Using Taguchi Loss Functions to Develop a Single Objective Function in a Multi-Criteria Context: A Scheduling Example Agastha Hanum Wicaksono 3333071285.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Graf.
Advertisements

P E N J A D W A L A N Pertemuan 10.
MANAJEMEN MEMORI SEDERHANA
Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia FTUI
Teori P, NP, dan NP-Complete
Pendahuluan Tujuan yang umum dan penting: mempelajari suatu kelompok besar (populasi) dengan cara melakukan pengujian data dari beberapa anggota kelompok.
DODGE-ROMIG PLANS REVISITED SHYAMAPRASAD MUKHERJEE 2009.
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
THE RATIO ESTIMATOR VARIANCE DAN BIAS RATIO PENDUGA SAMPEL VARIANCE
Modul 7 : Uji Hipotesis.
Menentukan Perilaku Biaya
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 10 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
MSDM Minggu keTIGA.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI KONFLIK
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
PERTEMUAN 6 Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Tim Matematika Diskrit
Disusun Oleh: Nama : Mukhtadin Hasbi NPM : Dosen: Asep Ridwan, ST,MT.
1 Power Domain Teori Set menyediakan suatu notasi elegan untuk uraian perhitungan. Keluarga bahasa Pascal menyediakan set gabungan dan simpangan dan keanggotaan.
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritma
APLIKASI PROSES ANALITIK HIRARKI DAN ALGORITMA HEURISTIK DALAM MEMECAHKAN MASALAH PEMILIHAN PENJUAL DENY ANDIKA
PROGRAM LINEAR MY sks Dra. Lilik Linawati, M.Kom
Tahapan Proyek Pembuatan Situs Web
METODE HEBB~3 Sutarno, ST. MT..
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
Algoritma Greedy (lanjutan)
Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
Kompleksitas Algoritma
PERANCANGAN KASUS UJI.
RESUME JURNAL Outsourcing and vendor selection model based on Taguchi loss function Jirarat Teeravaraprug* Department of Industrial Engineering, Faculty.
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit
RATRI WIJAYANTI ANINDITA
Pohon (bagian ke 6) Matematika Diskrit.
Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia FTUI
Tugas Pengendalian Mutu
Rika yunitarini Teknik Informatika
Konsep dasar Algoritma Contoh Problem
Pemodelan Dalam Riset Operasi
TABEL KEPUTUSAN,SAW,TOPSIS,WP
PENJADWALAN PRODUKSI (Bagian 1)
TEORI PGB. KEPUTUSAN PENDAHULUAN Ari Darmawan, Dr. SAB. MAB.
Teknik Evaluasi Perencanaan
SEQUENCING DAN SCHEDULING
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI KONFLIK
Algoritma Greedy (lanjutan)
PENJADWALAN MESIN ENNY ARIYANI.
TEORI PERMAINAN.
BAB III-V Penentuan HPP(harga pokok produk) dalam lingkungan pemanufakturan maju, pengambilan keputusan dalam pemanufakturan maju,pengukuran kinerja dan.
RISIKO DAN RETURN Oleh : Yayu Isyana D Pongoliu
PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL
Desain untuk Six Sigma Oleh : Faisal Kamal teknik industri fakultas teknik universitas sultan ageng tirtayasa.
APLIKASI BISNIS TI.
Greedy Pertemuan 7.
PENJADWALAN PRODUKSI (Bagian 1)
SEQUENCING DAN SCHEDULING
Lecture 8 : Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Konflik (Game Theory)
Algoritma Greedy (lanjutan)
TEMUAN KEKURANGAN (DEFICIENCY FINDINGS) DAN PELAPORAN HASIL AUDIT MANAJEMEN Defisiensi atau kekurangan dalam hal ini adalah kekurangan yang dimiliki oleh.
Pertemuan 16 Flow Shop Scheduling
ATURAN ALGORITMA WILKERSON IRWIN
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
SEQUENCING DAN SCHEDULING
GAME THEORY.
Profil Matching Maksud dari pencocokan profil (profile matching) adalah sebuah mekanisme pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat.
Metode Penyelesaian Masalah MADM
RESUME JURNAL PENGENDALIAN KUALITAS
BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS
Simple Additive Weighting (SAW)
SUPARJON POPULASI Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik.
Transcript presentasi:

Using Taguchi Loss Functions to Develop a Single Objective Function in a Multi-Criteria Context: A Scheduling Example Agastha Hanum Wicaksono

Abstraksi… Banyak masalah penjadwalan multi kriteria menjangkau satu taraf kompleksitas yang sulit, bahkan tidak mustahil, untuk ditangkap pada satu model matematis. Kebanyakan dari masalah ini digolongkan seperti NP- hard. Woolsey [21] mengungkapkan "penjadwalan adalah sebuah aktivitas dimana hanya ada satu tujuan". Untuk alasan ini penjadwalan dipilih sebagai contoh tetapi dalam kenyataannya Taguchi loss function (TFL) biasa digunakan untuk mengembangkan fungsi obyektif tunggal pada hampir semua fungsi pada pada banya konteks. Antara lain, jika satu ukuran heuristik, seperti meminimasi ketrlambatan positif (tardiness) adalah dipergunakan untuk menentukan kegunaannya heuristik, sebuah kebijakan dalam penjadwalan mungki dapat diterapkan dan hasilnya pada jumlah signifikan dari pekerjaan awal.

