Kelompok 8 Idham Ilhami Gumilar Rani Sri Yulianti Regina Bilqis Rini Nur Sholihah Via Ariani
Sistem Saraf Tepi Saraf tepi adalah sistem saraf di luar sistem saraf pusat, untuk menjalankan otot dan organ tubuh. Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf tepi tidak dilindungi tulang, membiarkannya rentan terhadap racun dan luka mekanis. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar.
Sistem Saraf Tepi Sistem saraf tepi/perifer terdiri dari Saraf Kranial (yang berhubungan dengan otak) dan Saraf Spinal (yang berhubungan dengan medula spinalis), termasuk juga ganglia (kumpulan saraf). Sistem saraf tepi terdiri dari sel-sel saraf dan serabutnya yang terletak diluar otak dan medulla spinalis, yang merupakan penghubung ke bagian tubuh lainnya. Tipe sel saraf pada sistem saraf tepi: Aferen/sensorik, merupakan sel saraf yang menghantarkan informasi dari reseptor sensorik pada tubuh menuju sistem saraf pusat. Eferen/motorik, merupakan sel saraf yang menghantarkan informasi dari sistem saraf pusat menuju otot/kelenjar.
Sistem Saraf Tepi 1. Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak. 2. Saraf tak sadar (otonom) mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.
Sistem Saraf Sadar
Saraf Kranial dan Saraf Spinal
Sistem Saraf Sadar Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang. Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari: Tiga pasang saraf sensori lima pasang saraf motor empat pasang saraf gabungan sensori dan motor
S a r a f k r a n I a l
Saraf Kranial Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.
Saraf Spinal Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.
Alur Gerakan Saraf Sadar Gerakan biasa atau gerakan sadar adalah gerak yang terjadi melalui serangkaian alur impuls. Alur impuls tersebut dimulai dari reseptor sebagai penerima rangsangan, lalu ke saraf sensorik sebagai penghantar impuls, kemudian dibawa ke saraf pusat yaitu otak untuk diolah. Setelah diolah di otak, akhirnya muncul tanggapan yang akan disampaikan ke saraf motorik menuju ke efektor dalam bentuk gerak yang disadari. Contoh gerakan sadar antara lain: berjalan, olah raga, makan , minum dan sebagainya.
Sistem Saraf Tak Sadar Sistem saraf tak sadar disebut juga saraf otonom adalah sistem saraf yang bekerja tanpa diperintah oleh sistem saraf pusat dan terletak khusus pada sumsum tulang belakang. Sistem saraf otonom terdiri dari neuron-neuron motorik yang mengatur kegiatan organ-organ dalam, misalnya jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar keringat, otot polos sistem pencernaan, otot polos pembuluh darah.
Gerakan yang tidak disadari atau gerak refleks merupakan suatu reaksi yang bersifat otomatis atau tanpa disadari. Impuls saraf pada gerak refleks melalui alur impuls pendek.
Sistem Saraf Tak Sadar Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem Saraf Tak Sadar Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek,sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yangpanjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.
Fungsi Saraf Tak Sadar Parasimpatik Simpatik mengecilkan pupil menstimulasi aliran ludah memperlambat denyut jantung membesarkan bronkus menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan mengerutkan kantung kemih memperbesar pupil menghambat aliran ludah mempercepat denyut jantung mengecilkan bronkus menghambat sekresi kelenjar pencernaan menghambat kontraksi kandung kemih
Alur gerakan tak sadar Alur impuls dimulai dari reseptor sebagai penerima rangsangan, kemudian dibawa oleh neuron ke sumsum tulang belakang, tanpa diolah oleh pusat saraf. Kemudian tanggapan dikirim oleh saraf motorik menuju ke efektor. Alur impuls pada gerak refleks disebut lengkung refleks.
Gerak Refleks Ada dua macam gerak refleks yaitu: Refleks otak, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di otak, misalnya berkedipnya mata, refleks pupil mata karena rangsangan cahaya. Refleks sumsum tulang belakang, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di sumsum tulang belakang, misalnya sentakan lutut karena kaki menginjak batu yang runcing.
Secara fungsional, sistem saraf tepi dikelompokkan lagi menjadi sistem saraf somatik dan sistem saraf viseral, yang masing-masing mempunyai divisi sensorik dan motorik. Pembagian sistem saraf tepi secara fungsional adalah: Sistem Saraf Somatik, Divisi Aferen terdiri dari sel-sel saraf yang menerima dan memproses input sensorik dari kulit, otot, rangka, tendon, sendi, mata, lidah, hidung dan teliga, serta menghantarkannya melalui saraf spinal dan kranial. Divisi Eferen tersusun oleh jaras-jaras neuronal yang turun dari otak dan medulla spinalis untuk mengatur lower motor neuron. Sistem ini meregulasi kontraksi volunteer (bawah sadar) otot rangka.
Sistem Saraf Viseral, Divisi Aferen, Mencangkup struktur neural yang menghantarkan informasi sensorik dari reseptor orgar viseral (cardivaskuler, respirasi, pencernaan, reproduksi). Divisi Eferen = Susunan saraf Otonom (SSO) yang terdiri dari serabut saraf yang berasal dari otak dan medulla spinalis untuk menimbulkan inhibisi atau eksitasi otot polos, otot jantung dan kelenjar kulit serta organ viseral. Sistem ini merupakan koordinator aktivitas viseral involunteer seperti denyut jantung dan sekreasi kelenjar.
Kelainan Saraf Tepi Gangguan ini adalah kumpulan penyakit-penyakit yang terjadi dan melibatkan susunan saraf tepi. Sehingga untuk dapat mudah memahami penyakit ini perlu diketahui dan ‘dikuasai’ anatomi, fisiologi, biokemistri, dan farmakologi saraf tepi. Anatomi Saraf Tepi adalah bagian dari Susunan Saraf pada manusia yang dapat dibedakan atas Susunan Saraf Pusat (terdiri dari Otak dan Medula Spinalis) dan Susunan Saraf Tepi yang terdiri dari juluran inti sel saraf yang berada di dalam otak dan medula spinalis menuju ke efektor yaitu kulit dan atau otot.
Saraf tepi yang terganggu akan menimbulkan chelonian seperti lumpuh atau lemah (bila mengenai saraf motorik) atau perasaan sensasi yang terganggu seperti tidak merasa, merasa kesemutan, merasa ditusuk-tusuk, atau merasa panas yang sangat tidak nyaman sampai nyeri hebat (bila yang terkena adalah saraf sensorik). Semua keluhan ini dapat terjadi karena gangguan hantaran saraf pada saraf tepi tersebut tidak berfungsi dengan benar. Penyebab gangguan tersebut antara lain karena kerusakan akson dan atau kerusakan mielin yang membungkus akson.
NEURITIS Neuritis adalah istilah gabungan yang digunakan dengan adanya gangguan pd saraf tepi, entah itu karena peradangan, keracunan, seperti pada neuritis alkohol, maupun karena tekanan. Simptom yang timbul karena peradangan ada bermacam-macam, biasanya berupa rasa sakit yang justru menghebat pada malam hari, dan tidak berkurang kendati si penderita beristirahat.
Gangguan sensibilitas mencakup rasa baal dan lesemutan; bahkan bisa terjadi paralisis. Pada polineuritis keadaannya simetril -- dan contoh untuk itu ternasuk juga neuritis alkoholik, neuritis diabetik dan neuritis yang disebabkan gangguan metabolik, termasuk diatetik dan kekurangan vitamin, seperti pada beri-beri. Bila neuritis itu timbul akibat tekanan maka umumnya terdapat paresisi atau paralisis, tetapi rasa sakit mungkin saja tidak konstan. Jenis-jenis neuritis dinamakan sesuai dengan plexus atau urat saraf yang terserang,
misalnya: --neuritis plexus brakhialis yang mungkin disebabkan infeksi, cedera ataupun tekanan. --neuritis nervus radialis cedera yang apabila lengan dibiarkan bergelantungan pada sisi alat pengusung atau meja operasi. --pada nervus ulnaris dapat timbul krn bertelekan pada siku saat mau berbaring --kompresi nervus medianus dalam saluran karpal.
NEURITIS SIATIKA, DIKENAL SBG SIATIKA Timbulnya siatika sering kali diduga disebabkan tekanan yang berasal dari prolapsus duskus intervertebratalis atau karena cedera lain pada bagian bawah kolumna vertebrata