JOINT VENTURE Allan M.Zaennoer.K [ ]

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
AKUNTANSI HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN CABANG
Advertisements

DASAR-DASAR AKUNTANSI
Akuntansi dibedakan menjadi 2 definisi :
NERACA SALDO DAN JURNAL PENYESUAIAN
DASAR-DASAR AKUNTANSI AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG
PENJUALAN ANGSURAN Muhammad Hidayat, SE.,Ak.
Akuntansi keuangan lanjutan 1
JURNAL.
Akuntansi Pendirian Firma
BAB I PERSEKUTUAN DAN PEMBENTUKAN USAHANYA
TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN dan PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
BUKU BESAR.
DASAR-DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN
PERSAMAAN AKUNTANSI.
BIAYA PENGGABUNGAN USAHA
Sesi : 3.
Pembubaran Karena Perubahan Pemilik
PERTEMUAN KE TIGABELAS
Siklus Akuntansi.
WORK SHEET Definisi work sheet/kertas kerja:
PERUSAHAAN AFILIASI LAPORAN KONSOLIDASIAN
Wesel dan promes Komp. Akt. Keuangan.
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
KEUANGAN KORPORAT COPORATE FINANCE.
REKONSILIASI BANK.
HUtang dan Kewajiban Lain
LAPORAN KEUANGAN Catur Iswahyudi Manajemen Informatika (D3)
Akuntansi Untuk Joint Venture
Joint Venture Natalia Nainggolan ( ).
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1
Disusun Oleh: Randi Sanjaya Girsang
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN
HUBUNGAN PERUSAHAAN INDUK DAN ANAK
Akuntansi untuk Persekutuan Firma
Akuntansi keuangan lanjutan 1
Akuntansi keuangan lanjutan 2
Akuntansi Keuangan Lanjutan
BAB II Piutang dagang & piutang wesel
B. Metode Bunga Efektif PT Hasta Millenia mengeluarkan obligasi nominal Rpl ,-, umur 5 tahun, bunga 10% per tahun dibayarkan tiap setengah tahun.
Akuntansi keuangan lanjutan 1
MODUL III Pembagian Rugi/Laba Persekutuan Contoh :
MODUL I PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN Pengertian persekutuan (Patnership) :
MODUL I PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN Pengertian persekutuan (Patnership) :
BAB 2 TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN dan PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
BAB 3 AKUN (REKENING) dan PENGGUNAANNYA
PEMBAGIAN LABA DAN PEMBUBARAN PERSEKUTUAN
PERSEKUTUAN FORMASI DAN OPERASI
Akuntansi Untuk Joint Venture
BAB 2 TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN DAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG
PERSEKUTUAN FORMASI DAN OPERASI
RANGKUMAN DAN UJIAN AKHIR.
TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN dan PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
PENGANTAR AKUNTANSI.
Penyelesaian Siklus Akhir
Investasi Sementara dan Investasi Jangka Panjang
PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN
Pertemuan 5 PENJUALAN CICILAN.
PERUSAHAAN DAGANG XII SMA PENYUSUNAN KERTAS KERJA PERUSAHAAN DAGANG
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Joint Venture Rizka Ayu Pratiwi ( ).
PERSEKUTUAN USAHA PEMBENTUKAN DAN OPERASI
Analisis Transaksi.
BAB 3 AKUN (REKENING) dan PENGGUNAANNYA
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
MATERI 1 FIRMA (PARTNERSHIP)
PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES)
Akuntansi Untuk Joint Venture
LAPORAN KEUANGAN MEMPROSES LAPORAN KEUANGAN.
Transcript presentasi:

JOINT VENTURE Allan M.Zaennoer.K [111040101] Fitri Fawzia Fajry [111040104] Yenni Indriarti [111040114] Desi Ayu Wulandari [111040122] Aini Indriani [111040133] Utami Puji Astuti [111040134] Iqbal Rijalul Fikri [111040136] Febri Triyanto [110040131] Kelompok : 2 AKUNTANSI 3D

