IX. PANCASILA-PANCADHAMMA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Advertisements

Etika Pergaulan Remaja dalam Pandangan Islam
Oleh : AA. Gd. Muliawan, S.Ag, M.Si Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali.
Empat Kebenaran Mulia Jalan Ariya Berunsur Delapan
Kelompok Agama Bagus,Arip,Rio,Hafiz
Telaah Kritis Menuju Kehidupan
OPTIMALISASI PERANAN SDM
KODE KEHORMATAN PRAMUKA
DHARMACLASS EKAYANA BUDDHIS CENTRE 18 JANUARI 2009
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM II
POKOK-POKOK HUKUM PIDANA oleh : Susan Fitriasari Heryanto,M.Pd
KELOMPOK 3 KELOMPOK 3 Nama : 1. CUT NYAK TRI WAHYUNI 2. CUT PUTRI MIRNA 3. EDI SURAHMAN 4. ISYATIR RAZIAH 5. M. ALQAMAH 6. M. BUDI PRASTIAWAN 7. NELLY.
Medhitasi Howard 6C. Pengertian Medhitasi adalah praktik dasar bagi semua umat Buddha dan salah satu cara untuk mengakhiri inkarnasi.
HAKEKAT PANCASILA HAKIKAT SILA I :
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
Bagaimana mempraktekkan ajaran Buddha sebagai seorang umat awam – Bagian 1
Thema Puasa wajib ISLAMIC RELIGION GRADE 8.
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
7. JANGAN MENCURI Allah menuntut manusia menghormati hak milik orang lain. Hak milik pribadi bisa diakui jika yg dimiliki didapat atau diterima dgn cara.
Kebenaran.
Sila (Moralitas) Bagian 1 Pertemuan ke 7.
UNIVERSITAS ESA UNGGGUL
AGAMA BUDDHA DAN IPTEK UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Kerukunan antar Umat Beragama
MANUSIA DAN ALAM KEHIDUPAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MASYARAKAT UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA.
Sila (Moralitas) Bagian 1 Pertemuan ke 7.
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MORALITAS Pengertian:
MEDITASI HADARA 6C.
KERUKUNAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA.
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
M HALIM NILAI, NORMA DAN HUKUM.
TILAKKHANA DAN PATICCA SAMUPPADA
MORALITAS Pengertian:
KEYAKINAN TERHADAP TRIRATNA & MAKNA PERLINDUNGAN
BUDAYA TIMUR Kelompok: 1. Dian Anggraeni
BUDDHA Antara Agama dan Aliran Filsafat
Tuntunan Allah dalam bekerja
FALSAFAH DAN TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA
KRITERIA MAKANAN DAN MINUMAN HALAL DALAM ISLAM
POLIGAMI / POLI ANDRI Kenapa kita perlu belajar mengenai Poligami ?
DHARMACLASS EKAYANA BUDDHIS CENTRE 19 APRIL 2009
TUHAN YANG MAHAESA DAN KETUHANAN
Pendidikan kewarganegaraan dan hukum
Sila (Moralitas) Pertemuan ke 7 dan 8.
KERUKUNAN NURWITO, S.Ag., M.Pd. UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA.
Medhitasi Oleh: Amelie/6D.
PENYALAHGUNAAN NARKOBA DIKALANGAN REMAJA
KEADAAN MANUSIA Lesson 3 for October 21, 2017.
MEMPERJUANGKAN KEBENARAN MELAWAN KEBOHONGAN
M O T I V A S I KRISHNANDA WIJAYA-MUKTI
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MENGHINDARI PERGAULAN BEBAS
Kuis Buddhis SISWA SMB.
HUKUM KARMA DAN PUNARBHAVA
EBOLA BY : ROSITA.
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN
IX. PANCASILA-PANCADHAMMA
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (JENIS-JENIS PHK)
MORALITAS, PERNIKAHAN, DAN SEKSUALITAS MANUSIA
BAB 5: MUSABAQAH (PERTANDINGAN)
BAB 7: MENJAGA AKHLAK DALAM MAKAN DAN MINUM
Topik 9 Kasih Sayang Definisi Nilai Kata Kunci
KBM 3 AKHLAK ISLAMIAH BAB 1 : MENSUCIKAN JIWA
Transcript presentasi:

IX. PANCASILA-PANCADHAMMA UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

Pancasila = lima aturan moralitas: Menghindari membunuh Menghindari mencuri Menghindari berbuat asusila Menghindari berdusta Menghindari mabuk-mabukan

Yang termasuk dalam sila pertama ini yang harus kita hindari : menyiksa manusia dan binatang membunuh manusia dan hewan menyakiti (jasmani) manusia dan hewan

