PENGADAAN BAHAN BAKU Sebelum suatu usaha industri pertanian menginvestasi modal untuk mendirikan pabrik, kegiatan pengadaan bahan baku harus dipelajari dan direncanakan secara seksama sebagaimana pada kegiatan perencanaan pemasaran. Industri pertanian adalah usaha mentransform bahan baku, bila terjadi kekurangan bahan baku maka proses pengolahan dan pemasaran menjadi tidak efektif.
AKIBAT KEKURANGAN BAHAN BAKU penurunan kapasitas proses pengolahan peningkatan biaya operasi total penurunan utilisasi bahan baku untuk produksi penurunan kapasitas produksi total peningkatan breakdown operasi
Karakteristik Utama Pengadaan Bahan Baku kuantitas yang cukup kualitas yang sesuai waktu yang tepat harga yang wajar organisasi yang efektif
Pertanyaan mendasar Kuantitas. Apa faktor yang menentukan produktivitas bahan baku? Sejauh mana konsumsi bahan baku pesaing mempengaruhi suplai bahan baku? Kualitas. Bagaimana kualitas yang diminta pasar?, Faktor apa yang mempengaruhi kualitas ?, Bagaimana cara mengontrol kualitas ? Sensitivitas waktu. Sejauh mana musim,dan kemampuan dapat mempengaruhi pengadaan bahan baku? Harga. Apa yang mempengaruhi harga?, Mekanisme penentuan harga apa yang fisible dan diinginkan ? Organisasi. Bagaimana struktur organisasi pengadaan bahan baku? Sejauh mana kemitraan mempengaruhi pengadaan bahan? Dapatkah organisasi produsen mempengaruhi pengadaan bahan baku? Bagaimana hubungan antara kegiatan pengadaan bahan dengan kebijakan pemerintah?
KUANTITAS BAHAN BAKU YANG SESUAI Usaha industri pertanian sering collapse karena tidak mampu mensuplai bahan baku yang sesuai dengan yang dibutuhkan pabrik. Oleh karenanya maka perlu dipelajari faktor-faktor yang menentukan produksi bahan baku dan perlu diperhitungkan pula pengguna bahan baku pesaing lainnya yang dapat mengurangi suplai bahan baku.
Faktor Penentu Produksi Bahan Baku adalah luas lahan tanam dan produktivitas tanaman. Untuk tanaman yang telah eksis data luas lahan tanam dan produktivitas tanaman telah tersedia di dinas terkait atau di biro pusat statistik . Trend perubahan luas tanam dan produktivitas dapat dipelajari dari data tersebut dan dapat digunakan untuk perencanaan pengadaan bahan baku. Untuk lahan dan tanaman baru, diperlukan pengamatan yang intensif terhadap tanah, air, dan iklim kemudian dilanjutkan dengan demplot.
Faktor yang mempengaruhi : the prevailing dan rencana tata guna lahan. Luas Lahan Tanam Faktor yang mempengaruhi : the prevailing dan rencana tata guna lahan. Perencana harus menghitung jumlah lahan yang aktual tertanami dan lahan potensial namun belum tertanami. Tren penyusutan dan perluasan lahan perlu dipertimbangkan karena penyusutan dan penambahan luas lahan tanam akan mempengaruhi suplai bahan baku. Perencana harus memerhatikan tidak hanya luas lahan tertanami tetapi juga berapa kali dalam setahun lahan tersebut dapat ditanami. Juga harus dipertimbangkan fasilitas irigasi yang tersedia, karena fasilitas itu dapat meningkatkan produktivitas lahan.
Pengaruh perubahan pola tanam Lahan dapat ditanami dengan beberapa pola tanaman. Macam tanaman yang akan ditanaman per musim tidak selalu sama, tergantung dari perhitungan ekonomi petani. Perencana harus mempertimbang kan pola perubahan tanaman, makin sedikit petani yang berubah-ubah pola tanamnya makin aman suplai bahan baku.
Pengaruh Proyek Industri Lokasi industri pertanian yang dekat perkotaan akan mendapat pesaing pengembangan pemukimam dan proyek industri dalam memperoleh lahan tanam. Proyek industri tidak hanya menyerap lahan tetapi juga tenaga kerja dari bidang pertanian. Kedua hal itu akan berpengaruh terhadap suplai bahan baku bagi industri pertanian.
Faktor Produktivitas Lahan kesuburan lahan input produksi pertanian teknik kultivasi lahan
Usaha Peningkatan Produktivitas Lahan perbaikan prasarana - irigasi pertanian - perbaikan infra struktur : jalur transportasi dan distribusi - fasilitas kredit perbaikan sarana - pemupukan - benih - obat2an bioteknologi
Analisis Suplai Bahan Baku Faktor Penentuan ketidakpastian suplai dan produksi : variasi luas lahan dan produktivitas fluktuasi suplai karena musim rencana produksi berdasarkan kemampuan lahan resiko karena ketidakpastian produksi dan musim
Kebutuhan Bahan Baku R = (Qp X Qr X Qd )/(100-L) R : bahan baku total yang diperlukan (ton bhn baku/musim) Qp : produksi bahan jadi per hari (ton bhn jadi/hari) Qr : kebutuhan bhn baku (ton bhn baku/ton bhn jadi) Qd : hari produksi tiap musim ( hari/musim) L : % kehilangan bhn baku dalam proses pengolahan Suplai = R S = Pr + d Pr : dipenuhi dari kebun sendiri d : dipenuhi dari kebun lain
kapasitas pabrik = S Bila kapasitas pabrik akan dinaikkan maka, suplai (S) juga harus ditingkatkan : Suplai dapat ditingkatkan dengan 2 cara : produktivitas ditingkatkan bila luas lahan terbatas Yd = S/Aa Yd : produktivitas yang dikehendaki S : suplai yang dikehendaki Aa : luas lahan aktual tertanami luas lahan ditingkatkan bila produktivitas terbatas Ad = S/Yd Ad : luas lahan yang dikehendaki
Analisa sensitivitas Apabila keduanya dapat ditingkatkan, mana yang akan dilaksanakan : Tergantung dari insentiv dan pengeluaran : bila penambahan luas lahan yang dipilih maka insentiv penambahan anggaran akan dinikmati petani bila penambahan produktivitas yang dipilih maka diperlukan penambahan anggaran untuk peningkatan input produksi : pupuk, bibit, bahan kimia dll.