Pengantar Linguistik Jepang 4 Maret 2013 FONOLOGI Pengantar Linguistik Jepang 4 Maret 2013
FONOLOGI Sebuah Definisi
Fonologi Fonemik
Definisi dari Para Linguis Harimurti Kridalaksana Kamus Linguistik Sheddy N. Tjandra Fonologi Jepang
Harimurti Kridalaksana FONOLOGI Ilmu yang menyelidiki bunyi bahasa menurut fungsinya; fonemik
Kanji Fonologi 音韻論 おんいんろん
Harimurti Kridalaksana (Fonemik) Sistem fonem suatu bahasa. Prosedur untuk menentukan fonem suatu bahasa. Penyelidikan mengenai sistem fonem suatu bahasa.
FONEMIK Sheddy N. Tjandra ilmu yang memaparkan fungsi, kedudukan, dan kondisi yang diperlukan dari tiap-tiap bunyi bahasa di dalam tata bunyi secara keseluruhan.
FONOLOGI JEPANG Batasan dan Ruang Lingkup
Kajian Fonologi Fonem Alofon Aksen Intonasi Silabis Mora
Fonem
Kanji Fonem 音素 おんそ
Definisi Para Linguis Harimurti Kridalaksana Sheddy N. Tjandra Dedi Sutedi
Harimurti Kridalaksana Fonem adalah satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna. Fonem merupakan abstraksi, sedangkan wujud fonetisnya tergantung pada beberapa faktor, terutama posisinya dalam hubungan dengan bunyi lain.
Sheddy N. Tjandra Fonem adalah satuan bunyi terkecil berwujud abstrak dengan ciri pembeda fonetis tertentu yang berfungsi membedakan makna dalam bahasa lisan.
Dedi Sutedi Fonem adalah satuan bunyi terkecil yang berfungsi untuk membedakan arti.
Kesimpulan Definisi Fonem adalah satuan bunyi terkecil berwujud abstrak yang berfungsi membedakan makna.
Contoh (B.Inggris) Kata “pan” dan “ban” memiliki perbedaan yaitu kata yang pertama diawali dengan /p/ dan kata yang kedua diawali dengan /b/. Kata “ban” dan “bin” yang memiliki perbedaan pada vokal /æ/ dan /ı/. Perbedaan-perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan pula pada arti (Richard et al, 1992:279).
Alofon
Kanji Alofon 異音 いおん
Definisi Alofon adalah varian fonem berdasarkan posisi (Kridalaksana). Dalam satu fonem memunculkan beberapa bunyi akibat letak fonem tersebut dalam suatu kata, yang dipengaruhi oleh fonem yang ada di depan atau di belakangnya (Sutedi).
Alofon dan Fonem Fonem merupakan kristalisasi dari beberapa bunyi konkrit sebagai alofon dalam tata bunyi suatu bahasa. Jadi, bunyi konkrit alami disebut alofon dan fonem adalah satuan bunyi yang diciptakan ahli sehingga berwujud abstrak, karena keberadaan fonem ada di dalam benak pikiran penutur dan di dalam masyarakat pemakai bahasa yang bersangkutan.
Alofon dan Fonem Oleh karena itu, fonem sering dikatakan memiliki satu atau beberapa alofon, atau kebalikannya, satu atau beberapa alofon membentuk fonem. Jika meminjam konsep induk dan anak, maka fonem adalah induknya dan alofon adalah anaknya.
Alofon dan Fonem Fonem Alofon
Contoh Alofon dan Fonem
Fonem dengan 1 alofon Bahasa Indonesia: ‘rabu’ fonem /r/ alofon [r] ‘labu’ fonem /l/ alofon [l] Bahasa Jepang: ‘obasan’ fonem /a/ alofon [a] ‘obaasan’ fonem /a:/ alofon [a:]
Fonem dengan beberapa alofon Bahasa Indonesia: fonem letup /k/ pada akhir kata ‘tembok’ memiliki tiga variasi ucapan, yaitu: [tεmbɔk”] konsonan letup velar yang tidak meletup keluar, [tεmbɔk’] konsonan letup velar yang meletup keluar, [tεmbɔʔ] konsonan letup glotal. Jadi, fonem letup /k/ memiliki tiga alofon, yaitu: [k”], [k’], [ʔ]
Fonem dengan beberapa alofon Bahasa Jepang: fonem likwida pada kata ‘raamen’ memiliki tiga variasi ucapan, yaitu: [ra:meN] konsonan tril dengan getaran berkali- kali, [ɼa:meN] konsonan flap dengan getaran satu kali, [la:meN] konsonan lateral tanpa getaran. Jadi fonem likwida /r/ memiliki tiga alofon, yaitu: [r]. [ɼ], [l].
Alofon & Distribusinya
Distribusi Alofon Kehadiran alofon tidak sembarangan. Alofon muncul pada posisi-posisi tertentu yang ditempati fonem bersangkutan. Posisi tertentu pada pengucapan kata yang diduduki fonem hingga menentukan kehadiran alofon tertentu sebagai bentuk konkrit dari fonem bersangkutan disebut distribusi alofon.
Jenis Distribusi Alofon Distribusi Komplementer adalah distribusi alofon pada posisi tertentu yang hanya memungkinkan kehadiran satu alofon saja. Distribusi komplementer dapat dilihat pada kata ‘rabu’ dan ‘labu’ yang hanya memiliki satu alofon yaitu [r] dan [l].
Jenis Distribusi Alofon Distribusi Variasi Bebas adalah distribusi alofon pada posisi tertentu yang memungkinkan kehadiran beberapan alofon tanpa membedakan makna. Distribusi variasi bebas dapat dilihat pada kata ‘raamen’ yang memiliki tiga alofon, yaitu [r]. [ɼ], [l].
Analisis Pasangan Minimal Teknik Menemukan Fonem
Pasangan Minimal... ...adalah dua kata yang maknanya berbeda tetapi ucapannya paling tidak berbeda pada satu ciri fonetis, sehingga secara akustis amat mirip karena memiliki lingkungan fonetis yang sama.
Lingkungan fonetis [_abu] Contoh 1: Lingkungan fonetis [_abu] ‘rabu’ berkonsonan tril /r/ ‘labu’ berkonsonan lateral /l/ ‘babu’ berkonsonan letup bilabial /b/ ‘tabu’ berkonsonan letup alveolar /t/
Contoh Pasangan Minimal (B.Ind.) ‘rabu’ >< ‘labu’ ‘rabu’ >< ‘babu’ ‘rabu’ >< ‘tabu’ ‘labu’ >< ‘babu’ ‘labu >< ‘tabu’ ‘babu’ >< ‘tabu’
Lingkungan fonetis [_aku] Contoh 2: Lingkungan fonetis [_aku] 書く /k-aku/ <Menulis> 咲く /s-aku/ <mekar/berkembang> 炊く /t-aku/ <menanak (nasi)> 泣く /n-aku/ <Menangis> 履く /h-aku/ <Memakai sepatu dll.> 抱く /d-aku/ <memeluk / mendekap>
Contoh Pasangan Minimal (B.Jpg) ‘kaku’ >< ‘saku’ ‘kaku’ >< ‘taku’ ‘kaku’ >< ‘naku’ ‘kaku’ >< ‘haku’ ‘kaku >< ‘daku’ ‘saku’ >< ‘taku’ ‘saku >< ‘naku’ ‘saku >< ‘haku ‘saku’ >< ‘daku’
Contoh Pasangan Minimal lain Bunyi panjang: おばさん [obasaN] /a/ <tante; bibi> おばあさん [oba:saN] /a:/ <nenek> Beda alofon: カニ [kani] /n/ <kepiting> 柿 [kaki] /k/ <persimmon> Beda aksen: 雨 [a¬me] /¬/ <hujan> 飴 [a⌐me] /⌐/ <permen>
Aksen
Definisi Aksen Penonjolan ucapan yang bersifat relatif dan terbentuk berdasarkan kebiasaan sosial dari satu masyarakat bahasa dan dikenakan pada pengucapan kata.
Jenis Aksen 1 Aksen Energi adalah aksen kuat- lemahnya tenaga yang dikenakan pada suku kata atau kata-kata. Aksen energi banyak ditemukan dalam bahasa Inggris.
Jenis Aksen 1 Contoh: Kata ‘desert’ diucapkan [dézərt] dengan penekanan tenaga pada vokal [é] yang ada di suku kata pertama menjadi bermakna “gurun pasir”. Kata ‘desert’ diucapkan [dizə:rt] dengan penekanan kata pada vokal [ə] yang ada di suku kata kedua menjadi bermakna “melakukan desersi”.
Jenis Aksen 2 Aksen Nada adalah aksen tinggi- rendahnya nada yang dikenakan pada suku kata atau kata-kata. Aksen nada banyak ditemukan dalam bahasa Cina Mandarin.
Jenis Aksen 2 Contoh: Kata 馬’ma’ bernada 1 yaitu nada paling rendah bermakna “kuda”. Kata 麻’ma’ bernada 2 yaitu nada rendah bermakna “serat karung”. Kata ‘ma’ bernada 3 yaitu nada standar bermakna “ibu”. Kata罵‘ma’ bernada 4 yaitu nada tinggi bermakna “memaki”.
Intonasi
Definisi Intonasi adalah perubahan tinggi- rendahnya nada pada akhir kalimat yang mengungkapkan sikap psikologis penutur.
Jenis Intonasi Menaik diberi tanda fonetis [↑], Intonasi Menurun diberi tanda fonetis [↓], Intonasi Mendatar diberi tanda fonetis [→], Intonasi Turun-Naik diberi tanda fonetis [↓↑], Intonasi Turun-Datar diberi tanda fonetis [↓→],
Mora dan Silabis
Mora Setiap bunyi dalam bahasa Jepang jika ditulis dengan huruf kana (Hiragana atau Katakana) kecuali you –on (Kya, kyu, kyo dan yang lainnya), setiap satu hurufnya dianggap sebagai satu mora [ 拍’haku]<ketukan>
Mora Mora Haku
Silabis Silabis dalam bahasa Jepang disebut onsetsu (音節), Identik dengan satu kata dalam bahasa Indonesia, Banyaknya huruf Kana yang digunakan dalam satu kata tidak sama dengan jumlah silabis dalam kata tersebut.
Silabis Sila- bis Suku Kata
Contoh Silabis サッカー ‘sakkaa’ <sepakbola>, terdiri dari: 4 huruf : サ,ッ,カ,ー 4 ketukan (mora) : サ,ッ,カ,ー 2 silabis : {sak} dan {kaa} びょういん ‘byouin’ <rumah sakit>, terdiri dari: 5 huruf : び,ょ,う,い,ん 4 ketukan (mora) : びょ,う,い,ん 2 silabis : {byou} dan {in}
Ada pertanyaan? おわり