Materi : - Fungsi produksi - Produksi total (PT) - Produksi marjinal (PM) - Produksi rata-rata (PR) - Elastisitas produksi - Daerah produksi I, II.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PRODUKSI DUA ATAU LEBIH PRODUK
Advertisements

61.
TEORI PRODUKSI.
PRODUKSI DENGAN 2 ATAU LEBIH INPUT VARIABEL
PRODUKSI DENGAN DUA VARIABEL INPUT
Teori Perilaku Konsumen (lanjutan)
Perilaku Produsen Teori Produksi.
Teori Perilaku Konsumen
OPTIMASI INPUT-OUTPUT
PRODUKSI.
OPTIMALISASI PRODUKSI DENGAN SATU INPUT VARIABEL
Diferensial & Optimalisasi
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM MANAJEMEN USAHA TANI TERNAK
BIAYA PRODUKSI.
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Teori Produksi Yeni Puspita, SE., ME.
Sesi - 3 KONSEP PENTING HUBuNGAN I-O
Teori Perilaku Konsumen (Indifferen curve)
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM MANAJEMEN USAHA TANI TERNAK
EFISIENSI DAN OPTIMASI ALOKASI INPUT
PENAWARAN (SUPPLY).
Pertemuan 09 – 10 Teori Produksi
Training Setara Kuliah S1 Manajemen JNE Lampung
D. HUBUNGAN KOMBINASI INCREASING DECREASING PRODUCTIVITY
Pengantar Ekonomi Mikro
Aplikasi Titik Ekstrim Fungsi Multivariabel Pertemuan 23
TEORI PRODUKSI Fungsi produksi : model matematis yg menunjukkan hubungan antra jumlah input yg digunakan dg jumlah output yang dihasilkan Fungsi produksi.
PRODUKSI Robinhot Gultom, SE, M.Si.
TEORI BIAYA Ekonomi Manajerial.
Teori Produksi dan Biaya
Teori Perilaku Konsumen
TEORI PERILAKU KONSUMEN DAN PERMINTAAN
TEORI PRODUKSI.
Prinsip-prinsip Ekonomi dalam Usahatani
CHAPTER 6 OUTLINE 6.1 Teknologi Produksi
Prinsip-prinsip Ekonomi dalam Usahatani (lanjutan)
Bab IV Perencanaan Usaha (Bussiness Planning) : Teori Produksi
PERHITUNGAN LUAS HASIL PENGUKURAN
7.3 Biaya Jangka Panjang Memilih Input
PERILAKU KONSUMEN bagaimana seseorang memutuskan membeli barang dan jasa dalam berbagai situasi.
PERTEMUAN V Produksi.
Ekonomi Produksi/ D Napitupulu
Teori Produksi.
PRODUKSI DENGAN DUA VARIABEL INPUT
TEORI PERILAKU KONSUMEN DAN PERMINTAAN
OPTIMALISASI PRODUKSI DENGAN SATU INPUT VARIABEL
TEORI PRODUKSI.
Ekonomi Produksi/ D Napitupulu
PERTEMUAN KE-6 TEORI PRODUKSI.
Fungsi produksi.
MATERI MINGGU 5 : BIAYA PRODUKSI.
TEORI dan PERILAKU KONSUMEN:
Diferensial & Optimalisasi Diferensial Fungsi Majemuk Optimalisasi Penerapan dalam ekonomi.
BIAYA PRODUKSI.
PERILAKU PRODUSEN.
KONSEP PRODUKSI Juarini.
Teori Produksi (perilaku produsen)
BAB 7 Proses Produksi: Perilaku Perusahaan yang Memaksialkan Keuntungan Fungsi produksi atau fungsi produk total adalah hubungan antara input dan output.
Teori Ekonomi Produksi
MATERI MINGGU 5 : BIAYA PRODUKSI.
Peluang dan Tantangan Import komoditas Pangan Nasional Januari – November 2012 No Komoditi Volume (ton) Nilai (US$) 1 Beras 1,443, ,486,694 2 Beras.
2. FUNGSI PRODUKSI SATU INPUT VARIABEL
FUNGSI TURUNAN SOAL DAN PEMBAHASAN Oleh Amirul syah.
YULIA ANDRIANIYULIA ANDRIANI. pertanian Way of life Usaha tani Usaha tani adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang petani, menejer, penggarap atau.
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM MANAJEMEN USAHA TANI TERNAK
Mata Kuliah Teori Ekonomi 1
FUNGSI PRODUKSI.
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM MANAJEMEN USAHA TANI TERNAK
Oleh : Muhammad Fauzi Makki
Transcript presentasi:

MATERI MINGGU KE 2 DAN 3 : PRODUKSI DENGAN SATU INPUT VARIABEL Y = f(X1)

Materi : - Fungsi produksi - Produksi total (PT) - Produksi marjinal (PM) - Produksi rata-rata (PR) - Elastisitas produksi - Daerah produksi I, II dan III - Optimalisasi produksi

FUNGSI PRODUKSI Menggambarkan hubungan teknis antara output (Y) dengan input (X) Y = f (X1/X2, …, Xn) Y = f (X1) dimana : Y = output (produk) X = input Contoh kasus : Berikut ini disajikan data teknis antara berat badan ayam (Y, gr) dan penggunaan pakan (X1, gr).

