MK. Perencanaan Lingkungan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Mengukur Permintaan Pasar
Advertisements

SURVEI KONSUMSI PANGAN Mata kuliah Pilihan (2 sks) Dosen : Ch
oleh Daud Thana PPLH Universitas Hasanuddin
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP GEOGRAFI PERTANIAN
PERTEMUAN KE Pengertian Tabel I-O 2. Jenis Transaksi Tabel I-O.
TABEL INPUT OUTPUT REGIONAL.
Kerangka Dasar dan Manfaat Tabel I-O, asumsi dan Keterbatasannya
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
SEKILAS STATISTIKA 1. Menjelaskan konsep dasar data & pembagiannya 2
LEMBAR ISIAN PENILAIAN KERANGKA ACUAN ANDAL IRIGASI RANDANGAN
ANALISIS DATA DAN INFORMASI
KONSEP DASAR DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM SD.ALAM
Pemasaran dan Distribusi Produk Agribisnis
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Pemilihan Letak Bisnis dan lingkungan bisnis
Klasifikasi/Pengelompokan/ Penggolongan/Stratifikasi
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
LANGKAH-LANGKAH melaksanakan SURVEI CONTOH
Pelatihan Pemetaan Swadaya PNPM – P2KP
Irigasi 1 Perencanaan Irigasi.
PELUANG AGROINDUSTRI PEDESAAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN
Manajemen Persediaan Pertemuan ke-10.
PENGADAAN BAHAN BAKU Sebelum suatu usaha industri pertanian menginvestasi modal untuk mendirikan pabrik, kegiatan pengadaan bahan baku harus dipelajari.
Evaluasi lahan Komponen evaluasi lahan Evaluasi lahan Lahan
EFISIENSI PEMASARAN AGRIBISNIS PRODUCTS
ASPEK DALAM SKEP Aspek Pasar Aspek Pemasaran Aspek Teknik n Teknologi
Bab 4. METODE PENGUKURAN DAN PERAMALAN PERMINTAAN
PENGENDALIAN AGRIBISNIS
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
KESEMPATAN KERJA PERKOTAAN “Perkembangan Yang Sangat Merisaukan”
Produk Domestik Regional Bruto
METODE PENELITIAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
ASPEK-ASPEK DALAM PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROYEK
Data dan Informasi dalam Perencanaan
PERENCANAAN ANGGARAN & LINEAR PROGRAMMING s
ANALISIS DALAM GIS OVERLAY DISTRIBUSI JARINGAN BUFFER KECENDERUNGAN
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
STRATEGI LOKASI.
Pertemuan Minggu Satu Manajemen Modal Kerja
PERAMALAN (FORECASTING)
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Mutu dalam Industri Pangan
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
PENGERTIAN DAN BATASAN WILAYAH
MANAJEMEN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
KESEMPATAN KERJA PERKOTAAN “Perkembangan Yang Sangat Merisaukan”
Perencanaan Sumber Daya Hutan
Mutu dalam Industri Pangan
Manajemen Produksi Agrobisnis
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MALANG
Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat,
MELAKSANAKAN RISET PEMASARAN DAN MERAMALKAN PERMINTAAN
UNSUR-UNSUR PERTANIAN
MELAKUKAN RISET PEMASARAN DAN MERAMAL PERMINTAAN
Identifikasi dan Analisis Potensi Daerah Aspek Geografi dan Demografi
Peramalan .Manajemen Produksi #3
Kesesuaian Kebijakan Ekonomi Konvensional dalam Kebijakan Pembangunan
Dasar-Dasar Perencanaan Tenagakerja
METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PENGUKURAN INDIKATOR EKONOMI MAKRO, MIKRO DAN DAERAH SERTA INTERPRETASI TEUKU ZULHAM DISAJIKAN PADA DIKLAT FUNGSIONAL PENJENJANGAN PERENCANA TINGKAT PERTAMA.
KONSEP PEMODELAN Untuk menyederhanakan suatu realita secara terukur
BAB 5 PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen Produksi Agribisnis
Pengelolaan drainase.
Evaluasi lahan Komponen evaluasi lahan Evaluasi lahan Lahan
Perencanaan Teknis dan Sistem produksi
PERENCANAAN ANGGARAN & LINEAR PROGRAMMING s
Transcript presentasi:

MK. Perencanaan Lingkungan TEKNIK PERENCANAAN Ppsub, soemarno 2011

SURVEI SOSIAL Definisi Fungsi Metode: Prosedurnya sbb: Survei sosial adalah proses observasi, uraian dan analisis fenomena sosial yg terjadi di masyarakatsecara langsung Fungsi Digunakan kalau data yg diperlukan unt perencanaan tidak cukupdari data sekunder, mis.untuk meramalkan efektivitas perencanaan, memproyeksikan pendapat penduduk, inventarisasi masalah pembangunan, dan lainnya Metode: Prosedurnya sbb: 1. Identifikasi Masalah : Mambatasi permasalahan yang akan dikaji 2. Persiapan perencanaan : Ruang lingkup, metode, sampling, biaya, instrumen, responden 3. Investigasi lokal : Daerahsurvei, enumerator/petugas, dan lainnya 4. Pengolahan hasil survei : Kompilasi & tabulasi data, pemeriksaan data 5. Analisis hasil survei : Analisis data dengan metode dan teknik yang relevan 6. Penyimpulan hasil survei : Interpretasi hasil analisis data dan pembahasan kesimpulan

PENGINDERAAN JAUH Definisi Fungsi : Metode Aplikasi Teknik unt mendapatkan informasi ttg obyek & fenomena alam dgcara penginderaan dari jauh melalui pesawat udara atau satelit, dan menganalisis informasi tsb dg metode radiasi elektronik yg dipantulkan/dipancarkan obyek. Fungsi : Metode Aplikasi Untuk menyelidiki permukaan bumi digunakan data multispektral dari LADSAT, Satelit sumberdaya alam. Penginderaan jauh LADSAT dipakai untuk mencatat gelombang energi spektrum elektromagnetik yg dipantulkan obyek di permukaan bumi berukuran 80 m x 60 m. Panjang gelombang spektrum ini 500-600 nanometer, 600-700, 700-800 dan 800-1100 nm. Kapasitas observasi LANDSAT bersifat repetitif, shg memungkinkan observasi obyek dan fenomena yang berubah menurut waktu Data foto udara dapat secara efektif melengkapi data LANDSAT Penginderaan jauh mencatat data sebagai GAMBAR (Image) tentangdaerah sasaran. Data ini dapat digunakan untuk menyusun Peta Landuse, Peta Geologi, Peta Tanah, Peta Hutan, Peta Hidrologi, dan lainnya Data tsb juga dapat untuk evaluasi kesesuaian lahan pertanian, daerah bencana longsor, banjir, dan perubahan-perubahan lingkungan alam lainnya.

PENGINDERAAN JAUH Metode-Prosedur 1. Pengumpulan data Penginderaan Jauh Data LANDSAT disajikan dalam bentuk film dan pita magnetis yang dapat diproses lebih lanjut oleh komputer. Data ini perlu dilengkapi dengan data Foto Udara 2. Pengolahan Data Data PI dapat diolah dengan proses ANALOG dan DIGITAL PROSES ANALOG: operasi image secara proses foto, meningkatkan image, penyu-sunan image, dan lainnya untuk tujuan tertentu. PROSES DIGITAL: Analisis data yang telah diberi bentuk angka dan diolah menggu-nakan komputer dan prosesor image digital Penyiapan kunci-kunci interpretasi dan pembacaan foto oleh ahlinya sangat diperlukan untuk melengkapi proses Analog dan Digital 3. Analisis Data Analisis data lazimnya ditujukan untuk menyusun peta lingkungan alam. Penyiapan kunci interpretasi untuk berbagai jenis peta dan mengerjakan interpretasi. Analisis statistik dapat menggunakan berbgai fasilitas komputer. 4. Pengumpulan Data Lapangan 5. Pengolahan Lanjutan 6. Evaluasi Komprehensif Analisis dan evaluasi berbagai macam data penginderaan jauh secara terintegrasi untuk keperluan perencanaan pengembangan wilayah

PENGINDERAAN JAUH: Urut-urutan Prosedur Pengumpulan Data Penginderaan Jauh (LANDSAT, SLAR, Foto Udara) Pengolahan Data Pengolahan data statistik dg komputer Proses ANALOG Proses DIGITAL Pengerjaan ANALOG Image dan Pembesaran Digital Image Processor Interpretasi Data dasar lapangan dan bahan-bahan yg tersedia Analisis Data Pengolahan lanjutan EVALUASI KOMPREHENSIF Penyiapan Peta Dasar