Joint Venture ? Joint Venture, adalah kerjasama diantara dua orang/badan usaha atau lebih untuk mengusahakan usaha tertentu. Jangka waktu dalam joint venture ini terbatas. Masing-masing pihak menyerahkan barang atau uang sebagai kontribusi terhadap usaha bersama ini. Keuntungan dan kerugian dibagi sama, biasanya setelah diperhitungkan dahulu bunga modal, komisi, bonus, dan lain-lain untuk pihak-pihak yang telah berjasa. Salah satu pihak yang bekerja sama itu biasanya ditunjuk sebagai pimpinan usaha kerjasama/joint venture yang disebut sebagai “Managing Partner”. Untuk Managing Partner ini biasanya diberikan balas jasa tertentu atas aktivitas dan kemampuan kerjanya. Managing Partner mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan pembukuan dan menyajikan laporan keuangan yang berhubungan dengan aktivitas joint venture.

Jenis-Jenis Joint Venture Kontrak joint venture dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: Joint venture domestic, terjadi antara perusahaan domestic, yaitu perusahaan yang terdapat di dalam negeri Joint venture internasional, apabila salah satu dari perusahaan itu adalah perusahaan asing Meskipun ada banyak jenis joint venture, yang paling umum adalah antara dua atau lebih perusahaan yang memiliki tujuan yang berbeda, seperti memasuki pasar baru, meningkatkan modal dan ekspansi. Joint Venture Internasional semakin banyak dilakukan karena keuntungannya. Kedua perusahaan tidak hanya bisa berbagi pendapatan dan pertumbuhan, joint venture bisa mengurangi kebutuhan biaya jika pengetahuan atau paten dibiayai sebagai kontribusi usaha. Joint venture juga memberikan akses kepada pasar internasional baru yang tidak mudah dicapai.

Kelemahan Joint Venture Internasional Ada beberapa kelemahan dalam joint venture internasional. Pertama, tujuan bisnis partner joint venture bisa cukup berbeda, yang bisa menyebabkan masalah mengenai arah dan perkembangan unit baru. Disamping itu, perbedaan kultural masing-masing perusahaan menimbulkan kesulitan manajerial dalam joint venture baru. Terakhir, kebijakan pemerintah kadang-kadang bisa memiliki pengaruh negative pada arah dan operasi joint venture internasional.

Akuntansi untuk Joint Venture Pada Prinsipnya ada 2 metode : Buku-buku diselenggarakan terpisah dari pembukuan masing-masing anggota; Rekening-rekening untuk setiap transaksi dalam joint venture ada dan dicatat di dalam buku masing-masing anggota (tidak diselelnggarakan pembukuan secara terpisah terhadap aktivitas joint venture).

Akuntansi untuk Joint Venture yang diselenggarakan secara terpisah dari pembukuan masing-masing anggota Apabila terhadap aktivitas joint venture diselenggarakan pembukuan secara terpisah dari pembukuan masing-masing anggota, maka joint venture dianggap sebagai suatu unit usaha yang terpisah dari pemiliknya. Mempunyai karakteristik yang sama dengan Persekutuan, maka pembukuan yang diselenggarakan juga sama dengan pembukuan didalam persekutuan. Bila joint venture membuat catatan terpisah, maka catatan/pembukuan joint venture dicatat seperti usaha biasa sedangkan anggota joint venture hanya mencatat transaksi yang ada hubungannya dengan dirinya saja seperti: Penawaran dana ke joint venture Perolahan laba atas joint venture Penarikan kembali dana yang tertanam dalam joint venture

Contoh 1 Tuan A, B, dan C bersepakat mengadakan suatu kerjasama dalam suatu usaha (joint venture) penjualan buku-buku novel selama masa liburan musim panas, dengan ketentuan sebagai berikut : Investasi : Tuan A dan C menyerahkan barang dagangan sebagai penyertaan seharga Rp 3.000,00 dan Rp 4.500,00. Tuan B menyerahkan uang tunai sebesar Rp 2.500,00 Aktivitas : Tuan C ditunjuk sebagai pemimpin (Managing Partner). Ia setuju untuk menjadi pedagang keliling dan menyampaikan laporan-laporan yang berhubungan dengan transaksi-transaksi atas nama joint venture. Pembagian Laba : Tuan C diberi komisi 10% dari penjualan; Bunga modal diberikan kepada masing-masing anggota sebesar 8% dari laba usaha dan selebihnya dibagi sama. Joint Venture dimulai pada tanggal 1 oktober dan berakhir 31 desember 19A. Pembukuan untuk joint venture dapat dilihat pada Tabel 1.

