ARAH PEMBANGUNAN PERTANIAN Nuhfil HananI AR nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
SEKTOR PERTANIAN SEBAGAI IBU DARI PEMBANGUNAN EKONOMI Pertumbuhan Sektor non pertanian Pertumbuhan Sektor pertanian Mendorong dan menciptakan Penyerapan tenaga kerja, Bahan Baku, dll Pertumbuhan ekonomi Nuhfil Hanani
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil SUMBERDAYA PERTANIAN nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
77 Jenis Sumber Karbohidrat 75 Jenis Sumber Lemak/Minyak INDONESIA MERUPAKAN NEGARA YANG MEMILIKI KEANEKARAGAMAN HAYATI YANG BESAR – NO. 2 DI DUNIA SETELAH BRAZIL 800 SPESIES TUMBUHAN PANGAN + 1000 SPESIES TUMBUHAN MEDISINAL RIBUAN SPESIES MICRO ALGAE 77 Jenis Sumber Karbohidrat 75 Jenis Sumber Lemak/Minyak 26 Jenis Kacang-kacangan 389 Jenis Buah-buahan Jenis Sayuran 40 Jenis Bahan Minuman Jenis Rempah-rempah dan Bumbu-bumbuan nuhfil hanani 4 Nuhfil Hanani
PEMILIKAN LAHAN PERTANIAN Petani > 0.5 Ha Petani < 0.5 Ha
NEGARA PRODUSEN PANGAN Sumber : Diolah dari FAO Statistical Yearbook, 2010
KEDUDUKAN KOMODITAS PANGAN INDONESIA
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil PRODUKSI PERTANIAN nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
PRODUKSI PANGAN INDONESIA
Trend Produksi pangan nabati untuk padi dan jagung konstan, sedangkan komoditas laiinya cenderung menurun
PRODUKSI PANGAN INDONESIA (LANJ’)
Trend Produksi pangan hewani meningkat
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil KONSUMSI PERTANIAN nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
Konsumsi Beras (gram/kapita/hari) Konsumsi Kedelai (gram/kapita/hari) 100 200 300 400 500 600 Myanmar Laos Viet Nam Bangladesh Cambodia Indonesia Philippines Thailand Timor-Leste Madagascar Sri Lanka Nepal Guinea-Bissau China Korea, Republic of Sierra Leone Guyana Guinea Malaysia India Senegal Korea, Dem People's Suriname Cuba Solomon Islands Côte d'Ivoire Brunei Darussalam Mauritius Vanuatu Japan Costa Rica Comoros Liberia Peru United Arab Emirates Kuwait Maldives Ecuador Nuhfil Hanani
Konsumsi Buah (gram/kapita/hari) Konsumsi Sayuran (gram/kapita/hari) 100 200 300 400 500 600 700 Brunei China Indonesia Japan Korea, Republic of Malaysia Philippines Thailand Viet Nam Korea, Republic of Viet Nam Philippines Thailand Malaysia Indonesia Japan Brunei Darussalam 20 40 60 80 100 120 140 160 Nuhfil Hanani
Konsumsi Ikan laut (gram/kapita/hari) Konsumsi daging (gram/kapita/hari) 10 20 30 40 50 60 Malaysia Brunei Darussalam Japan Viet Nam Indonesia Korea, Dem People's Rep Myanmar 50 100 150 200 250 Israel United Arab Emirates United States of America China Malaysia Brunei Darussalam Viet Nam Japan Thailand Philippines Indonesia Nuhfil Hanani
Konsumsi Susu (gram/kapita/hari) Konsumsi Telur (gram/kapita/hari) 10 20 30 40 50 60 Japan China Brunei Darussalam America Malaysia Israel Thailand Brazil Philippines Saudi Arabia Indonesia 20 40 60 80 100 120 140 Japan Thailand Malaysia Indonesia Philippines Brunei Darussalam China Viet Nam Nuhfil Hanani
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
TRANFORMASI PERTANIAN nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
JUMLAH PETANI DAN KEMANDIRIAN PANGAN Capaian Kemandirian Pangan (%)
TRANSFORMASI SEKTOR PERTANIAN KE NON PERTANIAN
