable IPR) © 2004 Ahdiar Romadoni/IPMO-ITB

MARKET APPROACH Royalti = % x Δ profit Rp Rp Harga/Biaya Teknologi Lama Harga/Biaya Teknologi Baru

lanjutan… Metode income dan market app. Perkiraan profit teknologi lama dan baru diketahui. Dimasukkan faktor resiko (+asuransi), biaya lain, dan kemungkinan kompetitor menurunkan profit. Nilai teknologi = selisih profit atas penghematan biaya Royalti = persentase selisih profit

Kombinasi Faktor biaya Nilai manfaat ekonomi masa datang Jangka waktu manfaat ekonomi Resiko-resiko yang muncul Informasi transaksi paten/teknologi sejenis atau alternatif saat ini dan masa lalu Respon kompetitor

Pertimbangan Aspek Teknologi Dalam Valuasi Apakah teknologi yg dilisensikan adalah teknologi baru yg belum ada alternatif teknologi di bidang yg terkait (Breakethrough/variant) Jika teknologi tsb baru, berapa lama kompetitor mulai dpt mengembangkan teknologi alternatif Berapa besar input teknologi yang dilisensikan terhadap suatu produk akhir

…lanjutan teknologi terkait hanya merupakan salah satu dari beberapa lisensi teknologi yg dibutuhkan untuk mewujudkan Produk akhir

PENGENAAN ROYALTI Apabila lisensi diberikan secara non eksklusif kepada beberapa penerima lisensi, apakah: besarnya royalti selalu sama untuk semua penerima lisensi, atau tergantung pada “timing” dimana perjanjian lisensi dilakukan

Pola Besarnya Royalti Berdasar “Timing” Perjanjian Royalti rate IV III I Time of signing contract II Licensees When Core Patents Expired Late Licensees First Licensee

Pola Besarnya Royalti Berdasar “Timing” Perjanjian POLA I selalu sama berlaku untuk situasi dimana kondisi bisnis dan nilai dari teknologi dianggap relatif tidak berubah dengan perkembangan waktu

…lanjutan POLA II berlaku untuk teknologi baru, dimana penerima lisensi pertama, sebagai perintis pasar, memperoleh pangsa pasar yg besar dan oleh karenanya membayar royalti lebih besar penerima lisensi selanjutnya membayar royalti lebih kecil karena hanya kebagian pasar yang lebih kecil, dan kemungkinan harga produk telah jatuh karena keunggulan kompetitif teknologi mulai berkurang

…lanjutan POLA III berlaku untuk teknologi yg terus dikembangkan lebih lanjut penerima lisensi selanjutnya membayar royalti lebih mahal karena teknologi yang diperoleh lebih aman dan teruji

…lanjutan POLA IV merupakan kombinasi pola III pada tahap awal dan pola II pada tahap akhir penerima lisensi selanjutnya membayar lebih mahal untuk teknologi yang lebih aman, teruji dan berkembang, namun setelah paten inti dari teknologi berakhir, maka penerima lisensi setelah paten inti telah berakhir akan membayar lebih murah

Inti Permasalahan Dalam Pengelolaan Royalti Employee’s Invention” Assessing Real Value of IP Assets Collecting and Distributing Royalty

DISTRIBUSI ROYALTI Perhatikan kebijakan mengenai “royalti sharing” antara Employer dengan Employee Perhatikan apabila penemu lebih dari satu atau join research - perlu aturan mengenai pembagian di antara para penemu/instansi

Kebijakan Royalti dalam praktik variatif: ITB 40-30-30 (%) : x  100 jt/th 1/3:1/3:1/3 : 101 jt  x  499 jt 30-20-50 (%) : x  500 jt Stanford 1/3:1/3:1/3 LIPI n/log n Boeing program insentif Batelle program insentif NEC 10.000 ¥, 50.000 ¥, 100.000 ¥, royalti

Terimakasih