ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Graf.
Advertisements

Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
MARKETING PLAN Presented by meliapropolis.org.
Pengukuran Sudut Sudut adalah bangun yang dibentuk oleh 2 sinar garis yang bersekutu pada pangkalnya. 2 sinar garis itu disebut kaki sudut. Pangkal kedua.
START.
KARAKTERISTIK KEMISKINAN NASIONAL KEBIJAKAN NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN KEMISKINAN JAWA BARAT DALAM KONSTALASI KEMISKINAN NASIONAl KELEMBAGAAN TKPK.
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
LATIHAN SOAL-SOAL 1. Himpunan 2. Aritmatika Sosial 3. Persamaan GL.
TENDENSI SENTRAL.
(UKURAN PEMUSATAN DAN UKURAN PENYEBARAN)
Korelasi dan Regresi Ganda
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
MATHEMATICS FOR BUSINESS
PEMBANDINGAN BERGANDA (Prof. Dr. Kusriningrum)
BAB IV RISIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN (Risk & Return)
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
BAB 12 PERDAGANGAN MARGIN.
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
Sistem Koordinat Bumi.
ANALISIS PROSES BISNIS 7
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Uji Normalitas.
PERULANGAN Perulangan (loop) merupakan bentuk yang sering ditemui di dalam suatu program aplikasi. Di dalam bahasa Pascal, dikenal tiga macam perulangan,
DISTRIBUSI FREKUENSI oleh Ratu Ilma Indra Putri. DEFINISI Pengelompokkan data menjadi tabulasi data dengan memakai kelas- kelas data dan dikaitkan dengan.
Soal Latihan.
ANALISIS VARIANS KLASIFIKASI EKA ARAH KRUSKAL WALLIS (KW)
BIAYA MODAL (COST OF CAPITAL)
: : Sisa Waktu.
PENGANTAR SISTEM INFORMASI NURUL AINA MSP A.
PERKEMBANGAN KELULUSAN SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK KOTA SEMARANG DUA TAHUN TERAKHIR T.P DAN 2013.
Pengujian Hipotesis Parametrik 2
BAB 2 PENYAJIAN DATA.
PENGENDALIAN KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BANK MANDIRI TBK KANTOR CABANG SUDIRMAN YOGYAKARTA CAHYADI Ekonomi Manajemen.
OVERVIEW 1/27 Bab ini membahas tahapan penting dalam proses investasi, yaitu tahap evaluasi kinerja portofolio. Dalam tahap ini pertanyaan mendasar yang.
BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN
BAB II (BAGIAN 1). Sistem tertutup adalah sistem yang tidak ada transfer massa antara sistem dan sekeliling dn i = 0(2.1) i = 1, 2, 3,... Sistem Q W 
PROPOSAL PENGAJUAN INVESTASI BUDIDAYA LELE
NERACA LAJUR DAN JURNAL PENUTUP
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
KEUNTUNGAN (RETURN) DAN RISIKO PORTOFOLIO
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
TOKOFEROL DAN FENOLIK TOTAL PADA 10 JENIS KACANG
PENGUJIAN HIPOTESIS RATA-RATA (MEAN) 1 SAMPEL
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
PENGANTAR SISTEM INFORMASI NURUL AINA MSP A.
CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM)
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Return dan risiko PORTOFOLIO AKTIVA TUNGGAL
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
USAHA DAN ENERGI ENTER Klik ENTER untuk mulai...
Statistika Deskriptif: Statistik Sampel
PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM YANG TERCATAT DALAM INDEK LQ-45 (Periode Agustus 2007 – Juli 2008) Oleh Yanto Syafi’ie
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Saham-Saham JII Periode 2007) Oleh Lia Oktorina
MODEL INDEKS TUNGGAL OLEH : ERVITA SAFITRI, S.E., MSi.
Korelasi dan Regresi Ganda
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
By: Evaliati Amaniyah, SE, MSi
MODEL APC (AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER) MODEL
Pengantar sistem informasi Rahma dhania salamah msp.
MODEL INDEKS TUNGGAL OLEH : Rini Aprilia, M.Sc.
BETA ERVITA SAFITRI.
Return dan Risiko Portofolio
AIMP 12. Beta Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom.
ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL.
PEMILIHAN PORTOFOLIO TITIK INAYATI.
Transcript presentasi:

ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL

EKSPEKTASI RETURN PORTOFOLIO atau …..(1.5)

Model Indek Tunggal mempunyai karak-teristik sebagai berikut : Alpa dari portofolio (αp) merupakan rata-rata tertimbang dari alpa tiap-tiap sekuritas (ai) Beta dari portofolio (βp) merupakan rata-rata tertimbang dari beta tiap-tiap sekuritas (Bi)

Dengan mensubstitusikan βp dan αp, maka Ekspektasi return portofolio adalah sebagai berikut : ………....(1.6)

RESIKO PORTOFOLIO Varian suatu Sekuritas berdasarkan model Indeks Tunggal adalah : Varian Portofolio adalah : ..(1.7)

Dengan menggunakan karakteristik Beta, maka varian portofolio adalah sebagai berikut : …………(1.8)

Return Indeks Pasar (Rm) Contoh : Return Saham PT. “A’, Saham PT “B” dan Return Indeks Pasar selama 7 periode adalah sebagai berikut : Periode Return Saham PT. A (RA) Return Saham PT. B (RB) Return Indeks Pasar (Rm) 1 2 3 4 5 6 7 0,060 0,077 0,075 0,193 0,047 0,113 0,112 0,15 0,25 0,30 0,40 0,27 0,55 0,040 0,041 0,050 0,055 0,015 0,065 Rata2 0,09957 0,2957 0,04586

Diketahui : Beta untuk Sekuritas A dan B adalah konstan sebesar βA = 1,7 dan βB = 1,3 Jawab : Dari jawaban sebelumnya : αA = 0,0216 σeA2 = 0,00128 σm2 = 0,00026 σ2 = 0,002

E(Rp) = αB + βB . E(Rm) αB = E(RB) - βB . E(Rm) αB = 0,2957 - 1,3 x 0,04586 = 0,236 Untuk tiap-tiap periode, kesalahan residu dihitung dengan rumus : eBt = RBt - αB – (βB . Rmt) Dicari seperti sebelumnya

Varian kesalahan residu menunjukkan besar-nya resiko tidak sistematik yang unik PT “B”, sebagai berikut : σeB2 = {(-0,1381 - 0)2 + (-0,0394 - 0) + (-0,0011 - 0)2 + (0,0924 - 0)2 + (0,0144 - 0)2 + (-0,1706 - 0)2 + (0,2424 - 0)2} / 7 - 1 = 0,11724 / 6 = 0,01954

Resiko sistematik PT “B” sebagai berikut : βB2 .σm2 = (1,3)2 x 0,0026 = 0,00044 Total Resiko untuk saham PT “B” sebagai berikut : σB2 = 0,00044 + 0,01954 = 0,01998

Ekspektasi Return Portofolio dengan porsi 50% : 50%, sebagai berikut : E(Rp) = (0,5 x 0.216 + 0,5 x 0,236) + (0,5 x 1,7 + 0,5 x 1,3) x 0,04586 = 0,1288 + 1,5 x 0,04586 = 0,1288 + 0,06879 = 0,19759 = 19,76%

Resiko Portofolio dengan porsi 50% : 50%, sebagai berikut : σp2 = (0,5 x 1,7 + 0,5 x 1,3)2 x 0,00026 + (0,5 x 0,00128 + 0,5 x 0,01954) = 0,000585 + 0,0001084 = 0,0006934 = 0,069%

PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL

Perhitungan menentukan Portofolio Optimal akan dipermudah dengan sebuah angka yang dapat menentukan suatu sekuritas, dapat dimasukkan ke dalam Portofolio Optimal tersebut. Angka tersebut adalah rasio antara ekses return dengan Beta (excess return to beta ratio), dengan rumus :

…………(1.9) Dimana : ERBi = excess return to beta securities E(Ri) = Ekspektasi return berdasarkan model indeks tunggal untuk sekuritas I RBR = Return bebas resiko Bi = Beta Sekuritas i

Portofolio Optimal dicari dengan memilih saham (sekuritas) yang mempunyai rasio ERB yang tinggi. Saham-saham dengan ERB yang rendah tidak dimasukkan ke dalam Portofolio Optimal, maka perlu sebuah titik pembatas (cut off point) yang menentukan batas nilai ERB yang dikatakan tinggi Langkah-langkah untuk menentukan besarnya titik pembatas adalah sebagai berikut :

