Peran bioaktif Flavonoid teh sebagai anti inflamasi
Oleh: Yuniar 105130101111013 Nunung 105130101111021 Nurmala 105130101111024 Zulfikar S 105130101111036 Andita 105130101111047
TEH Divisi : Spermatophyta (tumbuhan biji) Sub divisi : Angiospermae (tumbuhan biji terbuka) Kelas : Dicotyledoneae (tumbuhan biji belah) Sub Kelas : Dialypetalae Ordo (bangsa) : Guttiferales (Clusiales) Familia (suku) : Camelliaceae (Theaceae) Genus (marga) : Camellia Spesies (jenis) : Camellia sinensis Varietas : Assamica
TEH Manfaat teh antara lain adalah sebagai antioksidan, memperbaiki sel-sel yang rusak, menghaluskan kulit, melangsingkan tubuh, mencegah kanker, mencegah penyakit jantung, mengurangi kolesterol dalam darah, melancarkan sirkulasi darah. Didalam teh terdapat zat-zat yang penting untuk tubuh salah satunya yaitu flavonoid.
TEH Merupakan minuman yang paling dekat hubungannya dengan masyarakat. Ada tiga jenis teh yang sering dikonsumsi oleh masyarakat yaitu teh hitam, teh hijau, dan teh oolong, dimana masing-masing jenis teh ini mempunyai khasiat tersendiri yang baik untuk tubuh.
Teh Hijau Teh hijau dibuat melalui metode inaktivasi enzim polifenoloksidasenya di dalam daun teh segar. Metode ini dapat dilakukan melaui pemanasan (udara panas) dan penguapan (steam/uap air). Kedua proses tersebut berguna untuk mencegah terjadinya oksidasi enzimatis katekin
Teh Hitam Teh hitam dibuat melalui oksidasi katekin dalam daun segar dengan katalis polifenol oksidase atau disebut dengan fermentasi. Prosesfermentasi ini dihasilkan dalam oksidasi polifenol sederhana, yaitu katekin teh diubah menjadi molekul yang lebih kompleks dan pekatsehingga memberi ciri khas teh hitam, yaitu berwarna, kuat, dan berasa tajam.
Teh Oolong Teh oolong diproses melalui pemanasan daun dalam waktu singkat setelah penggulungan. Oksidasi terhenti dalam proses pemanasan,sehingga teh oolong disebut dengan teh semi fermentasi. Karakteristik teh ini berada di antara teh hijau dan teh hitam
Komposisi Senyawa Kimia Teh Substansi Fenol Tanin Katekin Flavanol 2. Substansi bukan Fenol Karbohidrtat Substansi Pektin Alkaloid Protein dan Asam Amino Klorofil Asam Organik Substansi Resin Vitamin Substansi Mineral Substansi Aromatis Enzim
Flavonoid Senyawa polifenol yang banyak di temukan di alam Merupakan golongan senyawa fenolik yang banyak tersedia sebagai pigmen tumbuhan seperti zat warna merah, ungu, biru, dan kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan Manfaatnya untuk melindungi struktur sel, memiliki hubungan sinergis dengan vitamin C (meningkatkan efektivitas vitamin C), anti inflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik
Flavonoid Bagi tumbuhan, berperan dalam pertahanan diri terhadap hama, penyakit, herbivori, kompetisi, interaksi dengan mikrobia, dormansi biji, pelindung terhadap radiasi sinar UV, molekul sinyal pada berbagai jalur transduksi, serta molekul sinyal pada polinasi dan fertilitas jantan Dapat ditemukan pada buah, sayuran, kacang, biji, batang, bunga, herba, rempah-rempah, serta produk pangan dan obat dari tumbuhan seperti minyak zaitun, teh, cokelat, anggur merah, dan obat herbal Berperan penting dalam menentukan warna, rasa, bau, serta kualitas
Kegunaan Flavonoid Anti oksidan alami terdapat dalam bagian daun, buah, akar, batang dan biji dari tumbuh-tumbuhan obat. Bagian tersebut umumnya mengandung senyawa fenol dan polifenol. Polifenol dan turunannya telah lama dikenal memiliki aktivitas antibakteri, antimelanogenesis, antioksidan, antiinflamasi dan antimutagen Sebagai antioksidan polifenol yang berperan sebagai penangkap radikal bebas penyebab peroksidasi lipid yang dapat menimbulkan kerusakan pada bahan makanan, selain itu senyawa antioksidan berfungsi mencegah kerusakan sel dan DNA akibat adanya senyawa radikal bebas
Antosianidin Flavanols Flavanon Flavanol Flavon Isoflavon Jenis Flavonoid Antosianidin Flavanols Flavanon Flavanol Flavon Isoflavon
Katekin Komponen utama dari teh hijau adalah polisakarida, flavonoid, Vitamin B,C dan E serta komponen katekin. Komponen katekin banyak berferan sebagai anti kanker serta anti inflamasi. Komponen katekin utama yang ditemukan dalam teh hijau adalah : epigallocatechin (EGC), epikatekin (EC), epigallocatechingallate (EGCG) dan epicatechin gallate ( ECG)
Mekanisme Aksi : Polifenol dari teh hijau menghambat produksi dari metabolit asam arakidonat seperti prostaglandin dan leukotrien, sehingga akan menurunkan respon inflamasi. Studi pada manusia dan binatang menunjukkan kemampuan EGCG untuk memblok respon inflamasi terhadap radiasi UV A dan B serta kemampuan untuk menghambat migrasi neutrofil yang umumnya terjadi pada proses inflamasi.
Terima Kasih
PLEASE DON’T ASK ^_^ ANY QUESTION??