MANAJEMEN BABI III.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
Advertisements

Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
Harga beli = 100% Jika untung = a %  H. Jual = …….% (100 + a) %
STRES PENGUBAH TINGKAH LAKU TERNAK
IX. PENGARUH CUACA/IKLIM TERHADAP TERNAK
WIDYAISWARA PPPPTK MATEMATIKA
SK DIRJEN PETERNAKAN No: 774/KPTS/DJP/DEPTAN/1982 SYARAT-SYARAT TEKNIS PERUSAHAAN PETERNAKAN AYAMPETELUR ATAU AYAM PEDAGING MENIMBANG : SK Menteri Pertanian.
UKURAN PEMUSATAN Rata-rata, Median, Modus Oleh: ENDANG LISTYANI.
Ilmu Produksi Aneka Ternak
TINGKAH LAKU SOSIAL V.M. Ani N..
BODY CARE / TINGKAH LAKU MAINTENANCE
Latihan Soal Persamaan Linier Dua Variabel.
Tingkah Laku Anak-Induk
Uji Non Parametrik Dua Sampel Independen
JANTUNG KORONER Satu dari dua kematian yang terjadi disebabkan oleh penyakit Jantung Koroner Dari data statistik WHO , untuk negara yang berpenduduk 200.
Flushing : Peningkatan makanan pada babi betina / dara yang dikawinkan
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
LATIHAN SOAL DATA TUNGGAL
Dr. Ina Hernawati, MPH Direktur Bina Gizi Masyarakat
KEBUTUHAN TERNAK Kebutuhan hidup pokok (maintenance): kebutuhan nutrien basal yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang minimal tanpa melakukan.
Soal Latihan.
PERENCANAAN PRODUKSI TERNAK DOMBA DAN KAMBING
GANGGUAN BIRAHI OLEH Wurlina Meles DEPARTEMEN REPRODUKSI VETERINER
UKURAN PEMUSATAN DATA Sub Judul.
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
MANAJEMEN BABI II.
TITIK KRITIS MANAJEMEN BUDIDAYA PETERNAKAN SAPI POTONG
PERKANDANGAN SAPI PERAH
ANALISA PEMELIHARAAN Contoh analisa usaha sapi perah dengan 5 ekor induk 1. Biaya bibit 5 ekor x Rp Rp Kandang Rp
BEDAH KISI-KISI IPA UN SD/MI TAHUN 2013 GURU KELAS VI SD/MI KECAMATAN
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Perbandingan (II.F) Prakata Kata-kata Motivasi Tujuan Teori & Rumus
Tingkah Laku Anak-Induk
• Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah•
KANDANG DAN PERALATAN TERNAK PERAH Ilmu Produksi Ternak Perah
USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI PERAH
BABI.
FLU BURUNG DAN FLU BABI.
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
Budidaya domba garut Oleh: Ilma Mahdiana ( )
BETERNAK DOMBA DAN KAMBING
Manajemen Pemeliharaan Sapi Potong
TEKNOLOGI BUDIDAYA TERAK AYAM DRH. ROSMAWATY SAOENI,MP
MANAJEMEN TERNAK BABI.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK
KANDANG AYAM Pertimbangan dalam membuat kandang :
SATUAN TERNAK DAN KOEFISIEN TEKNIS.
Tata Laksakna Pengawinan
KANDANG AYAM Pertimbangan dalam membuat kandang :
DANA MANDASARI ZELIKA DEWI NIM : KELAS:E
2. MANAJEMEN REPRODUKSI BABI
MANAMENT PEMELIHARAAN SAPI PERAH
AYAM BROILER.
Pakan Non-Ruminansia Eko Widodo.
MATERI 2 Manajemen Perkawinan
TINGKAT KEJADIAN GANGGUAN REPRODUKSI SAPI BALI DAN MADURA PADA SISTEM PEMELIHARAAN KANDANG KELOMPOK Muchamad Luthfi dan Yeni Widyaningrum.
PERKANDANGAN TERNAK DAN CARA PEMBUATAN
Kesehatan ternak Beberapa hal yang paling penting diketahui dalam masalah kesehatan ternak adalah sebagai berikut: 1. Ciri-ciri hewan ternak yang sehat.
Oleh :.
KONSEP DASAR BUDIDAYA TERNAK KELINCI
REPRODUKSI 4 oct 2012.
PEMELIHARAAN AYAM PETELUR KOMERSIL
Dasar Teknik Pembibitan Ruminansia dan Non Ruminansia Babi
1 MEMAHAMI KANDANG TERNAK Kompetensi Keahlian : Agribisnis Ternak Ruminansia.
MANAJEMEN PEMELIHARAAN. PERKANDANGAN KANDANG TENAK LEBIH NYAMAN MEMUDAHKAN TATALAKSANA PEMELIHARAAN LEBIH EFISIEN.
Transcript presentasi:

MANAJEMEN BABI III

KEGAGALAN MENYUSUI PENYEBAB TIDAK BERFUNGSINYA KELENJAR SUSU : KELENJAR SUSU TIDAK ADA PUTING SUSU TERBALIK (INVERTED NIPLE) SEHINGGA ANAK BABI TIDAK BISA MENYUSU BAGIAN KELENJAR SUSU TIDAK AKTIF TIDAK ADANYA KELENJAR SUSU KARENA KECELAKAAN ATAU PENYAKIT.

WARNA BULU DAN KULIT WARNA BULU PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM PENGEMBANGAN TERNAK BABI BULUNYA RELATIF SEDIKIT DIBANDING SAPI DAN KULITNYA TERBUKA TERHADAP KEADAAN LUAR WARNA HITAM DI DAERAH TROPIS KURANG MENGUNTUNGKAN, SEJAUH TEMPERATUR MENJADI PERTIMBANGAN

KULIT YANG SEDIKIT / TIDAK BERPIGMEN - TIDAK TERLINDUNG DARI SINAR MATAHARI (SOLAR RADIATION) DAN DAPAT MENYEBABKAN KANKER KULIT. - BABI LANDRACE & LARGE WHITE, PERLU DIPERHATIKAN KARENA BERASAL DARI DAERAH RELATIF DINGIN.

PENYAKIT  BEBERAPA PENYAKIT YANG SERING TIMBUL PADA TERNAK BABI (OUT BREAK) : BRUCELLOSIS, 80 – 90% MENYEBABKAN KEGUGURAN YANG TERJADI PADA KEBUNTINGAN 4 minggu. ATHROPIC RHINITIS TRANSMISSIBLE GASTROENTERITIS (MORTALITAS 100%) ERYSIPELAS, SERING DISEBUT DIAMOND SKIN DISEASE DAN DAPAT MENULAR PADA MANUSIA PENCEGAHAN: VAKSINASI PADA UMUR 6-12 MINGGU

LEPTOSPIROSIS (DALAM URIN DAN DARAH), MENYEBABKAN KEGUGURAN PADA 1/3 AKHIR MASA BUNTING DAN SEMUA UMUR DAPAT TERTULAR. SWINE INFLUENZA, STRAIN H1N1 DAPAT MEMATIKAN MANUSIA YANG TERTULAR. VIRUS PNEUMONIA HOG CHOLERA (SAMPAR BABI)  VAKSINASI

REPRODUKSI BIASANYA 10% BABI BETINA DI PETERNAKAN GAGAL BERREPRODUKSI UMUR DEWASA KELAMIN 4 – 7 BULAN, DIPENGARUHI OLEH FAKTOR-FAKTOR : BANGSA, SEX, LINGKUNGAN, BB, MUSIM (TERUTAMA DI DAERAH NON TROPIS), PENYAKIT , PENGELOLAAN DAN KHUSUSNYA PAKAN YANG DIBERIKAN DIHARAPKAN BERANAK PERTAMA PADA UMUR 12 – 14 BULAN ( LAMANYA KEBUNTINGAN ± 115 HARI ) MENGAWINKAN BABI BETINA, 2 KALI PADA MASA ESTRUS : ( I ) HARI PERTAMA ESTRUS, ( II ) 24 JAM SETELAH PERKAWINAN I

SEX RASIO - BABI JANTAN UMUR < 1 TH = 1 (JANTAN) : 17 (BETINA) - BABI JANTAN UMUR > 1 TH = 1 (JANTAN) : 25 – 30 JUMLAH ANAK - MENINGKAT SAMPAI UMUR 2,5 – 3 TAHUN - KONSTAN SAMPAI UMUR 5 TAHUN

