KESALAHAN-KESALAHAN DALAM PENGUKURAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
Advertisements

TURUNAN/ DIFERENSIAL.
PENGUKURAN JARAK LANGSUNG
Penarikan Akar Bilangan Asli
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI
Waktu Respons dan Kecepatan Tampil
KONSEP ELEMEN PEMBENTUK RUANG Pertemuan 15 – 16
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -II” 2.
SOAL ESSAY KELAS XI IPS.
ALJABAR.
(UKURAN PEMUSATAN DAN UKURAN PENYEBARAN)
BAB 6. FUNGSI DAN MODEL 6.1 FUNGSI
ANALISIS REGRESI (REGRESSION ANALYSIS)
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Circle (LINGkaRan) Enggar Fathia Ch*Fuji Lestari*Ni Made Ratna W*Ria Oktavia*
LUAS DAERAH LINGKARAN LANGKAH-LANGKAH :
Menyusun Questioner yang baik
Materi Kuliah Kalkulus II
UJI HOMOGENITAS DATA SATU VARIABEL UJI T DAN ANOVA
LIMIT FUNGSI LIMIT FUNGSI ALJABAR.
ALAT-ALAT UKUR dan PENGUKURAN
1 SEMUA RESEARCH DILIBATKAN DLM PERLAWANAN TERHADAP ERROR Sampling error Error karena nonresponse Error dlm prosesing dan statistical analisis Kesalahan.
Sesi 12 Analisis Jalur.
STATISTIKA OLEH : SURATNO, S.Pd SMAN 1 KALIWUNGU Kelas XI IPS
PEKERJAAN DASAR – DASAR SURVEY PEMETAAN
SKETSA DAN GAMBAR TEKNIK
BAB 7 Regresi dan Korelasi
REGRESI DAN KORELASI SEDERHANA
DESKRIPSI DATA Pertemuan 9 1. Pendahuluan : Sering digunakan peneliti, khususnya dalam memperhatikan perilaku data dan penentuan dugaan-dugaan yang selanjutnya.
i. Fungsi kuadrat - Penyelesaian fungsi kuadrat dengan pemfaktoran
Luas Daerah ( Integral ).
LINGKARAN LINGKARAN ﺒﺴﻡﺍﷲﺍﻠﺭﺤﻤﻥﺍﻠﺭﺤﻴﻡ next
Teori Kesalahan dalam Kimia Analitik
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
BAB VII ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINIER SEDERHANA
METODE NUMERIK EDY SUPRAPTO 1.
Pertemuan 5 P.D. Tak Eksak Dieksakkan
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Bab 10 Struktur Sekor Struktur Sekor
Modul 6 : Estimasi dan Uji Hipotesis
Ekonometrika Metode-metode statistik yang telah disesuaikan untuk masalah-maslah ekonomi. Kombinasi antara teori ekonomi dan statistik ekonomi.
PENGERTIAN DASAR Prof.Dr. Kusriningrum
Pengukuran dan Kesalahan
ILMU UKUR TANAH & PEMETAAN (Pertemuan 3)
UNSUR DASAR PERANCANGAN PERCOBAAN, KERAGAMAN, MODEL PERCOBAAN
Operations Management
HUBUNGAN ANTARA GARIS LURUS DAN PARABOLA
TRANSFORMASI LAPLACE Yulvi Zaika.
SELAMAT SIANG.
SAMPLING DAN DISTRIBUSI SAMPLING
Persamaan Garis Lurus Latihan Soal-soal.
Distribusi Sampling Tujuan Pembelajaran :
PENYELESAIAN PERSAMAAN KUADRAT
PENERAPAN DIFFERENSIASI
Fungsi Polinom.
(10) Pelaksanaan Audit Retno Indrati.
Pelaksanaan Audit Retno Indrati.
Modul Getaran, Gelombang, Bunyi
Fungsi WAHYU WIDODO..
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINIER
PENILAIAN TERNAK (LIVESTOCK JUDGING)
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
Bab 1 pendahuluhan Lebih dari satu setengah abad yang lalu, telah banyak diperoleh sumbangan mengenai ilmu pengukuran besaran listrik. Selama periode.
Teknologi Dan Rekayasa
PENGUKURAN dan KESALAHAN
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
PENGUKURAN.
Instrumentasi dan Pengukuran
Transcript presentasi:

KESALAHAN-KESALAHAN DALAM PENGUKURAN PERTEMUAN II MARET 2008 TS UNSOED

PENGUKURAN ADALAH PENGAMATAN TERHADAP SUATU BESARAN YANG DILAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN PERALATAN DALAM SUATU LOKASI DENGAN BEBERAPA KETERBATASAN YANG TERTENTU. PENGUKURAN  KESALAHAN KESALAHAN DAPAT DIGOLONGKAN : KESALAHAN KASAR (MISTAKE/ BLUNDERS) KESLAHAN SISTEMATIK (SYSTEMATIC ERROR) KESLAHAN RANDOM / TAK TERDUGA (OCCIDENTAL ERROR)

SUMBER KESALAHAN SUMBER KESALAHAN : SURVEYOR ALAT UKUR ALAM

1. KESALAHAN KASAR KESALAHAN INI TERJADI KARENA : CONTOH : KURANG HATI-HATI/ GEGABAH KURANG PENGALAMAN / KURANG PERHATIAN KESALAHAN INI TIDAK BOLEH TERJADI, APABILA DIKETAHUI ADA KESALAHAN MAKA DIANJURKAN UNTUK MENGULANG KESELURUHAN ATAU SEBAGIAN. CONTOH : SALAH BACA SALAH MENCATAT SALAH DENGAR UNTUK MENGHINDARI KESALAHAN INI : PENGUKURAN LEBIH DARI SATU KALI PENGUKURAN DENGAN MODEL DAN TEKNIK TERTENTU

2. KESALAHAN SISTEMATIK KESALAHAN SISTEMATIK UMUMNYA KESALAHAN SISTEMATIK DISEBABKAN OLEH ALAT-ALAT UKUR SENDIRI (PANJANG PITA, PEMBAGIAN SKALA, PEMBAGIAN LINGKARAN THEODOLIT) ATAU CARA PENGUKURAN YANG TIDAK BENAR. CARA MENGHINDARI KESALAHAN : ALAT PERLU DIKALIBRASI SBLM DIGUNAKAN DGN CARA-CARA PENGUKURAN TERTENTU ( PENGAMATAN BIASA DAN LUAR BIASA DAN HASILNYA DIRATA-RATA) KOREKSI PADA PENGOLAHAN DATA.

PADA PENGUKURAN JARAK LANGSUNG KESALAHAN SISTEMATIK YANG TERJADI : PANJANG PITA UKUR YANG TDK STANDAR PELURUSAN YANG TDK SEMPURNA PITA UKUR YANG TDK SEMPURNA KEMIRINGAN MEDAN LAPANGAN (SLOPE) KELENTURAN PITA UKUR VARIASI TEMPERATUR UDARA PERLU ADANYA KOREKSI

2.1 KOREKSI STANDAR PITA UKUR DEMIKIAN JUGA KALAU ALAT DIPAKAI UT MENGUKUR LUAS

2.2 PELURUSAN YANG KURANG SEMPURNA DIMANA : d = PENYIMPANAGAN PITA UKUR DARI GARIS LURUS L = PANJANG PITA UKUR

2.3 PENDATARAN YANG KURANG SEMPURNA APABILA PITA UKUR TDK MENDATAR TP TERJADI MELENGKUNG DI TENGAH  PENGUKURAN AKAN LEBIH PANJANG. BILA d JARANG LENGKUNG DARI PITA SEBENARNYA, MAKA KESALAHAN JARAK YG TERJADI :

2.4 KEMIRINGAN MEDAN LAPANGAN BILA KEMIRINGAN MEDAN TIDAK SERAGAM DAN DIUKUR DENGAN MEMBENTANGKAN PITA UKUR DGN JARAK PENDEK-PENDEK AKAN TIDAK MENJADI MASALAH BILA UNTING-UNTING DAN YALON BISA DIBUAT MENDATAR.

