Pengaruh Fortifikasi Makanan Terhadap Asupan Asam Folat

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
1. MAKANAN JANIN DLM KANDUNGAN MAKANAN BAYI PD HARI PERTAMA LAHIR
Advertisements

7 Khasiat Si Buah Super "Blackberry"
Konsep Angka Kecukupan Gizi (AKG) Recommended Daily Allowance (RDA)
Dr. Ina Hernawati, MPH Direktur Bina Gizi Masyarakat
DYAH UMIYARNI P,SKM,M.Si FKIK UNSOED
STATUS GIZI LANJUT USIA
MANFAAT BAHAN MAKANAN Kelompok 11 Marsiyamsih ( )
MANFAAT SAYUR BAYAM.
Kacang Hijau: Si Hijau yang Menyehatkan
Oleh ARINI KUSMINTARTI, SKM
MANFAAT BUAH JERUK.
Pengaruh Tambahan Nutrisi (Fortifikasi) Asam Folat pada Makanan
GIZI BAGI IBU HAMIL.
APA YG DIMAKSUD KOLESTEROL JAHAT & KOLESTEROL BAIK ?
Susu Kedelai versus Susu Sapi, Mana Lebih Baik?
VITAMIN C.
Pengaruh Makanan Siap Saji terhadap Kecerdasan Otak Remaja
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI -12.
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7.
PANGAN FUNGSIONAL : PERATURAN DAN KLAIM
Dietary and nutritional patterns in an elderly rural
DHA Dalam Makanan Formula Khusus Bayi
Gizi seimbang untuk IBU HAMIL.
SUPLEMENTASI ZAT GIZI PADA KEHAMILAN
STATUS GIZI LANJUT USIA
Gizi untuk lansia Oleh: Yeti Herliza.
Vegetarian Pada Masa Kehamilan dan Anak-anak
PEMELIHARAAN KESEHATAN
ANEMIA MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT TERBESAR DI DUNIA
HUBUNGAN MAKANAN DAN KESEHATAN
Kimia mineral pangan.
ANEMIA Oleh : puspitasari.
GIZI UNTUK IBU HAMIL DAN KOMPLIKASI
Implications of Malaria On Iron Deficiency Control Strategies
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Present by : ANNISA RUSDI
Santi susanti nim :
Makro Mineral Kalsium.
Mencaritahu Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kolesterol Darah
ILMU GIZI GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI -12.
GIZI MASA NIFAS DAN MENYUSUI
Gizi pada ibu hamil & komplikasinya
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
METABOLISME VITAMIN DAN MINERAL PADA WANITA HAMIL
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
Assalamualaikum wr.wb.
Ambil 2 sendok makan beras merah, bilas dengan air bersih.
INTERAKSI ANTARA Fe DAN Cu
AKIL BALIGH, GIZI REMAJA DAN DEWASA
Gizi untuk lansia Oleh: Dzakirah.
Aviola Tiara Perdani Sesi 01
SELFIA MOKOGINTA
Oleh: eva agustina Nim:140008
Dewi Nugraheni Restu Mastuti, S.KM
Asuhan Gizi dalam mengatasi permasalahan gizi pada calon pengantin
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7.
7 Makanan Super untuk Kesehatan Wanita
MACAM-MACAM ZAT MAKANAN
Mencegah Kejadian Stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Metabolisme Vitamin pada Wanita Hamil
MEMAHAMI HERBAL UNTUK IBU MENYUSUI
PROSES PENUAAN Saptawati Bardosono 9/17/2018.
Kedelai Bisa Jadi Snack Sehat
HAMIL Apa saja yang tidak disarankan??? Hamil beresiko tinggi??
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
Kelompok 12. Upaya promotif upaya promotif adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi.
PRODI S1 GIZI UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI RIAU 2018 NUR AFRINIS,M.Si GIZI PRA KEHAMILAN.
Chairanisa Anwar, SST., MKM
Transcript presentasi:

Pengaruh Fortifikasi Makanan Terhadap Asupan Asam Folat di Amerika Serikat Oleh: Diniwati 20504003 Effect of Food Fortification on Folic Acid Intake in United States

PENDAHULUAN Kebijakan lembaga Admininistrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA), sereal harus diperkaya dengan asam folat (asam pteroylglutamat, buatan, yang dioksidasi dari folat) Fortifikasi dapat menurunkan defisiensi folat dan mencegah penyakit Neural Tube Defect (NTD) Sampai saat ini belum ada penentuan pengaruh fortifikasi terhadap konsumsi folat yang sebenarnya. Dibandingkan perubahan status folat yang diperoleh melalui fortifikasi dengan dari kontrol yaitu asupan asam folat secara oral

TUJUAN Untuk mengetahui pengaruh fortifikasi asam folat terhadap asupan folat oleh individu di Amerika Serikat Untuk mengurangi terjadinya penyakit cacat tabung neural (NTD), penyakit jantung dan kanker tertentu, yang disebabkan oleh keadaan folat yang rendah