PENYUSUTAN BB (SHRINK)  PENYUSUTAN BB DIALAMI AKIBAT PENGANGKUTAN DAN DITUNJUKKAN DALAM PERSENTASE FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN SHRINK : 1. LAMA & JARAK PERJALANAN 2. JENIS KENDARAAN 3. RESIKO CUACA 4. UMUR & BB 5. JUMLAH MUATAN

1. LAMA & JARAK PERJALANAN PENYUSUTAN BB TERNAK BABI DENGAN PERBEDAAN JARAK DAN LAMA PERJALANAN JARAK YANG DITEMPUH (MIL) % SHRINK LAMANYA PERJALANAN (JAM) % SHRINK ≤ 35 0,74 ≤ 1,25 0,69 36 -65 1,37 1,24 - 3.33 1,32 66 - 95 1,45 3,33 - 6,66 > 95 1,71 > 6,66 1,95

2. JENIS KENDARAAN  HASILPENELITIAN DAN PENGAMATAN (PENGANGKUTAN TRUK & KERETA API ) : - TRUK : JARAK DEKAT PENYUSUTANNYA LEBIH SEDIKIT DIBANDING KERETA API - KERETA API : JARAK JAUH PENYUSUTANNYA LEBIH SEDIKIT DIBANDING TRUK

3. RESIKO CUACA PADA KEADAAN CUACA PANAS, PENGANGKUTAN DILAKUKAN PADA MALAM HARI DAN ATAU DILAKUKAN PENYEMPROTAN PADA SAAT KENDARAAN ISTIRAHAT PENGARUH TEMPERATUR - PENYUSUTAN BB LEBIH RENDAH: - 60 C S/D 15,50C - DI BAWAH < - 60 C & DI ATAS >15,50C PENYUSUTANNYA LEBIH TINGGI

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP PENYUSUTAN BB KETERANGAN : 10F = - 170C ; 200F = -6,60C ; 600F = 15,50C ; 800F = 26,60C PERJALANAN (JAM) PERSENTASE PENURUNN BERAT BADAN 1 – 200 F 60 – 800 F 800F ≤ 1 0,96 0,54 0,87 1 - 2 1,17 0,84 1,00 2 - 4 1,24 1,26 1,54 ≥ 4 3,27 1,75 1,51

4. UMUR & BB PENYUSUTAN BB HEWAN MUDA LEBIH TINGGI DIBANDING YANG LEBIH TUA PENYUSUTAN AKAN LEBIH TINGGI LAGI, BILA KELOMPOK YANG DIANGKUT MEMPUNYAI PERBEDAAN BB YANG BESAR (DIBANDING YANG BB RATA-RATA SAMA)

5. JUMLAH MUATAN HINDARKAN PEMUATAN YANG KURANG ATAU BERLEBIHAN DARI KAPASITAS YANG TERSEDIA MUATAN YANG IDEAL ADALAH 95 – 100% DARI KAPASITAS MELEBIHI ATAU KURANG DARI KAPASITAS, TERJADI HIMPITAN SESAMA BABI PADA SAAT KENDARAAN MULAI BERJALAN DAN AKAN BERHENTI DAPAT MENYEBABKAN KEMATIAN & CACAT TUBUH MELEBIHI ATAU KURANG DARI KAPASITAS SEBESAR 15 – 25%, MENYEBABKAN PENYUSUTAN BB SEKITAR 15% LEBIH BESAR DIBANDING PEMUATAN 95 – 100% DARI KAPASITAS RATA-RATA PENYUSUTAN BB SEKITAR 1 – 2%

KANDANG TERNAK BABI

KANDANG YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN: TERBATASNYA LUAS TANAH YANG TERSEDIA UNTUK MUDAHNYA PENGELOLAAN DAN PENGAWASAN, SEBAIKNYA DIPELIHARA SECARA TERKURUNG ATAU DALAM KANDANG TERUTAMA BAGI INDUK BABI YANG MELAHIRKAN, SEBAB ANAK BABI YANG BARU LAHIR SISTEM REGULATOR PANASNYA BELUM BERFUNGSI SEMPURNA.

