9. Otoritas, Pendelegasian Wewenang, dan Sentralisasi Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom Manajemen Umum Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Pengaruh, Kekuasaan, dan Otoritas Pengaruh adalah tindakan atau contoh, yang langsung atau tidak langsung, yang menyebabkan adanya perubahan dalam perilaku atau sikap dari orang atau kelompok lain. Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi. Otoritas formal merupakan suatu bentuk jenis kekuasaan. Ini didasarkan pada pengakuan keabsahan upaya untuk mempengaruhi. Perorangan atau kelompok yang berupaya untuk mempengaruhi dipandang mempunyai hak untuk itu dalam batas-batas yang diakui. Hak ini timbul dari kedudukan formalnya dalam organisasi. Manajemen Umum Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Dasar-Dasar Otoritas Formal: Dua Pandangan Pandangan klasik Otoritas berasal dari tingkat tertinggi dalam masyarakat dan kemudian dengan berlandaskan hukum diteruskan ke tingkat-tingkat yang lebih bawah. Pandangan penerima (acceptance view) Dasar otoritas itu terletak pada orang yang dipengaruhi (influencee) dan bukan pada yang mempengaruhi (influencer). Manajemen Umum Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Dasar-Dasar Otoritas Formal: Dua Pandangan Chester I. Barnard telah mendefinisikan kondisi di mana seseorang akan menuruti otoritas yang lebih tinggi: Seseorang dapat dan akan menerima suatu pesan sebagai perintah hanya kalau empat kondisi ini terjadi secara bersamaan: (a) ia dapat dan memang memahami pesan itu; (b) pada waktu ia memutuskan, ia percaya bahwa hal tersebut tidak menyimpang dari tujuan organisasi; (c) pada waktu ia memutuskan, ia percaya bahwa itu cocok dengan kepentingan pribadinya secara keseluruhan; dan (d) ia mampu secara mental dan fisik untuk mematuhinya. Manajemen Umum Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom Sumber Kekuasaan John French dan Bertram Raven menunjukkan lima sumber atau dasar kekuasaan (power): Kekuasaan imbalan (reward power); Kekuasaan paksaan (coercive power); Kekuasaan sah (legitimate power); Kekuasaan ahli (expert power); Kekuasaan referensi (referent power). Manajemen Umum Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Kekuasaan dalam Organisasi David McClelland dan David H. Burnham melaporkan bahwa para manajer yang sukses mempunyai kebutuhan yang lebih besar untuk mempengaruhi orang lain demi manfaat bagi organisasi daripada kepentingannya sendiri. Manajer seperti itu mendorong semangat kelompok, menunjang bawahannya, dan memberi imbalan pada prestasi mereka, dan dengan demikian meningkatkan moral. Manajemen Umum Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom Otoritas Lini dan Staf Manajemen Umum Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Pendelegasian Wewenang Pendelegasian wewenang (delegation) adalah pemberian otoritas/kekuasaan formal dan tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan tertentu kepada orang lain. Sejauh mana manajer melimpahkan otoritasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti budaya organisasi, situasi khusus yang ada dan hubungan kepribadian, dan kemampuan orang-orang dalam situasi itu. Manajemen Umum Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Pedoman Klasik Pendelegasian Wewenang yang Efektif Tanggung jawab, otoritas, dan akuntabilitas Prinsip skalar Kesatuan perintah (unity of command) Manajemen Umum Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Derajat Pendelegasian Wewenang Harvey Sherman memberi urutan derajat pendelegasian yang biasa berlaku: Ambil tindakan – tidak perlu menghubungi saya lebih lanjut. Ambil tindakan – beritahu saya apa yang telah Anda lakukan. Perhatikan masalah ini – beritahu saya apa yang akan Anda lakukan; kerjakan kecuali bila saya katakan jangan. Perhatikan masalah ini – beritahu saya apa yang akan Anda lakukan; jangan mengambil tindakan sebelum ada persetujuan dari saya. Manajemen Umum Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Derajat Pendelegasian Wewenang Perhatikan masalah ini – beritahu saya tindakan alternatif yang ada dengan keburukan dan kebaikan masing-masing dan rekomendasikan salah satu di antaranya untuk saya pertimbangkan. Perhatikan masalah ini – beri saya semua fakta yang ada; saya yang akan menentukan apa yang akan kita lakukan. Manajemen Umum Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Manfaat Pendelegasian Wewenang yang Efektif Makin banyak tugas manajer yang dapat dilimpahkan makin banyak kesempatan baginya untuk mencari dan menerima peningkatan tanggung jawab dari tingkatan manajer yang lebih tinggi. Pelimpahan akan memberikan keputusan yang lebih baik, karena bawahan yang paling dekat dengan ”front terdepan” pasti akan mempunyai pandangan yang lebih jelas mengenai masalahnya. Pelimpahan yang efektif mempercepat pembuatan keputusan. Manajemen Umum Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Hambatan terhadap Pendelegasian Wewenang yang Efektif Keengganan untuk Mendelegasikan Wewenang Keengganan untuk Menerima Pendelegasian wewenang HAMBATAN TERHADAP PENDELEGASIA WEWENANG YANG EFEKTIF Manajemen Umum Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom Desentralisasi Konsep desentralisasi dan sentralisasi berhubungan dengan sejauh mana otoritas itu diberikan ke tingkat bawah (desentralisasi) atau dipertahankan di puncak organisasi (sentralisasi). Makin besar otoritas disebarkan ke seluruh bagian organisasi, organisasi makin bersifat desentralisasi. Manajemen Umum Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Desentralisasi Pengaruh lingkungan usaha di luar organisasi, seperti ciri-ciri pasar, tekanan persaingan, dan persediaan bahan baku. Ukuran dan tingkat perkembangan organisasi. Ciri-ciri organisasi, seperti tingginya biaya suatu keputusan, preferensi manajemen puncak, budaya perusahaan, dan kemampuan manajer tingkat bawah. Manajemen Umum Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom Ciri-Ciri Organisasi Sampai sejauh mana otoritas pembuatan keputusan itu disentralisasikan juga dipengaruhi oleh ciri-ciri intern perusahaan itu sendiri, misalnya: Biaya dan risiko yang berhubungan dengan keputusan. Kecenderungan pribadi manajer sejauh mana ia melibatkan diri sampai pada detil permasalahan dan mempercayai bawahannya. Budaya organisasi. Kemampuan manajer tingkat bawah. Manajemen Umum Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom