DESAIN STUDI EKSPERIMENTAL
Pendahuluan Penelitian yang dikembangkan untuk mempelajari fenomena dalam kerangka korelasi sebab akibat Dibandingkan rancangan penelitian analitik non eksperimental, rancangan eksperimental mempunyai “kapasitas” uji korelasi yang paling tinggi.
Pada penelitian cross sectional, case control, dan cohort, pengujian hanya sampai pada tingkat ada tidaknya korelasi antara fenomena kausa dengan efek. Sedangkan kedalaman korelasi sebab akibat tidak diuji secara empirik
Pengertian Inti rancangan eksperimental adalah manipulasi atau perlakuan peneliti terhadap subjek penelitian, kemudian efek manipulasi di observasi Tiga ciri yang harus ada : Manipulasi suatu variabel Memonitor perubahan Pengendalian pengaruh variabel yang tidak dikehendaki
Pambagian var. pd rancangan eksp. Variabel tercoba yang dipelajari perubahan performance nya akibat perlakuan pada variabel lain Variabel eksperimental variabel yang dimanipulasi Variabel non-eksperimental variabel pengganggu
Model manipulasi subjek Perlakuan eksperimental lawan tanpa perlakuan skema : KP: X Op KK: (-) Ok Op – Ok = mencerminkan besar efek perlakuan
2. Perlakuan eksperimental lebih banyak lawan eksperimental lebih sedikit skema : KP: XXX Op KK: X Ok Op – Ok = mencerminkan besar efek perlakuan
3. Perlakuan eksperimental lawan perlakuan lain skema : KP: X Op KK: Z Ok Op – Ok = mencerminkan besar efek perlakuan
Bentuk-bentuk rancangan eksperimental 1. Praeksperimental Rancangan perlakuan tunggal (X) O Rancangan perlakuan ulang O (X) O Rancangan perlakuan statik (X) O (-) O
2. Rancangan eksperimantal murni Rancangan eksperimental sederhana Rancangan eksperimental ulang Rancangan eksperimental solomon 3. Rancangan eksperimental kuasi 4. Rancangan faktorial
Tahapan kegiatan rancangan eksperimental Identifikasi variabel penelitian Penetapan subjek dan populasi penelitian Pemilihan sampel Pemilihan rancangan eksperimental Pemberian perlakuan dan observasi Analisis hasil