LOKASI PETERNAKAN TRANSPORTASI PERSEDIAAN AIR TANAHNYA MUDAH KERING JAUH DARI PEMUKIMAN & TOLERANSI PENDUDUK PERUBAHAN IKLIM TIDAK DRASTIS

TEMPERATUR LINGKUNGAN TEMPERATUR YANG SESUAI BAGI TERNAK BABI UMUR ATAU BERAT BADAN TEMPERATUR ( 0C ) 0 – 1 MINGGU 25 – 30 1 – 5 MINGGU 22 – 27 5 – 8 MINGGU 19 – 24 KURANG DARI 50 kg 18 – 24 LEBIH DARI 50 kg 15 – 24

BANGUNAN KANDANG SISTEM TERBUKA LEBIH SESUAI DENGAN IKLIM TROPIS TEMBOK KANDANG CUKUP 60 cm DIATAS TEMBOK DIBUAT TERALI BESI SECARA HORIZONTAL, PIPA PERTAMA 30 cm DI ATAS TEMBOK KEMUDIAN PIPA KEDUA 30 cm DI ATAS PIPA PERTAMA LUAS KANDANG TERGANTUNG TUJUAN PENGGUNAANNYA TINGGI BANGUNAN 3 m KEMIRINGAN LANTAI KANDANG 1 – 1,5 0 KEMIRINGAN SALURAN TEMPAT PEMBUANGAN KOTORAN 2 – 3 0

MACAM-MACAM KANDANG KANDANG PEJANTAN KANDANG BERANAK KANDANG INDUK BABI KANDANG PENGGEMUKAN KANDANG KARANTINA

1. KANDANG PEJANTAN PANJANG : 3 m & LEBAR : 2 m TERPISAH AGAK JAUH DENGAN KANDANG BABI BETINA, AGAR WAKTU BETINA ESTRUS PEJANTAN TIDAK GELISAH DAN AGRESIF TEMBOK KANDANG LEBIH TINGGI DIBANDING KANDANG LAINNYA, AGAR TIDAK DAPAT MELOMPAT KELUAR

2. KANDANG BERANAK PANJANG : 2,7 m & LEBAR : 2,4 m ADA 2 SISTEM, UNTUK MENGHINDARI TERTINDIHNYA ANAK BABI OLEH INDUKNYA, ( 1 ). FARROWING RAIL : DALAM KANDANG DIBUATKAN SEMACAM REL ATAU PALANG PENGAMAN SEKELILING DINDING DENGAN TINGGI 25 cm DARI LANTAI DAN 25 cm DARI DINDING.

( 2 ). FARROWING CRATE : - DALAM KANDANG DIBUATKAN STALL DENGAN UKURAN LEBAR 50 – 70 cm, TERGANTUNG BESARNYA INDUK DENGAN PANJANG 2,2 m. - BAGIAN MUKA STALL DIBERI TEMPAT PAKAN DAN MINUM. - DALAM KANDANG DIBERI LAMPU PEMANAS UNTUK ANAK BABI YANG BARU LAHIR

3. KANDANG INDUK UKURANNYA SAMA DENGAN KANDANG PEJANTAN CUKUP UNTUK 1 EKOR INDUK DAN ANAK-ANAKNYA ATAU 3 – 4 EKOR BABI BUNTING

4. KANDANG PENGGEMUKAN BENTUK BANGUNAN KANDANG ADALAH MEMANJANG, DITENGAH TERDAPAT LORONG DENGAN 2 JALUR PETAK-PETAK DI KEDUA SISI LORONG ( TIAP PETAK BERUKURAN 3 X 3 m ) KAPASITAS KANDANG : a. ANAK BABI SAMPAI BB 40 kg SEBANYAK 25 EKOR ( 0,36 m2/EKOR ) b. BABI DENGAN BB 40 – 90 kg SEBANYAK 16 EKOR ( 0,56 m2/EKOR ) c. BABI DENGAN BB DIATAS 90 kg SEBANYAK 12 EKOR ( 0,75 m2 / EKOR ) JUMLAH TERNAK BISA DIKURANGI (CUACA PANAS)

5. KANDANG KARANTINA - UKURAN KANDANG TERGANTUNG KEBUTUHAN - DIGUNAKAN UNTUK : 1). TERNAK YANG BARU DATANG / DIBELI 2). TERNAK SAKIT

PERENCANAAN KANDANG PENGELOMPOKAN KANDANG JARAK ANTARA SATU MACAM KANDANG DENGAN LAINNYA LETAK GUDANG TEMPAT MENYIMPAN MAKANAN TEMPAT SUMBER AIR