PENYERAPAN TENAGA KERJA DI INDONESIA Produktifitas TK sektor kerja sektor non pertanian rendah Produktifitas TK sektor pertanian rendah Penyerapan sektor pertanian Kemiskinan Urbanisasi dan migrasi Angkatan kerja Pengangguran tak kentara Nuhfil Hanani
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil KETAHANAN PANGAN nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
KEMANDIRIAN PANGAN
Cadangan Pangan Beberapa Negara di Dunia (juta ton) Negara 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Australia 8,8 10 13,5 6,2 4,8 7,6 Canada 10,3 14,5 16,2 10,5 8,7 11,5 European Union 21,5 47,6 44,4 31,1 37,6 54,5 Japan 4,9 4,7 4,3 4 3,7 Russian Federation 7,3 9,1 9,3 7 5,5 12,8 South Africa 3,5 4,1 2,7 1,8 Ukraine 2,8 4,2 3,3 7,8 United States 74,7 71,7 49,9 54,3 69 China 163,3 152,8 149 162,9 179,2 206,9 India 32,9 26,7 25,8 28,5 35,6 39,4 Indonesia 6 5,7 5,1 5,8 6,7 8,9 Iran 3,2 3,6 3 2,6 Korea, Republic of 2,9 2,5 Pakistan 2,2 2,1 3,1 Philippines 1,9 2,3 3,4 Syiria c 4,4 Turkey 7,2 6,5 5,6 Algeria 5,4 Egypt 4,5 4,6 3,9 Ethiopia 0,1 0,2 1,1 0,7 Morocco 1,6 Nigeria 1,3 1,4 1 1,2 Tunisia Mexico Argentina 3,8 Brazil 6,6
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil Cadangan Pangan untuk Ketahanan Pangan Indonesia sangat kritis karena kurang 20 %) nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
Pola pangan harapan B
OUTCOME KETAHANAN PANGAN
ARAH PEMBANGUNAN PERTANIAN nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
LANDASAN TEORI STRATEGI PADA SEKTOR PERTANIAN Strategi tarikan Permintaan. Caranya : Peningkatan konsumsi melalui kampanye Perluasan pasar melalui ekspor ke luar daerah Perluasan pasar melalui ekspor ke luar negeri Pengembangan Agroindustri p Penawaran 0 Penawaran 1 Po Permintaan 1 Strategi dorongan Prodoksi. Teknologi Infrastruktur pertanian Saprodi dan kredit Kebijakan harga input dan output Permintaan 0 Q
FOKUS PERHATIAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN MENDATANG Masa depan petani 1 Masa depan daya saing dan bisnis pertanian 2 Masa depan nilai tambah sektor pertanian 3 Masa depan kelestarian sumberdaya pertanian 4 Masa depan ketahanan pangan 5
ARAH PEMBANGUNAN PERTANIAN Produksi Waktu Orientasi Ramah lingkungan Bisnis pangan Orientasi Produksi Orientasi nilaia tambah Orientasi bisnis Bisnis pangan Nilai Tambah Kita masih disini
STRATEGIS PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN FOREWARD EFFECT INDUSTRIALISASI SEKTOR PERTANIAN KEGIATAN EKONOMI LAINNYA KEGIATAN EKONOMI LAINNYA OUTPUT/ INPUT OUTPUT/ INPUT BACKWARD EFFECT
S W W S D E D Kondisi arah Pembangunan di Indonesia D = Pertanian W= wilayah S = sektoral
S W s S D S s Idaman Kondisi arah Pembangunan pertanian D = Pertanian W= wilayah S = sektorral
China, USA, Malaysia, Thailand, India, Korea Selatan, Taiwan: Industrialisasi pertanian adalah upaya untuk merubah sistem pertanian tradisional menjadi sistem pertanian berbasis value added (agriculture value added). Meningkatkan pengusahaan pertanian dari konsolidasi ke arah koordinasi vertikal di semua subsistem agribisnis. usaha pertanian akan lebih: kompetitif Efisien responsif terhadap permintaan konsumen Cepat mengadopsi teknologi baru
PENGALAMAN NEGARA LAIN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN Fokus pembangunan berbasis agroekologi bukan wilayah administratif) Industri pengolahan (agroindustri) menjadi faktor penarik Peningkatan akses thd teknologi, modal, pasar Pembangunan infra struktur pedesaan yang bersifat padat tenaga kerja Adanya inkubator bisnis Nuhfil Hanani
