COMMUNICATION LEARNING Pemberdayaan potensi komunikasi melalui cara belajar
Hukum belajar Belajar berarti menabung dan menanam Belajar bertahap dan berkesinambungan Belajar; mengingat, memahami, menerapkan, mensintesa, menganalisa dan mengeavaluasi Tidak ada jalan pintas, yang ada mempercepat jalan utk sampai tujuan
Kecerdasan linguistik Kemamapuan kata, frasa dan kalimat secara efektif Kemampuan menangkap narasi,deskripsi eksposisi,argumentasi dan persuasi Kemampuan mendengarkan dan membaca aktif serta berbicara dan menulis secara efektif
Kecerdasan matematis-logis Kemampuan menggunakan dan memaknai angka Kepekaan logis, jika-maka, sebab-akibat Kemampuan kategorisasi, dan klasifikasi Kemampuan pengambilan putusan, generalisasi dan pengujian hipotesis
Kecerdasan spasial Kemampuan mempersepsi kejadian sekitar dan menyederhanakan Kemampuan mentransformasikan selera warna, rupa dan tata ruang Kemampuan membayangkan,mempre sentasikan keindahan alam, barang atau suasana komunitas dll
Kecerdasan kinestetik Kemampuan menangkap stimulan melalui sentuhan dan penginderaan Keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaannya Ketrampilan tangan untuk menciptakan dan atau mengubah sesuatu
Kecerdasan musikal Kemampuan mengapresiasi bentuk-bentuk musikal Kepekaan irama, titinada(melodi) dan warna suara Kemampuan menggubah,mengek spresikan, irama dalam bentuk karya musikal atau menyanyikannya
Kecerdasan intrapersonal Kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak atas dasar pemahaman tersebut Kesadaran pada suasana hati; motivasi, niatan, temperamen dan berdisiplin diri Pemahaman secara akurat tentang kekuatan dan keterbatasan yang dimiliki dan bagaimana memberdayakannya
Kecerdasan interpesonal Kemamapuan mempersepsi maksud, perasaan orang lain dari berbagai suasana Kemampuan menangkap isyarat dari berbagai macam interpersonal Kemampuan menanggapi secara efektif stimulus dan melakukan sesuatu secara pragmatis
Kecerdasan naturalis Kemampuan mengenali dan mengkategorikan berbagi flora dan fauna Kepekaan pada tanda-tanda -fenomena alam sekitar dan menyikapinya secara proporsional Kemampuan memberdayakan dan membudidayakan alam sekitar dengan perasaan senang
Empat langkah untuk belajar. Langkah-langkah belajar efektif adalah Mengetahui diri sendiri Kemampuan belajar Proses yang berhasil digunakan, dan dibutuhkan Minat, dan pengetahuan atas mata pelajaran
Apakah pengalaman anda tentang cara belajar Apakah pengalaman anda tentang cara belajar? Apakah anda What was your experience about how you learn? Apakah √ senang membaca? memecahkan masalah? menghafalkan? √ bercerita? menterjemah?berpidato? √ mengetahui cara meringkas? √ tanya dirimu sendiri tentang apa yang kamu pelajari? √ meninjau kembali? √ punya akses ke informasi dari banyak sumber? √ menyukai ketenangan atau kelompok belajar? √ memerlukan beberapa waktu belajar singkat atau satu yang panjang? √ Apa kebiasaan belajar anda? Bagaimana tersusunnya? Yang mana terbaik? terburuk? √ Bagaimana anda berkomunikasi dengan apa yang anda ketahui belajar paling baik? Melalui ujian tertulis, naskah, atau √ wawancara?
Enam Langkah Belajar Efektif Dengan Rumus SQ4R, yaitu: 1.Survey (Meninjau) Usaha untuk mengetahui garis besar isi dari bacaan serta cara penyusunan dan penyajiannya secara sepintas lalu. 2.Question (Mengajukan Pertanyaan) Mengajukan pertanyaan bertujuan untuk menimbulkan rasa ingin tahu. Orang yang ingin tahu akan berusaha mencari jawabannya. 3.Reading (Membaca) Bacalah dengan cermat bahan pelajaran satu kali lagi sambil berusaha untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sudah diajukan 4.Recite (Mengingat sambil menyebutkan kembali) Rahasia yang perlu diketahui dalam menyebutkan kembali ialah sebutkan dengan menggunakan kata-kata sendiri. Mengingat dan menyebutkan kembali merupakan langkah yang penting karena dengan cara ini orang dapat mengenali dan juga mempelajari jawaban. 5.Record (Mencatat) Tujuan membuat catatan ialah untuk menolong kita mengingat pokok-pokok yang penting tanpa membaca kembali bahan bacaan itu sendiri. Catatan yang Anda buat hendaknya singkat tapi mencakup hal-hal yang penting. Catatannya dibutuhkan untuk merangsang ingatan kembali apa yang kita pelajari. 6.Review (Mengulang Kembali) Mengulang kembali berarti mengungkapkan kembali apa yang telah Anda pelajari tanpa melihat catatan.