Penjelasan Transaksi No. : 3) Bunga wesel (promes) yang ditarik dengan bunga 6% setahun, untuk jangka waktu 60hari. (Tabel 1) Transaksi No. : 9) Bunga modal untuk masing-masing anggota dihitung sebagai berikut : (Jangka waktu joint venture adalah 1 oktober sampai dengan 31 desember 19A = 3bulan. Sedangkan bunga modal 8% adalah untuk jangka waktu satu tahun).

Pembukuan Joint Venture Diselenggarakan Secara Terpisah Transaksi-Transaksi Buku-Buku Joint Venture Buku-Buku Tuan A Buku-Buku Tuan B Buku-Buku Tuan C 1 Oktober 19A   1) Investasi barang-dagang oleh Tuan A & C masing-masing Rp 3.000,00 dan Rp 4.500,00 Pers. Brg. Dagangan 7.500 Investasi pada J.V. 3.000 Investasi pada J.V. 4.500 Modal A 3.000 Barang2 untuk J.V. 3.000 Barang2 untuk J.V. 4.500 Modal C 4.500 2) Investasi uang tunai oleh Tuan B : Rp 2.500,00 Kas 2.500 Investasi pada J.V. 2.500 Modal B 2.500 Kas 2.500 1 Oktober s/d 31 Desember 19A 3) Ditarik sebuah promes Rp 1.000,00 dengan bunga 6%, jangka waktu 60 hari Kas 990 Biaya Bunga 10 Wesel Bayar 1.000 4) Penjualan kredit barang dagangan Rp 16.000,00 Piutang Dagang 16.000 Penjualan 16.000 5) Penerimaan Piutang Rp 15.900,00 Kas 15.900 Piutang Dagang 15.900 6) Penghapusan Piutang Dagang Rp 100,00 Pengh. Piutang Dgng 100 Piutang Dagang 100 7) Pembayaran macam-macam biaya usaha Rp 4.400,00 Macam2 Biaya 4.400 Kas 4.400 8) Pembayaran/pelunasan wesel bayar Rp 1.000,00 Wesel Bayar 1.000 Kas 1.000 31 Desember 19A 9) a. Penentuan laba bersih, saldo pendapatan & biaya-biaya ditutup ke rekening rugi/laba Penjualan 16.000 Investasi pada J.V. 790 Investasi pada J.V. 780 Investasi pada J.V. 2.420 Rugi & Laba 16.000 Laba J.V. 790 Laba J.V. 780 Laba J.V. 2.420 Rugi & Laba 12.010 b. Pembagian R/L Rp 3.990,00 HPP 7.500 Komisi A B C Total Macam2 Biaya 4.400 1.600 1.600 Pengh. Piutang 100 Bunga Modal 60 50 90 200 Biaya Bunga 10 Sisa dibagi Rugi & Laba 3.990 sama 730 730 730 2.190 Modal A 790 790 780 2.420 3.990 Modal B 780 Modal C 2.420 10) Penyelesaian oleh C : Pembelian tunai : Modal A 3.290 Kas 3.790 Kas 3.280 Kas 6.920 Kepada A : Rp 3.790,00 Modal B 3.280 Investasi pada J.V. 3.790 Investasi pada J.V. 3.280 Investasi pada J.V. 6.920 Kepada B : Rp 3.280,00 Modal C 6.920 Kepada C : Rp 6.920,00 Kas 13.990 Rp 13.990,00

