Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGUKURAN dan KESALAHAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGUKURAN dan KESALAHAN"— Transcript presentasi:

1 PENGUKURAN dan KESALAHAN

2 Beberapa definisi dalam pengukuran:
Instrumen : sebuah alat untuk menentukan nilai atau besaran suatu kuantitas atau variabel. Ketelitian (accuracy): harga terdekat dimana suatu pembacaan instrumen mendekati harga atau nilai sebenarnya dari variabel yang diukur. Ketepatan (precision): suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang serupa. Sensitivitas (sensitivity) : perbandingan antara sinyal keluaran atau respons instrumen terhadap perubahan masukan atau variabel yang diukur. Resolusi (resolution): perubahan terkecil dalam nilai yang diukur pada instrumen. Kesalahan (error): penyimpangan variabel yang diukur dari harga (nilai) yang sebenarnya.

3 Kesalahan pada pengukuran
Berdasarkan hal-hal yang menyebabkan terjadinya kesalahan, kesalahan dalam pengukuran dapat diklasifikasikan menjadi tiga sumber kesalahan, yaitu kesalahan karena alam (natural error), kesalahan karena alat (instrumental error), dan kesalahan karena pengukur (personal error). Kesalahan Alam (natural error) Kesalahan Alat (instrumental error) 3. Kesalahan Pengukur (personal error)

4 Kesalahan pada pengukuran
Kesalahan Alam (natural error) Kesalahan ini terjadi akibat dari perubahan kondisi lingkungan saat melakukan proses pengukuran. Contoh: kesalahan lingkungan Kesalahan ini dapat dikurangi dengan : mengatur temperatur sekitar sesuai dengan kondisi alat ukur Dibuat pelindung

5 Kesalahan pada pengukuran
Kesalahan Alat (instrumental error) Kesalahan akibat dari ketidaksempurnaan konstruksi dan kalibrasi alat. Contoh: kesalahan kalibrasi, kesalahan konstruksi alat, kesalahan teknik, chaotic eror. Kesalahan ini dapat dihindari dengan: Memilih peralatan sesuai dengan pengukuran yang dilakukan Memberikan faktor koreksi terhadap pengukuran Kalibrasi alat ukur terhadap alat standar

6 Kesalahan pada pengukuran
3. Kesalahan Pengukur (personal error) Kesalahan ini sering terjadi karena keterbatasan pengukur dalam melakukan pengamatan dan kecerobohan pengukur selama proses pengukuran. Contoh: eksperimental error, paralaks Kesalahan ini dapat dihindari dengan: Melakukan pengukurang berulang Teliti dan tidak ceroboh

7 KETELITIAN / AKURASI Ketelitian hasil ukur ditentukan oleh 2 ( tiga ) hal, yaitu : Kondisi alat ukur, yaitu ketelitiannya harus sesuai dengan yang dipersyaratkan untuk pengukuran pada pemeliharaan.  Ketelitian alat ukur dapat berkurang disebabkan antara lain, umur alat ukur yang memang sudah melebihi yang direncanakan sehingga mengalami kerusakan atau sumber listrik yang harusnya terpasang dengan kondisi tertentu, sudah tidak memenuhi seperti yang dipersyaratkan. Operator atau pengguna alat ukur tidak memahami cara yang benar, sehingga terjadi kesalahan pemakaian atau cara membaca skala salah padahal alat ukur pada kondisi yang baik.

8 KETELITIAN / AKURASI Ketelitian pengukuran adalah kedekatan pembaca pengukur dengan nilai yang diharapkan atau nilai benar. Ketelitian nisbi: ketelitian sebenarnya yang dipakai pada alat ukur Contoh: Tegangan pada sebuah tahanan adalah 29 volt. Jika nilai benar tegangan itu 30 volt, hitunglah ketelitian mutlak dan nisbi Ketelitian mutlak: (30-29)/30 = 0,03 Ketelitian nisbi: (1 – ketelitian mutlak) = 1-0,03= 0,97 Makin besar nilai ketelitian nisbi, maka makin baik pengukur yang digunakan.

9 KETELITIAN / AKURASI Ketelitian pengukuran adalah kedekatan pembaca pengukur dengan nilai yang diharapkan atau nilai benar. Ketelitian nisbi: ketelitian sebenarnya yang dipakai pada alat ukur Contoh: Tegangan pada sebuah tahanan adalah 29 volt. Jika nilai benar tegangan itu 30 volt, hitunglah ketelitian mutlak dan nisbi Ketelitian mutlak: (30-29)/30 = 0,03 Ketelitian nisbi: (1 – ketelitian mutlak) = 1-0,03= 0,97 Makin besar nilai ketelitian nisbi, maka makin baik pengukur yang digunakan.