Teknik Komunikasi Pidato Presentasi Wawancara Ceramah Orasi
Pengertian Pidato Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya. Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.
B. Tujuan Pidato Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan
C. Jenis-Jenis / Macam-Macam / Sifat-Sifat Pidato Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi : Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc. Pidato pengarahan adalah pidato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban
D. Metode Pidato Metode menghapal, yaitu membuat suatu rencana pidato lalu menghapalkannya kata per kata. Metode serta merta, yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga banyak menggunakan tehnik serta merta. Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.
E. Persiapan Pidato Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut ini : Wawasan pendengar pidato secara umum Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti. Mengetahui jenis pidato dan tema acara. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb.
F. Kerangka Susunan Pidato Skema susunan suatu pidato yang baik : Pembukaan dengan salam pembuka Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah, dll. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll)
Gunakan Ilustrasi dan Animasi Tampilkan yang perlu/Intinya saja Komunikasi Profesional A. Penyajian Materi Gunakan Ilustrasi dan Animasi Tampilkan yang perlu/Intinya saja Mudah dimengerti Hindari Kesalahan dalam pengetikan Perhatikan dan seragamkan gaya Nila Kusumawaty, M.Si 21
Pembukaan Yang Menarik Tidak Sekedar hanya Membacakan saja Kontak Mata Pembukaan Yang Menarik Tidak Sekedar hanya Membacakan saja Memahami Materi Perhatikan suara dan Intonasi Hindari Gerakan yang tidak perlu Membuat kesimpulan Banyak Berlatih 4/11/2017
Perhatikan Pertanyaan Jangan Emosi Pada Kritik Bagaimana Teknik Menghadapi Pertanyaan???? Perhatikan Pertanyaan Jangan Emosi Pada Kritik Bagaimana menjawab pertanyaan
ILUSTRASI Ilustrasi:merupakan suatu bentuk penyajian informasi dalam bentuk tabel, grafik, diagram alir, bagan, peta, dan Gambar. Tujuan:Informasi dapat disajikan lebih efektif untuk menjelaskan hubungan antar peubah dan penggunaan kalimat yang terlalu panjang dapat dihindari, sehingga pembaca memahami tulisan dengan lebih mudah.
DEFINISI : Wawancara (interview) adalah tanya jawab secara langsung antara peneliti dengan responden, khususnya mengenai masalah yang diajukan secara khusus oleh peneliti. Studi ini banyak dilakukan oleh peneliti dalam rangka untuk menemukan kasus-kasus khusus yang perlu diketahui. Wartawan merupakan salah satu contoh orang yang sering menggunakan studi wawancara dalam menemukan masalah dan penganalisisannya.
Keuntungan studi wawancara (a) fleksibilitas: Jawaban yang diberikan reponden bisa langsung diperiksa oleh peneliti. Dengan demikian maka jika ada jawaban yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan peneliti, atau jika ada pertanyaan yang dianggap kurang jelas oleh responden, bisa langsung diulangi pada saat itu juga. Pada saat yang sama, peneliti juga bisa menentukan secara langsung, apakah pertanyaan yang diajukannya sesuai dengan masalah yang diajukan. (b) nilai jawaban: Wawancara cenderung mempunyai tingkat responsi yang lebih baik dibandingkan dengan kuesioner melalui pos. Responden yang tidak bisa membaca, bisa memberikan jawaban yang diperlukan, karena pertanyaannya dilakukan secara lisan dan langsung.
Keuntungan studi wawancara (c) perilaku nonverbal: Peneliti bisa mengamati secara langsung perilaku nonverbal responden sehingga bisa memeriksa validitas jawaban responden. (d) mengendalikan lingkungan (control over environment): Peneliti bisa membakukan kondisi lingkungan, misalnya dengan cara menegaskan bahwa wawancara berlangsung secara bebas tanpa terganggu oleh hal-hal lain serta terlepas dari masalah-masalah yang mengancam ketenangannya. (e) susunan pertanyaan: Peneliti dapat mengendalikan pertanyaan dan juga jawaban responden yang bisa melompat terlalu jauh dari masalah yang sedang diteliti.
Keuntungan studi wawancara (f) Spontanitas (spontaneity): Peneliti dapat merekam jawaban-jawaban yang sifatnya spontanitas dari responden, dan juga responden tidak bisa menarik kembali jawaban-jawabannya. (g) jawaban langsung dari responden: Ini tidak selalu terjadi jika kuesioner diposkan, karena bisa dicurangi jawaban-jawabannya, misalnya oleh orang lain mengisinya. (h) lengkap: Peneliti bisa yakin bahwa semua pertanyaan yang diajukan telah dijawab oleh responden. Kalau angket, hal ini tidak bisa dilakukan. (i) waktu wawancara: Waktu wawancara bisa diatur sesuai dengan keinginan peneliti, disesuaikan dengan jadwal kerjanya.