Pengaruh Fortifikasi Makanan Terhadap Asupan Asam Folat di Amerika Serikat Oleh: Diniwati 20504003 Effect of Food Fortification on Folic Acid Intake in United States
PENDAHULUAN Kebijakan lembaga Admininistrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA), sereal harus diperkaya dengan asam folat (asam pteroylglutamat, buatan, yang dioksidasi dari folat) Fortifikasi dapat menurunkan defisiensi folat dan mencegah penyakit Neural Tube Defect (NTD) Sampai saat ini belum ada penentuan pengaruh fortifikasi terhadap konsumsi folat yang sebenarnya. Dibandingkan perubahan status folat yang diperoleh melalui fortifikasi dengan dari kontrol yaitu asupan asam folat secara oral
TUJUAN Untuk mengetahui pengaruh fortifikasi asam folat terhadap asupan folat oleh individu di Amerika Serikat Untuk mengurangi terjadinya penyakit cacat tabung neural (NTD), penyakit jantung dan kanker tertentu, yang disebabkan oleh keadaan folat yang rendah
FORTIFIKASI Fortifikasi merupakan penambahan nutrisi terhadap makanan yang berperan sebagai karier (pembawa) yang memiliki kriteria tertentu, sehingga produk yang difortifikasi akan menjadi sumber nutrisi yang baik untuk populasi target. Tujuan fortifikasi: untuk menjaga mutu nutrisi pada makanan Memelihara nutrisi yang cukup untuk mencegah defisiensi nutrisi pada populasi yang besar atau dalam kelompok yang beresiko terhadap defisiensi tertentu (Seperti, usia tua, vegetarian, wanita hamil, dll.) Untuk meningkatkan nilai gizi yang ditambahkan pada suatu produk Untuk menyediakan fungsi teknologi tertentu di dalam pengolahan makanan
TABLE 1. Makanan yang difortifikasi Agen fortifikasi Garam yodium, besi, tepung Tepung , roti, beras Vitamin B1, B2, niasin, besi Susu, margarin Vitamin A and D Gula, monosodium glutamat, teh Vitamin A Formula bayi, biskuit besi
Asam folat Asam folat ( asam folinat, folasin, asam pteroylglutamat) merupakan salah satu vitamin B yang larut dalam air penting untuk membentuk sel baru, sintesis adenin dan timin, dan perkembangan janin (sistem saraf dan tulang)
Kekurangan Asam folat dapat menyebabkan penyakit Alzheimer's, atherosclerosis, serangan jantung, stroke, osteoporesis, dan cacat tabung neural (NTD). Asam folat diperlukan oleh wanita sebelum dan selama masa kehamilan, dapat membantu mencegah penyakit cacat lahir bayi seperti pada otak atau saraf
METODE PENELITIAN Studi Intervensi: menentukan hubungan antara asupan asam folat kontrol dengan peningkatan konsentrasi folat dalam serum atau plasma Studi observasi: menentukan pengaruh dari fortifikasi asam folat terhadap konsentrasi folat pada serum dan plasma Statistik: Analisa Regresi linier data dari hasil studi yang telah dipublikasikan digunakan untuk menentukan hubungan antara suatu dosis asam folat dan peningkatan konsentrasi folat dalam plasma atau serum pada keadaan tetap.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Perubahan konsentrasi folat dalam serum atau plasma folat diamati pada studi intervensi yang menguji pengaruh dari konsumsi asam folat secara oral.
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 1. Hubungan antara asupan asam folat kontrol dan perubahan konsentrasi folat dalam serum atau plasma.
HASIL DAN PEMBAHASAN Studi Intervensi Dari 4 studi ( 10, 12, 13, 15; tabel 1), telah diamati bahwa terjadi korelasi linier positif ( n= 12 poin data; r= 0.984, P<0.0001) antara angka median atau nilai rata-rata perubahan konsentrasi folat di dalam serum atau plasma dengan konsumsi asam folat per hari (gambar 1). Subjek sebelumnya berpuasa, sebelum darahnya diambil. Persamaan regresi dari studi intervensi (gambar 1) menyatakan bahwa peningkatan di dalam asupan asam folat pada 70-130 µ g/hari, yang diprediksikan FDA dari fortifikasi, akan mempengaruhi peningkatan di dalam serum atau konsentrasi plasma folat antara 1.9 dan 3.5 µ g/L.
HASIL DAN PEMBAHASAN Studi Observasi Studi Framingham Offspring Dari 3 studi observasi ditemukan peningkatan yang jauh lebih besar di dalam serum atau konsentrasi plasma folat setelah dilakukan fortifikasi Studi Framingham Offspring Nilai rata-rata geometris meningkat dalam konsentrasi plasma folat setelah berpuasa yaitu 5.4 µg/L untuk subjek yang tanpa supplemen (n=248) sample antara Januari 1991 dan Desember 1994 dan selanjutnya antara September 1997 dan Maret 1998.
HASIL DAN PEMBAHASAN Laboratorium California Studi NHANES III Angka median konsentrasi folat dalam serum dari sampel rutin yang diukur melalui laboratorium di California ( 17) meningkat dengan 6.0 µ g/L antara 1994-1995 ( n= 29 243) dan 1998 ( n= 26 662). Prediksi kebalikan yang menggunakan persamaan regresi diperoleh pada gambar 1 menyatakan bahwa konsumsi folat meningkat dalam kelompok studi ini oleh 215-240 µg/hari, Kira-kira dua kali yang diramalkan oleh FDA. Studi NHANES III Konsentrasi folat dalam serum meningkat sampai 7.9 µg/L, pada wanita tanpa asupan suplemen antara Survei Pengujian Ilmu Gizi dan Kesehatan Nasional yang ketiga ( NHANES III, 1988 sampai 1994) dan NHANES yang tahun 1999 menyatakan bahwa konsumsi folat meningkat dengan >200 µg/hari.
KESIMPULAN Fortifikasi telah terbukti secara parsial berhasil mencegah penyakit NTD, tidak ada bukti yang menyatakan bahwa asupan asam folat yang lebih tinggi ini bisa merugikan penduduk AS. Peningkatan asupan asam folat dari hasil fortifikasi kira-kira dua kali dari yang diprediksikan FDA.