Introduksi… Akhir-akhir ini aplikasi di dunia nyata, seorang pembuat keputusan fokus untuk menghasilkan jadwal produksi yang harus mengalamatkan banyak kriteria dan kegunaan dari persaingan penjadwalan yang biasa di evaluasi dengan beberapa parameter. Untuk mendapatkan solusi yang mungkin tidak optimal, banyak masalah berskala besar yang dipecahkan menggunakan algoritma dan heuristik, dalam paper ini Tagchi Loss Function ditawarkan yang artinya menggabungkan beberapa kriteria pada satu kriteria, fungsi objective sederhana yang dapat digunakan sebagai bagian dari hampir semua algoritma. Taguchi Loss Function, Taguchi di indikasikan bahwa deviasi dari karakteristik nilai target menghasilkan sebuah kehilangan dan sebuah ukuran karakterisik kualitas yang lebih tinggi adalah satu yang akan menghasilkan minimal variasi dari nilai target.

Fungsi spesifikasi tradisional

Dua sisi spesifikasi sebanding TFL

Dua sisi dengan pilihan spesifikasi sebanding TFL Parameter-parameter ditentukan oleh pembuat keputusan. Nilai ideal di set sebagai taret, batasan di set sebagai batas atas dan batas bawah. Setelah nilai-nilai ini diketahui dengan menggunakan formula Taguchi sebuah konstanta “k” di kalkulasi yang diset 100% kehilangan pada batasan.

Spesifikasi satu sisi minimum TFL

Spesifikasi satu sisi maximum TFL

Definisi masalah dan Kinerja Pengukuran  Dalam Evaluasi ini ada beberapa n pekerjaan tersedia untuk memproses pada sebuah mesin tunggal. Setiap pekerjaan ditugaskan pada sebuah waktu proses pi dan due date di. Setiap pekerjaan tersedia untuk pemrosesan pada waktu nol, waktu pemrosesan dan dan due dates untuk 10 pekerjaan sbb : Job Pi di  Sebau contoh tujuan tiga pengukuran berbeda digunakan untuk mengembangkan fungsi dari Wighted Taguchi Loss (WTL) yang akan digunakan untuk mengevluasi kegunaan dari urutan penjadwalan yang mungkin. Pengukuran pertama adalah keadaan fungsi penalty dalam penjadwalan dikenal dengan total keterlambatan (Tardiness) penalty

Evaluasi terhadap n pekerjaan…  Kita dapat mendefinisikan Ci sebagai waktu penyelesaian untuk pekerjaan ke-i. Jika sebuah pekerjaan trerselesaikan setelah waktu due datenya kemudaian sebuah penalty akan bertambah itu sebanding pada perbedaan antara waktu penyelesaian dan due date.  Pengukuran yang kedua digunakan dari jumlah pekerjaan yang tardy dengan dihasilkan oleh jadwal. Dalam fungsi ini pekerjaan apapun dipertmbangkan tardy jika ini terselesaikan setelah due date penugasan.  Pengukuran yang ketiga, pada pengukuran sebelumnya pekerjaan awal sangat diinginkan karena hasilnya tidak ada penalty. Didalam prakteknya khususnya pada just in time banyak organisasi tertarik dalam membatasi jumlah inventory. Ini dapat menghasilkan konflik tujuanpenjadwalan

Weighted Taguchi Loss Example  Untuk menggunakan Taguchi Loss Function dua nilai diperlukan. Sebuah nilai target atau keinginan harus di identifikasikan dan batas spesifikasi harus di set. Konstanta “k” dikembangkan ketika nilai di kalkulasi “k” dimasukan kedalam loss function equation, kehilangan itu akan nol pada nilai target dan 100% pada spesifikasi batasan.  Dua cara pembobotan mungkin ditugaskan dengan menggunakan pertimbangan si pembuat keputusan atau hirarki analitik proses (AHP)

Weighted Taguchi Loss Finction

Taguchi Loss dan Weighted Taguchi Loss (equalweights)

Weighted Tauchi Loss (Limiting Early Job)

 Dalam paper ini disarankan menggunakan Taguchi Loss Function sebagai metode sederhana untuk menggabungkan banyak tujuan ke dalam satu fungsi tujuan untukmencari algoritma.  Weighted Taguchi Loss Function dapat dengan mudah digabungkan kedalam pencarian algoritma apapun yang menggunakan sebuah fungsi tujuan tunggal dan menawarkan beberapa keutungan.  TLFs menempatkan premium yang lebih tingggi pada pengukuran-pengukuran dimana menghasilkan sedikit variasi dari nilai target dan dapat mentransform karakteristik yang memiliki unit-unit berbeda dari pengukuran dan variasi besarnya dari skala pada pengukuran biasa. Ringkasan dan Diskusi

TERIMAKASIH