Pedoman Wawancara Oleh : Hety Setiawaty G 652080 105
Apa Itu Wawancara ? Menurut Irawan (2004) Wawancara adalah : pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada responden dan jawaban-jawaban responden dicatat/ direkam dengan alat perekam.
Siapa, Kapan, Dimana & Mengapa Ada Wawancara ? Siapa Yang Diwawancara: Pewawancara : Intervievwer Nara Sumber : Interviewee Mengapa Ada Wawancara : Diadakannya wawancara dikarenakan adanya tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan kepentingan pewawancara, seperti : - Menyeleksi seseorang untuk suatu pekerjaan - Mengumpulkan data penelitian - Menerima pasien - Menulis kisah berita, dll. Kapan & Dimana Proses wawancara : Wawancara dapat dilakukan kapan & dimana saja, sesuai dengan waktu & tempat yang tersedia dari pihak pewawancara dan nara sumber.
Jenis-jenis Wawancara ? Menurut Prosedurnya : Wawancara Bebas Proses wawancara tidak disengaja / free talk (Bertanya kepada teman) 2. Wawancara Terpimpin Proses wawancara dengan panduan pokok-pokok masalah yang diteliti (Ada daftar pertanyaan) Wawancara Bebas Terpimpin Dibuat pokok masalah (Pewawancara harus pandai mengarahkan yang diwawancarai bila telah menyimpang dari pokok permasalahan.
Jenis-jenis Wawancara ? (Lanjutan) Menurut Sasaran Penjawabnya : Wawancara Perorangan Tanya jawab antara seorang pewawancara dengan seorang yang diwawancara. Wawancara Kelompok Tanya jawab antara 2 orang atau lebih dengan 2 orang atau lebih yang diwawancara.
Faktor-faktor Apa yang Mempengaruhi Wawancara ? 1. Faktor yang berasal dari dalam : A. Dari Pewawancara : - Tingkat pengetahuan & keterampilan dalam pelaksanaan. B. Dari Materi Pewawancara : - Beberapa penafsiran dalam suatu wawancara - Pertanyaan yang menyebabkan rasa tidak nyaman - Susunan pertanyaan yang kurang terarah 2. Faktor yang berasal dari luar : A. Nara Sumber : - Tingkat pengetahuan & ketanggapan akan pertanyaan - Karakteristik kepribadian (mudah tersinggung atau sabar) B. Pelaksanaan Wawancara - Waktu & tempat yang tepat - Suasana (sikap masyarakat sekitar, kesibukan lingkungan)
Bagaimana Wawancara Yang Baik ? Persiapan Wawancara : Persiapan Diri : Berpakaian sederhana & rapi, rendah hati, hormat kepada responden, ramah, netral. Sanggup menjadi pendengar yang baik. Persiapan Lapangan : Mempersiapkan alat yang akan dipergunakan. Survei tempat.
Bagaimana Wawancara Yang Baik ? (Lanjutan) Teknik Wawancara : - Perkenalkan identitas & Tujuan Kedatangan. - Ajukan Pertanyaan terinci dengan bahasa yang baik. - Setelah data di dapat, jangan kemudian mengakhirinya. - Tidak memotong pembicaraan narasumber berbicara bersemangat. - Ucapan terima kasih pada akhir wawancara.
3. Pencatan Hasil Wawancara : Bagaimana Wawancara Yang Baik ? (Lanjutan) 3. Pencatan Hasil Wawancara : Pencatan yang dilakukan langsung ketika wawancara berjalan. Pencatan dilakukan setelah berlangsungnya wawancara. Pencatatan dilakukan dengan alat perekam.
Bagaimana Contoh Wawancara ? Bentuk Pertanyaannya : - Wawancara Tertutup : Jawaban pertanyaan narasumber tidak mempunyai pilihan selain yang ditujukan dari pewawancara seperti ya atau tidak. - Wawancara Terbuka Narasumber diberikan kebebasan atas menjawab pertanyaan, dapat berupa ya atau tidak dan berupa uraian.
Bagaimana Contoh Wawancara ? (Lanjutan) 2. Contoh Pertanyaannya : - Hindari kata-kata yang mempunyai 2 arti / lebih. - Jangan membuat pertanyaan yang panjang. - Buat pertanyaan dengan petunjuk lokasi & waktu yang konkret. - Pertanyaan yang diajukan untuk pengalaman narasumber yang kongkret. - Buat berbagai alternatif jawaban untuk narasumber. - Hindari pertanyaan yang membuat malu
Keuntungan Wawancara : Metode yang terbaik untuk menilai keadaan pribadi. Tanpa mengenal batas umur & pendidikan subjek, selama dapat memberikan jawaban. Hampir seluruh penelitian sosial, selalu digunakan sebagai metode pelengkap. Karena sifat keluesan, metode wawancara cocok dipakai sebagai alat verifikasi data yang diperoleh dengan jalan observasi dan kuisioner. Informan diperoleh dengan tanya jawab lisan dalam keadaan yang lebih longgar, yaitu memperoleh hasil dan reaksi narasumber yang maksimal. Informasinya lebih kompleks karena menyangkut emosional yang lebih emosional & sentimen. Pewawancara yang cakap, akan mudah menyesuaikan diri. Tidak terikat pada orang yang diteliti buta huruf, dewasa maupun anak-anak.
Kerugian Wawancara : Kurang efisien, karena memboroskan waktu, tenaga & biaya Tergantung kepada ketersediaan, kemampuan dan keadaan narasumber. Jalan & isi wawancara sangat mudah dipengaruhi olek keadaan sekitar yang memberikan tekanan yang mengganggu. Perannya haruslah benar-benar menguasai bahasa subjek. Dengan terbatasnya waktu dan tenaga, hanya dapat meneliti lebih sedikit jumlahnya.
Terima Kasih