Transformasi Pendidikan Tinggi dengan Six Sigma Oleh : Tyar Reza Permana 060619

Pengertian Six sigma Dikembangkan di Motorola pada awal tahun delapan puluhan, Six Sigma merupakan metodologi yang digunakan untuk menjalankan semua proses kerja repetitif dalam cara terbaik mungkin. Bila hal ini dilakukan, nilai cacat berkurang, kepuasan pelanggan melonjak

Tujuan dari Six Sigma tujuan dari Six Sigma, adalah identik dengan pencapaian tingkat kepuasan pelanggan. Memaksimalkan kepuasan pelanggan yang lebih mengarah ke pasar saham, meningkatkan kinerja baris bawah, dan posisi kompetitif secara global.

Tujuan dari Six Sigma Realisasi dari tujuan ini dapat dilakukan oleh empat dasar hukum alam yang merupakan dasar dari Six Sigma 1. Hukum sebab akibat 2. Hukum Alam variabilitas 3. Hukum sebab Khusus 4. Hukum variabilitas karena Pengukuran Error

Dua prosedur untuk transformasi pendidikan tinggi dengan Six Sigma Dalam tahap pertama, Six Sigma akan diterapkan pada semua yang ada dan proses transaksi di kampus perguruan tinggi untuk memastikan bahwa mereka berfungsi dalam cara terbaik mungkin. Tahap kedua akan fokus pada transformasi pendidikan tinggi dengan Six Sigma.

Proses perbaikan yang ada dengan Six Sigma Pendidikan perkuliahan harus melibatkan banyak proses kerja repetitif. Proses generik untuk institusi pendidikan, antara lain: 1.Recruitment 2.Admission 3.Registrasi 4.Akademik advising 5.Semester-proses belajar yang lama akan diulang sampai akhir program akademik 6.Graduation. Selain itu, terdapat banyak dukungan proses di kampus universitas. Yaitu perpustakaan, layanan teknologi informasi, penginapan, katering, dan transportasi, parkir, dan bantuan keuangan, dan banyak lainnya.

Implementasi Six Sigma Mengidentifikasi siapa pelanggan Mengetahui apa yang penting bagi pelanggan(ctq)

Implementasi Six Sigma Transformasi Pendidikan Tinggi dengan Six Sigma. Six Sigma menawarkan lembaga pendidikan tinggi yang kuat dengan mekanisme yang memeriksa manfaat dari persembahan mereka dan untuk memperbaiki mereka. Setelah enam Sigma telah berhasil dikirim pada semua proses kerja yang ada di kampus universitas, tugas berikutnya adalah untuk menentukan seberapa baik hasil dari proses ini sudah ada pekerjaan yg dpt dibenarkan align dengan persyaratan dan kebutuhan masyarakat. Jika tidak, pemikiran serius harus diberikan untuk memperbaiki proses kerja sehingga mereka kerjakan.

Kesimpulan Berdasarkan prinsip pertama, kami telah digariskan bagaimana Six Sigma dapat digunakan untuk menjalankan semua proses kerja yang ada di kampus universitas di cara terbaik mungkin. Selain itu, kami telah diilustrasikan keabsahan dari Six Sigma metodologi untuk keseluruhan pemerintahan yang lebih tinggi melalui integrasi sistem pendidikan di universitas operasi dengan kualitas umpan balik badan. Dengan melakukan ini, disarankan agar Six Sigma akan dipertimbangkan untuk transformasi pendidikan tinggi, sehingga semua proses IHE bekerja lebih berpihak dengan harapan masyarakat yang dapat dibenarkan.