BAB2 QUEUE 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Graf.
Advertisements

Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
(Matematika Al-Quran)
PERCOBAAN FAKTORIAL DENGAN RANCANGAN ACAK KELOMPOK Prof. Kusriningrum
Chapter 8 Kompresi Video Kompresi video dipengaruh dari data video tersebut dan hardware yang digunakan pada video tersebut – pada pengambilan gambar –
Wido Hanggoro ` Research and Development Department Indonesia Meteorological Climatological and Geophysical Agency.
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
PENYAJIAN DATA DAFTAR TUNGGAL DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI No. Nama
Tugas: Perangkat Keras Komputer Versi:1.0.0 Materi: Installing Windows 98 Penyaji: Zulkarnaen NS 1.

1 Diagram berikut menyatakan jenis ekstrakurikuler di suatu SMK yang diikuti oleh 400 siswa. Persentase siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler.
Soal-Soal Latihan Mandiri
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK DISAJIKAN PADA RADALGRAM JAKARTA, 4 AGUSTUS 2009.
LINKED LIST.
PEMBANDINGAN BERGANDA (Prof. Dr. Kusriningrum)
PENCAPAIAN KKP PROGRAM KB NASIONAL PROV RIAU BULAN : JUNI 2010.
BOROBUDUR (4) FAHMI BASYA
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
Linked List BEBERAPA CONTOH SOAL 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
Statistika Deskriptif
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
Madinatul-Qur’an & Miizaan Pusat Studi Islam dan Kepurbakalaan
Contoh DAFTAR Subjek Frekuensi (f) a – b 1 c – d 2 e – f 3 .. Jumlah.
PENYAJIAN DATA Penyajian Data: Tujuan :
Median Lambangnya: Mdn, Me atau Mn
Pengolahan Citra Digital: Konsep Dasar Representasi Citra
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
: : Sisa Waktu.
Nonparametrik: Data Peringkat 2
PERKEMBANGAN KELULUSAN SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK KOTA SEMARANG DUA TAHUN TERAKHIR T.P DAN 2013.
Pengujian Hipotesis Parametrik 2
PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Bab 16 Sekor Komposit dan Seleksi Sekor Komposi dan Seleksi
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
INHERITANCE.
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
1 Certified Assessor Training Galeri 678 Kemang, 26 – 28 Agustus 2008 TEST PREFERENSI Materi Kuliah Program Magister Psikologi Unika Atmajaya Agustus 2008.
EVALUASI KINERJA LABORATORIUM OLEH: WAHYU WIDODO.
Teori Graf.
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
Bab 13A Nonparametrik: Data Peringkat I Bab 13A
Nonparametrik: Data Peringkat 2
PEMBANDINGAN ORTOGONAL ( Prof.Dr. Kusriningrum )
PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
PENGAJAR: DR. SRI MULYANINGSIH
TOKOFEROL DAN FENOLIK TOTAL PADA 10 JENIS KACANG
Graf.
Struktur data Stack Bab 2 Buku :.
Statistika Deskriptif: Statistik Sampel
DISTRIBUSI FREKUENSI.
KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMP
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Nilai Ujian Statistik 80 orang mahasiswa Fapet UNHAS adalah sebagai berikut:
Teknik Numeris (Numerical Technique)
• Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah•
Bab 7 Nilai Acuan Norma.
Bab 3B Statistika Deskriptif: Parameter Populasi 2.
Korelasi dan Regresi Ganda
Data dan Struktur Data.
Double Ended QUEUE (DeQue) 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
Algorithm and Data Structures.
stack ==tumpukan== Tenia wahyuningrum st3 telkom purwokerto
Universitas Budi Luhur
BAB3 QUEUE 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
QUEUE Copyright 2008 by Yohana.
STACK 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
Circular QUEUE 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
Double STACK 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
Transcript presentasi:

BAB2 QUEUE 6.3 & 7.3 NESTED LOOP

QUEUE ( ANTRIAN )

2. 01 BAB2 QUEUE A Queue is an ordered collection of items into which new items may be inserted at one end (called the rear of the queue) and from which items may be deleted at one end (called the front of the queue) . ( Yedidyah L, Moshe J. A., and Aaron M. Tenenbaum; Data Structures Using C and C++) Delete Insert FRONT REAR

Ada 3 macam struktur QUEUE (Antrian) 2. 01 Ada 3 macam struktur QUEUE (Antrian) yang menggunakan Array Satu Dimensi yang akan dibahas: I. II. III. LINEAR QUEUE CIRCULAR QUEUE DOUBLE ENDED QUEUE (DEQUE)

ILUSTRASI F R F R X X X X X X R F L R 1. LINEAR QUEUE X 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 F R X 2. 01 1. LINEAR QUEUE (Antrian Lurus). F = Front R = Rear n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 F R X 2. CIRCULAR QUEUE (Antrian Melingkar). n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 X X X X X X R F n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 L R X 3. DOUBLE ENDED QUEUE (Antrian Dengan Ujung Ganda ). L = LEFT R = RIGHT

1. LINEAR QUEUE (Antrian Lurus). 2. 02 1. LINEAR QUEUE (Antrian Lurus). KELUAR MASUK Rear front Front = depan Rear = Belakang

1. LINEAR QUEUE (Antrian Lurus). 2. 02 1. LINEAR QUEUE (Antrian Lurus). KELUAR MASUK A B C D Rear front Front = depan Rear = Belakang

Ilustrasi Linear Queue menggunakan array Satu dimensi 2. 02 0 1 2 3 4 A B C D FRONT REAR n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D F R

n-1 A B C D Ilustrasi Linear Queue menggunakan array Satu dimensi 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET A B C D F R

n-1 B C D Ilustrasi Linear Queue menggunakan array Satu dimensi 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET B C D F R A keluar

n-1 B C D Ilustrasi Linear Queue menggunakan array Satu dimensi 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET B C D F R Geser B

n-1 B C D Ilustrasi Linear Queue menggunakan array Satu dimensi 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET B C D F R Geser C

n-1 B C D Ilustrasi Linear Queue menggunakan array Satu dimensi 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET B C D F R Geser D

n-1 A B C D n-1 B C D D Algoritma Penggeseran isi antrian 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D Dari : F R n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 B C D D Menjadi : Algoritma : F R for(I=F; I<=R-1; I++) { Q[I] = Q[I+1]; } R--;

! n-1 A B C D n-1 B C D D Penggeseran BUTUH WAKTU Algoritma Penggeseran isi antrian 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D Dari : F R n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 B C D D Menjadi : Algoritma : F R for(I=F; I<=R-1; I++) { Q[I] = Q[I+1]; } R--; ! Penggeseran BUTUH WAKTU

Loket yang digeser n-1 A B C D 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET F R 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET A B C D F R perhatikan posisi F terhadap Loket

Loket yang digeser 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET B C D F R

Loket yang digeser 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET B C D F R

Loket yang digeser 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET C D F R

Loket yang digeser 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET C D F R

Loket yang digeser 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET D F R

Loket yang digeser 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET D F R

Loket yang digeser 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET R F

Loket yang digeser n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET R F F > R 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET R F F > R atau F = R + 1 berarti : ANTRIAN KOSONG

Loket yang digeser 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET E F R

Loket yang digeser 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET E F F R

Loket yang digeser 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET E F G F R

Loket yang digeser 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET E F G H F R

Loket yang digeser 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET E F G H I F R

Loket yang digeser 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET E F G H I J F R

Loket yang digeser 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET F G H I J F R

Loket yang digeser 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET E F G H I J F R

Loket yang digeser 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET F G H I J F R

Loket yang digeser 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET J F R

Loket yang digeser 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET R F

sudah keluar (dilayani) Semua antrian sudah keluar (dilayani) 2. 02 n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET R F Bila semua antrian sudah dilayani maka keadaan perlu dikembalikan ke keadaan semula (perlu diRESET)

Kembali ke keadaan awal 2. 02 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LOKET R F

1. LINEAR QUEUE (Antrian Lurus). 2. 02 1. LINEAR QUEUE (Antrian Lurus). 1.1. ILUSTRASI ANTRIAN LURUS. Representasi Linear Queue dalam array satu dimensi n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] X X X X F R misal dibuat dengan : 3 6 #define n 10 - int Q[n]; int F, R, X; F R X F = Front (depan) R = Rear (Belakang)

FIFO (First In First Out) atau FIFS (First In First Serve) 2. 03 PRINSIP / KONSEP PROSES : FIFO (First In First Out) atau FIFS (First In First Serve) 1.2.

