ISU TERKINI & TANTANGAN PENGENDALIAN PTM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KEBIJAKAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN
Advertisements

Konsep Promosi Kesehatan
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) SURVEILANS GIZI DI WILAYAH PUSKESMAS JEKAN RAYA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2012   DISUSUN OLEH : MAZKUR.
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (IKM)
Tujuan Pengaturan Upaya Kesehatan Anak:
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
Dr. Ormaia Nja’ Oemar, M.Kes
Prodi Kesehatan Masyarakat
Penggerakan Masyarakat dan Organisasi dalam perilaku Hidup Sehat dan Jantung Sehat Muhadi PB PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia)
Peningkatan Hygiene dan Sanitasi untuk Perbaikan Gizi
KEBUTUHAN PENELITIAN DAN KAJIAN DIT. PPTM
PROGRAM INDONESIA SEHAT MELALUI PARADIGMA SEHAT
MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Dr. Ekowati Rahajeng, SKM, M.Kes
Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat
PERAN BKKBN DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN JAMPERSAL.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
PETA STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
SISTEM INFORMASI DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS)
DR. Robiana Modjo, SKM, M.Kes
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN X) JAMSOSTEK Jaminan Sosial Tenaga Kerja (UU No.3 Th.1992) copyright by Elok Hikmawati.
ISU TERKINI & TANTANGAN PENGENDALIAN PTM
SURVEILENS PENYAKIT TAK MENULAR
KONSEP DEMAND DALAM SEKTOR KESEHATAN
Pengembangan Aplikasi PTM
Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat
PROMOSI KESEHATAN DALAM PENGENDALIAN PTM
Konsep Kesehatan Komunitas (Public Health) dan Keperawatan Komunitas
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
SURVEILANS PENYAKIT TAK MENULAR
FAKTOR RISIKO DALAM EPTM
LIMA TINGKAT PENCEGAHAN
BESARAN MASALAH PTM Nurul Wandasari Singgih Prodi kesehatan Masyarakat
KEBIJAKAN PROGRAM LANSIA DI KABUPATEN CILACAP
Bantul.23 Mei 2015 By.Khotimah S.Si.Apt
KEBIJAKAN DAN PEMBERDAYAAN LANSIA KOTA YOGYAKARTA
( PELAYANAN KESEHATAN PRIMER )
PANDUAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PROGRAM P2PTM TAHUN 2017
Promosi Kesehatan Oleh, Lita Sri Andayani, SKM, Mkes
Pertemuan ke-8 Indikator kesehatan Validasi dan akurasi
KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) & PELAYANAN TERPADU (PANDU) PTM DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) dr.
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DUKUNGAN RS TERHADAP PERAWATAN PALIATIF
PENGUKURAN KESEHATAN Definisi indikator
Epidemiologi & Pencegahan
ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU MASA NIFAS
POSBINDU PTM Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
Implementasi Program Kesehatan Komunitas
Sistem kesehatan Sesi 8 Dikutip dari Sistem kes, WikuAdisasmito, PhD.
SURVEILENS PENYAKIT TAK MENULAR
FAKTOR RISIKO DALAM EPTM
Prodi kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul
KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS
KEBIJAKAN & UPAYA PEMERINTAH TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI
INSTITUSI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN 11
Layanan Kesehatan Jiwa Masyarakat dan Peran Dokter Layanan Primer
Dengan Gotong Royong, Semua Tertolong
KEBIJAKAN kemenKES TENTANG PELAYANAN KEPERAWATAN KELUARGA
KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS
KONSEP PROMOSI KESEHATAN
IMPLEMENTASI APLIKASI SPM BERBASIS WEB
SURVEILANS PENYAKIT TIDAK MENULAR PERTEMUAN 7
POSBINDU PTM Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN KERJA ATTENTION PLEASE.
POSBINDU PTM Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular dr. Ika Septi Rukmini Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta.
Konsep Promosi Kesehatan
KONSEP PENDIDIKAN KESEHATAN Ismuntania siregar., M.KEP.
PEN DAHULU AN MENGAPA UPAYA KESEHATAN KERJA PENTING ? Pekerja kemungkinan akan mendapat masalah terkait pekerjaan dan lingkungan pekerjaan disamping masalah.
Transcript presentasi:

ISU TERKINI & TANTANGAN PENGENDALIAN PTM Mugi Wahidin, SKM, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul 2012-2013

PENDAHULUAN PTM merupakan kausa utama kematian di 5 dari 6 wilayah WHO. Dari 56,5 juta kematian di dunia, 60 % kontribusi PTM & kesakitan (46 %) (WHO, 2001). 36 juta dari 57 juta kematian tahun 2008 (63%) akibat PTM: CVD, diabates, kanker, penyakit paru kronis (WHO, 2010) PTM terus meningkat dari waktu ke waktu Meningkat cepat di negara berkambang. Lebih dari 80% kematian akibat CVD dan DM, dan hampir 90% kematian penyakit paru kronis terjadi di negara berkembang low- and middle-income countries), WHO 2010

PENDAHULUAN PTM ancaman utama kesehatan manusia abad ke 21. Abad 21, era pandemi PTM yg menentukan derajat kesmas & keberhasil progran kesehatan Determinan utama PTM, perubah struktur sosial masarakat agraria → industri.

PENGERTIAN (1) PTM, tidak dpt sembuh spontan & sempurna Karakteristik umum: etiologi tak tentu, faktor risiko ganda, masa laten & durasi panjang, tak menular, gangguan fungsi/ cacat Ada kerangka kerja kendali praktis Utk efisien, fokus pd PTM ttt, tak sertakan peny: menular (AIDS, TBC) Mental, ketergant obat, akibat kerja & lingkungan Meski kausa tak jelas, FR individu peny utama dikenal.

GOAL PENGENDALIAN PTM Menurunkan insiden penyakit Memperlambat onset cacad Menurunkan keganasan penyakit Memperpanjang kehidupan individu Turunkan prevalensi penyakit & cacad Meningkatkan harap hidup Memperkecil porsi hidup yg dipengaruhi Menurunkan kebutuhan pelayanan medis

MODEL BEBAN PTM MASA DATANG Rata-rata umur onset PTM tak berubah, kematian lambat & lama hidup panjang dlm kondisi kronik. Perkuat semangat hidup dg menekan morbiditas Goal utama upaya kesmas: Cegah cacad Upaya utama adalah pencegah bukan pengobatan & perbaiki kualitas hidup

TUJUAN STRATEGIS Tujuan strategis kendali PTM ubah persepsi publik bahwa PTM dapat dicegah. Upaya terbaik pd PTM modifikasi faktor-risiko individu. Modifikasi perilaku lebih mudah pd anak & remaja di- sekolah.

POTENSI & EFEKTIFITAS KENDALI PTM Di AS, kontribusi rokok, HT & diet pd kemati dini (73%) Perbesar potensi kendali PTM dg perluas promosi-cegah Perlu strategi efektif yg bantu masy terima gaya hdp sht Prog promosi & cegah terbukti efektif kontrol PTM Misal: konseling dokter berpengaruh kuat pd henti rokok Peluang promosi & pencegah kendalikan PTM > yankes. Target utama interv PTM; rokok,HT, nutrisi, aktifitas fisik

POTENSI & EFEKTIFITAS KENDALI PTM Di AS, 2000, 356 targer bertumpu promosi & pencegah Perlu kerjasama agen kesehatan pusat, provinsi & kabupaten & komunitas. Model standar komunitas 2000: Dirancang tempatkan semua sasaran tsb dlm praktek masyarakat. Bangun piranti komunitas utk sesuaikan tujuan nasional dg kebutuhan & sumber daya lokal.

POTENSI & EFEKTIFITAS PENGENDALIAN PTM Sediakan panduan stdr layanan pencegah . Periksa kesehat berkala (Kanada, 1976) Panduan pencegah klinik primer (upaya cegah > 100 kondisi target (US 1989) . Potensi interv primer perbaiki kesehat > interv sekuder. Perbesar peranan prevensi nakes primer dari hanya diagnosis & pengobatan Masukan konseling & tanggung jawab kesmas yg lebih besar.

METODA CEGAH - KENDALI Strategi Primer sekunder Tertier ↓ St Penyakit Sehat → Sakit tanpa gejala Sakit dg gejala Dampak Kurangi insiden Kurangi preva & Konsekuei Kurangi kompl/ cacad

UPAYA KESEHATAN Pimer Promosi Cegah penyakit Orang sehat blm berisiko Level pencegahan Upaya Kesehatan Tujuan Sasaran Pimer Promosi Cegah penyakit Orang sehat blm berisiko Perlind Khusus Cegah pengakit Orang sehat berisiko Sekunder Diagnosis dini Tinda segera Hentikan per-jalanan Peny Psien yg perjalan penyakit dapat dihentikan Tertier Pembatasan Cacad Batasi cacad Psien yg perjalan penyakit yg tak dapat dihentikan Rehabilitasi Kembalikan fungsi Org dg perjalan penyakit yg tak dapat dihentikan

Shaping the global NCD agenda: Vision and a global road map 2000 Global Strategy for the Prevention and Control of Noncommunicable Diseases 2003 Global Strategy on Diet, Physical Activity and Health 2004 2008-2013 Action Plan on the Global Strategy for the Prevention and Control of NCDs 2008 Global Strategy to Reduce the Harmful Use of Alcohol 2009 WHO Global Status Report on NCDs 2010 2011 Moscow Declaration 2013 UN Political Declaration on NCDs WHO Global NCD Action Plan 2013-2020, including 9 global targets and 25 indicators 2014 UN General Assembly Comprehensive Review 2014 on NCDs 2025 Attainment of the 9 global targets for NCDs by 2025

19-20 September 2011: UN General Assembly HLM. New York 2nd time in the history of the UN that the GA meets on a health issue Countries adopted a 13-page action-oriented outcome document to shape global agendas for generations to come. Articulated roles and responsibilities for Member States and others including WHO

25% reduction in NCD mortality by 2025 Household air pollution 50% reduction in SFU for cooking Essential NCD medicines and technologies 80% coverage Drug therapy & counseling 50% coverage Diabetes/ obesity 0% increase Raised blood pressure 25% reduction Tobacco use 30% reduction Salt/sodium intake Physical inactivity 10% reduction Harmful use of alcohol Regional Targets for NCD 25% reduction in NCD mortality by 2025 Risk Factor National System Response Regional Target

KEBIJAKAN PENGENDALIAN PTM Mengembangkan dan memperkuat program pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM.  Mengembangkan dan memperkuat deteksi dini faktor risiko PTM  Meningkatkan dan memperkuat manajemen, ekuitas, dan kualitas peralatan untuk deteksi dini faktor risiko PTM  Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM.  Mengembangkan dan memperkuat sistem surveilans epidemiologis faktor risiko PTM.

KEBIJAKAN PENGENDALIAN PTM  Meningkatkan pemantauan program pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM. Mengembangkan dan memperkuat pencegahan dan pengelolaan sistem informasi PTM  Mengembangkan dan memperkuat jaringan untuk pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM.  Meningkatkan advokasi dan diseminasi pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM. Mengembangkan dan memperkuat sistem pendanaan pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM.

STRATEGI PENGENDALIAN PTM Memobilisasi dan memberdayakan masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM melalui program yang berbasis masyarakat, seperti Posbindu PTM (pos kesehatan terpadu untuk PTM). Meningkatkan akses yang berkualitas kepada masyarakat untuk deteksi dini dan tindak lanjut dini faktor risiko PTM terintegrasi. Meningkatkan tatalaksana penderita PTM (kuratif-rehabilitatif) yang efektif dan efisien

STRATEGI PENGENDALIAN PTM Memperkuat jejaring kerja dan kemitraan PTM Mengembangkan penelitian dan pengembangan kesehatan terkait PTM Mengembangkan dan memperkuat sistem surveilans epidemiologis faktor risiko PTM termasuk monitoring dan sistem informasi. Dioptimalkan untuk surveilans faktor risiko PTM berbasis masyarakat dan registri PTM Meningkatkan dukungan dana yang efektif untuk pencegahan dan pengendalian PTM berdasarkan kebutuhan dan prioritas Kebijakan dan strategi : Buku pelangi

KEGIATAN POKOK PENGENDALIAN PTM Melaksanakan review dan memperkuat aspek legal Advokasi PPTM kepada Pemerintah (Pusat dan Daerah) Surveilans faktor risiko dan registri PTM Promosi kesehatan dan perlindungan “population at risk” PTM melalui “Health in All Policy” melalui “Triple Acs” (active cities, active community and active citizens) Deteksi dan tindak lanjut dini PTM secara terintegrasi dan fokus pada faktor risikonya, melalui “Community Based Intervension and Development”, Tatalaksana penderita PTM (kuratif-rehabilitatif) yang efektif dan efisien Jejaring kerja dan kemitraan PPTM Penelitian dan pengembangan kesehatan

