Kebudayaan suku dayak Gabriel Dimas Alan Reskliiiii Yohan Ilyas
Alat-Alat Yang Digunakan Suku Dayak Alat Berladang Pisau, kapak. Baliong, tugal, pangatam. Alat Masak Memasak periuk atau sampau Alat Tidur Senjata Suku bangsa Dayak 1. Sipet / Sumpitan. Merupakan senjata utama suku dayak. Bentuknya bulat dan berdiameter 2-3 cm, panjang 1,5 - 2,5 meter, ditengah-tengahnya berlubang dengan diameter lubang ¼ - ¾ cm yang digunakan untuk memasukan anak sumpitan (Damek). 2. Lonjo / Tombak. Dibuat dari besi dan dipasang atau diikat dengan anyaman rotan dan bertangkai dari bambu atau kayu keras yang juga dugunakan untuk berburu dan berperang. 3. Telawang / Perisai. Terbuat dari kayu ringan, tetapi liat. Ukuran panjang 1 – 2 meter dengan lebar 30 – 50 cm. Sebelah luar diberi ukiran atau lukisan dan mempunyai makna tertentu..
4. Mandau. Merupakan senjata utama dan merupakan senjata turun temurun yang dianggap keramat. Bentuknya panjang dan selalu ada tanda ukiran baik dalam bentuk tatahan maupun hanya ukiran biasa.. 5. Dohong. Senjata ini semacam keris tetapi lebih besar dan tajam sebelah menyebelah. Hulunya terbuat dari tanduk dan sarungnya dari kayu. Senjata ini hanya boleh dipakai oleh kepala-kepala suku, Demang, Basir. tipe ini terdiri dari beberapa satuan gong kecil (antara 5-9 satuan) yang disusun pada sebuah rak resonansi, suaranya tinggi dannyaring, dan kebanyakan berfungsi sebagai alat melodi, disebut juga dengan nama engkeromong, keromong, kangkanong, klentangan. Alat-Alat yang Digunakan untuk Menangkap Ikan • Jala • Tampirai • Rengge • pihing • Pasat
Alat-Alat Music 1. Tipe gerantung (gong besar), gong berukuran besar, sisi rendah, nada rendah, karakter suara lembut dan beralunan panjang. 2. Tipe tawak (gong panggil), karena gong ini biasanya digunakan juga sebagai alat kominikasi (pemberitahuan) apabila ada kematian, bencana, tamu, persta, dan lainnya. Suaranya tegas hampir beralunan pendek dan ukurannya agak kecil. Cirri khas adalah ukuran sisi tinggi. Alat ini disebut juga ketawak, tetawak, atau ogong. 3. Tipe bondi, dengan ukuran sama atau sedikit lebih kecil daripada tawak, sisinya rendah, suaranya lembut dan merdu di sebut juga dengan nama bebondi, bendai, Bandai, canang.
TARIAN 1. Tari Kancet Papatai / Kancet Pepatay Tarian Kancet Papatai adalah tarian perang yang bercerita tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah yang sedang berperang melawan musuhnya. Gerakan tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangat dan kadang-kadang diikuti oleh pekikan si penari. 2. Tari Kancet Ledo / Tari Gong Tari Kancet Ledo adalah sebuah tarian tradisional suku dayak kenyah yang menggambarkan kelemahlembutan seorang gadis. Kelemah lembutan seorang gadis suku Kenyah di ibaratkan sebagai sebatang padi yang meliuk-liuk lembut saat ditiup oleh angin. 3. Tari Kancet Lasan Tari Kancet Lasan merupakan tarian tunggal wanita suku dayak kenyah. Gerakan dan posisi tarian kancet Lasan hampir sama dengan tarian KancetLedo..
4.Tari Leleng Tarian Leleng adalah tarian gadis suku dayak Kenyah yang bercerita tentang seorang gadis bernama Utan Along yang akan dikawinkan secara paksa dengan pemuda yang tak dicintainya. Utan Along akhirnya melarikan diri kedalam hutan. Tarian ini disebut tarian Leleng karena saat di tarikan diiringi nyanyian lagu Leleng. 5. Tari Hudoq Kita’ Tarian Hudoq kita’ dari suku Dayak Kenyah ini pada prinsipnya sama dengan Tari Hudoq dari suku Dayak Bahau dan Modang. Tarian ini merupakan tarian upacara menyambut tahun tanam serta untuk menyampaikan rasa terima kasih pada dewa yang telah memberikan hasil panen yang baik.
6. Tari Pecuk Kina Tarian Pecuk Kina menggambarkan perpindahan suku Dayak Kenyah dari daerah Apo Kayan ke daerah Long Segar. 7. Tari Datun Tari Datun adalah tarian bersama gadis suku Dayak Kenyah. Para penari terdiri dari para gadis yang berjumlah tidak terbatas. Jumlah penari bisa antara 10 hingga 20 orang..
AGAMA Agama Adat adalah bentuk-bentuk atau cara-cara penyembahan yang ada pada suatu sub-suku Dayak; kerohanian khas; berasal dari antara mereka sendiri, serta tidak dipengaruhi atau meniru dari komunitas ataupun orang lain. Di dalam Agama Adat ada kepercayaan akan adanya kekuatan adikodrati di atas manusia atau keyakinan kepada sejumlah kekuatan yang ada di luar atau lebih tinggi dari manusia sebagai tempat memohon dan meminta petunjuk tentang jalan kehidupan, menyembah dan berdoa agar mereka selalu berada dalam keselamatan,