Kunci sukses Korea Selatan Melalui : Saemaul Undong secara harfiah dapat diartikan sebagai Gerakan Desa Baru. Prinsip : self-help, cooperation and diligence. Pembangunan pedesaan difokuskan : (1) transformasi dari sektor pertanian ke non pertanian, yang dimulai modernisasi sektor pertanian dengan investasi industri petrokimia berskala besar serta mengembangkan mekanisasi pertanian, pengembangan nilai tambah yang terintegrasi dengan pembangunan pedesaan dengan akses terhadap perkreditan, (2) pembangunan infrastruktur pedesaan (jalan, air minum, listrik, dan sarana komunikasi). Gerakan ini, pemerintah hanya memberikan bantuan dalam bentuk semen dan bahan bangunan lainnya. Mempunyai roadmap pembangunan pedesaan yang jelas, dan dikukung leadership yg baik sampai tingkat desa
Kunci sukses Taiwan Pembangunan wilayah pedesan berbasiskan pembangunan pertanian Ada perwilayahan komoditas unggulan yang mencirikan “brand “ wilayah Pengembangan komoditas unggulan berdasarkan value change Pengembangan kawasan pertanian unggulan dilengkapi dengan infrastruktur jalan, pasar, sarana komunikasi, listrik, dan sarana komunikasi). Teknologi didukung perguruan tinggi dan Litbang
Sub-sistem INPUT USAHATANI Pengolahan Pemasaran Bisnis Hasil Usahatani Agroindustri Trading Benih /bibit Pupuk Pestisisida Alat & mesin penunjang usahatani Alat & mesin pasca panen dan pengolahan Usaha tanaman pangan dan hortikultura Usaha Perkebunan Usaha Peternakan Usaha Perikanan Dll Industri makanan Industri minuman Industri bio farmaka Industri agrowisata Industri estetika Industri lainnya Functional food Informasi pasar Promosi Distribusi Pasar Kerjasama perdagangan Kelembagaan pemasaran
SISTEM PEMBANGUNAN PERTANIAN Agribisnis berbasiskan komoditas unggulan Bisnis input produksi Bisnis usahatani Bisnis Agroindustri Bisnis dalam trading Pembangunan pertanian (Syarat keharusan) Jaminan pasar hasil pertanian Tersedianya sarana produksi lokal Adanya kredit produksi Jalan dari lokasi petani ke pasar Adanya penyuluhan pertanian Pembanguna Pertanian berkelanjutan Pembangunan pedesaan Pembangunan indutri non pertanian skala kecil di pedesaan Pembangunan agoindustri Pembangunan irigasi padat karya Penguatan kelembagaan pedesaan Fasilitas kesehatan & pendidikan Keluarga berencana dan trasmigrasi Pemerintahan lokal Pembangunan sosial dan keagamaan Regulasi Pemerintah Produksi Harga input & Ouput Pemasaran dan perdagangan SDM Penyediaan lembaga pendukung Perbankkan, Penelitian Lembaga Penyuluhan,dll Pengendalian sumberdaya alam Konservasi sumberdaya alam Perlindungan sumberdaya alam, dll Sistem pertanian ramah lingkungan
Visi Membangun petani melalui bisnis pertanian yang modern, efisien, lestari dan terpadu dengan pembangunan wilayah menuju Indonesia sebagai pusat Agribisnis global Membangun petani : prioritas pembangunan pertanian harus mendahulukan kesejahteraan petani dalam arti luas sehingga mampu menumbuh kembangkan partisipasi dan meningkatkan keadaan sosial-ekonomi petani Bisnis pertanian : suatu sistem agribisnis pertanian mulai dari bisnis input produksi, hasil produksi pertanian, deversifikasi usaha pertanian, serta bisnis hasil olahannya yang mampu akses ke pasar internasional. Modern : menggunakan teknologi yang dinamis , tepat guna dan spesifik lokasi Efisien : mampu berdaya saing di pasar internasional sesuai potensi sumberdaya lokal Lestari : menggunakan sumberdaya secara optimal dan tetap memperhatikan aspek kelestarian sumberdaya pertanian dan lingkungan. Terpadu dengan pembangunan wilayah : pembangunan pertanian ditujukan untuk pembangunan wilayah dengan dukungan pembangunan infrastruktur maupun pembangunan sosial ekonomi kemasyarakatan
Misi Mendorong pembangunan pertanian yang berkelanjutan; Meningkatkan daya saing, nilai tambah dan bisnis pertanian Mewujudkan ketahanan pangan melalui peningkatan produksi dan penganekaragaman konsumsi; Mendorong peningkatan peran sektor pertanian terhadap perekonomian Meningkatkan akses pelaku usaha pertanian terhadap sumberdaya dan pelayanan;
Tujuan Meningkatkan kesejahteraan petani terutama kelompok masyarakat yang mata pencahariannya berkaitan langsung dengan sumberdaya pertanian. Meningkatkan daya saing, nilai tambah dan bisnis pertanian sehingga mampu berdaya saing di pasar internasional Meningkatkan posisi tawar petani melalui penguatan kelembagaan petani dan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani sehingga mampu meningkatkan berpartisipasi dan aksesibilitas terhadap inovasi teknologi, perkreditan, informasi pasar, kelestarian sumberdaya dalam pengelolaan sumberdaya pertanian. Meningkatkan kesempatan kerja di wilayah melalui pengembangan agroindustri skala kecil Mewujudkan sistem ketahanan pangan yang berbasis pada keragaman sumberdaya lokal Menjadikan sektor pertanian sebagai pusat pertumbuhan khususnya pada wilayah- wilayah berbasiskan sumberdaya pertanian Meningkatkan layanan informasi teknologi, perkreditan, sarana produksi dan prasarana pertanian kepada petani Menjaga dan meningkatkan kualitas sumberdaya pertanian
Sasaran Meningkatnya kesejahteraan petani Meningkatknya daya saing, nilai tambah dan bisnis pertanian Mantapnya Ketahanan pangan berbasis sumberdaya lokal Menjadikan sektor pertanian sebagai pusat pertumbuhan
PROGRAM UNGGULAN Peningkatan daya saing, nilai tambah dan bisnis pertanian Peningkatan layanan dan posisi tawar petani Pemantapan Ketahanan pangan Pengembangan sektor pertanian sebagai pusat pertumbuhan daerah Pelestarian sumberdaya pertanian
Peningkatan daya saing, nilai tambah dan bisnis pertanian Penyusunan peta pewilayahan komoditas Meningkatkan produktifitas dan diversifikasi usaha pertanian Mengembangkan teknologi agribisnis spesifik lokasi Penyuluhan, pendampingan, pendidikan dan pelatihan kewirausahaan Meningkatkan mutu produk usahatani Meningkatkan usaha-usaha agribisnis Mengembangkan usaha industri hulu Mengembangkan industri pengolahan hasil hasil pertanian Promosi produk unggulan komoditas primer maupun olahan ke pasar internasional Mengembangkan pusat-pusat pasar agribisnis Pengembangan kerjasama dan perdagangan internasional Mengembangkan biofarmaka dan functional food
