S.S. Mallick, A. Mishra, L. Kundan PPT by Heliokinesis Group
Investigasi model-model konduktivitas panas untuk Nanofluida Al 2 O 3 -air seperti: Yu & Choi Koo & Kleinstreuer Xie et al Murshed et al Nan et al Chon et al Minsta et al Teng et al Pengembangan Model baru dengan menggunakan: Prandtl (efek mikrokonveksion), Reynolds (turbulensi), Brinkman (rasio transfer panas difusi dan konduksi) Studi Teoretik Studi Empiris PPT by Heliokinesis Group
Parameter-parameter: a. Konduktivitas panas Al2O3: o W/mK (0 O C) – W/mK (100 O C) b. Konduktivitas panas air: o 0.57 W/mK (0 O C) – 0.67 W/mK (100 O C) c. Kapasitas panas spesifik air: o kJ/kg.K, d. Densitas Air: o 1000 kg/m 3 e. Diameter molekul air: o 0.3 nm f. Densitas Al 2 O 3 : o 3965 kg/m 3. g. Kapasitas panas spesifik Al 2 O 3 : o 880 J/kg.K PPT by Heliokinesis Group
Efek Cluster PPT by Heliokinesis Group
Menggunakan analisis non-dimensi dengan: Teorema Pi Bucking ham Bil. Prandtl PPT by Heliokinesis Group
Untuk PI 6 dan PI 7 dengan PPT by Heliokinesis Group
Sehingga, model konduktivitas panas nanofluida menjadi: Dengan menggunakan data eksperimen untuk Nanofluida Al2O3-air PPT by Heliokinesis Group
Jika terjadi clustering, maka sifat nanopartikel (p) harus digantikan dengan sifat cluster (c) Dikembangkan oleh Yuan et al
PPT by Heliokinesis Group
Evaluasi 8 model dengan membandingkan hasil prediksi dengan hasil eksperimen memiliki kesalahan relatif berkisar antara 2.34– 58% Evaluasi pengembangan model dengan membandingkan hasil prediksi dengan hasil eksperimen memiliki kesalahan relatif sekitar 5% secara keseluruhan PPT by Heliokinesis Group
S.S. Mallick, A. Mishra, L. Kundan. An investigation into modelling thermal conductivity for alumina–water nanofluids. Powder Technology 233 (2013) 234–244 PPT by Heliokinesis Group