Break Even Point Analysis Oleh : Nola Gustina Damanik (061277110135) Ewis Oktavia Simare-mare (061277110091) Astri Favorita Tambunan (061277110153) Grace Lusiana Siregar (061277110132) Manota (061277110206)
Pengertian Break Even Point BEP (Break Event Point ) adalah titik ulang pokok , atau tingkat operasi produksi dimana perusahaan tidak mengalami kerugian, namun juga tidak mendapat laba. Hal ini terjadi pada saat pendapatan (TR) = Nilai biaya (TC) Total Revenue (TR) =Total Cost (TC) TR =PO TC = TFC + TVC
Manfaat Break Even Point Analysis Merencanakan operasi usaha Indicator kelayakan usaha Pengawasan operasi
Dalam analisis BEP digunakan asumsi – asumsi dasar sebagai berikut : Semua barang yang diproduksi laku dijual Harga dan biaya produksi tetap bila harga jual dan biaya berubah ,maka BEP juga akan berubah.
BEP SINGLE PRODUCT BEP single product adalah BEP untuk perusahaan yang hanya memproduksi satu jenis barang dan jasa. Untuk mendapatkan BEP ,baik dalam volume produksi (Q), maupun penjualan , digunakan rumus : QBEP = TFC QBEP = TVC (P- AVC) (1-(AVC)/P) Keterangan QBEP : Titik Pulang Pokok (BEP) dalam unit Qsales : Titik Pulang Pokok (BEP) dalam penjualan (rupiah) P : Harga jual per unit AVC : Biaya Variabel rata – rata TFC : Total Biaya Tetap
BEP MULTI PRODUCT BEP dicari dengan menggunakan prinsip biaya tetap bersama ,atau joint costing atau direct costing.Dengan joint costing ,artinya dengan biaya tetap (TFC) yang sama dapat dihasilkan berbagai jenis produk.Dengan demikian maka yang menentukan titik pulang pokok adalah biaya langsung (biaya variable). Tahapan analisis BEP multi produk yaitu : Asumsi biaya tetap untuk masing – masing produk sebanding dengan produksi masing – masing produk Dirumuskan peranan atau kontribusi (share ) penjualan masing – masing produk terhadap total penjualan
TFC : Biaya Tetap (Total Fixed Cost ) BEP multi produk adalah titk pulang pokok untuk perusahaan yang memproduksi berbagai jenis barang dan jasa. Rumus : BEPMulti = TFC CMPt CMPt = Pi Keterangan BEPMulti : Titik Pulang Pokok (BEP) Multi produk untuk penjualan (Rupiah) TFC : Biaya Tetap (Total Fixed Cost ) Pi : Harga jual per unit uutuk produk ke i AVCi : Biaya variable per unit produksi ke i Shi : Persentase penjualan masing – masing produk terhadap penjualan total CMPt : Margin kontribusi ,yaitu total hasil kali antara rasio ( Pi – AVCi) / Pi dengan Shi
BEP dalam bentuk tunai, untuk satu atau berbagai jenis barang dan jasa (BEP in cash) BEP in cash adalah titik pulang pokok dari operasi usaha dengan hanya mempertimbanngkan biaya yang tunai (cash) saja. Biaya yang tidak tunai (non cash expenses) seperti penyusutan tidak dimasukkan sebagai biaya.Dengan demikian maka total cost (TC) akan berkurang sehingga BEP in cash lebih rendah dari non cash.
BEP in Cash Untuk Satu Jenis Barang ( Single Product) ( TFC – Penyusutan ) (TFC – Penyusutan) QBEP = QSales = (Pi – AVCi) ( 1 – AVCi / Pi) * BEP in Cash Untuk Multi Produk ( BEP In Cash Multi Produk ) (Pi – AVCi) CMPt = Pi ( TFC – Penyusutan) BEPMULTI = CMPt
KEBIJAKAN PRODUKSI Kebijakan Produksi dibuat agar usaha perusahaan tidak rugi. Untuk mencapai hal tersebut, paling tidak ada 3 informasi yang diperlukan, yaitu : Kapan atau berapa volume Produksi agar minimal perusahaan tidak rugi Konsep BEP (Break Even Point, Atau Pulang Pokok) Kapan harus meningkatkan atau menurunkan produksi / operasi ? Kapan harus menghentikan produksi / operasi ?
Kebijakan Produk / Operasi Gambar : Jenis Kebijakan Produksi / Operasi Pulang Pokok (BEP) Peningkatan Produksi atau Operasi Penghentian Produksi atau Operasi Tingkat Produks Agar dapat meningkatkan Agar Perusahaan dapat minimal agar Keuntungan Perusahaan menekan kerugian perusahaan tidak mengalami kerugian Gunakan : a. Analisis Biaya (TFC, TVC, AVC, ATC, AFC, dan Marginal Cost (MC) b. Harga Jual Per Unit Produk (P) dan Marginal Revenue (MR) Gambar : Jenis Kebijakan Produksi / Operasi
Gambar : Kebijakan Perubahan Volume Produksi Peningkatan Volume Produksi / Operasi Terus Tingkatkan Produksi Bila : MC < MR Stop kenaikan Produksi Atau Operasi Bila : MC = MR Turunkan Volume Produksi Bila : MC > MR Kebijakan Produksi Kebijakan Produksi Kebijakan Produksi Untuk meningkatkan untuk memaksimumkan untuk mengurangi Profit perusahaan profit kerugian. Gambar : Kebijakan Perubahan Volume Produksi
Gambar : Kebijakan untuk menghentikan Produksi / Operasi Penghentian (Shut-down) Produksi / Operasi Terus berproduksi Operasi Bila : ATC < = P Stop (shut down) Produksi atau operasi Bila P = AVC Stop atau hentikan Kerugian Produksi untuk Bila : ATC < P Bila ATC >P Tetapi P > AVC Terus Produksi Karena ada Terus produksi untuk Profit mengurangi kerugian. Gambar : Kebijakan untuk menghentikan Produksi / Operasi
Sekian dan Terima kasih