KONSEP DASAR GAWAT DARURAT Andan Firmansyah
Keperawatan Gawat Darurat Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada individu klien atau keluarga/orang terdekat yang diperkirakan atau sedang mengalami keadaan yang mengancam kehidupan, dan terjadi secara mendadak dalam suatu lingkungan yang tidak dapat dikendalikan
Gawat Darurat Suatu pertolongan yang cepat dan tepat untuk mencegah kematian maupun kecatatan Gawat: Mengancam kehidupan/nyawa, Ketidak pastian, tidak bisa di diteksi secara dini. Darurat: Terjadi Perubahan drastis dan tiba-tiba sekali, perlu penanganan segera.
A.Pasien Gawat Darurat Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya. Contoh: Trauma berat, AMI, sumbatan jalan nafas, tension pneumotorak, luka bakar disertai trauma inhalasi
B.Pasien Gawat Tidak Darurat Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat, misalnya kanker stadium lanjut. C.Pasien Darurat Tidak Gawat Pasien akibat musibah yang datag tiba-tiba, tetapi tidak mêngancam nyawa dan anggota badannya, misanya luka sayat dangkal. D.Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat Misalnya pasien dengan ulcus tropiurn, TBC kulit, dan sebagainya.
Kematian sel Tubuh manusia terdapat berbagai organ dan semua terbentuk dari sel-sel, sel tersebut akan tetap hidup bila pasokan oksigen tidak terhenti. Kematian akibat pasokan oksigen Ada dua macam: Mati Klinis Mati Biologis
Mati Klinis adalah apabila seorag penderita henti nafas dan henti jantung, waktunya 6-8 menit setelah terhentinya pernafasan dan system sirkulasi tubuh Mati Biologis Adalah terjadinya kerusakan sel-sel otak dan waktunya dimulai setelah 6-8 menit setelah berhentinya system pernafasan dana sirkulasi
Konsep Pada Gadar: Suply Oksigen Berhenti: Loss Dying TIME Death Cortex Cerebri = 3 menit (GOLD TIME) Sel-sel atara otak = 10 menit Jantung = 20 menit Otot dan Sel = 1 jam
Pada umumnya yang pertama menemukan penderita gawat darurat di tempat musibah adalah masyarakat yang dikenal dengan istllah orang awam. Oleh karena itu, sangatlah bermanfaat sekali bila orang awam diberi dan dilatih pengetahuan dan keterampilan dalam penanggulangan penderita gawat darurat.
Kemampuan Penanggutangan Pendenta Gawat Darurat (Basic Life Support) yang harus dimiliki oleh orang awam (1)cara meminta pertolongan (2)resusitasi kardiopulmuner seoerhana (3)cara menghentikan perdarahan (4)cara memasang balut/bidai (5)cara transportasi penderita gawat darurat
Lingkup Gawat Darurat Melakukan Primary Survey, tanpa dukungan alat bantu diagnostik kemudian dilanjutkan dengan Secondary Survey Menggunakan tahapan ABCDE Resusitasi pada kasus dengan henti napas dan henti jantung
Teknik Primary Survey LOOK Bersihan jalan nafas, pengembangan paru/dada atau cuping hidung LISTEN aliran nafas, pola nafas. FEEL Aliran/ hembusan udara & raba nadi
A. Airway management B. Breathing management C. Circulation management D. Drug Defibrilator Disability E. EKG Exposure
RESUSITASI JANTUNG PARU Dilakukan bila terjadi henti nafas dan henti nadi. Ini terjadi karena cardiac arrest (arteri coronaria, angina pectoris, decompensasio cordis, infark miocard, arterio sklorosis)
Cakupan KGD Meliputi menetapkan diagnosis keperawatan dan manajemen respons klien/keluarga terhadap kondisi kesehatan yang terjadi mendadak Pelayanan keperawatan gawat darurat tidak terjadwal dan biasanya dilakukan di ruangan gawat darurat (emergency), ambulan gawat darurat sampai ke ruangan keperawatan kritis (ICU) Kondisi Kedaruratan Suatu kondisi dimana terjadi gangguan integritas fisiologis atau psikologis secara mendadak Rentang area pelayanan gawat darurat
Proses Keperawatan Gawat Darurat, dipengaruhi oleh Waktu yang terbatas Kondisi klien yang memerlukan bantuan segera Kebutuhan pelayanan yang definitif di unit lain (OK, ICU) Informasi yang terbatas Peran dan sumber daya
Aspek Psikologis Pada Situasi Gawat Darurat Cemas Histeris Mudah marah Dsb
Pengkajian terhadap prioritas pelayanan Perubahan tanda vital yang signifikan (hipo/hipertensi, hipo/hipertermia, disritmia, distres pernafasan) Perubahan/gangguan tingkat kesdaran Nyeri dada Nyeri yang hebat Perdarahan yang tidak dapat dikendalikan dengan penekanan langsung Kondisi yang dapat memperburuk jika pengobatan ditangguhkan Hilang penglihatan secara tiba-tiba Perilaku membahayakan, menyerang Kondisi psikologis yang terganggu/perkosaan
Prinsip umum manajemen kedaruratan (kecelakaan) Bersikap tenang tapi cekatan dan berfikir sebelum bertindak (jangan panik) Sadari peran perawt dalam menghadapi korban dan wali/saksi Lakukan pengkajian yang cepat dan cermat terhadap masalah yang mengancam jiwa (henti napas, nadi, perdarahan hebat dan keracunan) Lakukan tindakan penyelamatan jiwa/kehidupan Lakukan pengkajian sistematik sebelum melakukan tindakan menyeluruh Pertahankan korban pada posisi datar atau sesuai posis yang cocok (kecuali jika ada orthopnea) lindungi korban dari kedinginan
Jika korban sadar, jelaskan apa yang terjadi berikan bantuan untuk menenangkan dan yakinkan akan ditolong Hindari mengangkat/memindahkan yang tidak perlu, memindahkan hanya jila ada kondisi yang membahayakan Jangan diberi minum jika terdapat trauma abdomen atau diprakirakan kemungkinan tindakan anestesi umum dalam waktu dekat Jangan dipindahkan (ditanfortasi) sebelum pertolongan pertama selesai dilakukan dan terdapat alat tranportasi yang memadai
Tugas Materi/Askep Asma Bronkiale Cedera Kepala brain injury /cedera otak berat Luka bakar Fraktur Trauma Tusuk Abdomen Truma Thorak Diare Akut Hipoglikemia Intoksikasi insectisida