1 15 2 34 3 48 4 60 5 70 6 78 INPUT (X) X OUTPUT (Y) Y PM (Y/ X) PR (Y/X) 1 15 2 34 3 48 4 60 5 70 6 78

7 84 8 88 9 90 10 89 11 86 INPUT (X) X OUTPUT (Y) Y PM (Y/ X) PR

KPT = Kurva Produksi Total Y = berat ayam (gr) KPT = Kurva Produksi Total C = Titik Balik M = PT maksimum (Ym) M Ym=90 C Yc O Xc Xm = 9 X = Pakan (gr)

PRODUKSI MARJINAL (PM) Tambahan output sebagai akibat tambahan satu-satuan input variabel. PM = ∆Y/∆X = f’(X) dimana : ∆ Y = Yt – Yt-1 ∆ X = Xt – Xt-1 Contoh ilustrasi PM sebagai berikut :

1 15 19 2 34 14 3 48 12 4 60 10 5 70 8 6 78 INPUT (X) X OUTPUT (Y) Y PM (Y/ X) PR (Y/X) 1 15 19 2 34 14 3 48 12 4 60 10 5 70 8 6 78

1 6 7 84 4 8 88 2 9 90 -1 10 89 -3 11 86 INPUT (X) X OUTPUT (Y) Y PM (Y/ X) PR (Y/X) 1 6 7 84 4 8 88 2 9 90 -1 10 89 -3 11 86

KURVA PRODUKSI MARJINAL Y = Berat Ayam KPT = Kurva Produksi Total M Ym C Yc C = Titik Balik  PM maksimum (D) M = PT maksimum (Ym) ; PM = 0 D Yd O Xc Xm X = Pakan KPM = Kurva Produksi Marjinal

BERBAGAI MACAM KONDISI HUBUNGAN OUTPUT DAN INPUT Y INCREASING RETURNS TO SCALE X naik  Y naik KPT Y Y Y O X

Y CONSTANT RETURNS TO SCALE X naik  Y tetap KPT Y Y Y O X

Y KPT DECREASING RETURNS TO SCALE X naik  Y turun Y Y Y O X

PRODUKSI RATA-RATA (PR) Merupakan Produksi Total per satuan input variabel. PR = Y / X Contoh ilustrasi PR sebagai berikut :

INPUT (X) X OUTPUT (Y) Y PM (Y/ X) PR (Y/X) 1 15 19 2 34 17 14 3 48 16 12 4 60 10 5 70 8 6 78 13

INPUT (X) X OUTPUT (Y) Y PM (Y/ X) PR (Y/X) 1 6 7 84 12 4 8 88 11 2 9 90 10 -1 89 8,9 -3 86 7,8

KURVA PRODUKSI RATA-RATA Y = Output C = Titik Balik  PM maksimum (D) E = PR maksimum ; PR dan PM berpotongan M = PT maksimum (Ym) ; PM = 0 KPT = Kurva Produksi Total M Ym Ya A C Yc KPR = Kurva Produksi Rata-rata D Yd E Ye O Xc Xa Xm X = Input Variabel KPM = Kurva Produksi Marjinal

HUBUNGAN PT, PM dan PR Pada saat PT maksimum, PM = 0 Pada saat PR maksimum maka PM = PR PR = Y/X = f(X)/X PR mencapai maksimum bila Y/ X = f´(X) = 0 dan 2Y/ X2 = f´´(X)< 0 (PR)/ X = 0 f(X)/X]/ X = 0 X f´(X) – f(X)]/X2 = 0 Xf´(X) = f(X)  f´(X) = f(X)/X PM = PR apabila PR maksimum

ELASTISITAS PRODUKSI ()

ELASTISITAS PRODUKSI ADALAH PERSEN PERUBAHAN OUTPUT KARENA ADANYA PERUBAHAN 1 % INPUT TERTENTU, SEDANGKAN INPUT LAINNYA TIDAK BERUBAH

ELASTISITAS PRODUKSI Elastisitas produksi () mengukur kepekaan output terhadap perubahan input Y X  = ── ── Y X Y X Y X  = ── × ── →  = ── × ── Y X X Y Dalam hal X → 0