1.3. PROSES. a. AWAL (Inisialisasi) 2. 03 1.3. PROSES. a. AWAL (Inisialisasi) b. INSERT (Isi, Sisip, Masuk, Simpan, Tulis) c. DELETE ( Hapus, Keluar, Ambil atau Dilayani, Baca) d. RESET (Kembali ke keadaan awal)

a. Algoritma dasar untuk proses AWAL (Inisialisasi), ditulis dalam bahasa C. 2. 03 void AWAL(void) { F = 0; R = -1; } Ilustrasi hasil proses awal : n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] -1 F > R atau F = R + 1 Antrian KOSONG F R F R X

n-1 Q[ ] Ilustrasi hasil proses awal : F R -1 F R X 2. 03 Ilustrasi hasil proses awal : n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] F R -1 F > R atau F = R + 1 Antrian KOSONG F R X Hanya bisa Insert

Prinsip atau Konsep prosesnya : F I F O ( First In First Out ) 2.03 Dalam struktur LINEAR QUEUE, digunakan istilah : - INSERT untuk : Simpan, atau Masuk, atau Isi atau Tulis. - DELETE untuk : Ambil, atau Keluar, atau Baca, atau Hapus Prinsip atau Konsep prosesnya : F I F O ( First In First Out )

Ilustrasi Linear Queue 2. 03 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 DELETE INSERT X X X X F R F = Front (depan) R = Rear (Belakang) 3 6 F R X Pertanyaan : dalam keadaan seperti sekarang Kalau ada perintah INSERT ( Isi, Masuk, Simpan) maka akan diisi di elemen nomor : ? dan R akan menunjuk elemen nomor : ? F akan menunjuk elemen nomor : ?

Pertanyaan : dalam keadaan seperti sekarang 2. 03 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 DELETE INSERT X X X X F R 3 6 F R X Pertanyaan : dalam keadaan seperti sekarang Kalau ada perintah INSERT ( Isi, Masuk, Simpan) maka akan diisi di elemen nomor : 7 dan R akan menunjuk elemen nomor : 7 F akan menunjuk elemen nomor : tetap di 3

Pertanyaan : dalam keadaan seperti sekarang 2. 03 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 DELETE INSERT X X X X F R 3 6 F R X Pertanyaan : dalam keadaan seperti sekarang Kalau ada perintah DELETE ( Ambil, Keluar, Hapus) maka yang akan diambil adalah isi di elemen nomor : ? Setelah itu akan terlihat : R menunjuk elemen nomor : ? dan F menunjuk elemen nomor : ?

Pertanyaan : dalam keadaan seperti sekarang 2. 03 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 DELETE INSERT X X X X F R 3 6 F R X Pertanyaan : dalam keadaan seperti sekarang Kalau ada perintah DELETE ( Ambil, Keluar, Hapus) maka yang akan diambil adalah isi di elemen nomor : 3 Setelah itu akan terlihat : R menunjuk elemen nomor : Tetap menunjuk 6 dan F menunjuk elemen nomor : 4

Algoritma dasar untuk INSERT

n-1 Q[ ] F R -1 F R X AWAL ANTRIAN KOSONG 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 F > R 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] F R -1 F > R atau F = R + 1 Antrian KOSONG F R X Mau Insert

n-1 Q[ ] R maju satu langkah---> ( R=R+1); F F R F R X 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] F F R F R X

n-1 Q[ ] a Isi ditempat yang ditunjuk oleh R---> Q[R] = X; F F a R 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] a F F a R F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] a F R 1 a F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] a b F R 1 b F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] a b F R 2 b F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] a b c F R 2 c F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] a b c F R 3 c F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] a b c d F R 3 d F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] a b c d F R 4 d F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] a b c d e F R 4 e F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] a b c d e F R 5 e F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] a b c d e f F R 5 f F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] a b c d e f F R 6 f F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] a b c d e f g F R 6 g F R X

? Pilih satu yang benar a. R = R + 1; Q[R] = X; b. Q[R] = X; 2. 02 Algoritma dasar untuk INSERT pada antrian Q[ ] Pilih satu yang benar n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 a. R = R + 1; Q[R] = X; X X X X b. Q[R] = X; R = R + 1; F R c. 3 6 R = R + 1; X = Q[R]; F R X d. X = Q[R]; R = R + 1; ?