ANALISIS BASIS EKONOMI (ECONOMIC BASE) Definisi : Basis pertumbuhan ekonomi wilayah adalah ekspor. Sistem industri di suatu wilayah diklasifikasikan menjadi Industri Basis dan Industri Non-basis yang melayaninya. Industri basis menjadi penggerak ekonomi wilayah Fungsi Jenis analisis ini cocok untuk perencanaan janghka pendek. Metode Pengukuran ekspor sbg penentu industri basis, lazimnya dengan metode perkiraan tidak langsung, menggunakan koefisien lokasi berdasarkan lapangan kerja. Koefisien lokasi : persentaseterakhir dibagi persentase sebelumnya, jika lebih besar dari 1.0 untuk industri tertentu, maka industri tsb dianggap sebagai industri ekspor 1 Multiplier Basis Ekonomi = ------------- , dimana S = Lapangan kerja non-basis / seluruhnya ( 1 - S ) dY = 1/(1-S) dX dY : perubahan lapangan kerja secara keseluruhan dX : perubahan lapangan kerja sektor basis

SURVEI PASAR & DISTRIBUSI Definisi Survei ini diperlukan dalam perencanaan tentang spesifikasi dan kuantitas, tujuan, sarana, dan waktu pengiriman hasil produksi, fasilitas pemasaran, penguatan kelembagaan, dan hal lainnya yangterkait dalam kurun waktu setahun Fungsi Masalah pemasaran seringkali menjadi kendala serius dalam perencanaan pengembangan wilayah. Pendapatan sektor ekonomi tertentu (mis.Pertanian) suatu wilayah sangat ditentukan oleh pemasaran hasilnya Metode Survei pasar dan distribusi lazimnya dilakukan dengan cara mengunjungi pusat-pusat dan lembaga pemasaran, serta menghimpun data sekunder dari sumber-sumber yang relevan. 1. Survei distribusi produk 2. Fasilitas pemasaran 3. Kelembagaan pemasaran 4. Pengolahan dan penanganan hasil 5. Fasilitas gudang

ANALISIS JENIS USAHATANI Definisi Analisis ini untuk menentukan kapasitas, sistem, dan bentuk usahatani dan distribusinya, termasuk rencana-rencana usahatani di suatu wilayah. Data yang diperlukan a.l.: 1. Kondisi sumberdaya lahan & aksesibilitas, konversi lahan pertanian 2. Sistem dan manajemen produksi pertanian (usahatani) 3. Taraf perkembangan sentraproduksi pertanian 4. Mobilitas tenaga kerja pertanian Fungsi Analisis ini penting sebagai salah satu dasar upaya peningkatan produksi dan pendapatan daerah, juga penting untuk menyusun peluang investasi Metode 1. Prosedur Studi 2. Pemilihan Indikator 3. Penentuan standar Pola Usahatani: 3.1. Penetapan sasaran pendapatan 3.2. Produktivitas 3.3. Biaya produksi Hal-hal yg diperhatikan: 1. Sampai seberapa jauh produksi dpt diperluas ? 2. Bgm mekanisme distribusi & harga dapat distabilkan ? 3. Bgm struktur pertanian dapat diperbaiki ?

PROSEDUR STUDI ANALISIS USAHATANI Pengelompokkan Daerah Langkah 1. TUJUAN Langkah 2. UNIT DAERAH Langkah 3. INDIKATOR Langkah 4. Input Data Langkah 5. Pengelompokkan Daerah Langkah 5. Standar Klasifikasi

INDIKATOR USAHATANI Produksi Bersih Pertanian Nilai tambah hasil Pertanian: Hasil kotor - biaya produksi, tidak termasuk sewa-sewa Tingkat Ketergantungan Pertanian % Pendapatan Pertanian terhadap pendapatan total % belanja rumahtangga yg berasal dari income Pertanian (Income pertanian : Pengeluaran RT ) x 100% Tingkat Pendapatan Pertanian (Income pertanian : Hasil kotor Pertanian) x 100% Tingkat Modal Pertanian Jumlah modal tetap pertanian : jumlah jam buruh tani x 10

INDIKATOR USAHATANI Intensitas Tenaga Kerja Jumlah jam input tenagakerja pertanian : luas tanah yang dikerjakan Jumlah modal tetap Pertanian : luas lahan yang dikerjakan Intensitas Modal (Produksi bersih pertanian : Luas lahan yang dikerjakan) Produktivitas Lahan Produktivitas Tenaga Kerja (Produksi Bersih pertanian : Jumlah input tenagakerja ) Produktivitas Modal Produksi bersih pertanian : modal tetap pertanian x 1000 Tingkat Pemasaran Produksi Pertanian Penjualan : Produksi x 100%

INDIKATOR USAHATANI % pendapatan kotor pertanian berupa uang Pendapatan pertanian berupa uang : hasil kotor pertanian x 100% Pengeluaran RT berupa uang : Jumlah pengeluaran keluarga x 100% % pengeluaran rumahtangga berupa uang (Pengeluaran untuk makanan dan minuman : Pengeluaran keluarga total x 100 ) Koefisien Engel Persentase pendapatan yg dikonsumsi: (Pengeluaran keluarga : Pendapatan yg dapat dibelanjakan x 100) Kecenderungan Konsumsi Persentase pendapatan yg ditabung = Surplus ekonomi keluarga tani : Pendapatan yg dapat dibelanjakan x 100 Kecenderungan menabung

DESKRIPSI USAHATANI Jenis Luasan Komposisi Peralatan Target Keterangan Usahatani usaha tanaman modal Pendapatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. . Dst.

MODEL USAHA PERTANIAN Analisis arah income pertanian (Rp/orang/th) Kebijakan income regional (Rp/orang/th) Income pertanian & non-pertanian (Rp/orang/th) Pendapatan usahatani (Rp/rumahtangga) Pekerja usahatani (org/rmhtgga) Nilai Produksi (Rp/rumahtangga) Volume Produksi (ton/rumahtangga) Biaya Produksi (Rp/rumahtangga) Produktivitas tanah (ton/ha/rtangga) Biaya tenagakerja (Rp/jam/orang) Biaya Saprodi (Rp) Produksi NAKER (ton/org/rmhtangga)

PENENTUAN STANDAR POLA USAHATANI Urut-urutan seperti bagan di atas dapat digunakan Hal-hal yg perlu dipertimbangkan: 1. Sampai seberapa jauh produksi dapat diperluas 2. Sampai sberapa jauh mekanisme distribusi dan harga dapat distabilkan 3. Sejauh mana struktur pertanian dapat diperbaiki

ANALISIS ANTAR INDUSTRI Definisi: Analisis Input-Output, berbentuk matriks Sebagai Input adalah sektor-sektor industri (Produksi) Sebagai output adalah sektor permintaan Periode analisisnya setahun Metode Tiga macam tabel, yaitu: Tabel Transaksi, Tabel Koefisien Input, Tabel Matriks Inverse. Kegunaan: 1. Analisis struktur ekonomi saat ini 2. Perencanaan ekonomi 3. Peramalan ekonomi 4. Pengukuran akibat ekonomi dari tindakan tertentu

TABEL TRANSAKSI Tabel ini menyatakan seluruh rangkaian kegiatan ekonomi mulai dari produksi hingga konsumsi barang dan jasa sebagai transaksi di antara sektor-sektor industri yang menyusun sistem ekonomi Misalnya suatu sistem ekonomi tertutup yg terdiri atas sektor industri dan pertanian. Input Output Permintaan Antara Permintaan Akhir Jumlah Pertanian Industri Produksi Pertanian 10 20 70 100 Industri 20 100 80 200 Nilai tambah kotor 70 80 Jumlah produksi 100 200

TABEL KOEFISIEN INPUT Tabel Koefisien Input Tabel ini merupakan tabel koefisien input, yang diperoleh dengan jalan membagi nilai bahan mentah yg dibeli sektor industri dengan nilai produksi sektor tsb. Koefisien ini menunjukkan jumlah bahan mentah untuk menghasilkan satu unit produk masing-masing sektor industri Jika permintaan akhir diketahui, setiap industri harus menghasilkan sejumlah produk untuk memenuhi permintaan tsb. Untuk menghasilkan produk ini perlu membeli sejumlah bahan mentah (permintaan antara) yg jumlahnya dihidung berdasarkan koefisien input. Permintaan antara ini menimbulkan permintaan antara ke dua, ke tiga, dan seterusnya, menimbulkan efek pengganda (multiplier effects). Efek pengganda ini lama-kelamaan mendekati nol. Jumlah kumulatif dari seluruh permintaan antara ini merupakan jumlah produk yang diperlukan sektor industri ybs. Tabel Koefisien Input Pertanian Industri Pertanian 0.1 = (10/100) 0.1 = (20/200) Industri 0.2 = (20/100) 0.5 = (100/200) Nilai Tambah Kotor 0.7 = (70/100) 0.4 = (80/200) Total Input 1.0 = (100/100) 1.0 = (200/200)

