Bab 7 Teknik Pengumpulan data Mince Rosely 662010005
Teknik pengumpulan data Pedahuluan Interview (wawancara) Angket observasi
Kualitas instrumen penelitian Kualitas pengumpulan data Pendahuluan : Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian Kualitas instrumen penelitian Berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen Kualitas pengumpulan data Berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data
Pendahuluan setting sumber cara Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting,berbagai sumber,dan berbagai cara. Alamiah (natural setting) Laboratorium Seminar Diskusi setting Primer sekunder sumber Interview (wawancara) Kuesioner (angket ) Observasi cara
B. Interview (wawancara) Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila Peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus di teliti Peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu di pegang dalam menggunakan metode interview dan kuesioner adalah sebagai berikut Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat di percaya Bahwa interpretasi subyek tentang pertantaan-pertanyaan yang di ajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang di maksudkan oleh peneliti.
1. Wawancara terstruktur Kapan di gunakan ? Bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan di peroleh. Contoh : Tanggapan masyarakat terhadap berbagai pelayanan pemerintah Kabupaten tertentu yang diberikan kepada masyarakat. Pewawancara melingkari salah satu jawaban yang diberikan responden. Bagaimanakah tanggapan Bapak/Ibu terhadap pelayanan pendidikan di Kabupaten ini? Sangat bagus c. Tidak bagus Bagus d. Sangat tidak bagus Bagaimanakah tanggapan Bapak/Ibu terhadap pelayanan bidang kesehatan di Kabupaten ini? ... dst
2. Wawancara tidak terstruktur Adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya. Pedoman yang di gunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan di tanyakan. Kapan di gunakan? Bila peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan di peroleh sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang di ceritakan oleh responden.
C. Angket (kuesioner). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya. Merupakan teknik pengumpulan data yang efisien apabila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan di ukur dan tahu apa yang bisa di harapkan dari responden. Kuesioner juga cocok digunakan apabila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
Uma sekaran(1992) mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan angket sbb: Prinsip penulisan angket Pengukuran Penampilan fisik
Prinsip penulisan angket a. Isi dan tujuan pertanyaan Apakah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan? b. Bahasa yang di gunakan Bahasa yang digunakan dalam penulisan kuesioner harus di sesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden,keadaan sosial budaya,dan “frame of reference”dari responden.
c. Tipe dan bentuk pertanyaan Tipe :terbuka dan tertutup Bentuk : kalimat positif dan negatif d. Pertanyaan tidak mendua Karena akan menyulitkan responden untuk memberikan jawaban. Contoh pertanyaan mendua: bagaimana pendapat anda tentang kualitas dan kecepatan pelayanan KTP?
e. Tidak menanyakan yang sudah lupa. contoh : bagaimana kinerja para penguasa Indonesia 30 tahun lalu? f. Pertanyaan tidak menggiring. Contoh : bagaimanakah kalau bonus atau jasa pelayanan di tingkatkan?jawaban responden tentu cenderung akan setuju.
g. Panjang pertanyaan h. Urutan pertanyaan Jangan terlalu panjang akan membuat responden jenuh dalam mengisi. h. Urutan pertanyaan Dimulai dari yang umum menuju ke spesifik,dari yang mudah menuju sulit,atau di acak. Hal ini dipertimbangkan karena secara psikologi akan mempengaruhi semangat responden.
j. Penampilan fisik Angket i. Prinsip pengukuran Angket yang diberikan merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel yang akan di teliti. Instrumen angket harus dapat digunakan untuk data yang valid dan reliabel tentang variabel yang di ukur. Angket sebelum dibagikan harus di uji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. j. Penampilan fisik Angket Penampilan fisik angket akan mempengaruhi respon dan keseriusan responden dalam mengisi angket.
D. Observasi Sutrisno Hadi (1986),mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks,suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia,proses kerja,gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
Dari segi pelaksanaan pengumpulan data,observasi dibedakan menjadi : Observasi berperan serta (participant observation) Peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang di amati/yg digunakan sebagai sumber data penelitian. Observasi Nonpartisipan Peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.
Dari segi instrumen yang digunakan,maka observasi dapat dibedakan menjadi : Observasi Terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis tentang apa yang diamati,kapan dan dimana tempatnya. dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan di amati. Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.