API PENYUCIAN Dasar dan maknanya
Paham api penyucian Paham api penyucian erat kaitannya dengan ajaran Katolik tentang dosa dan hukuman dosa. Dosa = pelanggaran perintah Tuhan. Dosa = kesalahan, perbuatan buruk. Dosa mengakibatkan cacat atau kelemahan pada jiwa. Bagaaimana dosa dibereskan?
Berdasarkan Yoh 20:22-23 dan Mat 16:19, Ger Berdasarkan Yoh 20:22-23 dan Mat 16:19, Ger. Katolik yakin, dosa kita perlu dibereskan dengan TUHAN, lewat Gereja yg mendapat titipan kuasa untuk mengampuni dosa. Itu cara normal. Setiap dosa pd akhirnya mengurangi kesucian Gereja. Maka pemberesan dosa perlu dilakukan dengan Gereja. Dalam Skr. Tobat imam mewakili Allah dan Gereja!
Nah, dalam skr. Tobat imam mengampuni dosa kita Nah, dalam skr. Tobat imam mengampuni dosa kita. Dosa sebagai kesalahan sudah diampuni. Tetapi setiap dosa perlu mendapat hukuman demi pendidikan, demi memurnikan jiwa yg “cacat” karena dosa. Maka ada penitensi, denda suci yang perlu dijalani orang sebagai bagian dari pertobatan.
Bagaimana kalau hukuman dosa yg dilakukan tidak selaras dengan dosa Bagaimana kalau hukuman dosa yg dilakukan tidak selaras dengan dosa? Atau bagaimana jika orang mati sebelum sempat menjalani penitensi itu? Jawaban katolik: sisa hukuman dosanya bisa dijalani di api penyucian, yakni suatu keadaan untuk membersihkan jiwa orang yg layak masuk surga tapi di lain sisi dia belum sepenuhnya siap masuk surga. Itu = proses pemurnian jiwa. Menyakitkan karena rasa sesal. Maka lambangnya adalah api.
Dasar alkitabiahnya: 2 Mak 12:38-45 - persembahan & kurban untuk arwah! Mat 12:32, “Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni di dunia ini tidak, dan di dunia yg akan datang tidak.” Jadi, ada dosa yg bisa diampuni di dunia ini atau di dunia yg akan datang. Pendek kata: sesudah mati, masih bisa terjadi sesuatu pada jiwa manusia, yakni pembersihan jiwanya atau bahkan pengampunan dosa-dosa tertentu (yg tidak serius)