ELASTISITAS PRODUKSI Y Y X X Y X X Y  x Padahal Y/X = PM = f’ (X) dan X/Y = 1/PR  = PM/PR

DAERAH PRODUKSI : Kondisi dimana proses produksi berlangsung. Terdiri dari : Daerah I (Irrasional) Daerah II (Rasional) Daerah III(Irrasional) Penjelasan masing-masing Daerah Produksi sebagai berikut :

I III II I = Daerah Produksi I  Irrasional II = Daerah Produksi II  Rasional III = Daerah Produksi III  Irrasional I III II

Daerah Produksi II (Rasional) OG = Nilai per satuan X dalam fisik Y Xop = X yang akan menghasilkan Y optimum Y E KPR G N KPM O Xa Xop Xm X Daerah Produksi II (Rasional)

CIRI DAERAH PRODUKSI I (IRRASIONAL) PM, PR keduanya positif (> 0) PM > PR PR sedang bertambah  PR/X > 0 Terdapat keadaan PM mencapai maksimum Karena PM > PR   >1 Daerah Produksi I berakhir pada saat PM = PR ( = 1)

DAERAH PRODUKSI II (RASIONAL) PM dan PR keduanya positif (> 0) PM < PR ; PM dan PR sedang turun  PM/X < 0 ; PR/X < 0 Karena PM < PR maka  < 1 Daerah Produksi II akan berakhir pada PM = 0 atau  = 0 Pada Daerah Produksi II  1 >  > 0

DAERAH PRODUKSI III (IRRASIONAL) Produksi Total menurun PM negatif (< 0) PR > 0 Karena PM bernilai negatif (< 0) maka  < 0 (negatif)

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI dan KPT Perkembangan/kemajuan teknologi  Penciptaan teknologi produksi yang baru yang > efisien dari teknologi sekarang  akan menggunakan input yang lebih sedikit utk output tertentu; atau dengan jumlah input yang sama akan menghasilkan output lebih banyak

Perkembangan Teknologi Terhadap KPT Y = Output Ym’ M’ KPTo KPT1 N M Ym C’ KPT1 > KPTo Yc’ KPTo ; Xm  Ym KPT1 ; Xm  Ym’ Ym’ > Ym Ym pada KPTo  Xm pada KPT1  Xm’ Xm’ < Xm Yc C O Xc Xm’ Xm X = Input Variabel

OPTIMALISASI PRODUKSI Tingkat produksi maksimum belum tentu sama dengan tingkat produksi optimum Bahasan tingkat produksi maksimum semata-mata bersifat teknis Bahasan tingkat produksi optimum menyangkut pembahasan EFISIENSI EKONOMI. Pada produksi optimum   MAKSIMUM

TINGKAT PRODUKSI OPTIMUM  = Y.Py – X.Px – FC (2) ” < 0  Slope NPM < Slope Px Y = Total Produksi ; Py = Harga/unit Y ; Px = Harga/unit X ; X = Jumlah input ; FC = Biaya Tetap Syarat  maksimum : /X = 0 /X = f’(X).Py – Px = 0  f’(X).Py = Px PM.Py = Px  NPM = Px atau PM = Px/Py

X pada Produksi Optimum NPM ; Px NPM A  NPM = Px Px O X* Input pada produksi optimum X (Input)

Efek perubahan Py ; Px Apabila Py naik  akan menggeser NPM ke kanan. Jika Px tetap maka jumlah X yang menghasilkan Y optimum bertambah (sebaliknya) Bila Px naik ; Py tetap  X yang menghasilkan Y optimum bertambah kecil Bila Px dan Py berubah bersamaan  X yang menghasilkan Y optimum tergantung pada rasio harga input (Px) dan harga output (Py)

Py  & X pada Produksi Optimum NPM3 NPM2 NPM ; Px NPM1 Px O X1 X2 X3 Input pada produksi optimum X (Input)

Px  & X pada Produksi Optimum NPM ; Px NPM Px3 Px2 Px1 O X3 X2 X1 Input pada produksi optimum X (Input)

Py  & Px  --> X pada Produksi Optimum berubah NPM ; Px NPM2 NPM1 Px2 Px1 O X1 X2 Input pada produksi optimum X (Input)

Py  & Px  --> X pada Produksi Optimum tetap NPM2 NPM ; Px NPM1 B  NPM2 = Px Px2 A  NPM1 = Px Px1 O X* Input pada produksi optimum X (Input)

Px = 32 Py = 2 X Y PM NPM C TR  1 100 32 200 168 54 2 132 64 264 23 46 3 155 96 310 214 19 38 4 174 128 348 220

Px = 32 Py = 2 X Y PM NPM C TR  16 32 5 190 160 380 220 15 30 6 205 192 410 218 13 26 7 224 436 212 12 24 8 230 256 460 204