Kerangka Kerja Pengendalian PTM Promotif “Health in All Policy” Penguatan Dukungan Aksi Masyarakat KOORDINASI DAN SINKRONISASI PROGRAM JEJARING KERJA-KEMITRAAN PPTM ADVOKASI KEBIJAKAN PPTM STRUKTUR SOSIAL Status Sosial Umur Gender Promosi Kesehatan SURVEILANS & REGISTRI Pengkayaan Lingkungan Kondusif LINGKUNGAN Geografis Ling.Kerja Perumahan Sekolah Keg Posbindu PTM CERDIK Peningkatan Kemampuan masyarakat Merokok Diet Aktif Fisik Stres GAYA HIDUP Deteksi & Tindak Lanjut Dini Peningkatan Pengetahuan / Keterampilan petugas Kesehatan Monitoring-Evaluasi PATUH PANDU PTM Hipertensi Hiperkolestrol Obesitas Hiperglikemi Kuratif- Rehabilitatif BIOLOGI Peningkatan Faskes, Obat, Alkes dll PTM + Cedera INFORMASI Surveilans Promosi Kesehatan Pelayanan Kesehatan

Pengendalian PTM Populasi sehat Populasi Berisiko PTM Populasi dengan PTM Pengendalian PTM dan Komplikasi Promosi Kesehatan Pengendalian FR PTM Terintegrasi Lingkungan Kondusif KTR, Sarana OR dll Gaya Hidup Sehat: Tidak Merokok Cukup Aktivitas Fisik Diit yg Sehat  Perilkau CERDIK Deteksi dan Tinjut dini /Konseling FR Rujukan Penatalaksanaan Kasus PTM: -Kegawat daruratan - Rawat jalan Rawat Inap Tindakan Medik Pengelolaan PATUH Rujukan Penatalaksanaan Kasus Faktor Risiko yg Adekuat: Hipertensi Dislipidemia Hiperglikemi Merokok Obesitas Lesi Pra kanker PATUH  PANDU PTM Rujukan Pencegahan Komplikasi dan Rehabilitasi: Rehabilitasi Medik, Paliatif kanker Home Care, survivor Stroke dan neurorestorasi Monitoring dan Pengendalian FR Perawatan Kaki DM Diet Sehat Kalori Seimbang Senam PTM  PATUH Rujukan POSBINDU PTM MASYARAKAT YAN PTM DI FASYANDAS RUMAH SAKIT -FASYANDAS -POSBINDU PTM -MASYARAKAT Surveilans FR-PTM di Masyarakat- SP2TP Survei /Registri PTM - SIRS

Pelayanan Kegawat-daruratan PTM ( PELAYANAN KESEHATAN ADALAH SATU “CONTINUUM”) Kedokteran Spesialistik Pramuka-PMR LSM Jantung-Sehat Posbindu PTM dll Kesehatan Masyarakat Kedokteran Komunitas RS Non RS Upaya pengendalian PTM: promotif, preventif, deteksi dini... Sektor Non-Kes (Petugas Publik) Yankes Dasar (Petugas Kesehatan) Yankes Spesialistis (Spesialis & Subspesialis) Kesehatan Masyarakat Dasar (masyarakat) SMF Spesialis Subspes SMF Spesialis Subspes R S SMF Spesialis Subspes Petugas Publik PPPK Sukarelawan PPPK Dokter/Perawat ATLS/ACLS Instalasi Rawat Darurat PRA-AMBULANS AMBULANS PRA-RS RS

KLASIFIKASI LAYANAN DETEKSI DAN TINDAK LANJUT DINI POSBINDU-PTM Posbindu Dasar Wawancara Terarah Faktor Risiko dengan Instrumen Pemeriksaan Berat Badan, Tinggi Badan, Indeks Massa Tubuh dan analisa lemak tubuh Sadari/CBE (Pemeriksaan Payudara sendiri), Peakflowmeter Pemeriksaan Tekanan Darah Posbindu Utama Pemriksaan IVA Pemeriksaan Gula, Kolesterol Total, Trigliserida Darah Layanan Posbindu Dasar