Algoritma Insert yang benar a. R = R + 1; Q[R] = X; b. Q[R] = X; 2. 02 Algoritma dasar untuk INSERT pada antrian Q[ ] Algoritma Insert yang benar n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 a. R = R + 1; Q[R] = X; X X X X b. Q[R] = X; R = R + 1; F R c. 3 6 R = R + 1; X = Q[R]; F R X d. X = Q[R]; R = R + 1;

R = R + 1; Q[R] = X; R+=1; Q[R] = X; R++; Q[R] = X; Q[++R] = X; Algoritma dasar untuk INSERT pada antrian Q[ ] 2. 02 R = R + 1; Q[R] = X; R+=1; Q[R] = X; R++; Q[R] = X; Q[++R] = X;

n-1 Q[ ] a b c d e f g Dalam Keadaan seperti ini Akan di DELETE F R 6 Isi elemen no : ? n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] a b c d e f g F R 6 g F R X

n-1 Q[ ] b c d e f g Ambil isi yang ditunjuk oleh F ---> X = Q[F]; 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] b c d e f g F R 6 a F R X

n-1 Q[ ] b c d e f g Kemudian F maju satu langkah ---> F = F + 1; F 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] b c d e f g F R 1 6 a F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] c d e f g F R 1 6 b F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] c d e f g F R 2 6 b F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] d e f g F R 2 6 c F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] d e f g F R 3 6 c F R X

n-1 Q[ ] Ini yang digunakan untuk : ILUSTRASI LINEAR QUEUE X X X X F R 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] X X X X F R 3 6 F R X

n-1 Q[ ] d e f g F R 3 6 c F R X DELETE LAGI SAMPAI KOSONG 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] d e f g F R 3 6 c F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] e f g F R 3 6 d F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] e f g F R 4 6 d F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] f g F R 4 6 e F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] f g F R 5 6 e F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] g F R 5 6 f F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] g F R F = R Isi antrian tinggal Satu elemen 6 6 f F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] F R 6 6 g F R X

n-1 Q[ ] R F 7 6 g F > R atau F = R + 1 Antrian Kosong F R X 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] R F 7 6 g F > R atau F = R + 1 Antrian Kosong F R X

n-1 Q[ ] Disi di kolom : ? R F 7 6 g F R X ANTRIAN KOSONG SEKARANG MAU DIISI LAGI Disi di kolom : ? n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] R F 7 6 g F R X

n-1 Q[ ] F R 7 7 g F R X Misal akan diisi sampai penuh 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] F R 7 7 g R maju satu langkah F R X

n-1 Q[ ] h F R 7 7 h F R X 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Isi ditempat yang 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] h F R 7 7 h Isi ditempat yang ditunjuk oleh R F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] h F R 7 7 h F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] h i F R 7 8 i F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] h i F R 7 9 i F R X

n-1 Q[ ] h i j ANTRIAN PENUH F R 7 9 j R = n Antrian PENUH F R X 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] h i j F R 7 9 j R = n Antrian PENUH F R X

n-1 Q[ ] h i j ANTRIAN PENUH Sekarang mau di DELETE F R 7 9 j F R X Delete kolom berapa : ? n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] h i j F R 7 9 j F R X

n-1 Q[ ] h i j Misal mau diDELETE sampai kosong(habis) F R 7 6 j F R X 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] h i j F R 7 6 j F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] i j F R 7 6 h F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] i j F R 8 9 h F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] j F R 8 9 i F R X

n-1 Q[ ] j F R 9 9 i F = R Isi antrian Tinggal satu elemen F R X 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] j F R 9 9 i F = R Isi antrian Tinggal satu elemen F R X

n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] F R 9 9 j F R X

n-1 Q[ ] Antrian KOSONG R F 10 9 j F = R+1 Antrian KOSONG 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] R F 10 9 j F = R+1 Antrian KOSONG tak ada isnya F R X F=n+1

n-1 Q[ ] Antrian Kosong, juga Penuh, Antrian perlu diRESET R F F = R+1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] R F F = R+1 Antrian KOSONG R = n, antrian PENUH dalam arti antrian Tak Bisa Diisi 10 9 j F R X

n-1 Q[ ] Antrian sudah diRESET F = 0, R = -1 R F -1 F R X 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q[ ] R F -1 F R X

? Pilih satu yang benar a. X = Q[F]; F = F + 1; b. F = F + 1; 2. 02 Algoritma dasar untuk DELETE pada antrian Q[ ] Pilih satu yang benar n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 a. X = Q[F]; F = F + 1; X X X X b. F = F + 1; X = Q[F]; F R c. 3 6 Q[F] = X; F = F + 1; F R X d. F = F + 1; Q[F] = X; ?

