MATERI PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBIING Universitas Esa Unggul Abd. Halim, M.Pd
Sejarah Lempar Lembing Lempar lembing berawal pada zaman kuno dan berkaitan erat dengan beraneka ragam teknik lempar. Lembing lama terbuat dari kayu dengan ujung dari besi. Bahan ini dirasa berat dan diganti dengan kayu ringan dari Swedia. Perkembangan selanjutnya ditemukannya lembing modern yang terbuat dari logam dan serat kaca (fiber). Selama bertahun-tahun, pelempar lembing dari Finlandia menjuarai perlombaan lempar lembing ini.
Teknik Lempar Lembing Pegangan cara Amerika dilakukan dengan ibu jari dan jari telunjuk saling bertemu dibelakang balutan lembing (tempat pegangan). Pegangan cara Finlandia dilakukan dengan ibu jari dan jari tangan saling bertemu dibelakang pada tempat pegangan, sedangkan telunjuk lurus ke belakang di bawah lembing.
3. Pegangan cara menjepit (tang) adalah telunjuk dan jari tengah menjepit lembing, tepat dibelakang tempat pegangan (balutan).
Cara Membawa Lembing Cara membawa lembing ada 3 macam yaitu: Cara membawa lembing di bawah Cara membawa lembing di atas bahu Cara membawa lembing di atas kepala
Peraturan Pertandingan Lempar Lembing Alat dan lapangan untuk putra Berat lembing : 800 gr Panjang lembing : 2,6-2,7 m Untuk putri Berat lembing : 600 gr Panjang lembing : 2,2-2,3 m
3 bagian lembing yaitu: Mata lembing yang terbuat dari metal Badan lembing yang terbuat dari kayu atau metal Titik pusat gravitasi lembing yaitu tali yang melilit sebagai pegangan lembing
b. Lintasan awal Lintasan awal harus dibatasi garis 5 cm terpisah 4 meter. Panjang lintasan awal minimal 30 meter, maksimal 36,5 meter.
c. Lengkung Lemparan Lengkung harus dibuat dari kayu atau metal, dicat putih lebar 7 cm, datar dengan tanah sekeliling, dan merupakan busur (lengkungan) dati lingkaran yang berjari-jari 8 meter, garis 1,5 meter dibuat dari titik temu garis lintasan awalan dengan lengkung lemparan, manyiku keluar.
d. Sudut Lemparan Dibentuk oleh dua garis dan dubuat dari titik pusat lengkungan lemparan dengan sudut 29 derjat memotong kedua ujung lengkung lemparan, tebal garis sekitar 5 cm.
Peraturan-Peraturan Umum Lembing harus dipegang pada tempat pegangan. Lemparan sah adalah mata lembing harus menancap atau menggores tanah disektor lemparan. Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh lengkung lemparan atau garis 1,5 m samping atau menyentuh tanah depan lengkung lemparan
Sekali pelempar mulai melempar, pelempar tidak boleh melempar badan sepenuhnya sehingga punggung menghadap ke arah lengkung lemparan. Lemparan harus dibuat di atas bahu. Jumlah lemparan yang diperoleh adalah sama seperti pada tolak peluru dan lempar cakram.
TERIMA KASIH