FORTIFIKASI Fortifikasi merupakan penambahan nutrisi terhadap makanan yang berperan sebagai karier (pembawa) yang memiliki kriteria tertentu, sehingga produk yang difortifikasi akan menjadi sumber nutrisi yang baik untuk populasi target. Tujuan fortifikasi: untuk menjaga mutu nutrisi pada makanan Memelihara nutrisi yang cukup untuk mencegah defisiensi nutrisi pada populasi yang besar atau dalam kelompok yang beresiko terhadap defisiensi tertentu (Seperti, usia tua, vegetarian, wanita hamil, dll.) Untuk meningkatkan nilai gizi yang ditambahkan pada suatu produk Untuk menyediakan fungsi teknologi tertentu di dalam pengolahan makanan

TABLE 1. Makanan yang difortifikasi   Agen fortifikasi Garam yodium, besi, tepung Tepung , roti, beras Vitamin B1, B2, niasin, besi Susu, margarin Vitamin A and D Gula, monosodium glutamat, teh Vitamin A Formula bayi, biskuit besi

Asam folat Asam folat ( asam folinat, folasin, asam pteroylglutamat) merupakan salah satu vitamin B yang larut dalam air penting untuk membentuk sel baru, sintesis adenin dan timin, dan perkembangan janin (sistem saraf dan tulang)

Kekurangan Asam folat dapat menyebabkan penyakit Alzheimer's, atherosclerosis, serangan jantung, stroke, osteoporesis, dan cacat tabung neural (NTD). Asam folat diperlukan oleh wanita sebelum dan selama masa kehamilan, dapat membantu mencegah penyakit cacat lahir bayi seperti pada otak atau saraf

METODE PENELITIAN Studi Intervensi: menentukan hubungan antara asupan asam folat kontrol dengan peningkatan konsentrasi folat dalam serum atau plasma Studi observasi: menentukan pengaruh dari fortifikasi asam folat terhadap konsentrasi folat pada serum dan plasma Statistik: Analisa Regresi linier data dari hasil studi yang telah dipublikasikan digunakan untuk menentukan hubungan antara suatu dosis asam folat dan peningkatan konsentrasi folat dalam plasma atau serum pada keadaan tetap.

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Perubahan konsentrasi folat dalam serum atau plasma folat diamati pada studi intervensi yang menguji pengaruh dari konsumsi asam folat secara oral.

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 1. Hubungan antara asupan asam folat kontrol dan perubahan konsentrasi folat dalam serum atau plasma.

HASIL DAN PEMBAHASAN Studi Intervensi Dari 4 studi ( 10, 12, 13, 15; tabel 1), telah diamati bahwa terjadi korelasi linier positif ( n= 12 poin data; r= 0.984, P<0.0001) antara angka median atau nilai rata-rata perubahan konsentrasi folat di dalam serum atau plasma dengan konsumsi asam folat per hari (gambar 1). Subjek sebelumnya berpuasa, sebelum darahnya diambil. Persamaan regresi dari studi intervensi (gambar 1) menyatakan bahwa peningkatan di dalam asupan asam folat pada 70-130 µ g/hari, yang diprediksikan FDA dari fortifikasi, akan mempengaruhi peningkatan di dalam serum atau konsentrasi plasma folat antara 1.9 dan 3.5 µ g/L.

HASIL DAN PEMBAHASAN Studi Observasi Studi Framingham Offspring Dari 3 studi observasi ditemukan peningkatan yang jauh lebih besar di dalam serum atau konsentrasi plasma folat setelah dilakukan fortifikasi Studi Framingham Offspring Nilai rata-rata geometris meningkat dalam konsentrasi plasma folat setelah berpuasa yaitu 5.4 µg/L untuk subjek yang tanpa supplemen (n=248) sample antara Januari 1991 dan Desember 1994 dan selanjutnya antara September 1997 dan Maret 1998.

HASIL DAN PEMBAHASAN Laboratorium California Studi NHANES III Angka median konsentrasi folat dalam serum dari sampel rutin yang diukur melalui laboratorium di California ( 17) meningkat dengan 6.0 µ g/L antara 1994-1995 ( n= 29 243) dan 1998 ( n= 26 662). Prediksi kebalikan yang menggunakan persamaan regresi diperoleh pada gambar 1 menyatakan bahwa konsumsi folat meningkat dalam kelompok studi ini oleh 215-240 µg/hari, Kira-kira dua kali yang diramalkan oleh FDA. Studi NHANES III Konsentrasi folat dalam serum meningkat sampai 7.9 µg/L, pada wanita tanpa asupan suplemen antara Survei Pengujian Ilmu Gizi dan Kesehatan Nasional yang ketiga ( NHANES III, 1988 sampai 1994) dan NHANES yang tahun 1999 menyatakan bahwa konsumsi folat meningkat dengan >200 µg/hari.

KESIMPULAN Fortifikasi telah terbukti secara parsial berhasil mencegah penyakit NTD, tidak ada bukti yang menyatakan bahwa asupan asam folat yang lebih tinggi ini bisa merugikan penduduk AS. Peningkatan asupan asam folat dari hasil fortifikasi kira-kira dua kali dari yang diprediksikan FDA.