Urutkan sekuritas berdasarkan nilai ERB terbesar ke kecil, yang terbesar merupa-kan kandidat untuk dimasukkan ke dalam Portofolio Optimal Hitung nilai Ai dan Bi untuk masing-masing sekuritas ke i, sebagai berikut : ……(1.10) dan

..………………...…(1.11) σei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke i yang merupakan resiko unik atau resiko tidak sistematik

Menghitung nilai Ci ……………...…(1.12) σm2 = varian dari return Indeks Pasar. Dengan mensubstitusikan nilai Ai dan Bi maka rumus Ci menjadi C* ……………...…(1.12) ..(1.13)

Besarnya cut off point (C*) adalah nilai Ci yang terbesar Sekuritas yang membentuk Portofolio Optimal adalah sekuritas yang mem-punyai nilai ERB lebih besar atau sama nilainya. ERB di titik C* adalah nilai ERB yang kecil, tidak disertakan dalam pem-bentukan Portofolio Optimal.

Menentukan besarnya proporsi sekuritas …………………...…(1.13) …...…(1.14) wi = Proporsi Sekuritas

Contoh : Dari 15 saham yang go public di BEJ. Diketahui : Return bebas resiko (RBR) adalah 10% dan Varian Indeks Pasar (σm2) adalah 10%.

Tabel 1 Data 15 Saham yang tercatat di BEJ E(Ri) Bi σei2 ERBi A B C D E F G H I J K L M N O 20 19 17 15 27 12 11 14 23 22 25 2,0 1,5 1,2 1,4 1,0 0,8 0,75 1,25 1,8 5 4 3 2,5 7,5 5,5 3,5 4,5 2 6 4,67 8,5 2,67 3,33 8,67 10 8,33

Jawab : Menghitung nilai ERBi dengan rumus 1.9 Mengurutkan tabel nilai ERBi tertinggi sampai ke terkecil. Kemudian dicari nilai Ai (rumus 1.10) dan Bi (rumus 1.11) dan Ci , C* (rumus 1.12 dan 1.13) <lihat tabel 2> Dan seterusnya sampai dengan 0

Tabel 2 Data 15 Saham setelah diurutkan Shm E(Ri ) Bi σei2 ERBi Ai ∑Ai ∑Bi Ci M L F O B A E C D K J N I G H 22 23 27 25 19 20 17 15 14 12 11 1,2 1,5 2,0 1,8 1,4 1,25 0,75 1,0 0,8 3,5 5,0 7,5 4,0 2,5 3,0 4,5 5,5 10 8,67 8,5 8,33 6,0 4,67 4,17 3,33 2,67 4,114 3,9 4,533 13,5 3,375 3,92 1,389 0,429 0,364 0,267 0,411 0,45 0,533 1,62 0,563 0,784 0,96 0,347 0,36 0,9 0,161 0,182 0,213 8,014 12,548 26,048 29,423 33,423 37,343 40,843 44,843 46,232 47,432 50,432 50,86 51,224 51,49 0,861 1,395 3,015 3,577 4,377 5,161 5,911 6,871 7,218 7,578 8,478 8,639 8,821 9,034 8,051 8,339 8,394 8,363 8,001 7,465 7,098 6,794 6,432 6,317 6,177 5,879 5,82 5,742 5,637

dan seterusnya dan seterusnya dan seterusnya

Di kolom Ci terbesar adalah C Di kolom Ci terbesar adalah C* = 8,394, yaitu saham F dengan nilai ERB sebesar 8,5. Jadi saham-saham yang membentuk Portofolio Optimal adalah saham yang mempunyai ERB lebih besar, atau saham dengan 8,5; yaitu saham F; M dan L. Setelah saham-saham yang membentuk Portofolio Optimal telah dapat ditentukan, maka berikutnya menentukan proporsi saham yang terpilih, yaitu F; M dan L dengan menentukan nilai xi dan wi (rumus 1.14 dan 1.15)

Besarnya nilai ∑xi adalah : = 0,561 + 0,091 + 0,036 = 0,608

Maka proporsi sekuritas adalah sebagai berikut :