Ada lima faktor untuk dapat disebut membunuh: Adanya makhluk hidup Tahu bahwa makhluk itu hidup Ada kehendak untuk membunuh Ada usaha untuk membunuh Makhluk itu mati sebagai hasil dari usaha tersebut

Yang termasuk dalam sila kedua ini yang harus kita hindari adalah: Mencuri, mencopet, merampok dan sejenisnya Korupsi, manipulasi, penggelapan barang atau uang sejenisnya Berjudi, taruhan dan sebagainya

Ada lima faktor untuk dapat disebut mencuri: Adanya sesuatu/barang milik pihak lain Tahu bahwa barang itu ada pemiliknya Ada kehendak untuk mencuri Berusaha untuk mencurinya Berhasil mengambil barang itu melalui usaha tersebut

Hal yang perlu dihindari dalam pelaksanaan sila ini adalah: berzinah (melakukan hubungan kelamin dengan bukan suami/isterinya) berciuman dengan orang lain jenis kelamin yang disertai dengan hawa nafsu birahi menyenggol, mencolek dan sejenisnya yang disertai dengan hawa nafsu birahi perbuatan lain yang dapat memberikan peluang terjadinya pelanggaran

Ada empat faktor untuk dapat disebut berzina : ada objek yang tidak patut digauli ada kehendak untuk menyetubuhi objek tersebut ada usaha untuk melakukan berhasil menyetubuhi, dalam arti berhasil memasukkan alat kemaluannya ke dalam salah satu dari tiga lubang (mulut, anus, atau liang peranakan) walaupun hanya sedalam biji wijen.

Sila keempat ini yang harus kita hindari adalah : berbohong, menipu dan sejenisnya memfitnah, menuduh dan sejenisnya Berkata kasar atau memaki dan sejenisnya Omong kosong, ucapan yang tidak ada gunanya dan sebagainya

Ada empat faktor untuk dapat disebut berbohong/berdusta: Ada sesuatu hal yang tidak benar Ada kehendak untuk mengatakan, Ada usaha untuk mengucapkannya Mengucapkan dan pihak lain mempercayainya

Hal yang perlu dihindari dalam pelaksanaan sila ini adalah: segala minuman/makanan yang memabukan Barang yang bila digunakan/dimasukkan di dalam tubuh bisa membuat kita tidak sadar dan ketagihan

Ada empat faktor untuk dapat disebut mabuk-mabukan: Ada sesuatu yang membuat nekat, mabuk tak sadarkan diri, yang menjadi dasar kelengahan dan kecerobohan Ada kehendak untuk menggunakannya Menggunakannya Timbul gejala mabuk atau sudah menggunakanya (meminumnya) hingga masuk melalui tenggorokan

Pancadharma (Lima Sifat Mulia): Kalau Pancasila bersifat negatif, maka Pancadharma adalah bersifat positif. Pancadhamma disebut pula sebagai Kalyana Dhamma, yaitu yang akan memuliakan (mendukung) mereka yang mempraktikkan sila. Pancadharma ini ada lima yang masing-masing berhubungan secara berpasangan dengan sila-sila yang terdapat dalam Pancasila

Unsur Pancadharma: Cinta kasih dan belas kasihan (metta- karuna) Mata pencaharian benar/penghidupan benar (samma ajiva) Kepuasan (santutthi) Kebenaran atau kejujuran (sacca) Ingat dan waspada (sati sampajanna)

Penghidupan benar: tidak mengakibatkan pembunuhan wajar dan halal (bukan karena mencuri, merampok, mencopet) tidak berdasarkan penipuan tidak berdasarkan ilmu yang rendah, seperti meramal, perdukunan, tukang tenung dan lain-lain.

Referensi: Dhammika, Shravasti. 1996. Good Question Good Answers. Diterjemahkan oleh Surja Handaka Vijjananda. Surabaya: Yayasan Dhammadipa Arama Mukti, Krishanda W. 2003. Wacana Buddha Dharma. Jakarta: Yayasan Dharma Pembangunan Rashid, Teja. 1997. Sila dan Vinaya. Jakarta: Penerbit Buddhis Bodhi.

KUIS: Apakah Pancasila merupakan suatu aturan yang harus dilaksanakan oleh umat Budha? Mengapa Buddha mengajarkan kepada kita untuk menghindari membunuh, mencuri, berbuat asusila, berdusta, dan mabuk-mabukan? Jelaskan syarat-syarat perbuatan disebut membunuh, mencuri, berzina, berdusta, dan mabuk-mabukan! Jelaskan aspek positif dari Pancasila! Apakah agama Buddha membolehkan umatnya untuk melakukan poligami? Jelaskan!