12. PENGUMPULAN DATA ARTI PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data: mengamati variabel yang akan diteliti dengan metode interviu, tes, observasi, kuesioner, dll. Data dapat dikumpulkan dengan berbagai macam cara, disusun dalam berbagai bentuk dan dari sumber yang berbeda. PENGGUNAAN TES Data yang diungkapkan dalam penelitian dapat dibedakan menjadi 3 jenis: fakta, pendapat, dan kemampuan. TES digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan subjek yang diteliti.
JENIS-JENIS TES: Tes bakat Tes minat Tes IQ Tes prestasi Tes kepribadian Tes tetesan tinta
PENGGUNAAN KUESIONER / ANGKET Untuk mengatasi bias / kecondongan hasil yang diperoleh tes, disarankan: Kesempatan berlatih kepada tester Melakukan tes pada lebih dari 1 orang, hasilnya dibandingkan. Melengkapi instrumen tes dengan pedoman pelaksanaan yang lengkap dan jelas. Menciptakan dan memilih situasi tes sebaik-baiknya. Dapat bekerjasama dengan baik dan saling percaya. Menentukan waktu dan lamanya mengerjakan tes. Dapat izin dari atasan (kantor) PENGGUNAAN KUESIONER / ANGKET Sebagian besar peneliti umumnya menggunakan kuesioner sebagai metode yang dipilih untuk mengumpulkan data.
ANGKET (KUESIONER): sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. JENIS-JENIS ANGKET Cara menjawab; KUESIONER TERBUKA: menjawab dengan kalimat sendiri. KUESIONER TERTUTUP: jawaban sudah tersedia (pilih) JAWABAN YANG DIBERIKAN: Kuesioner langsung: tentang dirinya. Kuesioner tidak langsung: tentang orang lain.
BENTUKNYA: Pilihan berganda Check-list Isian Rating Scale
Sebelum kuesioner disusun, harus melalui prosedur: Merumuskan tujuan. Mengidentifikasikan variabel (studi pendahuluan) Setiap variabel dibuat menjadi sub variabel yang lebih spesifik. Menentukan jenis data dan teknik analisisnya. Penentuan sampel sebagai responden kuesioner. ANGKET ANONIM Kelebihan: responden bebas mengemukakan pendapat. Kekurangannya: Sukar ditelusuri bila ada data yang kurang. Tidak dapat melakukan analisis lanjutan (jika ingin memecahkan kelompok berdasarkan karakteristik yang diperlukan)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERLU TIDAKNYA ANGKET DIBERI NAMA: Tingkat kedewasaan responden. Tingkat subjektivitas item yang menyebabkan responden enggan memberikan jawaban. Kemungkinan tentang banyaknya angket. Prosedur / teknik yang akan diambil pada waktu analisis data. Untuk memperoleh kuesioner dengan hasil mantap yaitu dengan uji coba. Sampel diambil dari populasi yang akan diteliti. Responden diminta untuk memberikan saran-saran untuk perbaikan kuesioner. Situasi uji coba harus sama dengan situasi penelitian.
KELEMAHAN ANGKET: Tidak teliti menjawab, sehingga ada yang terlewat atau tidak dijawab. Validitasnya sukar dicari Tidak jujur dalam menjawab pertanyaan. Angket sering tidak kembali (lewat pos). Waktu pengembalian tidak bersamaan bahkan terlambat
KELEBIHAN ANGKET: Pertanyaan dapat dibuat terstandar. Dapat dibagikan secara bersamaan kepada banyak responden. Peneliti tidak harus hadir Waktu menjawab dapat disesuaikan dengan waktu luang yang dimiliki responden. Dapat dibuat anonim. Efisien waktu, tenaga, dan biaya. Dalam waktu yang singkat dapat memperoleh data dari banyak responden.