? Pilih satu yang benar a. X = Q[F]; F = F + 1; b. F = F + 1; 2. 02 Algoritma dasar untuk DELETE pada antrian Q[ ] Pilih satu yang benar n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 a. X = Q[F]; F = F + 1; X X X X b. F = F + 1; X = Q[F]; F R c. 3 6 Q[F] = X; F = F + 1; F R X d. F = F + 1; Q[F] = X; ?

Algoritma Delete pada LINEAR QUEUE X = Q[F]; F = F + 1; X = Q[F]; 2. 02 X = Q[F]; F = F + 1; atau : X = Q[F]; F+=1; atau : X = Q[F]; F++; atau : X = Q[F++];

1.4 KONDISI ANTRIAN KOSONG : PENUH : BISA DIISI : ADA ISINYA : 2. 05 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Gambar no : ? 1 KOSONG : R F 2 X X X X X X X F R 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PENUH : 3 X X X X F R 4 X BISA DIISI : F R 5 R F 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ADA ISINYA : 6 X X X F R 7 R F R F

1.4 KONDISI ANTRIAN KOSONG : Ciri : ? PENUH : BISA DIISI : 2. 05 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 KOSONG : 1 5 7 Ciri : ? R F 2 X X X X X X X F R 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PENUH : 3 X X X X F R 4 X BISA DIISI : F R 5 R F 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ADA ISINYA : 6 X X X F R 7 R F R F

1.4 KONDISI ANTRIAN KOSONG : F = R + 1 PENUH : BISA DIISI : 2. 05 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 KOSONG : 1 5 7 R F F = R + 1 2 X X X X X X X F R Gambar no : ? 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PENUH : 3 X X X X F R 4 X BISA DIISI : F R 5 R F 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ADA ISINYA : 6 X X X F R 7 R F R F

1.4 KONDISI ANTRIAN KOSONG : F = R + 1 PENUH : Ciri : ? BISA DIISI : 2. 05 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 KOSONG : 1 5 7 R F F = R + 1 Gambar no : ? 2 X X X X X X X F R 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PENUH : 6 7 3 Ciri : ? X X X X F R 4 X BISA DIISI : F R 5 R F 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ADA ISINYA : 6 X X X F R 7 R F R F

1.4 KONDISI ANTRIAN KOSONG : F = R + 1 PENUH : R = n-1 BISA DIISI : 2. 05 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 KOSONG : 1 5 7 R F F = R + 1 2 X X X X X X X F R 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PENUH : 6 7 3 X X X X R = n-1 F R 4 X Gambar no : ? BISA DIISI : F R 5 R F 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ADA ISINYA : 6 X X X F R 7 R F R F

1.4 KONDISI ANTRIAN KOSONG : F = R + 1 PENUH : R = n-1 BISA DIISI : 2. 05 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 KOSONG : 1 5 7 R F F = R + 1 2 X X X X X X X F R 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PENUH : 6 7 3 X X X X R = n-1 F R 4 X BISA DIISI : 1 2 3 F R Ciri : ? 5 4 5 R F 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ADA ISINYA : 6 X X X F R 7 R F R F

1.4 KONDISI ANTRIAN KOSONG : F = R + 1 PENUH : R = n-1 BISA DIISI : 2. 05 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 KOSONG : 1 5 7 R F F = R + 1 2 X X X X X X X F R 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PENUH : 6 7 3 X X X X R = n-1 F R 4 X BISA DIISI : 1 2 3 F R 5 R < n-1 4 5 R F 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Gambar no : ? ADA ISINYA : 6 X X X F R 7 R F R F

1.4 KONDISI ANTRIAN KOSONG : F = R + 1 PENUH : R = n-1 BISA DIISI : 2. 05 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 KOSONG : 1 5 7 R F F = R + 1 2 X X X X X X X F R 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PENUH : 6 7 3 X X X X R = n-1 F R 4 X BISA DIISI : 1 2 3 F R 5 R < n-1 4 5 R F 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ADA ISINYA : 2 3 4 6 6 X X X Ciri : ? F R 7 R F R F