Contoh 2 Pada tanggal 1 januari 2005 Adi dan lili membuka usaha joint venture dalam menjual tanah kaplingan. Disepakati Adi menyerahkan tanah 20 kapling dengan harga pokok @ Rp. 1.000.000 dan diberi harga oleh Adi untuk joint venture sebesar Rp. 1.250.000,-. Lili menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 5.000.000 untuk biaya perijinan. Laba dibagi dengan komposisi 75% untuk adi dan 25% untuk Lili. Transaksi 1 januari samapai dengan Agustus 2005 yaitu periode pembentukan joint venture sebagai berikut: Dibayar biaya perijininan Rp. 500.000 Dibayar biaya perbaikan lingkungan Rp. 2.000.000 Dibayar biaya penjualan Rp. 1.000.000 Dibayar biaya kantor Rp.500.000 Dijual 20 kapling tanah @ Rp. 2.000.000 secara kredit Piutang sebesar Rp. 2.000.000 tak tertagih Pada tanggal 31 Agustus kas dikembalikan pada anggota jointventure Diminta : susunlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut!

transaksi Buku Joint Venture Buku Adi Buku Lili 1 Tanah 20.000 Modal Adi 20.000 Invs. Pd JV 25.000 Tanah 25.000 - 2 Kas 5.000 Modal Lili 5.000 Invs. Pd JV 5.000 Kas 5.000 3 Biaya 4.000 Kas 4.000 4 Piutang 40.000 Penjualan 40.000 5 Kas 38.000 Piutang 38.000 6 Penghapusan piutang 2.000 Piutang 2.000 7 Penjualan 40.000 Biaya 4.000 piutang 2.000 Tanah 20.000 Modal adi 6.750 Modal Lili 2.250 Invs. Pd JV 6.750 Laba JV 6.750 Invs. Pd JV 2.250 Laba JV 2.250 8 Modal adi 31.750 Modal LILI 7.250 Kas 39.000 Kas 31.750 Invs pd JV 31.750 Kas 7.250 Invs. pd JV 7.250

Akuntansi untuk joint venture tidak diselenggarakan secara terpisah Dalam hal ini semua aktivitas joint venture akan diikhtisarkan dalam buku masang-masing anggota. Masing-masing anggota harus mempunyai joint venture pada buku-bukunya. Rekening joint venture didebit untuk semua biaya-biaya, dan dikredit untuk semua pendapatan-pendapatan dari joint venture. Saldo kredit atau sebaliknya di dalam rekening joint venture merupakan laba atau sebaliknya rugi joint venture tersebut. Setiap anggota juga menyelenggarakan rekening-rekening dengan setiap anggota lainnya yang menunjukkan hak penyertaannya di dalam usaha bersama melalui joint venture tersebut. Selanjutnya saldo rekening “Joint Venture” dan rekening anggota-anggota lainnya pada buku masing-masing anggota akan menunjukkan saldo yang sama selama hubungan kerjasama masih ada (belum dibubarkan). Akan tetapi, meskipun masing-masing partner mencatat transaksi-transaksi yang terjadi, pada buku-buku managing partner tetap harus dibentuk rekening-rekening aktiva dan hutang joint venture tersendiri. Seperti misalnya rekening-rekening : - Kas – joint venture - Piutang – joint venture - Dan lain-lain

Melalui pembukuan yang di selenggarakan itu masing-masing anggota selain managing partner. Hanya mencatat setoran modal (penyertaan) dari para anggota dan terjadinya transaksi biaya dan pendapatan-pendapatan yang mempengaruhi hak-hak penyertaan mereka. Sedang untuk transaksi-transaksi yang sifatnya hanya merupakan perubahan bentuk (konversi) dari aktiva yang satu ke aktiva lainnya atau dari hutang tertentu kepada hutang lainnya tidak dicatat di dalam rekening- rekening pembukuannya. Berbeda dengan anggota-anggota lainnya. Managing partner sebagai anggota yang bertanggung jawab terhadap semua aktivitas dengan segala akibatnya di dalam joint venture, harus mencatat semua transaksi yang terjadi secara tertib dan teratur. Dalam metode ini semua transaksi yang berhubungan dengan operasi joint venture dicatat oleh semua sekutu dengan pembukuan sebagai berikut: Keterangan Sekutu pemegang pembukuan (Managing Partner) Sekutu bukan pemegang pembukuan Aktiva, hutang Nama aktiva, hutang dengan diberi tanda joint venture Nama pemegang pembukuan Modal Nama pemegang modal Nama penanam modal Rekening Nominal joint venture Joint venture

