MANAJER KEUANGAN DAN LINGKUNGAN BISNIS Keuangan memiliki 3 bidang yang saling terkait: Money and Capital Markets (Keuangan Makro): berhubungan dengan berbagai topik dalam makroekonomi Investments: berhubungan dengan keputusan investasi terhadap sekuritas Managerial Finance: berkenaan dengan pengelolaan perusahaan Manajemen Keuangan: manajemen yang mengaitkan aktivitas pemerolehan dana, pembiayaan dan manajemen aktiva dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan Kegiatan utama manajer keuangan: Forecasting and Planning Investment and Financing Decision Coordination and Control Interaction with Capital Markets Tiga keputusan utama: Investment, Operating, dan Financing
Tujuan perusahaan: Memaksimumkan laba (tradisional)tidak memperhitungkan time value of money, future return risk, dan kebijakan dividen Memaksimumkan kemakmuran pemegang saham (harga saham) memperhitungkan prestasi perusahaan saat ini & mendatang, dan time value of money, future return risk, dan kebijakan dividen Memaksimumkan kemakmuran pemegang saham (harga saham) dengan memperhatikan tanggung jawab sosial Karir bidang keuangan dikelompokkan kedalam bidang utama : Manajemen Lemabaga Keuangan mencakup bank, asuransi, lembaga penyimpanan dan pinjaman, dan lembaga kredit. Untuk itu perlu memahami pengetahuan mengenai pasar uang dan modal dengan segala aspeknya. Investasi mencakup pekerjaan marketing sekuritas, analis sekuritas individu, dan analis portofolio Keuangan Manajerial mencakup pengelolaan keuangan di berbagai jenis perusahaan baik perdagangan, jasa maupun manufaktur, baik kecil, menengah maupun besar, baik swasta maupun pemerintah.
Masalah Agency: Konflik antara pemilik dan manajer Jensen dan Meckling (1976) mendifinisikan agency relationship adalah suatu kontrak dimana satu orang atau lebih (prinsipal) menyewa orang lain (agen) untuk memberikan pelayanan dan mendelegasikan otoritas mengambil keputusan kepada agen. Agency relationship muncul antara: Stockholders Vs Managers Stockholders Vs Creditors Untuk memastikan manajer bertindak demi kepentingan pemegang saham, perusahaan harus mengeluarkan biaya keagenan (agency cost) dalam bentuk: biaya untuk mengawasi tindakan manajer biaya untuk menyusun organisasi, sehingga kemungkinan perilaku manajer yang menyimpang dapat dibatasi biaya peluang berkenaan dengan hilangnya profit sebagai akibat dari struktur organisasi yang tidak memungkinkan manajer bertindak seperti jika manajer adalah pemilik.
Mekanisme untuk memaksa manajer bertindak untuk kepentingan pemegang saham mencakup: Ancaman pemecatan Ancaman takeover Menyusun insentif manajer yang didasarkan pada kinerja: Executive Stock Option, Performance Shares, dan Profit-Based Bonuses. Kreditor memberi pinjaman kepada perusahaan dengan biaya pinjaman yang didasarkan pada: Resiko asset perusahaan yang ada Ekspektasi resiko dari tambahan asset masa datang Struktur kapital perusahaan yang ada Ekspektasi perubahan struktur kapital masa datang
Tanggung jawab Chief Financial Officer: Untuk melindungi kreditor ini, maka kreditor dapat melakukan: Pembatasan dalam kontrak kredit Penentuan tingkat biaya hutang yang lebih tinggi, sehingga menyulitkan perusahaan untuk masuk pasar hutang Tanggung jawab Chief Financial Officer: Dewan Komisaris Presiden (Chief Executive Officer) WaPres. Operasi Treasurer: Capital budgeting Cash mgt Relationship with bank & investors Credit mgt Dividend Financial and tax analysis & planning Pension mgt Risk mgt WaPres Keuangan (Chief Financial Officer) WaPres Pemasaran Controller: Cost accounting Cost mgt Data processing General ledger Report to Goverment Internal control Preparing budgeting & forcasting
