DETEKSI DAN KOREKSI ERROR

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teknik Komunikasi Data Digital
Advertisements

Sinyal Analog dan Sinyal Digital
TEKNIK KOMUNIKASI DATA DIGITAL
William Stallings Komunikasi Data dan Komputer
Data Link Control.
Serial Communication II
William Stallings Komunikasi Data dan Komputer Edisi ke 7
SOAL-SOAL Pra UAS KOMUNIKASI DATA Di susun oleh : I Wayan Ari Sudana S.kom.
Dosen: Nahot Frastian, M.Kom
Kecepatan didalam Komdat: Baud, bps dan bandwidth
PENGERTIAN DATA DAN TRANSMISI
Materi 3 Lapis Fisik Sinkronisasi dan Kompresi
Error detection.
Data Link Layer BAB 3.
KOMUNIKASI DATA By : Andi Latifa Nabone.
TEKNIK KOMUNIKASI DATA DIGITAL
Perangkat Keras Komunikasi Data
INTEGRITAS DATA Objektif:
PERTEMUAN KE-6 PERKULIAHAN KOMUNIKASI DATA
The Hamming Code.
SISTEM SANDI (CODING).
Pertemuan 05 Error Detection
BAGIAN III Lapisan Data Link.
TEKNIK KOMUNIKASI DATA. Teknik komunikasi data digital 1. Paralel transmission antara pengirim dan penerima dihubungkan oleh lebih dari 1 jalur transmisi.
TEKNIK KOMUNIKASI DATA DIGITAL
Deteksi dan koreksi error
CHECK SUM Jim Michael Widi.
Pengkodean dan Error Control
Channel Coding dan Decoding- Block Coding
TEKNIK MODULASI.
Data Link Layer: Framing dan Deteksi Error
DATA LINK CONTROL.
Chapter 3 The Data Link Layer
TEKNIK MODULASI.
Perangkat Keras Komunikasi Data
Pengkodean.
JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom.
LAPIS DATALINK.
Transmisi data digital
SINYAL ANALOG DAN DIGITAL
ERROR CORRECTION.
KOMUNIKASI DATA S. Indriani L, M.T
LAYER FISIK.
Teori & Ukuran Informasi, Kapasitas Saluran dan Koreksi kesalahan
TEKNIK KOMUNIKASI DATA DIGITAL
Data Link Layer.
PENGANTARMUKAAN PERIFERAL KOMPUTER
Kecepatan didalam Komdat: Baud, bps dan bandwidth
Data Link Protocol Data Link Protocol / Data Link Control adalah bab yang membahas tentang pengiriman signal melalui transmisi link dalam sebuah jaringan.
TEKNIK KOMUNIKASI DATA
TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI
FLOW control & ERROR CONTROL
Protokol Data Link Control
Sistem Bilangan.
Deteksi & Koreksi Error
Komunikasi dan Jaringan Komputer Prepared By : Afen Prana
GERBANG EX-OR DAN GERBANG EX-NOR
KOMUNIKASI DATA.
DETEKSI DAN KOREKSI ERROR
Pertemuan 05 Error Detection
KOMUNIKASI DATA By : Andi Latifa Nabone.
PERBEDAAN TRANSMISI DATA SERIAL DAN PARALEL
DATA LINK CONTROL.
TEKNIK MODULASI.
INTEGRITI DATA Objektif:
PRINSIP DASAR ANTARMUKA
DETEKSI DAN KOREKSI ERROR
KOMUNIKASI DATA.
Deteksi dan koreksi error
Komunikasi Data.  Dalam meyalurkan data baik antar komputer yang sama pembuatnya maupun dengan komputer yang lain pembuatnya, data tersebut harus dimengerti.
Transcript presentasi:

DETEKSI DAN KOREKSI ERROR Deteksi dan Koreksi Kesalahan

Perlunya deteksi kesalahan (error) Pengiriman informasi, baik berupa sinyal digital maupun sinyal analog, dapat mengalami perubahan. Perubahan dapat disebabkan oleh keadaan media transmisi, gangguan terhadap media tersebut, melemahnya sinyal informasi karena jarak yg ditempuhnya, atau juga perantara lain yg digunakan dalam pengiriman informasi.

Media pengiriman komunikasi data sangat terpengaruhi oleh gangguan (interferensi) gejala listrik seperti kilat, pengaruh media lain yg berdekatan dengannya, dan sebagainya. Semua gejala ini dikenal dengan noise (derau). Derau ini yg menyebabkan informasi mengalami perubahan, shg ada kemungkinan data tersebut salah, apalagi bila sinyal data tersebut sudah melemah krn jarak tempuhnya. Jadi kesalahan transmisi adalah terjadinya kesalahan pada data yang dikirimkan dari satu tempat ke tempat lain.