Contoh 3 Apabila usaha bersama antara Tuan A, B dan C seperti contoh di muka, pembukuannya diselenggarakan dengan tidak menggunakan buku – buku joint venture secara terpisah, dan setiap anggota mencatat semua transaksi-transaksi pada bukunya masing-masing, maka pencatatanya akan Nampak sebagai berikut : (lihat halam 106)

Buku-buku Tuan C (Managing partner) Transaksi-transaksi Buku-buku Tuan A Buku-buku Tuan B Buku-buku Tuan C (Managing partner) 1 oktober 19 A 1) investasi barang dagangan oleh Tuan A dan C masing – masing Rp 3.000,00 dan Rp 4000,00 Joint venture 7.500 Barang-barang untuk J.V. 3.000 Tuan C 4.500 Joint venture 7.500 Tuan A 3.000 Tuan C 4.500 Joint venture 7.500 Tuan A 3.000 Barang untuk J.V. 4.500 2) investasi uang oleh Tuan B Rp 2.500,00 (dikirim pada managing partner) Tuan C 2.500 Tuan B 2.500 Tuan C 2.500 kas 2.500 Kas-joint venture 2.500 Tuan B 2.500 1 oktober s/d 31 Desember 19 A 3) Menurut laporan Tuan C telah ditarik sebuah promes Rp 1.000,00 dengan bunga 6% jangka waktu 60 hari. joint venture 10 Tuan C 10 joint venture 10 Tuan C 10 kas-joint venture 990 joint venture 10 wesel bayar J.V. 1.000 4) Penjualan barang-barang secara kredit sebesar Rp 16.000,00 Tuan C 16.000 Joint venture 16.000 Tuan C 16.00 Joint venture 16.000 Piutang J.V. 16.000 Joint venture 16.000 5) Penerimaan pembayaran piutang dagang sebesar Rp 15.900,00   Kas J.V. 15.900 Piutang J.V. 15.900 6) Penghapusan piutang sebesar Rp 100,00 Joint venture 100 Tuan C 100 Joint venture 100 Tuan C 100 Joint venture 100 Piutang J.V. 100 7) Pembayaran macam-macam biaya usaha oleh Tuan C sebesar Rp 4.400,00 Joint venture 4.400 Tuan C 4.400 Joint venture 4.400 Tuan C 4.400 Joint venture 4.400 kas J.V. 4.400 8) Dibayar promes yang ditarik pada tanggal 1 oktober 19 A Rp 1.000,00 Wesel bayar joint venture 1.000 Kas joint venture 1.000 Pembayaran laba bersih sebesar Rp 3.990,00 dilakukan sebagai berikut : A B C Total Komisi C - - 1.600 1.600 Bunga modal 60 50 90 200 Sisa dibagi rata 730 730 730 2.190 790 780 2.420 3.990 Joint venture 3.990 Laba Joint venture 790 Tuan B 780 Tuan C 2.420 joint venture 3.990 laba j.v. 780 Tuan A 790 Tuan C 2.420 Joint venture 3.900 Laba J.V. 2.420 Tuan A 790 Tuan B 780 10) Penyelesaian oleh Tuan C Pembayaran untuk : Tuan A Rp 3.790,00 Tuan B Rp 3.280,00 untuk C sendiri Rp 6.920,00 Rp 13.990,00 kas 3.790 Tuan B 3.280 Tuan C 7.070 kas 3.280 Tuan A 3.790 Tuan C 7.070 Kas 6.920 Tuan A 3.790 Tuan B 3.280 Kas joint venture 13.990

