SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASISWA BAGI MAHASISWA BERBASIS LOGIKA FUZZY ADE SYAYUTI MANNAF K11109012.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
<Artificial intelligence>
Advertisements

SISTEM PAKAR DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
Bahan Kuliah IF4058 Topik Khusus IF
Logika Fuzzy.
FUZZY INFERENCE SYSTEMS
Ade Yusuf Yaumul Isnain
FUZZY INFERENCE SYSTEMS
LOGIKA FUZZY Kelompok Rhio Bagus P Ishak Yusuf
Logika Fuzzy.
LOGIKA FUZZY PERTEMUAN 3.
Penalaran Mamdani dan Tsukamoto Pada pendekatan Fuzzy Inference System
Fuzzy Systems.
LOGIKA FUZZY .
CONTOH PENERAPAN LOGIKA FUZZY Fuzzy tsukamoto, mamdani, sugeno
Kuliah Sistem Fuzzy Pertemuan 5 “Sistem Inferensi Fuzzy”
Intelligent Control System (Fuzzy Control)
Logika Fuzzy.
Model Fuzzy Tsukamoto.
Kecerdasan Buatan Logika Fuzzy.
Logika fuzzy.
KECERDASAN BUATAN LOGIKA FUZZY (Fuzzy Logic) Edy Mulyanto.
LOGIKA FUZZY (Lanjutan)
LOGIKA FUZZY Oleh I Joko Dewanto
LOGIKA FUZZY ABDULAH PERDAMAIAN
FUZZY INFERENCE SYSTEMS
FUZZY INFERENCE SYSTEMS
Model Fuzzy Mamdani.
Lin (1996), menggunakan jaringan syaraf untuk
Pertemuan 11 FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS)
KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 5
Pertemuan 9 Logika Fuzzy.
CARA KERJA SISTEM PAKAR
Logika Fuzzy.
FUZZY TSUKAMOTO UTHIE.
FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) - MAMDANI
Sistem Inferensi Fuzzy
REASONING FUZZY SYSTEMS.
FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS)
FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS)
FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) - TSUKAMOTO
FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) - SUGENO
<KECERDASAN BUATAN>
Fuzzy logic Fuzzy Logic Disusun oleh: Tri Nurwati.
Pertemuan 9 Logika Fuzzy.
LOGIKA FUZZY Dosen Pengampu : Dian Tri Wiyanti, S.Si, M.Cs
Oleh : Yusuf Nurrachman, ST, MMSI
Perhitungan Membership
METODE FIS Pertemuan Ke-5.
Pertemuan 11 FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS)
Penyusun: Tri Nurwati (dari segala sumber :)
KECERDASAN BUATAN PERTEMUAN 8.
HEMDANI RAHENDRA HERLIANTO
Sistem Inferensi Fuzzy
Operasi Himpunan Fuzzy
FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) - TSUKAMOTO
Rusmala, S.Kom., M.Kom Pertemuan 9, 10, 11
Contoh Penerapan Fuzzy System 1
Sistem Pakar teknik elektro fti unissula
FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) - TSUKAMOTO
FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) - SUGENO
Contoh 2 – Penerapan Konsep Sistem Fuzzy
METODE FIS Pertemuan Ke-5.
FUZZY TSUKAMOTO UTHIE.
CCM110 Matematika Diskrit Pertemuan-11, Fuzzy Inference System
Fuzzy Expert Systems.
Penalaran Logika Fuzzy
FUZZY TSUKAMOTO UTHIE.
Operator Himpunan Fuzzy
Logika Fuzzy Dr. Mesterjon,S.Kom, M.Kom.
LOGIKA FUZZY. Definisi Logika Fuzzy adalah peningkatan dari logika Boolean yang mengenalkan konsep kebenaran sebagian. Di mana logika klasik menyatakan.
Transcript presentasi:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASISWA BAGI MAHASISWA BERBASIS LOGIKA FUZZY ADE SYAYUTI MANNAF K11109012

LATAR BELAKANG Dalam penentukan penerima beasiswa telah menggunakan bantuan komputer, tetapi penggunaanya belum optimal. Hal ini menyebabkan pengelolaan data beasiswa yang tidak efisien terutama dari segi waktu dan banyaknya perulangan proses yang sebenarnya dapat diefisienkan. Oleh karena itu, perlu adanya suatu sistem yang mendukung proses penentuan penerima beasiswa, sehingga dapat mempersingkat waktu penyeleksian dan dapat meningkatkan kualitas keputusan dalam penentukan penerima beasiswa

Perumusan Masalah Bagaimana mengimplementasikan Fuzzy untuk menentukan mahasiswa yang berhak menerima beasiswa berdasarkan kriteria yang diberikan, yaitu nilai indeks prestasi atau nilai kelulusan , penghasilan orang tua, dan tanggungan orang tua.

Tujuan Mengimplementasikan Fuzzy untuk membuat perangkat lunak yang dapat menentukan mahasiswa yang berhak mendapatkan beasiswa

Metode Penyelesaian Masalah Metode Observasi Melihat serta mempelajari permasalahan yang ada dilapangan yang erat kaitannya dengan objek yang diteliti yaitu informasi mengenai sistem penentuan beasiswa. Metode Studi Pustaka Mencari bahan yang mendukung dalam pendefinisian masalah melalui buku-buku, internet, yang erat kaitannya dengan objek permasalahan.

Deskripsi Sistem Input adalah : data mahasiswa Keluaran dari sistem ini adalah: Rule fuzzy dan batas-batas himpunan fuzzy untuk parameter masukan dan parameter keluaran. Hasil perhitungan kelayakan beasiswa

Kriteria yang telah ditentukan (berdasarkan input) Nilai IPK (C1) Penghasilan orang tua (C2) Jumlah tanggungan orang tua (C3) Dari kriteria tersebut, maka tingakat kepentingan kriteria berdasarkan nialai bobot yang telah ditentukan kedalam bilangan fuzzy sebagai berikut : Sangat Rendah (SR) = 0 Rendah (R) = 2,5 Cukup (C) = 5 Tinggi (T) = 7,5 Sangat Tinggi (ST) = 10

Nilai bobot tersebut dibuat dalam sebuah grafik supaya lebih jelas, seperti dibawah ini.

Kriteria yang telah ditentukan (berdasarkan output) Label jangkauan rendah 2,5 - 5 sedang 5 - 7,5 tinggi 7,5 - 10

Himpunan fuzzy Fungsi Variabel Himpunan Input Nilai IPK Penghasilan orangtua Tanggungan orangtua ( R , C , T, ST ) Output Penetapan Beasiswa ( Rendah , sedang , tinggi )

Aturan IF-THEN Fuzzy if – then rules yang digunakan disini sebanyak 64 aturan fuzzy dasar yang dibuat sesuai untuk menggambarkan keadaan dengan catatan bahwa setiap aturan yang dibentuk menyertakan semua variabel. Contoh beberapa bentuk aturan, yaitu : Aturan 1 :IF C1 = R AND C2 = R AND C3 = R THEN B = R Aturan 2 :IF C1 = R AND C2 = R AND C3 = C THEN B = R Aturan 3 :IF C1 = R AND C2 = R AND C3 = T THEN B = S Aturan 4 :IF C1 = R AND C2 = R AND C3 = ST THEN B = S Aturan 5 :IF C1 = R AND C2 = C AND C3 = R THEN B = R Aturan 6 :IF C1 = R AND C2 = C AND C3 = C THEN B = C Aturan 7 :IF C1 = R AND C2 = C AND C3 = T THEN B = C Aturan 8 :IF C1 = R AND C2 = C AND C3 = ST THEN B = T

Inferensi Fuzzy Ada beberapa metode inferensi logika fuzzy yang dapat dilakukan, diantaranya adalah : 1. Metode Tsukamoto Setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-Then harus direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Sebagai hasilnya, output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan secara tegas (crisp) berdasarkan α-predikat (fire strength). 2. Metode Mamdani Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Untuk mendapatkan output, diperlukan 4 tahapan: A. Pembentukan himpunan fuzzy B. Aplikasi fungsi implikasi (aturan) C. Komposisi aturan D. Penegasan (deffuzy) 3. Metode Sugeno Penalaran dengan metode Sugeno hampir sama dengan penalaran Mamdani, hanya saja output (konsekuen) sistem tidak berupa himpunan fuzzy, melainkan berupa konstanta atau persamaan linear.