PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK PASTI (UNCERTAINTY)
Keputusan Dalam Kondisi Uncertainty Pengambilan keputusan dalam ketidakpastian menunjukkan suasana keputusan dimana probabilitas hasil-hasil potensial tidak diketahui (tak diperkirakan). Dalam suasana ketidakpastian pengambil keputusan sadar akan hasil-hasil alternatif dalam bermacam-macam peristiwa, namun pengambil keputusan tidak dapat menetapkan probabilitas peristiwa.
KRITERIA MINIMAKS DAN MAKSIMIN (Abraham Wald) Biasanya digunakan oleh pengambil keputusan yang bersifat pesimis. Memilih yang terbaik dari antara yang terburuk. Minimaks tabel perolehan dalam bentuk biaya (kerugian). Maksimin tabel perolehan dalam bentuk keuntungan.
KRITERIA MINIMAX • Mengidentifikasi payoff minimum untuk masing-masing alternatif. • Memilih alternatifdengan payoff minimum yang terbesar. • Kelemahan: membandingkan matrik payoff
Kriteria Minimax Kriteria Maximin digunakan hanya pada pilihan-pilihan laba, penjualan, market share atau growth. Akan tetapi, apabila besaran yang dipertimbangkan adalah biaya atau kerugian, maka kita akan memilih biaya atau kerugian yang terkecil. Kasus demikian disebut Minimax. Misalnya strategi A penambahan jumlah peralatan dan strategi B membeli peralatan untuk proses baru. Kedua strategi itu dihadapkan dengan kondisi inflasi, resesi, dan depresi. Informasi yang diperoleh mengenai biaya untuk masing-masing strategi adalah seperti pada tabel:
Keadaan terjelek adalah kolom yang memiliki nilai terbesar atau biaya yang termahal. Melalui strategi A, biaya yang terbesar adalah Rp 100,00 (jika terjadi inflasi}, sedangkan strategi B memiliki biaya yang terbesar pada waktu depresi Rp 120,00. Dalam hal ini yang dipilih adalah strategi yang memiliki biaya terendah dan nilai maksimum, yakni strategi A. Dalam praktek, kriteria maximin dan minimax adalah ekuivalent
Kriteria Maximin Sebagai contoh misalnya suatu perusahaan sedang mempertimbangkan empat strategi: A. mengubah style of product, B. mengubah harga jual produknya, C. menggalakkan kampanye periklanan, D. memperkenalkan produk baru. Perusahaan ini menghasilkan barang-barang untuk ekspor, yang artinya hasil dari masing-masing alternatif itu tergantung dari apakah nilai dolar itu konstan, bertambah atau berkurang di pasar uang internasional. Nilai dolar itu sama sekali tidak diketahui berapa probabilitasnya pada waktu mendatang, dan memang tidak dapat dikontrol sama sekali. Suatu informasi dapat diperoleh dari konsultan atau bagian pemasaran atau manajer mengenai kemungkinan hasil pada masing-masing kondisi bisnis umum.
Kriteria Maximin
Kriteria Maximin Di antara keempat strategi pada masing-masing kondisi bisnis umum, mempunyai nilai yang terendah. Nilai terendah yang paling besar dari kesemua strategi itulah yang disebut sebagai maximin. Misalnya: Strategi A punya nilai minimum Rp -60,00 Strategi B punya nilai minimum Rp 120,00 Strategi C punya nilai minimum Rp -30,00 Strategi D punya nilai minimum Rp 100,00 Nilai minimum yang terbesar adalah strategi B (minimum yang maksimum) yakni sebesar Rp 120,00, artinya yang dipilih adalah strategi mengubah harga-harga produknya.
Kriteria Maximax Kriteria ini memilih nilai terbesar yang tertinggi. Kriteria ini bersifat optimis karena masing-masing strategi diambil nilai maksimum, kemudian diambil nilai maksimum yang terbesar. Dari contoh sebelumnya ditunjukkan: Strategi A punya nilai maksimum Rp 240,00 Strategi B punya nilai maksimum Rp 480,00 Strategi C punya nilai maksimum Rp 600,00 Strategi D punya nilai maksimum Rp 500,00
KRITERIA MINIMAX REGRET/SAVAGE REGRET (L.J. Savage) Kriteria untuk menghindari penyesalan yang timbul setelah memilih keputusan yang meminimumkan maksimum penyesalan/ keputusan yang menghindari kekecewaan terbesar, atau memilih nilai minimum dari regret maksimum dimana: Jumlah regret/opportunity loss = Pay off max – pay off alternatif pada peristiwa tertentu
Kriteria Minimax-Regret Interpretasinya adalah : Jika nilai $ itu ternyata konstan (dalam kondisi bisnis umum yang pertama), maka keputusan yg tepat adalah strategi D, yakni membuat produk baru. Jika nilai dolar naik, maka keputusan yang tepat adalah memilih strategi C, karena akan memperoleh keuntungan yang tertinggi dibandingkan yang lainnya, yakni Rp 600,00.
Demikian pula perhitungan-perhitungan yang lainnya. Hasil perhitungan tersebut di atas, ternyata : opportunity-loss strategi B sebesar Rp480,00; opportunity-loss strategi C sebesar Rp530,00; opportunity-loss strategi D sebesar Rp500,00. Dengan demikian, melalui kriteria minimax-regret, yang dipilih adalah strategi B, karena memiliki opportunity-loss yang terendah.
KRITERIA HURWICZ / KOMPROMI ANTARA MAXIMAX dan MAXIMIN (Leonid Hurwicz) Hurwicz mengusulkan suatu kriteria yang terletak antara kriteria ekstrim maximin yang pesimistik dgn kriteria ekstrim maximax yang optimistik. Menurut kriteria Hurwicz, pengambil keputusan menggunakan rata-rata tertimbang dari nilai terkecil dan terbesar pada masing- masing alternatif strategi.
Kriteria Hurwicz Pertimbangannya tergantung dari sikap seorang pengambil keputusan. Sikap konservatif, akan menetapkan pertimbangan yang terbesar bagi hasil yang terkecil, Sikap optimistik, maka ia akan menetapkan pertimbangan yang terbesar untuk hasil strategi yang tertinggi. Untuk kasus sebelumnya, anggaplah pengambil keputusan bersifat konservatif dan menetapkan pertimbangan 0,75 bagi hasil yang terendah dan 0,25 bagi hasil yang tertinggi. Dengan demikian :
Sesuai kriteria Hurwicz, yang dipilih adalah strategi B, yakni mengubah harga produknya. Akan tetapi, apabila pengambil keputusan itu menetapkan pertimbangan 0,20 yang terendah dan 0,8 untuk yang tertinggi, maka hasil penilaiannya adalah seperti berikut: Yang dipilih, adalah strategi C, yakni menggalakkan kampanye periklanan.
Kriteria LAPLACE Setiap kriteria keputusan dianggap mempunyai peluang yang sama untuk terjadi
Kriteria LAPLACE Penyelesaian: E{a1} = (1/4)(5+10+18+25) = 14.5