POSBINDU PTM DASAR KIT ALAT ANALISA LEMAK TUBUH ALAT UKUR LINGKAR PERUT PEAKFLOWMETER ALAT UKUR TB ALAT UKUR TEKANAN DARAH

POSBINDU PTM UTAMA KIT ALAT ANALISA LEMAK TUBUH ALAT UKUR LINGKAR PERUT IVA ALAT UKUR GULA DAN LEMAK DARAH ALAT UKUR TEKANAN DARAH

Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengendalian PTM Indonesia NO URAIAN IKU   Target Baseline 2015 2016 2017 2018 2019 1 Prevalensi penduduk usia>15 tahun dengan tekanan darah tinggi 25,8% 25,28% 24,77% 24,28% 23,79% 23,38% 2 Prevalensi penduduk usia >15 tahun dengan gula darah tinggi 6,9% 6,3% 5,9% 5,3% 4,8% 4,4%

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) P Pengendalian PTM No IKK RENCANA 2015 2016 2017 2018 2019 1 Proporsi desa yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM dan Cedera 10% 20% 30% 40% 50% 2 Proporsi kelompok khusus (Haji, PO Bus, Sekolah, Tempat Kerja) yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM dan Cedera 2% 4% 6% 8% 3 Proporsi perempuan usia 30- 50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara (IVA dan atau Papsmear untuk Ca Serviks dan CBE untuk Ca Payudara) 4 Proporsi penduduk usia >15 tahun yang melakukan pemeriksaan gula darah 5 Proporsi fasyankes primer yang melaksanakan upaya deteksi, tindak lanjut dini, rehabilitasi dan atau paliatif PTM dan Cedera 6 Proporsi penduduk usia >15 tahun yang melakukan pemeriksaan tekanan darah 5% 15% 80%

IKK PENGENDALIAN PTM No IKK RENCANA 2015 2016 2017 2018 2019 7 Proporsi Kasus Hipertensi yang berobat ke fasilitas pelayanan primer 10% 20% 30% 40% 50% 8 Proporsi kasus DM yang berobat ke fasilitas pelayanan primer 9 Proporsi kab/Kota memiliki peraturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 36% 42% 48% 54% 60% 10 Proporsi Fasyankes Primer melaksanakan layanan upaya berhenti merokok 5% 15% 25% 11 Proporsi kematian akibat kecelakaan lalulintas 2% 4% 6% 8% 12 Proporsi obesitas pada penduduk usia > 15 tahun 15,2 % 14,9 % 14,6 % 14,3 % 13,9 % 13 Proporsi perokok sebesar 5 % 35,94 % 35,57 % 35,21 % 34,85 % 34,49 %

TANTANGAN PENGENDALIAN PTM TERKINI Informasi PTM Riset aplikatif Kurangi diparitas pd pddk khusus Pilih & pantau perilaku sehat Kebijakan sosial & politik Komunikasi risiko sehat Cacad akibat PTM Pendekatan risiko & berbasis populasi Biaya Yankes Akses pd Yankes

INFORMASI PTM jadi prioritas jika ada data insiden & prevalensi. Surveilen berperan identif risti, nilai menfaat interv & identifi PTM baru Sunber utama data PTM adalah data mortalitas. Data morbid & kualitas hdp utk prediksi bbn total Data FR PTM utama perlu utk disain prog interv. Status fungsi & cacad dlm masyarakat utk nilai dampak intervensi

RISET APLIKATIF Riset aplikatif sediakan eviden kuat metoda interv Kesmas. Efisiensi interv lebih penting dari efektifitas Tingkatkan manfaat pencegahan dg perluas pd komunitas & Yankes. Ubah studi kesmas dari cari eviden ke implementasi & evaluasi prog kesmas

REDUKSI KESENJANGAN PD POPULASI KHUSUS Sejak abd 12, miskin berefek kuat thd sakit, cacad & mati Kematian terkini pd kulit hitam (70%) > putih Kontribusi PJK, Stroke, Ca, DM, Cerosis, thd kemati 60%. Penyebab: pddk padat, pendidikan rendah, yanmedik jelek & polusi lingkungan Determinan: perubah sosikultur, stres & perilaku terkait stres & pelayan medis substandar.