Peningkatan layanan dan posisi tawar petani Memantapkan kelembagan petani yang mandiri Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani baik dalam usahatani maupun agroindustri Meningkatkan aksesibilitas petani terhadap inovasi teknologi, perkreditan, sarana produksi, maupun informasi pasar Pengembangan teknologi mekanisasi pertanian untuk peningkatan produktivitas dan efisiensi, serta pemanfaatan sumberdaya energi terbarukan Meningkatkan jalinan kerjasama kelompok tani dengan pengusaha yang saling menguntungkan Meningkatkan partisipasi kelembagaan petani dalam pengambilan keputusan kebijakan pemerintah Pengembangan pusat-pusat layanan teknologi agribisnis Pengembangan pusat-pusat layanan perkreditan dan sarana produksi pertanian Meningkatkan koordinasi pembangunan agribisnis dengan pembangunan wilayah( pedesaan) Meningkatkan dan mengembangkan dukungan infrastruktur pendukung dari sektor non pertanian (pasar, irigasi, jalan, listrik, dll) Pengembangan pola kemitraan usaha di bidang pertanian Pengembangan pola contract farming
Pemantapan Ketahanan pangan Meningkatkan dan memantapkan ketersediaan pangan Pengembangan sumber pangan alternatif lokal Meningkatkan akses pangan khususnya pada kelompok masyarakat rawan pangan Percepatan diversifikasi konsumsi pangan non beras Stabilisai harga pangan Penguatan lembaga ketahanan pangan masyarakat Pengembangan teknologi pengolahan pangan tradisional Pengembangan sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Pengembangan Sektor Pertanian Sebagai Pusat Pertumbuhan Daerah Mengembangkan kawasan-kawasan komoditas unggulan di setiap wilayah Pengembangan agroindustri di kawasan sentra produksi Meningkatkan investasi agribisnis pada setiap wilayah Mengembangkan agropolitan Mengembangkan agrowisata Mengembangkan urban agriculture
Pelestarian sumberdaya pertanian Penataan dan pemantapan tata ruang untuk mengurangi laju konversi lahan produktif Rehabilitasi, pemeliharaan dan optimasi pemanfaatan infrastruktur produksi pertanian Konservasi sumberdaya lahan dan air pada daerah aliran sungai (DAS) Rehabilitasi sumberdaya lahan dan air pada daerah aliran sungai (DAS) Bimbingan teknis sistem produksi pertanian (Good Agriculture Practices/GAP Mengembangkan pertanian ramah lingkungan (pertanian organik dan agroforestry) Mengembangkan sistem pertanian tanaman sela (kehutanan dan perkebunan Membina kelompok pemakai Air Melakukan perbaikan dan meningkatkan jaringan pengairan Membentuk sistem informasi bencana alam dalam rangka early warning system (EWS) Mengembangkan pola kemitraan petani dengan Perhutani dalam usahatani berkelanjutan Pemberdayaan ekonomi petani pada daerah kawasan hutan melalui pengembangan usaha-usaha non farming
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil GLOBAL TREND nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil KETAHANAN PANGAN PERTANIAN ORGANIK PERTANIAN KOTA PENGEMBANGAN FUNCTIONAL FOOD nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
Pengertian Ketahanan Pangan Standar Dunia : keadaan ketika semua orang pada setiap saat mempunyai akses fisik, sosial, dan ekonomi terhadap terhadap kecukupan pangan, aman dan bergizi untuk kebutuhan gizi sesuai dengan seleranya untuk hidup produktif dan sehat (Mercy Corps, 2007) Keterangan Standar dunia Sasaran Negara individu Prioritas Akses pangan Standar pangan Jumlah , mutu, aman dan bergizi hidup produktif dan sehat UU pangan 2012 : Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta sesuai dengan keyakinan dan budaya, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan
Ketahahanan Pangan Standar Teori (Dunia) Ketersediaan pangan (Food Availability) Akses pangan (Food Access) Penyerapan pangan (Food Utilization) Status gizi (Nutritional status) Stabilitas (Stability) Sumber : Dikembangkan dari Gross (2000) dan Weingärtner (2004) Produksi sendiri, pasokan luar, cadangan pangan, bantuan pangan Akses ekonomi, fisik, dan sosial Pemenuhan energi, gizi, air dan kesehatan lingkungan. Penurunan Kerawanan pangan, tingkat gizi balita, kematian bayi, harapan hidup