Contoh 4 Pada tanggal 1 januari 2005 Adi dan lili membuka usaha joint venture dalam menjual tanah kaplingan. Disepakati Adi menyerahkan tanah 20 kapling dengan harga pokok @ Rp. 1.000.000 dan diberi harga oleh Adi untuk joint venture sebesar Rp. 1.250.000,-. Lili menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 5.000.000 untuk biaya perijinan. Laba dibagi dengan komposisi 75% untuk adi dan 25% untuk Lili. Transaksi 1 januari samapai dengan Agustus 2005 yaitu periode pembentukan joint venture sebagai berikut: Dibayar biaya perijininan Rp. 500.000 Dibayar biaya perbaikan lingkungan Rp. 2.000.000 Dibayar biaya penjualan Rp. 1.000.000 Dibayar biaya kantor Rp.500.000 Dijual 20 kapling tanah @ Rp. 2.000.000 secara kredit Piutang sebesar Rp. 2.000.000 tak tertagih Pada tanggal 31 Agustus kas dikembalikan pada anggota joint venture Pemegang pembukuan (Adi) Diminta : susunlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut!

Pembukuan dijadikan satu dengan pembukuan usaha rutin salah satu sekutu (Buku Adi) Transaksi Buku Adi Buku Lili Investasi Adi JV 25.000 Tanah 20.000 Laba penyerahan tnh 5.000 JV 25.000 Tanah 20.000 Laba penyerahan tnh 5.000 Investasi Lili Kas-JV 5.000 Lili 5.000 Adi 5.000 Kas 5.000 Membayar biaya-biaya JV 4.000 Kas-JV 4.000 JV 4.000 Adi 4.000 Menjual tanah Piutang-Jv 40.000 JV 40.000 Adi 40.000 JV 40.000 Penerimaan piutang tertagih Kas-JV 38.000 Piutang-JV 38.000 - Menghapus piutang JV 2.000 Piutang-JV 2.000 JV 2.000 Adi 2.000 Mengakui laba joint venture JV 9.000 Laba JV 6.750 Lili 2.250 JV 9.000 Adi 6.750 Laba JV 2.250 Pengambilan kas joint venture Kas 31.750 LILI 7.250 Kas JV 39.000 Kas 7.250 Adi 7.250

Kerja Sama yang belum selesai (Uncompleted Venture ) Apabila Akuntasi untuk joint venture yang diselenggarakan secara terpisah dari pembukuan masing-masing anggota. Apabila dalam hal ini sampai akhir joint Venture suatu persetujuan masih belum bisa diakhiri, untuk keperluan kebutuhan penutupan buku masing-masing partner maka perlu dihitung rugi dan labanya. Menurut ketentuannya joint venture baru bisa dihitung apabila usaha yang menjadi obyeknya sudah selesai. Tetapi apabila pembukuan dilakukan secara terpisah maka dapat dilakukan tanpa kesulitan.

Apabila Akuntasi untuk joint venture yang diselenggarakan tidak secara terpisah dari pembukuan masing- masing anggota. Seperti yang dijelaskan bahwa joint Venture hanya bisa dihitung laba/ruginya apabila telah berakhir usaha yang menjadi obyeknya maka dalam pembukuan ini mengalami hal hal yang perlu dilakukan karena pembukuan secara tidak terpisah sedikit berbeda dari pembukuan secara terpisah, yang membedakan adalah hak-hak para anggota di dalam joint venture dapat ditentukan pada setiap saat yang menyangkut aktivitas joint venture. Hak-hak para anggota adalah selisih antara jumlah komuatif semua rekening yang mempunyai saldo debit dengan jumlah komulatif semua rekening yang mempunyai saldo kredit dari pembukuan yang diselenggarakan oleh anggota yang bersangkutan. Rekening-rekening dengan saldo debet menunjukkan aktiva joint venture (termasuk biaya yang dibayar dimuka). Sedangkan rekening- rekening yang mempunyai saldo kredit adalah rekening yang menunjukkan kewajiban-kewajiban koint venture kepada pihka ketiga dan hak-hak anggota di dalam joint venture.