Emosi & Stress by Sulis Maryanti

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Stefanus T A. Ivan Lucky G
Advertisements

STRESS, KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA
STRESS DALAM PEKERJAAN
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
PENGERTIAN EMOSI Perasaan (feeling) atau afek yang meliputi antara perubahan fisiologis dengan tingkah laku nyata (overt behavior) Klasifikasi emosi :
Stres Materi 2.
Yeny Duriana Wijaya, M.Psi., Psi
Mariyana Widiastuti, M.Psi., Psi
PROSES PSIKOLOGIS TERJADINYA STRES
YENI WIDYASTUTI, S.Sos., M.Si
SELF- MANAGEMENT.
TEORI STRES DAN ADAPTASI
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
Emotions, Stress, and Health
STRESS KERJA PERTEMUAN KE 8.
A. Pengertian dan Akibat stress
EMOSI Dosen Pengampu : LAILI ALFITA, S.Psi. MM, M.Psi.Psikolog.
EMOSI DAN PERASAAN.
STREsS.
STRESS KERJA.
EMOSI, STRES DAN KESEHATAN
GEJALA-GEJALA KEJIWAAN PADA MANUSIA NORMAL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Stres dan penyakit.
Dra. Amanah Anwar, Psi., MSi. Anna.2016
PENGELOLAAN SDM : MANAJEMEN STRES KERJA
Sri Dewi Setiawati .SKp/MPd RESPON PSIKOLOGIS
Veny Hidayat, M.Psi., Psikolog
Pokok Bahasan 10 PERASAAN DAN EMOSI
Nur Fachmi Budi Setyawan, M.Psi
MOTIVASI DAN eMOSI.
By TUTU APRIL ARIANI,SKp,MKes
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
Stres Materi 2.
STRESS KERJA.
GEJALA-GEJALA KEJIWAAN PADA MANUSIA NORMAL
OLEH: WINNY PUSPASARI THAMRIN
STRESS By. Sujoko, S.Psi, M.si.
Dra. Amanah Anwar, Psi., Msi.
STRESS DAN HUBUNGANNYA DENGAN KONDISI FISIK
STREsS.
TUGAS KELOMPOK 6.
SIKAP, KARIR DAN STRES.
Mariyana Widiastuti, M.Psi., Psi
STRESS DALAM PEKERJAAN / Meiza86
MANAJEMEN STRES (STRESS MANAGEMENT)
Stres....
STRESS and ILLNESS Part 2.
STRES, KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA
GANGGUAN ALAM PERASAAN
EMOSI (1) Pertemuan 5-6.
YENY DURIANA WIJAYA, M.Psi., Psi
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
Agnes manafe pello Ellia Gerald a. mnahonin
Motivasi dan Emosi.
Penyesuaian & Abnormalitas
Konsep Dasar Keperawatan
YENY DURIANA WIJAYA, M.Psi., Psi
Psikologi Perkembangan
STREsS.
Emosi & Budaya.
Kelompok 1: Angiza Putri Bianda Dina Claudia Rumende Melia Ikkiu
EMOSI (EMOTION).
STRESS KERJA.
Psychogenic pain dr. Soraya T.U, Mkes SpKj.
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
OLEH ZAENAL ARIFIN S.KEP.NS.M.KES
OLEH ZAENAL ARIFIN S.KEP.NS.M.KES
EMOSI Psikologi Umum II Inge Andriani.
MEMAHAMI ORANG LAIN Psikologi sosial : Pertemuan ke 3.
Transcript presentasi:

Emosi & Stress by Sulis Maryanti Kuliah - 8

APA ITU EMOSI Tidak mudah untuk dijawab, banyak sekali definisi emosi dan tidak ada yg dapat diterima secara umum karena : Emosi melibatkan banyak aspek Emosi melibatkan banyak hal sekaligus Definisi yg komprehensif harus memuat aspek2: Apa yg dirasakan seseorang yg berada dalam keadaan emosional Dasar fisiologis/biologis dari perasaan emosional Dampak emosi terhadap persepsi, berpikir & berprilaku Hal-hal yg mendorong (driving) /motivational properties dari emosi tertentu, seperti takut & marah Tentang bagaimana emosi diekspresikan dalam bahasa, ekspresi wajah, gesture (gerak-gerik)