TABEL MATRIKS KEBALIKAN KOEFISIEN Tabel ini menunjukkan kombinasi efek pengganda langsung dan tidak langsung thd produksi masing-masing industri, jika permintaan akhir diketahui. Untuk menghasilkan satu unit permintaan akhir hasil pertanian diperlukan: 1.1626 unit produk sektor pertanian dan 0.4651 unit produk sektor industri. Tabel Matriks Kebalikan Koefisien. Pertanian Industri Jumlah Pertanian 1.1628 0.2325 1.2953 Industri 0.4651 2.0930 2.5581 Jumlah 1.6279 2.3255

PERDAGANGAN ANTAR DAERAH Definisi. Setiap daerah mempunyai spesialisasi produksi, sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran produk antar daerah. Salah satu faktor dalam pertukaran produk antardaerah ini adalah FAKTOR JARAK METODE: Rencana Arus Barang Perdagangan antar daerah terjadi karena adanya surplus produksi di suatu daerah dan surplus konsumsi di daerah lain. Harga produk di daerah konsumsi lebih tinggi karena adanya biaya transportasi. Biaya transportasi menjadi faktor kritis. PKA PKB TAB PKB = PKA + TAB Daerah surplus Daerah minus PKA : harga produk K di daerah A PKB : harga produk K di daerah B TAB : biaya transportasi dari A ke B per unit produk K A B

DAERAH SURPLUS dan MINUS Daerah surplus Jumlah Surplus Produk K a1 3.000 a2 1.500 a3 3.000 a4 3.500 Jumlah 11.000 Daerah minus Jumlah kurangnya Produk K b1 2.500 b2 3.000 b3 3.500 b4 2.000 Jumlah 11.000 Biaya transpor b1 b2 b3 b4 antar daerah a1 15 33 24 2 a2 16 9 15 8 a3 12 20 6 5 a4 4 12 10 18

Penentuan jumlah yg dikirim antar daerah Bagaimana mendistribusikan seluruh surplus produksi ke seluruh daerah yg kekurangan dalam jumlah yang dibutuhkan dan jumlah biaya transportasi minimum? Model Alokasi 4 4   Xij Cij = minimum i=1 j=1 Xij : jumlah pengiriman dari daerah surplus (i) ke daerah minus (j) Cij : biaya transportasi per unit dari i ke j. Dengan fungsi kendala adalah sbb:  Xij = Ai i = 1, 2,3,4  Xij = Bj j = 1, 2,3,4  Ai =  Bj Xij > 0

ANALISIS MESH Definisi Fungsi Analisis MESH= analisis ilmiah suatu daerah dengan berbagai input data statistik. Fungsi Teknik ini semakin penting dalam perencanaan regional, perencanaan kota, yang melibatkan banyak informasi, dengan teknik overlay. KEUNTUNGAN TEKNIK MESH 1. Obyek yang kompleks dapat dibagi-bagi menjadi komponen-komponen yg lebih sederhana 2. Pembandingan kuantitatif mudah dilakukan, karena ukuran semua unit sama 3. Daerah sasaran dapat dibagi-bagi menjadi unit-unit yg paling menyenangkan 4. Banyak data dapat diproses dan diolah secara mudah 5. Dapat diintegrasikan dengan metode analisis perencanaan lainnya: LP, LGP, dll.

SURVEI TATAGUNA LAHAN Definisi Tiga macam landuse planning: Landuse planning bertujuan menerapkan pola optimum landuse di suatu daerah dengan pengarahan/pengawasan konversi lahan sesuai dengan kebutuhan landuse yg baru sambil memperbaiki keseimbangan ekologi-ekonomi dan sosial-ekonomi. Tiga macam landuse planning: 1. Landuse planning sebagai PEWILAYAHAN 2. Landuse planning sebagai RENCANA INDUK 3. Landuse planning sebagai PROGRAM: Mengarahkan konversi lahan sesuai dg yg diinginkan, dengan bantuan program khusus unt menjembatani antara realita dengan yang diinginkan. Tiga kategori dalam perencanaan lahan: 1. POTENSI TATAGUNA LAHAN 2. TUJUAN 3. KOORDINASI dengan RENCANA PEMBANGUNAN LAINNYA

METODE LANDUSE PLANNING 1. Studi Peraturan perundangan : Apa peranan masing-masing peraturan yangada dalam kaitannya dengan proyek penggunaan sumberdaya lahan 2. Sudi kelembagaan perencanaan: Bgm lembaga-lembaga ini berhubungan dg landuse planning Kewenangan pengambilan keputusan masing-masing lembaga Lembaga yang memberikan persetujuan dan koordinasi 3. Studi Rencana yang telah ada: untuk mengetahui apa yg masih diperlukan untuk penyesuaian dan rekomendasi 4. Studi Keadaan landuse yang ada: Zone perlindungan, Lahan budidaya, Konversi lahan, Kualitas & karakteristik landuse 5. PEMILIKAN & HARGA LAHAN Status kepemilikan lahan Pasar dan harga lahan Transaksi Lahan

PETA KLASIFIKASI TANAH Definisi Peta yang menyajikan kelas-kelas (jenis-jenis) tanah Peta ini digunakan untuk analisis distribusi sumberdaya alam dalam rangka menentukan jenis-jenis tanaman yang sesuai dengan jenis tanah yg ada dalam peta Komponen sumberdaya alam: 1. Iklim dan air 2. Topografi 3. Geologi dan tanah 4. Vegetasi yang ada Kriteria tanah yang sesuai untuk setiap jenis tanaman dijelaskan dalam TABEL SYARAT TUMBUH TANAMAN METODE Proses penyiapan peta klasifikasi tanah : Langkah 1. Standar untuk menentukan hubungan antara berbagai komponen sumberdaya alam Langkah 2. Standar klasifikasi masing-masing komponen sumberdaya alam Langkah 3. Standar tanah yang sesuai untuk tanaman (Crop Requirement Table) Langkah 4. Standar dan penelitian tanah yang sesuai Lamgakh 5. Standar evaluasi akhir:

Iklim & Air Topografi Tanah & Geologi Landuse & VEgetasi Sistem sungai CH tahunan CH musiman Distribusi air Kualitas air Temperatur Kelembaban Orientasi lereng Elevasi Kemiringan Bentuk lahan Geologi Solum tanah Jenis tanah Karakteristik tnh pH tanah Landuse Pola tanam Vegetasi ……………….. Klasifikasi lahan menurut tanaman Padi sawah: Sangat sesuai/Sesuai/ Hampir sesuai/ Tidak Sesuai Klasifikasi lahan menurut tanaman Jagung: Klasifikasi lahan menurut tanaman Kedelai: dst

PROYEKSI PENDUDUK METODE PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK Peranan penduduk dalam perencanaan wilayah: 1. Penduduk menentukan permintaan thd fasilitas, bahan pangan, dll. Dalam konteks ini, Penduduk merupakan input perencanaan 2. Penduduk sebagai obyek perencanaan: misalnya masalah urbanisasi, keluarga berencana, layanan pendidikan & kesehatan, migrasi,dll. METODE PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK 1. Metode Sederhana: Regresi Linear, Logistik, Parabolik sekunder 2. Metode dinamika populasi berimbang 3. Metode Cohort 4. …. Metode Dinamika Populasi Berimbang Penduduk yad = Penduduk sekarang + (kelahiran-kematian) alami + (masuk-ke luar) pindah Persamaan Penduduk: perkiraan setiap faktor memerlukan data time-series yg dinamik

METODE COHORT Untuk memperkirakan struktur penduduk suatu daerah menurut kelamin dan umur, atau menurut kriteria lainnya Lazimnya : Cohort = pengelompokkan dalam interval 5 tahun Cohort 0- 4 tahun Cohort 5 - 9 tahun Cohort 10-14 tahun dst. …. Metode

SURVEI SOSIAL Definisi Fungsi Metode

SURVEI SOSIAL Definisi Fungsi Metode

TEKNIK PERENCANAAN