STRATEGI PENYIAPAN PESERTA DIDIK BARU (BRIDGING COURSE)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP
Advertisements

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
GARIS BESAR INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
Presentasi Program Persiapan UASBN TUJUAN UASBN Menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran Bahasa Indonesia,
Burhanudin, Sri Wahyuni, Rohana,
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif & Menyenangkan (Pakem)
IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN
Kurikulum SMP.
P2TK Dikdas – Kemdikbud Januari 2014
MATRIKULASI (Bridging Course)
Metode Pengembangan Moral dan Nilai-nilai Agama
PERANGKAT PEMBELAJARAN
KURIKULUM 2013 DAN PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
SOSIALISASI USBN, US dan UNBK TAHUN PELAJARAN 2016/2017
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
Tutorial Matakuliah PDGK 4405 Materi dan Pembelajaran IPS SD
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
Potret Bahan Ajar Pengembangan Bahan Ajar di SD
KONSEP PEMBELAJARAN “TEMATIK INTEGRATIF” PADA KURIKULUM 2013.
RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
DIKLAT GURU MUDA MAPEL IPS Madrasah Tsanawiyah
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif & Menyenangkan (Pakem)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Nama Kelompok Emma Sherlyana A ( ) Yessi Mey W ( )
VERVAL DOKUMEN 1 KURIKULUM 2013
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
Workshop Pembuatan RPP
PENGEMBANGAN Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DIAH NUGRAHENI, MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA)DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA POKOK.
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
MUHAMMAD ULIL ABSHAR, Penerapan Model Siklus Belajar Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Ambarawa Sub Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya Untuk Meningkatkan.
PRAKTIK KERJA LAPANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP
PREDIKSI UJIAN NASIONAL b.bremaniwati, s.pd..
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN KEJURUAN
PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS
Seminar dan Wrokshop Profesionalisme Guru SMA Al Ashriyyah Nurul Iman
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2006 tentang
PENGEMBANGAN SILABUS Pengertian
IMPLIKASI PP 19/2005 TERHADAP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif & Menyenangkan (Pakem)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
strategi pembelajaran // stah dnj
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
ANALISIS PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP
PERBEDAAN KURIKULUM 2004 Dan KTSP
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif & Menyenangkan (Pakem)
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN.
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP
Transcript presentasi:

STRATEGI PENYIAPAN PESERTA DIDIK BARU (BRIDGING COURSE)

STRATEGI PENYIAPAN PESERTA DIDIK BARU mengapa? Kurang memadainya entry behaviour peserta didik ketika memulai pendidikannya pada jenjang SMP. Ketidakmerataan mutu SD dan rendahnya mutu di sebagian SD menjadi penyebab utama. Keragaman dan belum memadainya mutu pendidikan di SD menyebabkan lulusan SD belum siap mengikuti pendidikan di SMP. STRATEGI PENYIAPAN PESERTA DIDIK BARU BRIDGING COURSE

APA? Program pembelajaran beberapa mata pelajaran untuk meningkatkan bekal kemampuan awal peserta didik baru SMP, sehingga pada saat pembelajaran mereka dapat mengikuti pelajaran dengan baik, lancar, dan mampu menguasai materi pelajaran secara optimal. Sejenis matrikrulasi untuk menyetarakan bekal awal peserta didik SMP terutama kelas VII. Jembatan penghubung

Jembatan

UNTUK APA? Meningkatkan bekal awal siswa baru SMP dalam aspek substantif dengan cara membahas materi-materi esensial (misalnya materi di SD) yang sangat penting untuk persiapan mengikuti pelajaran di SMP Meningkatkan kesiapan psikologis, antara lain minat dan motivasi belajar siswa baru dalam mengikuti pelajaran di SMP.  

bagaimana MATERINYA? Materi/ bahan ajar BC mata pelajaran: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan IPA. Pendidikan Karakter (PENDIKAR)

BAGAIMANA CARA MEMBELAJARKANYA? PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran dengan Melakukan, dsb.

bagaimana MEDIANYA? Media pembelajaran bisa artifisial, realita, konkret, visual, dan abstrak, media elektronik, khususnya power point dengan animasi yang menarik Pemilihan media sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan karakteristik siswa-siswa baru SMP.

BAGAIMANA MENILAInya? Bergantung pada karakteristik mata pelajaran yang dibelajarkan Dapat menggunakan berbagai teknik maupun bentuk penilaian (tertulis, praktek, dsb.) Penilaian harus otentik (valid dan reliabel).

BAGAIMANA waktu pelaksanaannya? Setelah pelajaran berakhir sebagai pelajaran tambahan. Setiap hari pada awal tahun pelajaran baru selama jangka waktu tertentu. Setiap hari atau setiap dua hari sekali, peserta didik diberi pelajaran tambahan selama dua jam pelajaran atau lebih.

BAGAIMANA waktu pelaksanaannya? Setelah pelajaran berakhir sebagai pelajaran tambahan. Lama penyelenggaraan (jumlah jam dan hari) bergantung pada tingkat kesiapan peserta didik baru mengikuti pelajaran di SMP (yang dapat diketahui melalui pre-test). BC diberikan selama satu, dua, atau lebih pada bulan-bulan awal semester satu kelas VII.

BAGAIMANA waktu pelaksanaannya? Diintegrasikan dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan selama Masa Orientasi Siswa (MOS) (salah satu kegiatan MOS). Dialokasikan Waktu khusus setiap hari selama MOS berlangsung. Banyaknya waktu yang dialokasikan bergantung pada tingkat kesiapan peserta didik baru mengikuti pelajaran di SMP (yang dapat diketahui melalui pre-test) dan waktu keseluruhan yang dimiliki untuk MOS.

BAGAIMANA waktu pelaksanaannya? Dilakukan secara intensif pada periode waktu tertentu, misalnya selama satu minggu atau lebih (enam hari atau lebih berturut-turut) sebelum atau sesudah MOS (di awal tahun pelajaran). Semua waktu pada periode tersebut dijadwalkan untuk BC. Lama penyelenggaraan sangat bergantung pada tingkat kesiapan peserta didik baru mengikuti pelajaran di SMP (yang dapat diketahui melalui pretest) dan kalender akademik sekolah.

Bagaimana tempatnya? Tempat dilakukannya BC BC sangat bergantung pada karakteristik mata pelajaran dan karenanya, tempatnya bisa ruang kelas, laboratorium atau bahkan di luar kelas dan di luar sekolah.

Guru-guru mapel (Matematika, Bhs. Indonesia, Bhs Inggris, IPA) Siapa pengajarnya? Guru-guru mapel (Matematika, Bhs. Indonesia, Bhs Inggris, IPA) Guru BK (untuk kepribadian)

BAGAIMAN dampaknya? Kesetaraan learning skill bagi peserta didik SMP Kesetaraan pengetahuan, sikap, keterampilan Penguatan karakter pokok dan utama yang diperlukan pada tingkat SMP

APA rencana tindak lanjut? Variasi bahan untuk kegiatan BC di sekolah Action plan untuk masing-masing provinsi Skenario kegiatan masing-masing mata pelajaran

APA TANGGAPAN ANDA!

SEKIAN TERIMA KASIH 4/10/2017