2.5 KELENTURAN KARENA BERAT PITA UKUR 2.6 VARIASI TEMPERATURE UDARA KESALAHAN AKIBAT VARIASI TEMPERATURE : L = jarak terukur C = koefisien muai panjang T = beda temperature thd temp standart

3. KESALAHAN RANDOM / TAK TERDUGA KESALAHAN RANDOM TERJADI KARENA HAL-HAL YG TDK TERDUGA: GETARAN UDARA / UNDULASI KONDISI TANAH TEMPAT BERDIRI ALAT KECEPATAN UDARA ATAU KONDISI ATMOSFER KONDISI PENGAMAT BIASANYA KESALAHAN INI TERLIHAT BILA SUATU BESARAN DIUKUR BERULANG ULANG NILAINYA TIDAK SAMA ANTARA UKURAN SATU DGN YANG LAIN.

BILA DILAKUKAN n KALI PENGAMATAN DENGAN HASIL PENGUKURAN X1, X2, X3 ……… MAKA BESAR PENGUKURAN YANG BENAR :

CARA MENGHILANGKAN KESALAHAN INI MENGGUNAKAN ALAT PRESISI TINGGI WAKTU PENGAMBILAN DATA  PAGI 07.00-11.00, SORE 14.00-17.00, ALAT UKUR DIPAYUNGI MENGGUNAKAN METODE PENGOLAHAN DATA TERTENTU (GRAFIS, BOUWDITCH, PERATAAN, KUADRAT TERKECIL, DLL)

DALAM IUT, HASIL PENGAMATAN DIKOREKSI DENGAN METODE ILMU HITUNG PERATAAN (ADJUSTMENT). KESALAHAN SISTEMATIK TIDAK DAPAT DIKOREKSI, MISAL: KESALAHAN SISTEMATIK “s” MAKA DALAM “n” PENGAMATAN TERDAPAT KESALAHAN “s.n” HASIL KOREKSI RATA-RATA : (s.n/n) = n  TETAP ADA / TDK HILANG

AKURASI vs PRESISI DALAM IUT, BERBICARA TTG KETELITIAN ADA 2 PENGERTIAN ATAU ISTILAH YANG HAMPIR SAMA : AKURASI (ACCURACY) AKURASI ATAU KESAKSAMAAN ADALAH TINGKAT KEDEKATAN DARI NILAI-NILAI UKURAN TERHADAP NILAI YANG SEBENARNYA. APABILA NILAI –NILAI UKURAN SEMAKIN MENDEKATI NILAI SEBENARNYA YANG BERARTI PENYIMPANGAN ATAU KESALAHAN SEMAKIN KECIL, BERARTI SEMAKIN TINGGI AKURASINYA

2. PRESISI (PRECISION) PRESISI ATAU KETELITIAN ADALAH TINGKAT KEDEKATAN DARI NILAI-NILAI UKURAN TERSEBUT SATU SAMA LAINYA, YANG DAPAT DIHITUNG DARI BESAR-KECILNYA HARGA VARIAN (τ2) DARI PENGAMATAN Akurasi tinggi, presisi tinggi

4. CARA-CARA MENGHINDARI KEMUNGKINAN KESALAHAN KESALAHAN DAPAT DIHINDARI : PERSIAPAN SEBELUM PELAKSANAAN TAHU TENTANG TEORI PENGUKURAN PAHAM DENGAN JENIS-JENIS ALAT UKUR DAN CARA KOREKSINYA MENGUASAI METODE-METODE ILMU HITUNG PERATAAN BEKERJA DENGAN LOYALITAS TINGGI DAN RASA TANGGUNG JAWAB WAKTU PELAKSANAAN MENGHINDARI PELAKSANAAN SURVEY DGN INTENSITAS PANAS TINGGI ( 10.00-14.00) PELETAKAN DAN SETTING ALAT

TERIMA KASIH