10 KELAS KETELITIAN Dalam pemilihan alat ukur klasifikasi-klasifikasi tersebut digolongkan dalam empat golongan sesuai Dengan daerah pemakaiannya: Alat ukur dari kelas 0,05 ; 0,1, 0,2 Alat ukur dari kelas 0,5 Alat ukur dari kelas 1,0 Alat ukur dari kelas 1,5; 2,5 ; 3,0 ; 5,0

11

12      Ketelitian alat ukur tegantung dari besar atau kecilnya salah ukur pada alat tersebut dan dinyatakan dalam persen. Jika sebuah ampere diumpamakan mengukur paling tinggi 5 ampere dan alat tersebut mempunyai kecermatan + 5%, berarti angka maximum yang ditujukan ampere meter tersebut 5% lebih tinggi dari yang sebenarnya. Jadi pada pengukuran 5 ampere harga sebenarnya, adalah : 5 + (5%x 5) = 5,25

13

14 Cara pengukuran Pembacaan harga pada alat ukur secara cermat harus dilakukan dengan melihat tepat diatas jarum penunjuk. Dengan demikian dibaca harga pada garis skala yang tertulis tepat dibawah runcing jarum. Bila tidak melihat tepat diatas penunjuk akan terbaca harga sebelah kiri atau disebelah kanan dari garis sebenarnya, kesalahan ini disebut paralaks.

15 BATAS UKUR Setiap alat ukur mempunyai batas ukur tertentu, yang artinya alat ukur tersebut hanya mampu mengukur sampai harga maksimal tertentu dimana jarum petunjuk akan menyimpang penuh sampai pada batas maksimal dari skala.         Alat-alat ukur yang terpasang tetap pada panel pada umumnya mempunyai satu macam batas ukur saja dikarenakan besaran yang akan diukur nilainya tidak akan berubah dari nilai yang ada pada batas ukur meter tersebut, sedangkan alat ukur kerja menyediakan beberapa pilihan batas ukur, karena besaran yang akan diukur belum diketahui sebelumnya.        

16 BATAS UKUR Cara merubah batas ukur dilakukan dengan menambah atau mengurangi tahanan dari resistor sebelum besaran listrik masuk ke komponen utama alat ukur dengan perbandingan nilai tertentu terhadap nilai tahanan alat ukur, sehingga besaran sebenarnya yang masuk pada komponen utama alat ukur tetap pada batas semula.       Perubahan batas ukur arus dilakukan dengan cara memasang secara paralel Resistor, sehingga arus yang terukur dibagi dengan perbandingan tertentu antara yang melewati resistor dan yang melewati komponen utama alat ukur. Semakin kecil nilai resistor , maka batas ukur menjadi lebih besar.         Sedangkan untuk merubah batas ukur tegangan dilakukan dengan cara memasang secara seri resistor, sehingga nilai tegangan sebelum masuk ke dalam alat ukur dapat lebih besar . Semakin besar nilai resistor, maka batas ukur menjadi semakin besar.

17 BATAS UKUR

18 Cara Menera Menera atau mengkalibrasi adalah upaya membandingkan alat ukur dengan alat ukur lain yang lebih teliti. Pembandingan itu dilaksanakan pada batas ukur yang sama. Untuk menjamin ketelitian alat ukur kalibrasi harus dilakukan secara berkala. Ada 2 cara yang bisa ditempuh: 1. Cara potensiometer 2. Cara pembandingan

19 SISTEM SATUAN Ada enam besaran yang berhubungan dengan kelistrikan yang dibuat sebagai standar, yaitu standar amper, resistansi, tegangan, kapasitansi, induktansi, kemagnetan, dan temperatur. Standar amper Menurut ketentuan Standar Internasional (SI) adalah arus konstan yang dialirkan pada dua konduktor dalam ruang hampa udara dengan jarak 1 meter, di antara kedua penghantar menimbulkan gaya = 2 × 10-7 newton/m panjang. 2. Standar resistansi Menurut ketentuan SI adalah kawat manganin resistansi 1 yang memiliki tahanan listrik tinggi dan koefisien temperatur rendah, ditempatkan dalam tabung terisolasi yang menjaga dari perubahan temperatur atmosfer.

20 SISTEM SATUAN 3. Standar tegangan
Ketentuan SI adalah tabung gelas Weston mirip huruf H memiliki dua elektrode, tabung elektrode positip berisi elektrolit mercury dan tabung elektrode negatip diisi elektrolit cadmium, ditempatkan dalam suhu ruangan. Tegangan elektrode Weston pada suhu 20°C sebesar V. 4. Standar Kapasitansi Menurut ketentuan SI, diturunkan dari standart resistansi SI dan standar tegangan SI, dengan menggunakan sistem jembatan Maxwell, dengan diketahui resistansi dan frekuensi secara teliti akan diperoleh standar kapasitansi (farad). 5. Standar Induktansi Menurut ketentuan SI, diturunkan dari standar resistansi dan standar kapasitansi, dengan metode geometris, standar induktor akan diperoleh.

21 ANALISIS STATISTIK

22 ANALISIS STATISTIK

23 ANALISIS STATISTIK

24 Hal-hal yang penting diperhatikan pada pengukuran listrik
1. cara pengukuran harus benar 2. alat ukur harus dalam keadaan baik 3. secara periodik harus di cek (kalibrasi) 4. penyimpanan alat harus diperhatikan 5. operator (orang yang mengukur) harus teliti 6. keadaan dimana dilakukan penelitian harus diperhatikan


Download ppt "PENGUKURAN dan KESALAHAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google