COLOUR THEORY Untuk menggunakan warna dg efektif, kita harus mengerti apa itu warna dan bagaimana bekerjanya. Setelah mengembangkan hukum Gravitasi, Issac Newton ( ) tertarik dg teori cahaya dan warna. Pd waktu itu banyak orang percaya bahwa warna itu campuran dari cahaya dan kegelapan. 1 ilmuwan beranggapan bahwa skala warna bermula dari merah terang yg terjadi dari cahaya murni, kemudian biru dan hitam (darkness). Newton beranggapan bahwa itu salah, jika kertas putih dan tinta hitam tidak muncul warna bila dilihat dari jarak tertentu, malah hitam dan putih jika dicampur menjadi warna abu2
Pd pertengahan abad 17, bannyak ilmuwan bereksperimen dari prisma kaca. Banyak pendapat mengatakan bahwa prisma kaca memberi warna pada cahaya,, berdasarkan pelangi bila cahayanya dipantulkan melalui prisma kaca ke permukaan. Pd 1665, Newton membuka hasil eksperimennya, memantulkan cahaya melalui prisma kaca ke permukaan yg jauh jaraknya. Hasilnya selain mewarnai cahaya, prisma kaca memecahkannya menjadi warna pelangi. Pd th 1666 Newton membuat lingkaran warna yg terdiri dari 7 warna. Untuk mengerti dan memilih warna, lingkaran warna ini menjadi dasar/tak tergantikan sampai saat ini.
Newton beranggapan bahwa cahaya terbuat dari partikel2. Sementara seorang psikiatris Belanda Christian Huygens ( ) mengembangkan ide bahwa cahaya ada dalam gelombang. Teori Newton menerangkan ttg refleksi, refraksi dari cahaya dan bayangan, tapi teori gelombang menerangkan ttg kenapa sisi bayangan tidak tajam. Pd 1864, psikiatris Scotland James Clerk Maxwell ( ) menyarankan bahwa cahaya adalah elekromagnetik alam, gelombang dari sumber menjadi penerima. Sampai pd abad terakhir, setelah Heinrich Herzt ( ) telah menemukan gelombang radio dan Wilhelm Rontgen ( ) telah menemukan X- rays, ilmuwan memikirkan tentang cahaya telah berevolusi.
Cahaya yg terlihat tergantung pd spektrum diman termasuk gelombang radio (gelombang yg lebih panjang) dan X-rays (gel yg lebih pendek), dg warna dari spektrum yg muncul dlm meendekkan gelombang. Albert Einstein ( ) belakangan menyarankan bahwa cahaya mungkin terdiri dari partikel2, membuat teka teki bagi psikiatris untuk menemukan jawabannya.