PERILAKU SEHAT Bukti ilmiah pengaruh prilaku thd PTM makin banyak. Individu hrs bertangungjawab thd kesehatan mereka Bantuan thd adopsi & pelihara prilaku sehat, perlu individu dukungan norma & pesan.

KEBIJAKAN SOSIAL & POLITIK Kebijakan sosial & politik perlu dukung & fasilitasi lingkungan sehat. Arah pd isu yg luas; regulasi rokok di tempat umum & label makanan. Pendekatan risiko yg berbasis populasi.

KOMUNIKASI RISIKO KESEHATAN Komunikasi akurat f-risiko & menfaat prilaku sehat perlu mobilisasi dukungan kebijak cegah PTM & cacad. Ancaman risiko dirasakan serius jika: FR pilihan individu FR tak diketahui atau tak familier FR berhububungan dg akibat dramatik & segera. Misal: rokok pilihan individu, diterima sbg perilaku sosial & penyakit terjadi setelah bertahun-tahun.

CACAD AKIBAT PTM Perlu interv efektif utk bantu pasien cacad beradaptasi & independen. Cacad adalah kondisi sehat terbatas yg pengaruhi aktifitas normal atau kemampuan kerja. Di AS, > 33 juta penderita cacad akibat PTM. Cacal sering pd kelo usila, wanita, sosek rndh. Kendalian PTM penting, cacad meningkat sesuai umur.

PENDEKATAN RISIKO BERBASIS POPULASI Keuntungan Interv PTM pd masy umum: FR utama PTM ditemukan pd sebagian besar populasi. Kasus terbanyak dari kelompok risiko rendah & sedang Perubah pd populasi reduksi frek PTM secara menyeluruh Upaya pemasaran sosial & sangsi norma sosial lebih mudah pd seluruh populasi . Indentifikasi risti pd tk individu secara akurat mahal.  POSBINDU PTM

BIAYA YANKES Biaya yankes tinggi, periksa ulang prioritas yankes & proyeksi menfaat alokasi sumber daya alternatif . Di AS biaya yankes sekitar $ 660 miliar (12,2% GNP) sekitar $ 2600 per person years. terbesar biaya teknologi diag & obat baru (rengking 1) Alokasi utk kematian bayi (renking 21) & harapan hidup (rangking 19) Di Indonesia: PTM masuk BPJS, termasuk deteksi dini

AKSES PD YANKES Di AS , tiap th 19 juta orangg sulit mengakses yankes & 1 juta ditolak ketika membutuhkan. Sekitas 37 juta org (15% ) tak punya asuransi. 10,9 jita tidak memenuhi kriteria medicaid. Sejak 1980, yg tak berasuransi tumbuh > 29%. 62 % darI keluarga bekerja 1 org dewasa, dg hasil di bawah grs kemiskinan Di Indonesia: akses melalui Posbindu PTM, Standar Pelayanan Minimum PTM di Puskesmas, dan asuransi dalam BPJS

TANTANGAN TERKINI Profil demografi mengubah sistem yankes & pencegahan: usia tua semakin besar PTM naik sesuai umur PTM mengurangi kemampuan orang utk bekerja Usila & pasien PTM pada kelompok marginal memerlukan peningkatan aksas yankes. Perlu perubahan sistem yankes & strategi cegah PTM

TANTANGAN TERKINI Banyak area prioritas terkait dg PTM & FRya. Peran baru kesmas tentang hubungan perilaku & PTM Pencegahan dan pengendalian PTM pada semua pihak Jaminan semua penduduk mendapat akses pelayanan Jadikan pencegahan sebagai norma sosial Target pencegahan terkini adalah PTM & FR sebagai penyebab utama kematian. Strategi tambahan dengan mengurangi cacad akibat PTM. Ukuran morbiditas & kualitas hidup indikator dampak penting program

Tugas Individu Tentukan 1 jenis PTM dan jumlah kasus/prevalensi (Sumber: Riskesdas, data PKM, RS, dll) di suatu wilayah Buatlah perhitungan beban penyakit PTM (dalam rupiah) Beban langsung (pengobatan) Beban tidak lansung (ekonomi, hari hilang)

Terima Kasih