Indikator Swasembada Pangan Kemandirian Pangan Ketahanan Pangan Kedaulatan Pangan Lingkup Nasional Nasional/wilayah Rumah tangga dan individu Sasaran Komoditas pangan Manusia Komoditas dan manusia Strategi Substitusi impor Peningkatan daya saing Peningkatan ketersediaan pangan, akses pangan, dan penyerapan pangan Kebijakan perlindungan sumberdaya pangan dari tekanan internasional Output Peningkatan produksi pangan Peningkatan produksi pangan yang berdaya saing Status gizi (penurunan kelaparan, gizi kurang dan gizi buruk) Ketahanan pangan Outcome Kecukupan pangan oleh produk domestik Ketersediaan pangan oleh produk domestik (impor hanya pelengkap) Manusia sehat dan produktif (angka harapan hidup tinggi) Kebebasan produsen dan konsumen memilih hak pangannya Pencetus FAO Malaysia dan dikembangkan Indonesia NGO
Prinsip Pertanian Organik Principle of Health Principle of Ecology Principle of Fairness nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil Prinsip Tuntutan Principle of Health harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan Principle of Ecology harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan. Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi kehidupan Principle of Fairness harus membangun hubungan yang mampu menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama Principle of Care harus dikelola secara hati-hati dan bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang serta lingkungan hidup nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil INDIKATOR PERTANIAN ORGANIK Prinsip Indikator Principle of Health Kesehatan lahan Kesehatan tanaman Kesehatan hewan Kesehatan manusia Principle of Ecology Keseimbangan agroekologi Keanekaragaman sumberdaya hayati /hewani Daur ulang Principle of Fairness Keseimbangan ekologi Keadilan sosial Perdagangan yang adil Principle of Care Kesejahteraan manusia saat ini dan mendatang Kelestarian sumberdaya alam saat ini dan mendatang Sumber :IFOAM, 2005 nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
PERTANIAN KOTA Ekonomi Lingkungan Kemasyarakatan Kesehatan Kelestarian Meningkankan biodiversitas Meningkatkan produksi pangan secara lokal Meningkatnya ketahanan pangan lokal Kehidupan Mengurangi erosi Mengurangi panas Perbaikan kualitas udara Kenyamanan Mengurangi stres Meningkatkan aktifitas fisik Meningkatkan kesehatan Meperbaiki estetika Mengurangi kebisingan Kesejahteraan Meningkatkan daya tahan rumah Mengurangi biaya pendinginan Meningkatkan kesempatan kerja Meningkatkan nilai guna ruang Keadilan Meningkatkan martabat masyarakat miskin Meningkatkan interaksi antar kultur Meningkatkan akses pangan masyarakt miskin Kebersamaan Rasa kebersamaan dalam masyarakat Menurunkan isolasi social Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan hubungan sosial
Pemuda harus mampu berinovasi, mencari dan menciptakan peluang, bekerja dalam satu tim, berani mengambil resiko dan siap menghadapi tantangan, berusaha untuk mandiri dengan etos kerja yang tinggi, cintah tanah air dalam rangka menyongsong harapan yang lebih baik pada masa datang yakni kebanggaan terhadap produk Indonesia Nuhfil Hanani