Lingkungan bisnis: a). Bentuk perusahaan: Bentuk Hukum Sole Proprietorship Partnership Corporation Strengths Owner receive all profits/losses Low organization cost Income tax:personal tax Secrecy Ease of dissolution Can raise more fund More borrowing, managerial skill and available brain power Can retain good employees Income taxed as personal income of partners Owners has limited liabilites Can achieve large scale operation due to marketability of stock Ownership is transferable Long life of firm Can hire professional employees & expand more easily Receive certain tax advanteges Weaknesses Owner has unlimited liability Limited fund raising power Proprietor is jack of all trades Difficult to give employees long run career opportunities Lacks continuity when Proprietor dies Owners has unlimited liability When partner dies, partnership is dissolved Difficult to liquidate or transfer partnership and achieve large scale operation Taxes higher (Corporate income & dividend) High organization cost Subject to greater govt. regulation Employees lack personal interest in firm Lacks secrecy, Stockholders receive fianncial reports b). Lingkungan perpajakan: Pajak penghasilan, Depresiasi, dan Amortisasi & deplesi
Lingkungan keuangan: Aliran dana dan mekanisme pasar keuangan: SEKTOR INVESTASI Bisnis, Pemerintah & Rumah Tangga BROKER KEUANGAN Investment bankers & Mortgage Bankers PASAR SEKUNDER Bursa Utama dan Bursa Paralel SEKTOR TABUNGAN Rumah Tangga, Bisnis, & Pemerintah PERANTARA KEUANGAN: Bank komersial Lembaga tabungan Perusahaan asuransi Dana pension Perusahaan finansial Mutual fund
Tindakan Manajer untuk Memaksimalkan Kemakmuran Stockholders. Pada dasarnya harga saham suatu perusahaan tergantung kepada faktor: Proyeksi EPS Timing dari aliran laba Tingkat resiko Penggunaan hutang Kebijakan dividen a). Profit perusahaan Vs EPS. Motorolla 100,000,000 saham beredar Laba $ 400,000,000.00 EPS = $ 4 per lembar Jika si A memiliki 100 lembar, maka bagian laba si A sebesar $ 400 Seandainya Motorolla menambah jumlah saham beredar 100,000,000 lembar dan diinvestasikan ke suatu asset yang memberikan laba $ 100,000,000. Total laba menjadi $ 500,000,000 dan saham beredar menjadi 200,000,000 lembar EPS menjadi $ 500,000,000/200.000.000 lembar = $ 2.5 per lembar Bagian laba si A menjadi turun sebesar= $ 250 Walaupun total laba meninhkat, tapi bagian laba yang diperoleh si A menjadi turun. Jadi jika manajemen ingin mempertahankan nilai saham, maka manajemen harus berkonsentrasi pada EPS daripada profit perusahaan. Apakah maksimisasi EPS yang diharapkan akan selalu memaksimalkan kemakmuran pemegang saham ?
b). Timing of the Earnings. Motorolla mempunyai suatu proyek yang membawa perusahaan memperoleh EPS sebesar $ 0.20 per lembar selama 5 tahun. Proyek yang lain tidak memberikan EPS selama 4 tahun dan memberikan EPS tahun kelima $ 1.2 per lembar. Proyek mana yang lebih baik ? Hal ini tergantung kepada proyek mana yang menambah nilai pada saham perusahaan, dimana nilai saham tersebut tergantung kepada time value of money dari investor. Jadi timing merupakan faktor yang penting untuk mengukur harga saham daripada EPS itu sendiri. c). Resiko Proyek memberikan resiko yang lebih besar akan memberikan nilai yang lebih rendah terhadap saham. d). Hutang Salah satu ukuran resiko adalah sumber dana yang digunakan untuk membiayai proyek. Penggunaan hutang lebih beresiko daripada modal sendiri. Penggunaan hutang dapat meningkatkan EPS, tapi juga meningkatkan resiko.
Level of Economic Activity and Corporate Taxes Stock Market Conditions e). Kebijakan dividen Pemegang saham lebih menyukai dividen dan menyukai pertumbuhan EPS sebagai hasil dari investasi kembali laba perusahaan. Oleh karena itu manajemen harus dapat menentukan jumlah laba yang dibagikan sebagai dividen dan jumlah yang akan ditahan. Kebijakan dividen yang optimal merupakan sahal satu faktor yang memaksimalkan harga saham perusahaan. Lingkungan Ekonomi. Faktor lain yang mempengaruhi nilai saham suatu perusahaan adalah: Kendalam eksternal Aktivitas ekonomi secara umum Pajak Kondisi pasar saham External Constraint: Antitrust law Environmental regulations Product & workplace safety regulations Employment practices rules Etc Strategic Policy Decision : Types of products or services produced Production methods used Relative use of debt financing Divident policy Level of Economic Activity and Corporate Taxes Expected profitability Timing of cash flows Degree of risk Stock Market Conditions STOCK PRICE