EKSPRESI & PERSEPSI DARI EMOSI Emosi memiliki dampak yg besar pada org lain, bila mengekspresikannya dengan cara yg dapat dipersepsikan oleh org lain. Mempersepsi respon emotional  berespon secara emotional. Misal : Salah satu teman kita berhasil menjadi juara kelas  1. mungkin berespon senang 2.mungkin jealous Artinya respon emosional tergantung pada per-sepsi seseorang pada keadaan tsb

SUMBER PERSEPSI EMOSI Beberapa sumber persepsi emosi, antara lain : Voice Teriakan  takut, excitement Rintihan  sakit, unhappiness Tertawa  senang Terisak  menderita Suara latang  marah Facial Expressions Body Language

STUDI TENTANG EMOSI Charles Darwin (abad 19) : bahwa ekspresi wa-jah dari emosi tertentu merupakan bawaan (inborn) Izzard, 1971 :ekspresi wajah yg disebut seba-gai “primary emotions” yg merupakan bawaan dapat dilihat dari penelitiannya yaitu foto ekspresi wajah dari aktor yg diperlihatkan ke- pada orang Eropa dan Asia HASILNYA : Mereka dapat menilai dng cermat & tepat emosi yg diekspresikan antara lain : interest – excitement, Surprise – startle, distress – anguish, anger – rage,fear - terror

STUDI TENTANG EMOSI STUDI EKMAN, 1982 bahwa Foto ekspresi wajah org kulit putih dinilai oleh org kulit hitam  tepat & benar Foto ekspresi wajah org kulit hitam dinilai oleh mahasiswa Asia  cermat & tepat JADI, meski berbeda “culture”, but evaluasi/ penilaian terhadap “primary emotion” dari ekspresi wajah ternyata memiliki ke samaan persepsi dalam setiap culture

EKSPRESI WAJAH KEHIDUPAN SEHARI-HARI Konteks (situasi dimana emosi terjadi + ekspresi wajah)  akan memberikan info yg tepat untuk menilai ekspresi emosi dng baik. Bila terjadi Ekspresi Wajah >< Konteks, maka dalam kasus tsb, lebih mendasarkan pada ekspresi wajah (T.L non verbal) daripada konteks atau situasi (Frijda, 1969) LEARNING Dapat mengubah ekspresi emosi. Individu belajar menekan (suppress) ekspresi dengan cara yg halus (tdk kentara)/ dng cara yg berbeda. Contoh : Kagum  ekspresi cuek, sok cool

ASPEK FISIOLOGI DARI EMOSI Kita tdk menyadari apa yg sedang terjadi di dalam tubuh, saat marah, takut, excited. Dapat diobservasi langsung dng menggunakan alat-alat pencatat ttt oleh Psychophisiologist, yg diukur denyut jantung, tekanan darah,alir- an darah ke berbagai bagian tubuh, aktivitas perut & sistem gastrointestinal, tingkat hor- mon, kecepatan dan dalamnya pernafasan. SISTEM SYARAF OTONOM Perubahan pada tubuh akibat emosi terjadi karena aktivitas sistem otonom

ASPEK FISIOLOGI DARI EMOSI SISTEM SYARAF OTONOM Sistem Syaraf Simpatis: Aktif saat emosi kuat, misal takut/marah Denyut jantung naik, tekanan darah naik, glu- kose naik, melepaskan hormon epinephrine (a- drenalin) dan norephinephrine (noradrenalin) Sistem Syaraf Parasimpatis : Aktif saat tenang & relaks Kebalikan dng sistem syaraf simpatis Menghemat energi : tekanan darah normal,de- nyut jantung normal, mengalihkan darah ke alat pencernaan

POLA RESPON TUBUH DALAM EMOSI Tubuh bereaksi dng pola ttt dalam kondisi e- mosi tertentu pula Sistem Syaraf Somatis : bagian dari sistem syaraf perifer mengaktifkan otot-otot (tangan kaki, otot pernafasan)  terjadi perubahan pernafasan, ketegangan otot  mempengaru- hi posture tubuh selama emosi Emosi MARAH & TAKUT Diikuti oleh perubahan tubuh, karena aktivitas sistem syaraf simpatis aktif  membantu tu- buh menghadapi situasi ancaman

POLA RESPON TUBUH DALAM EMOSI Emosi MARAH & TAKUT Denyut jantung naik, pembuluh darah di otot melebar, tubuh lbh siap melakukan aksi, gula darah dikeluarkan dari liver, epinephrine & nor epinephrine dilepaskan dari kelenjar adrenalin, pupil mata membesar, pembuluh darah perifer kulit menyempit, ketegangan otot meningkat, kecepatan perfasan meningkat. Emosi TENANG /RELAX Aktivitas Simpatis & Somatis menurun Aktivitas Parasimpatis naik

Apakah Ada Pola-Pola Khusus dari Respons Tubuh untuk emosi-emosi yang berbeda ? Penelitian Ax (1953) & Funkenstein (1955), bahwa ada perbedaan pola-pola respons untuk takut & marah Ekman, dkk (1983), pola respons tubuh berbe- da, untuk emosi berbeda & hal ini berkaitan dng pola ekspresi wajah emosi tertentu. Studi : aktor menirukan ekspresi wajah dari 6 emosi  diukur denyut jantung,temperature kulit pd tangan. Hasil : Denyut jantung normal selama ekspresi wajah happy,surprise,disgust

Emosi yg spesifik dpt menghasilkan perubahan tubuh yg spesifik Denyut jantung naik selama anger, sad, fearfull Temperatur kulit berbeda selama anger & fear dan sadness Aktor membayangkan pengalaman masa lampau pd waktu mengalami salah satu dari ke 6 emosi. Perubahan resistensi kulit beda saat sadness dng disgust, anger, fear KESIMPULAN : Emosi yg spesifik dpt menghasilkan perubahan tubuh yg spesifik Gerakan otot wajah berhubungan erat dng res- pon adaptif internal tubuh dari adanya emosi

OTAK & EMOSI OTAK & EMOSI Otak terlibat dlm mempersepsi & menilai situasi yg membangkitkan emosi Otak mengontrol aktivitas otonom & somatis  mengontrol ekpresi fisiologis dari emosi Otak juga mengarahkan T.L yg didorong oleh emosi Bagian otak yg terlibat dalam mengatur & meng koordinasi emosi adalah HIPOTALAMUS & SISTEM LIMBIK. Binatang jinak yg dirusak sistem limbiknya  mjd buas, binatang buas mjd jinak

AROUSAL AROUSAL AROUSAL & PERFORMANCE Emosi menimbulkan arousal, misal :detak jantung, tekanan darah, pola bernafas, dsb Indikasi arousal dpt dilihat melalui EEG, Orienting Reaction,tekanan darah, denyut jantung, ukuran pupil,kecepatan pernafasan, konduksi kulit AROUSAL & PERFORMANCE Arousal memberikan energi pd T.L. Saat tidur nyenyak arousal paling rendah, pada titik arou- sal tertentu, kinerja optimal sedangkan pada arousal tertinggi  gangguan kecemasan.

Cognitive – Appraisal Theory of Emotion Emotion and Motivation TEORI-TEORI EMOSI James – Lange Theory Cannon – Bard Theory Schachter – Singer Cognitive – Appraisal Theory of Emotion Emotion and Motivation

James – Lange Theory “Emosi yg dirasakan merupakan persepsi dari perubahan tubuh “ Persepsi tentang situasi lingkungan yg menimbulkan emosi Reaksi terhadap situasi melalui pola tubuh (mis : gemetar) Persepsi thd reaksi yg muncul pd proses tsb di atas, menimbulkan emosi yg dirasakan JADI : pengalaman emosi tjd sesudah peru-bahan2 tubuh

Cannon – Bard Theory “Emosi yg dirasakan & perubahan2 tubuh me- rupakan peristiwa yg tdk saling berhubungan/ tergantung” Persepsi ttg situasi lingkungan yg menimbulkan emosi Pola aktivitas yg muncul pd area lower brain (mis : hypothalamus) : Alat2 tubuh internal cortex cerebri yg di & otot eksternal meng persepsi sbg emosi hasilkan ekspresi tubuh yg dirasakan

Schachter – Singer Theory “Persepsi ttg situasi lingkungan yg menimbul-kan emosi” Terjadi body arousal sebagai akibat dr persep- si tsb Interpretasi ttg alasan dari keadaan arousal tsb Emosi yg dirasakan tergantung pada hasil in- terpretasi tentang alasan tadi

Cognitive Appraisal Theory Teori ini menekankan prinsip appraisal, antara lain teori Schachter-Singer & Lazarus Menurut teori ini : emosi yg dirasakan merupakan hasil appraisal/penilaian dari informasi yg berasal dari situasi lingkungan & dari tubuh Teori KOGNITIF, appraisal melibatkan kognisi yaitu pengolahan informasi dari berbagai sumber (lingkungan,tubuh,ingatan yaitu pengalaman dng situasi serupa, kecenderungan berespon dng cara tertentu,akibat2 emosi) EXPERIMENT : Film upacara penyunatan suku aborigin - Australia

Reappraisal = salah satu cara coping thd situasi yg stressful Kelp I :Trauma soundtrack Kelp II : Denial soundtrack Kelp III: Intellectualization soundtrack Kelp IV : Tanpa soundtrack HASIL : Reaksi stress, paling tinggi untuk trauma soundtrack, kemudian yg tanpa soundtrack.Paling rendah untuk Denial & Intelectualization Adanya Soundtrack menghasilkan appraisal yg berbe-da thd stimulus yg sama (film) Reappraisal = salah satu cara coping thd situasi yg stressful Reappraisal dng denial (tdk apa-apa), dng intellectuali-zation (sgt menarik) dapat menurunkan intensitas emosi yg stressful

EXPERIMEN Schachter & Singer Pemberian suntikan Epinephrinemenghasilkan ketergugahan fisiologis Kelp I : diberitahukan bhw mereka diberi suntikan epinephrine  ketergugahan fisiologis Harapan : Emosi adalah krn suntikan Kelp II : Diberitahukan bhw mereka diberi suntikan vitamin Harapan : Emosi bukan krn suntikan, tetapi krn persepsi tentang apa yg tjd dalam situasi tsb HASIL : sesuai harapan Situasi gembira : kelp II lebih gembira dari kelp I Situasi Marah : kelp II lebih marah dari kelp I KESIMPULAN : Emosi yg berbeda (marah – gembira), dialami dng keadaan ketergugahan fisiologis yg sama

Teori tentang Emosi & Motivasi Leeper (1970) Emosi merupakan motif yg mendorong muncul- nya perilaku tertentu yg bertujuan jangka panjang. Misal : Bekerja dng baik  puas dihar gai teman2 tetapi juga puas dpt menguasai hal- hal baru. Tomkins (1970,1981) Emosi menyertai drive sehingga menghasilkan energi pendorong perilaku tertentu, misal: haus/tidak nyaman lalu mencari air

STRESS & COPING STRESS Oleh : Sulis Mariyanti

STRESS Definisi Stress (Lazarus & Folkman, 1984) “Stress adalah keadaan internal yg dapat di-sebabkan oleh tuntutan fisik thd tubuh (pe-nyakit,latihan,suhu tubuh yg ekstrim) atau oleh situasi lingkungan/sosial yg dinilai secara potensial berbahaya, membebani, tdk terkon – trol atau melebihi sumber daya untuk coping”. Stressor adalah pemicu atau penyebab stress Respon terhadap stress : 1.Respon Fisik /Biologis (pusing, mual,dll) 2.Respon Psikologis (cemas, depresi,hopelessness mudah marah,rasa tdk mampu coping,dll)

STRESS Stress adalah masalah terbesar dalam masya-rakat.75% penyakit fisik berhubungan dengan stress, misal: jantung (tipe A) TIPE Perilaku berdasarkan ambang stressnya 1. TIPE A : tidak sabaran, ambisius, selalu ingin mencapai goal dng semangat,mengerjakan 2 hal sekaligus, kompetitif 2.TIPE B : easy going, tenang,tdk mudah terganggu, flexible, non competitive.

STRESSOR Setiap perubahan dlm lingkungan (yg menye- dihkan & menyenangkan) membutuhkan “co- ping” Stress dalam kadar yg sedikit membantu un- tuk menyesuaikan diri. Stress yg berlebihan menyebabkan DISTRESS. Beberapa peristiwa merupakan stressor pd banyak orang. Misal : infeksi, peristiwa berba- haya dlm (Kebakaran/Banjir), Transisi utama dlm hidup, ancaman yg diantisipasi/aktual yg mengancam harga diri.

LIFE EVENT Perubahan dalam kehidupan bisa merupakan STRESSOR (Social Readjusment Rating Scale, Holmes & Rahe 1967). Contoh Stressor karena life change : Death of Spouse Divorce Marital separation from mate Detention in jail Death of close family member Marriage Pregnancy Retirement Being Fired,dll

STRESSOR & STRESS CYCLES Selain perubahan2 kehidupan, yang bisa menjadi Stressor adalah : Situasi yg dirasakan terus menerus (luka, infeksi, sakit menahun,suhu,noise, latihan) Pertengkaran dlm kehidupan sehari-hari (pekerjaan, keluarga,aktivitas sosial, kesehatan, keuangan) Frustrasi & Konflik Stress, memiliki efek : Segera maupun jangka panjang (bila stressor bertahan lama) Jika efek stres menghalangi adaptasi thd lingkungan atau menimbulkan distress  efek itu sendiri menjadi stressor.

DAMPAK STRESS PADA TUBUH Hans Selye (1956,1976), ada respon dari tu- buh thd stressor yg disebut GAS (General A- daptation Syndrome) yg terdiri dari 3 tahap: ALARM REACTION : respon langsung tubuh thd stressor untuk menyiapkan diri mengatasi stressor (syaraf simpatis aktif) RESISTANCE : bila stressor berlanjut, tubuh berusaha bertahan pada tahap ini dengan respon2 hormonal EXHAUSTION :tubuh tdk lagi mampu bertahan  psikosomatis, daya tahan tubuh menurun, sakit, lemah, kanker, berbagai penyakit datang  bisa membawa kematian

 Dampak Stress akan berkurang, bila ada kontrol thd stress COPING STRESS Coping With Stress Latihan Relaksasi Hypnosis Bio-Feedback Systematic Desensitization  Dampak Stress akan berkurang, bila ada kontrol thd stress

Beberapa karakteristik orang2 yg berhasil coping : Mencari info tentang bagaimana menghadapi problem & alternatif2 solusi. Cenderung bertindak secara langsung untuk menurunkan dampak stressor Fleksibel, mau mencoba berbagai cara coping (trying one thing and then another) Tidak impulsif Menggunakan mekanisme kognitif (berpikir) yaitu menilai kembali situasi untuk menghadapi stressor

4 Macam tingkatan Feeling menurut Max Scheler

Teori Kognitif dalam Emosi Emosi yg dialami merupakan penafsiran atau evaluasi mengenai informasi yg datang dari lingkungan dan dari dalam tubuh. Misal : stress. Teori emosi berkaitan dg motivasi. Misal : Rasa takut  mendorong perilaku tertentu. menimbulkan energi untuk motivasi. Millenson, mengemukakan 3 dimensi dasar dari semua emosi : - fear - anger - pleasure