PENGGUNAAN METODE INTERVIU / WAWANCARA Wawancara dapat berbentuk terstruktur atau tidak terstruktur, yang dilakukan dengan langsung bertatap muka dengan responden / melalui koresponden / melalui sistem on-line. WAWANCARA TIDAK TERSTRUKTUR Tujuan: mencari sebab beberapa isu pendahuluan sehingga peneliti dapat menetapkan variabel – variabel yang akan diteliti secara mendalam. Contoh pertanyaan: Ceritakan sesuatu mengenai unit kerja dan departemen tempat anda bekerja. Karyawan toko: pertanyaan-pertanyaan umum ( tentang pekerjaan, lingkungan kerja, kepuasan / ketidakpuasan di tempat kerja)
WAWANCARA TERSTRUKTUR: Dilakukan jika sudah diketahui informasi yang dibutuhkan. Pewawancara telah mempunyai daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden, baik secara perorangan, melalui telefon, atau melalui media komputer. Pertanyaan-pertanyaan difokuskan pada faktor-faktor yang didapat dari wawancara tidak terstruktur sebelumnya dan dianggap relevan dengan masalah yang akan diteliti. Pertanyaan yang sama akan diajukan kepada setiap orang dengan cara yang sama. FACE TO FACE INTERVIEWS (Wawancara tatap muka/ wawancara langsung / direct interview) Pewawancara langsung berhadapan dengan responden. Hampir semua wawancara tidak terstruktur menggunakan cara ini.
Kelebihan: Dapat dibuat catatan serta memotivasi responden. Pertanyaan dapat dijelaskan / menambah pertanyaan. Jawaban non verbal (membaca bahasa tubuh). Dapat menggunakan alat bantu visual untuk menjelaskan pertanyaan. Dapat memperoleh informasi / data yang lebih lengkap dan jelas. Dapat mempergunakan “Computer Assisted Personal Interview”. Jawaban dapat langsung dimasukkan dalam laptop. Kekurangan: Meluangkan waktu pribadi. Biaya mahal (bila responden di daerah yang luas, biaya pelatihan wawancara). Pewawancara perlu dilatih (pendidikan dan pengalaman).
Subyektif. Responden bisa menghentikan wawancara setiap saat. TELEPHONE INTERVIEWS (Wawancara menggunakan telepon) Dilakukan untuk wawancara terstruktur. Kelebihannya: Lebih murah dan cepat dibanding dengan wawancara tatap muka. Dapat mencakup daerah geografik yang luas. Dapat menghindari dan menutupi responden dari perasaan yang tidak menyenangkan (ditanya soal pribadi). Dapat menggunakan Computer Assisted Telephone Interview. Kekurangan: Jawaban non-verbal tidak dapat dibaca. Waktu wawancara sangat singkat (alasan biaya).
PENGGUNAAN METODE OBSERVASI Mengontak no. telf. Yang tidak lagi digunakan / no. telf. Yang belum terdaftar dibuku tidak dihubungi. PENGGUNAAN METODE OBSERVASI Dalam menggunakan metode ini cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Yang isinya : item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Dalam menentukan variabel yang diamati dan menyusun instrumen pengamatan, harus diingat: Semakin banyak objek yang diamati, pengamatan semakin sulit dan hasilnya tidak teliti. Untuk mengamati kejadian yang kompleks dan terjadi serentak pengamatan sebaiknya menggunakan alat bantu : kamera, video tape, dll.
PERTIMBANGAN MEMILIH OBSERVASI SEBAGAI METODE PENGUMPULAN DATA: Jika data penelitian berkenaan dengan suatu proses, prilaku atau aktivitas makhluk hidup atau fenomena alam. Jika sampel atau populasinya relatif kecil sehingga dapat dijangkau atau mudah untuk diamati oleh peneliti. SECARA UMUM LATIHAN PENGUMPULAN DATA (koesioner, interviu, observasi) DILAKSANAKAN DALAM 2 TAHAP: Memahami dan mempelajari instrumen serta cara menggunakannya. Latihan / praktek dengan mencoba melakukannya.