1.4 KONDISI ANTRIAN KOSONG : F = R + 1 PENUH : R = n-1 BISA DIISI : 2. 05 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 KOSONG : 1 5 7 R F F = R + 1 2 X X X X X X X F R 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PENUH : 6 7 3 X X X X R = n-1 F R 4 X BISA DIISI : 1 2 3 F R 5 R < n-1 4 5 R F 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ADA ISINYA : 2 3 4 6 6 X X X F < R+1 F R 7 R F R F

Algoritma yang lengkap 1.5 Algoritma yang lengkap untuk INSERT & DELETE

Algoritma yang lengkap untuk proses INSERT 2. 07 a. Algoritma yang lengkap untuk proses INSERT void INSERT(void) { if ( R < n-1 ) { R = R + 1; Q[R] = X; } else printf( “Antrian Penuh”); Algoritma yang lengkap untuk proses INSERTdengan ‘logika terbalik’ void INSERT(void) { if ( R == n-1 ) printf(“Antrian Penuh’); else { R = R + 1; Q[R] = X; }

Algoritma yang lengkap untuk proses DELETE b. Algoritma yang lengkap untuk proses DELETE 2. 08 void DELETE(void) { if ( F < R+1 ) { X = Q[F] ; F = F + 1; if ( F == n ) { F = 0; R = -1; } } else printf( “Antrian Kosong”); } Algoritma yang lengkap untuk proses DELETE dengan ‘logika terbalik’ void DELETE(void) { if ( F == R+1 ) printf(“Antrian Kosong’); else { X = Q[R]; F = F + 1; if ( F == n ) { F = 0; R = 0; } } }

1.6. CONTOH PROGRAM LINEAR QUEUE. void Awal(void) { F = 0; R = -1; } void Insert( char X) { if (R < n-1) { R++; Q[R] = X; } else printf(“\nAntrian Penuh “); } void Delete( void) { char X; if( F < R+1 ) { X = Q[F]; printf(“%c”, X); F++; if(F == n) Reset( ); else printf(“Antrian Kosong”); void Reset(void) 2. 09 #include<stdio.h> #include<conio.h> #define n 10 char Q[n]; int F,R; void Insert(char X); void Delete(void); void Awal(void); void Reset(void); int main() { int I; char X, Y; clrscr(); Awal(); - scanf(“%i”, &X); Insert(X); Delete(); }

1.7. SOAL SOAL LATIHAN MANDIRI n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2. 10 n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 X X X X F R Soal untuk Linear Queue seperti yang diilustrasikan pada gambar diatas 1. Sebutkan ciri bahwa Queue : a. b. c. d. e. f. g. h. Kosong tak ada isinya Penuh, tak bisa diisi Bisa diisi Ada isinya Antrian tak bisa diisi lagi, tapi belum ada isi antrian yang sudah keluar atau sudah dilayani. Antrian perlu diReset. Hanya berisi 10 pengantri (yang belum keluar/dilayani) Sisa tempat yang masih bisa diisi hanya ada 10 tempat (elemen)

1.7. SOAL SOAL LATIHAN MANDIRI n-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2. 10 X X X X F R Soal untuk Linear Queue seperti yang diilustrasikan pada gambar diatas 2. Tulis algoritma dasar untuk: a. b. c. d. Inisialisasi. Insert sebuah record Delete sebuah record Reset. 3. Tulis algoritma yang lengkap untuk : a. b, Insert sebuah record Delete sebuah record 4. Tulis algoritma yang lengkap untuk mengisi antrian record per record sampai antrian penuh tak bisa diisi lagi.

1.7. SOAL SOAL LATIHAN MANDIRI 2. 10 5. Tulis algoritma yang lengkap untuk mendelete isi antrian record per record sampai antrian kosong 6. Tulis algoritma yang lengkap untuk mengisi antrian record per record sebanyak 10 recordselama antrian beleum penuh. Apabila antrian penuh, walaupun belum mengisi 10 record, proses pengisian dihentikan. 7. Tulis algoritma yang lengkap untuk mendelete isi antrian record per record sebanyak 10 record selama antrian masih ada isinya. Bila antrian sudah kosong, walaupun belum mendelete sebanyak 10 record, maka proses delete dihentikan. Tulis algoritma untuk menghitung dan mencetak jumlah tempat (elemen) yang ada isinya. 8. Tulis algoritma untuk menghitung dan mencetak jumlah tempat yang masih bisa diisi. 9.

bersambung ke Circular Queue 6.3 & 7.3 NESTED LOOP