I. PARASIT A. Parasit Eksternal Insekta. Lalat. Nyamuk. Caplak. Kutu

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tentang Mineral Gizi tielumphd.
Advertisements

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
SMA Negeri 1 BONE-BONE KAB.LUWU UTARA MIHRAWATI, S.Pd NIP: T. A. 2009/2010.
Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
Anti parasit, anthelmintik
NEMATODOSIS Kambing dan Domba.
Interaksi obat Buku teks yang dapat dipelajari : 1. Hansten, P.D, J.R. Horn, Drug Interactions Monograph Ivan Stockley, Drug Interaction, 5th.
KEMOTERAPI BAKTERI SULFONAMID METRONIDAZOL NITROFURAN BAHASAN MELIPUTI
PENYAKIT PARASITER (HELMINTHIASIS) NEMATODOSIS II
Asam Urat (Gout)
Sifat Fisis Paracetamol
NEMATHELMINTHES Guru pembimbing : Arina Ernawati, S.pd Kelas : X-5
HELMINTOLOGI VETERINER
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
PENYAKIT BAWAAN MAKANAN ( PBM )
TOKSIKOLOGI Ilmu yang mempelajari pengaruh negatif toksikan pada makhluk hidup Bidang ilmu yang menunjang: Ilmu murni Ilmu terapan Biologi Imunologi.
MINERAL MIKRO.
B. ANTIBIOTIKA KLASIFIKASI ANTIBIOTIKA 1. BERDASARKAN CARA KERJA a
Pengobatan dan Pencegahan Gastroenteritis
Penyakit tidur (Trypanosomiasis Gambia)
DOSIS OBAT & MACAM DOSIS
Teratologi Terapan.
Milk Fever dan Bloat.
 Dari 10 biota penelitian ternyata menghasilkan efek 5 biota mati (50%)  TERNYATA LC terjadi pada konsentrasi 5ppm  Hasil tersebut disebut : TOKSISITAS.
TOKSIKOLOGI 1. Arsenikum Bentuk : arseniks trioksida, arsenik pentoksida, sodium/potasium arsenat, kalsium, kalsium/timah arsenat Penggunaan : rodentisida,
ANTI JAMUR & ANTELMENTIK
INISIASI 5 INTOKSIKASI.
Obat Anti Ektoparasit Obat Anti Ektoparasit Tj 2006/03/20
Pendahuluan Lewat makanan dan Tifus-usus halus Airborne Minuman (faeco-oral Transmission route) Airborne Disease Tifus-usus halus Polio-saraf.
OBAT YANG BEKERJA PADA SALURAN PENCERNAAN
AIR.
Pemberian Obat Cacing pada Anak Balita
PEMELIHARAAN KESEHATAN
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan
Zat Makanan Proses Pencernaan Alat Pencernaan Gangguan Pencernaan
Tujuan Instruksional Khusus :
METABOLISME LEMAK/LIPIDA
RINGKASAN KULIAH PARASIT
KONSEP SEHAT DAN SAKIT OLEH MARIA G. PANTALEON.
INFEKSI CACING TAMBANG
DIET PASIEN GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN
Proses Pencernaan Pada
Antijamur SRIDANA, S.Farm.,Apt.
PENYEBAB KERUSAKAN KAYU
VITAMIN YANG LARUT DALAM AIR DAN DALAM LEMAK
Polisakarida Posikarida memiliki pola umum (C6H10O5)n
BAB 6 MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT CACINGAN
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan
NEMATHELMINTHES Ciri-ciri :
SELFIA MOKOGINTA
GIZI PADA LANSIA Intan Julianingsih I A.
HEMATINIKA Ana Miftahul Jannah.
POKOK BAHASAN III FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOKSISITAS.
Om Swastyastu.
GIZI UNTUK LANSIA TRIWIDIARTI
OBAT ANTI KANKER.
KECACINGAN.
PENGANTAR PARASITOLOGI
Oleh : SILMI WARDANI, S.KH Dibawah bimbingan: Drh. ANWAR
Nama: Franciska Danik Sandrayanti NPM:
HIPERURISEMIA DR.SURYANTI.
PROSES PENUAAN Saptawati Bardosono 9/17/2018.
Anemia pada Remaja Puteri Siti Fathimatuz Zahroh UPT Puskesmas Karangmojo II.
NASIB OBAT/ RACUN DALAM TUBUH
Anemia pada Remaja Puteri Puskesmas Cipedes dr Rinny Oktafiani 2017.
TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
Anemia pada Remaja Puteri dr. Aris Rahmanda UPTD Puskesmas Bojong Rawalumbu – Peserta Dokter Intership Indonesia 2016.
DAMPAK FOGGING BY : GLOBAL MEDIC TEAM. Banyak Polutan yang dihasilkan oleh mesin Fogging, karena bahan yang digunakan terdiri dari Pestisida dan Solar.
Transcript presentasi:

I. PARASIT A. Parasit Eksternal Insekta. Lalat. Nyamuk. Caplak. Kutu I. PARASIT A. Parasit Eksternal Insekta Lalat Nyamuk Caplak Kutu Pinjal Tungau    B. Parasit Internal Protozoa Genus Koksidia Genus Tripanosoma Genus Trikomonas Cacing Cacing Gilig Cacing Pita Cacing Daun

II. ANTIPARASITIKA A. Insektisida (diuraikan dalam toksikologi) B II. ANTIPARASITIKA A. Insektisida (diuraikan dalam toksikologi) B. Antiprotozoa 1.      Anti tripanosomiasis, Ada beberapa kelompok: a.senyawa diamidin : diminazene aceturate(Berenil). Efektif pada T congolense, T vivax dan T brucei. Dosis : 3,5 mg/kg BB. Kurang efektif untuk sapi, kambing dan domba. b.senyawa fenantridium :phenidium, dimidium dll. Efektif pada T congolense dan T vivax, dosis : 1 mg/kg BB tidak efektif terhadap T brucei. Beberapa jenis berefek fosensitisasi. c.senyawa quinoline-pirimidin: quinapiramin/antrycide Efektif pada T congolense dan T vivax pada sapi. Dosis : 4,4 mg/kg BB d.suramin Efektif pada T evansi. Dosis 10 mg/kg BB IV

C. ANTHELMENTIKA 2. Golongan Piperazin   Semula obat gout, antinematoda(askaris, kremi). Mekanisme kerja : diserap dalam lambung dan usus halus bagian proksimal, 60-70% akan dimetabolisme dalam hati dan 20-40 persen ekskresi ginjal. Pada cacing mencegah dan memblokade hantaran impuls neuromuskuler dan menurunkan produksi asam suksinat dari cacing. Cacing dewasa lebih peka. Spektrum anthelmintik : Ascaris vitulorum dan Oesophagostomum spp. (sapi/domba), Ascaridia galli (unggas). Dosis : Sapi 275-440 mg/kg, Domba/Kambing 400-800 mg/kg, Unggas 32 mg/kg Toksisitas: vomitus, inkordinasi, diare/konstipasi, ruptur usus.

2. Golongan tetrahidropirimidin Contohnya pirantel dan morantel, bila telah dilarutkan harus segera dihabiskan, kena sinar matahari akan mengalami fotoisomerisasi. Pirantel kurang diserap sal. Pencernaan, sulit larut air. Morantel lebih aman, larut air, terserap abomasum dan usus, efektif untuk nematoda domba, dewasa. Dosis : 10 mg/kg BB. Mekanisme Kerja : blokade kemoreseptor pada karotis dan aorta, gangglion otonom, kelenjar adrenal dan sambungan neuromuskuler sehingga cacing akan lumpuh. Spektrum anthelmintik : Haemonchus spp. Ostertagia spp. Tricostrongylus axei Nematodirus battus, Cooperia spp. dan Oesophagostomum spp. Dosis : 25mg/kg larutan 5% (Sapi, Domba, Kambing). Toksisitas: cukup aman sampai 7 kali dosis. Gejala keracunan berupa frekuensi nafas meningkat, keringat berlebihan dan inkordinasi.

3.Golongan imidazothiazol Contohnya Levamisol dan Tetramisol (nematoda, toksisitas rendah, dosis rendah). Mekanisme Kerja : menghambat enzim fumarat reduktase(mengganggu persediaan energi cacing sehingga cacing lumpuh.Tidak efektif untuk stadium larva. Spektrum anthelmintik : Haemonchus spp. Tricostrongylus spp. Dosis : Levamisol, 15 mg/kg(Sapi, Domba, Kambing). Levamisol, 3-8 mg mg/kg(Sapi) dan 7,5 mg/kg (Kambing/Domba). Toksisitas: hipersalivas, hiperperistaltik usus, dispnu, hipertensi.

4. Derivat Benzemidazol Contohnya cambendazol, mebendazol, oxfendazol, fenbendazol, albendazol dll. Membunuh cacing berbagai tingkatan, diberikan berulang, tdk untuk hewan bunting, resistensi, residu. Mekanisme Kerja : menghambat enzim fumarat reduktase (mengganggu persediaan energi cacing sehingga cacing lumpuh.Tidak efektif untuk stadium larva. Senyawa tersebut terikat pada tubulin(merupakan struktur/unit untuk proses resorpsi makanan pada cacing. Spektrum anthelmintik : broad spektrum Dosis : 5 mg/kg BB (ruminansia), Valbazen : 0,1 ml/kg bb(unggas), 2-3x pemberian. Vermox 15 mg/kg BB(ruminansia) Toksisitas: depresi, anoreksia, teratogenik.

5. Avermectin. Saat ini sudah mempunyai berbagai derivasi 5. Avermectin. Saat ini sudah mempunyai berbagai derivasi. Merupakan produk biologik jamur tanah Streptommyces avermilitis Mekanisme Kerja : mempunyai sifat vermisidal dan akarisidal, berikatan dengan GABA dan mengganggu saluran klor Spektrum anthelmintik : nematoda Toksisitas: neurotoksik Dosis : 200 ppm/kg(Sapi),