Derau tidak dapat dihindarkan, tetapi data juga harus dapat dikirimkan Derau tidak dapat dihindarkan, tetapi data juga harus dapat dikirimkan. Oleh krn itu, terdapat usaha utk mencegah, mendeteksi, bahkan memperbaiki kesalahan yg terjadi pada data yg dikirimkan. Shg data yg diterima adalah benar-benar data yg dikehendaki. Umumnya error timbul dalam bentuk burst (terkumpul), yaitu lebih dari satu bit terganggu dalam satu satuan waktu. Cara mengatasinya: Dgn memperbaiki peralatan pengirim dan penerima Teknik melacak kesalahan

Deteksi error pada siskomdat menyangkut penggunaan redundansi, yaitu data tambahan pada data yg dikirim, yg tdk ada sangkut pautnya dgn isi informasi, berupa bit pariti. Data tambahan ini berfungsi utk menunjukkan ada tidaknya kesalahan data. Yaitu dengan mendeteksi dan mengoreksi kesalahan yang terjadi. Makin banyak redundansi yg digunakan makin baik deteksi errornya tapi makin rendah troughput dari data yang berguna. Troughput adalah perbandingan antara data yang berguna dengan data keseluruhan. Banyaknya tambahan pada redundansi sampai 100% dari jumlah bit data.

Deteksi Kesalahan Ada dua pendekatan untuk deteksi kesalahan : 1. Forward Error Control Dimana setiap karakter yang ditransmisikan atau frame berisi informasi tambahan (redundansi) sehingga bila penerima tidak hanya dapat mendeteksi dimana error terjadi, tetapi juga memperbaiki dimana aliran bit yang diterima error. 2. Feedback (backward) Error Control Dimana setiap karakter atau frame memilki informasi yang cukup untuk memperbolehkan penerima mendeteksi bila menemukan kesalahan tetapi tidak lokasinya. Sebuah transmisi kontrol digunakan untuk meminta pengiriman ulang, menyalin informasi yang dikirimkan.

Cara deteksi error Metode Echo Metode Deteksi Error Otomatis Framming Check

Metode Echo Digunakan dalam sistem interaktif; (bila ada operator yg memasukkan data ke komputer dan komputer menampilkannya ke monitor. Operator dapat melihat langsung apakah data yang dikirim sudah benar)

Metode Deteksi Error Otomatis Pariti: bit tambahan yang digunakan untuk mendeteksi error Cara penambahan bit pariti: Pariti ganjil (odd parity) : jumlah bit “1” ganjil Pariti genap (even parity) : jumlah bit “1” genap

Framming check Dengan penambahan bit awal dan bit akhir. Digunakan antara lain pada transmisi asinkron

3 Teknik Deteksi Error Character Parity (Vertical Redundancy Check VRC) Longitudinal Redundancy Check (LRC) Cyclick Redundancy Check (CRC)

VRC Setiap karakter yg dikirimkan (7 bit) diberi 1 bit pariti. Bit pariti ini diperiksa oleh penerima utk mengetahui apakah karakter yang dikirim benar atau salah. Cara ini hanya dapat melacak error 1 bit dan berguna melacak kesalahan yg terjadi pada pengiriman berkecepatan menengah, karena kecepatan tinggi lebih besar kemungkinan terjadi kesalahan banyak bit. Kekurangan : bila ada 2 bit yang terganggu ia tidak dapat melacaknya karena paritinya akan benar.

VRC Contoh : ASCII huruf "A" adalah 41 hexadesimal 100 0001 ASCII 7 bit 1100 0001 ASCII dengan pariti ganjil 0100 0001 ASCII dengan pariti genap Akibatnya huruf "A" kode ASCII dalam Hex : 41 bilamana pariti genap, dan C1 bilamana pariti ganjil

Pernyataan mana yg benar ?? Karakter ASCII Pariti Ganjil K 100 1011 0100 1011 J 100 1010 1100 1010 T 101 0100 0101 0100

LRC Untuk data dikirim secara blok Diperiksa secara karakter dan per blok Penambahan bit pariti pada akhir tiap karakter dan pada akhir setiap blok yang dikirim Error lebih dari 1 bit dapat ditemukan

LRC Contoh (dgn pariti ganjil): 1 Data Flow Longitudinal Check LRC Horizontal Parity Check Vertical Check

Carilah Error 1 Data Flow Longitudinal Check LRC Horizontal Parity Check Vertical Check

Cari Error 1 Data Flow Longitudinal Check LRC Horizontal Parity Check LRC Horizontal Parity Check Vertical Check

CRC Utk pengiriman data dgn kecepatan tinggi Memerlukan rangkaian elektronik yg lebih sukar dari teknik deteksi error di atas. Satu blok informasi dilihat sebagai sederatan bit yg ditransmisikan Bit yg akan disalurkan dimasukkan kedalam register geser siklis (generator CRC) Operasi CRC didasarkan atas pembagian deretan bit dgn sebuah fungsi khusus yg disebut generator polynomial