SP JIWA Oleh kelompok 2.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Terapi Aktivitas kelompok ( TAK )
Advertisements

Fakultas Ilmu Kesehatan Unmuh Jember Halusinasi Gangguan Proses Pikir: Team Keperawatan Jiwa Supported by Mad Zaini.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN ORIENTASI REALITA
Ns. ENI NUR’AINI, S.Kep, MSc
ASKEP WAHAM.
PERILAKU KEKERASAN.
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HALUSINASI
OLEH : HANIK ENDANG N, SKep, Ns
CONTOH RENCANA STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK KEPERAWATAN ANAK, MEMOTONG KUKU kelompok 2, KD 2.
GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL
LAPORAN PENDAHULUAN (LP) DAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) Atih Rahayuningsih.
What is Hallucination??? Hallucinations  Hallucinations are false perceptions indistinguishable from reality in the absence of an external stimulus.
Wawancara Dalam Proses Keperawatan Wawancara/Interview merupakan bagian dari komunikasi interpersonal, bukan komunikasi interpersonal bagian dari wawancara.
HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT - KLIEN
Etika menerima Tamu dan Bertelepon
SEMINAR KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Z DENGAN HALUSINASI DI RUANG CENDRAWASIH RSJ PROF HB SAANIN PADANG FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS.
Syaifurrahman Hidayat, S.Kep., Ns
1. Tahap Prainteraksi  2 kegiatan ; internal & eksternal A. internal  kegiatan yang berhubungan dengan diri sendiri : orientasi tugas, peningkatan kesadaran.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Komunikasi Terapeutik
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA
KOMUNIKASI TERAPIUTIK
SIKAP DAN TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN WAHAM
Muhammad Rosyidul ‘Ibad, M.Kep
Gangguan Proses Pikir:
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
HUBUNGAN TERAPEUTIK Sri Warsini.
Mimpi adalah komunikasi antara tubuh, pikiran, dan jiwa kita
DIMENSI TINDAKAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK Mariyono Sedyowinarso
Oleh : Ners Anang Satrianto
GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM
PENATALAKSANAAN KLIEN DENGAN GANGGUAN ISI PIKIR: WAHAM OLEH: NI MADE CANDRA YUNDARINI ( ) MULAI.
Perilaku Kekerasan Program Studi Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny ” R” DENGAN MASALAH
Komunikasi terapeutik dikeluarga dan komunitas
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Ns. ENI NUR’AINI, S.Kep, MSc
Komunikasi terapeutik dikeluarga dan komunitas
Mengelola Stres pada Pekerja Kemanusiaan: Membantu diri sendiri
Tahapan Hubungan Terapeutik Perawat – Klien
HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT - KLIEN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN WAHAM
OLEH : NS.ERMA KASUMAYANTI,M.Kep
OLEH : NS.ERMA KASUMAYANTI,M.Kep
ASUHAN KEPERAWATAN & STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA PASIEN DG RESIKO PERILAKU KEKERASAN Disampaikan Oleh : Ns. Rany Agustin W, S. Kep.
Diskusi Seminar Jiwa 2014.
Strategi Pelaksanaan Tindakan keperawatan ( SP )
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN HALUSINASI
Ns.Erma kasumayanti, M.Kep
Diah Sukaesti, M. Kep, Sp.Kep J FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ASKEP PADA KLIEN GSP : HALUSINASI PERTEMUAN :
ASKEP KLIEN DENGAN WAHAM PERTEMUAN : Diah Sukaesti, M. Kep, Sp.Kep J
ANALISA PROSES INTERAKSI Ns. Neng Eti Winahayu, SpKepJ
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA KEPERAWATAN &FAKULTAS ILMU KESEHATAN
HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT - KLIEN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH
Ns.erma kasumayanti, s.kEp
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HALUSINASI
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HALUSINASI
ASKEP PADA USIA LANJUT By.FITRY ERLIN.
Komunikasi Terapeutik
ASAS PSIKOLOGI & KAUNSELING
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
Perbedaan konseling dengan nasehat. Konseling Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM KONTEKS KEPERAWATAN JIWA Muhtar Prodi D-III Keperawatan Bima
1 HUBUNGAN ANTAR MANUSIA. 2 Pengetahuan tentang hubungan antar manusia mendasari interaksi dan komunikasi antara Perawat dengan klien dalam pelayanan.
Transcript presentasi:

SP JIWA Oleh kelompok 2

Halusinasi Dengar (SP 1)

Diagnosa keperawatan: Gangguan sensori persepsi: halusinasi dengar Diagnosa keperawatan: Gangguan sensori persepsi: halusinasi dengar. Tujuan khusus: Klien dapat mengendalikan halusinasinya. Tindakan keperawatan: (SP1) 1. Mengidentifikasi jenis halusinasi 2. Mengidentifikasi isi halusinasi 3. Mengidentifikasi waktu halusinasi 4. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi 5. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi 6. Mengidentifikasi responnya terhadap halusinasi 7. Mengajarkan klien menghardik halusinasi 8. Memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan

Orientasi Salam terapeutik: “Selamat pagi Silvia!” Evaluasi/validasi:”Bagaimana perasaan Silvia saat ini? Masih ingat kan sama suster?” Kontrak: Topik : “Bagaimana kalau kita berbincang- bincang tentang halusinasi yang Silvia alami dan cara mengendalikannya?” Waktu : “Kita akan bercakap-cakap selama 20 menit saja” Tempat: “Bagaimana kalau kita berbincang- bincang di ruang ini saja?”

Kerja ”Apakah Silvia sering mengalami sesuatu?” ”Apa yang sering Silvia alami? Apakah bapak sering mendengar suara-suara yang aneh?” “Saya percaya Silvia mendengar suara-suara itu, namun saya tidak bisa mendengarnya?” ”Ada juga klien lain yang sering mengalami hal yang sama seperti Silvia” ”Biasanya apa yang Silvia dengar? ” ”Kapan biasanya suara-suara itu muncul?” ”Seberapa sering suara itu muncul?” ”Kondisi atau situasi apa yang menyebabkan suara-suara itu muncul?”

Lanjutan….. ”Apa yang biasanya Silvia rasakan jika suara-suara itu muncul?” ”Apa yang biasanya Silvia lakukan untuk mengatasi perasaan itu?” ”Menurut Silvia, apa yang akan terjadi jika S selalu mendengarkan suara-suara itu?” “Biasanya cara apa yang Silvia lakukan?” “Ada beberapa cara yang bisa Silvia lakukan jika suara itu muncul lagi, bisa dengan tidur, marah atau menyibukkan diri, sehingga suara itu bisa sedikit menghilang.” “Menurut Silvia dari tiga cara yang saya sebutkan mana yang bisa Silvia lakukan?”

Lanjutan….. “Mari kita diskusikan cara yang lebih baik untuk mengontrol halusinasi Silvia. ada 4 cara untuk mengontrol halusinasi. Yang pertama dengan mengatakan pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata. Yang kedua adalah dengan menemui orang lain untuk menceritakan masalah halusinasi Silvia. Yang ketiga Silvia bisa melakukan jadwal kegiatan yang sudah disusun. Dan yang terakhir Silvia bisa meminta orang lain untuk menyapa jika halusinasi Silvia sedang muncul.” “Menurut Silvia, cara mana yang bisa kita gunakan?” “ wah, bagus sekali Silvia sudah bisa memilih cara yang akan Silvia gunakan untuk mengurangi halusinasi?”

Terminasi Evaluasi subjektif: ”Bagaimana perasaan Silvia setelah kita berbincang-bincang, apakah Silvia sudah lebih memahami?” Evaluasi objektif: ” Coba S sebutkan lagi cara yang bisa kita pakai untuk mengontrol halusinasi?” ”Bagus sekali, ternyata Silvia mampu menyebutkan cara mengontrol halusinasi?” Rencana tindak lanjut: ”Setelah saya tinggal, Silvia bisa latihan untuk mengontrol halusinasi, dan mengulang-ulang apa yang baru saja kita pelajari

Lanjutan…. Kontrak yang akan datang: Topik: Bagaimana kalau nanti kita berbincang- bincang lagi mengenai obat yang harus Silvia minum untuk membantu mengatasi halusinasi yang Silvia alami?” Waktu : “Silvia kapan mau bertemu lagi dengan saya?” Bagaimana kalau nanti jam setengah 2?” Tempat : ”Silvia mau ngobrol-ngobrol di mana? Bagaimana kalau di sini lagi saja. Apakah Silvia bersedia?”

Trim’s