Pengembangan Penilaian Psikomotor
Indikator adalah karakteristik, ciri-ciri, tanda-tanda, perbuatan, atau respons yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh pesertadidik untuk menunjukkan bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi dasar tertentu. Kisi-kisi merupakan matriks yang berisi spesifikasisoal-soal yang akan dibuat sebagai acuan bagi penulis soal, sehingga soal yang dihasilkan memiliki isi dan tingkat kesulitan yang relatif sama. Penilaian Psikomotorik dilakukan oleh guru melalui pengamatan terhadap perkembangan psikomotorik peserta didik Mata pelajaran yang berkaitan dengan psikomotor adalah mata pelajaran yang lebih beorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksi–reaksi fisik dan keterampilan tangan
Prosedur pembelajaran psikomotor meliputi langkah-langkah dalam mengajar praktik, yaitu: Menentukan tujuan dalam bentuk perbuatan; Menganalisis keterampilan secara rinci dan berurutan; Mendemonstrasikan keterampilan disertai dengan penjelasan singkat dengan memberikan perhatian pada butir-butir kunci termasuk kompetensi kunci yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dan bagian-bagian yang sukar; Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mencoba melakukan praktik dengan pengawasan dan bimbingan; Memberikan penilaian terhadap usaha peserta didik
Pedoman Penskoran berupa daftar periksa observasi atau skala penilaian yang harus mengacu pada soal. Daftar periksa observasi memuat aspek-aspek keterampilan pada setiap aspek keterampilan kunci dalam bentuk pertanyaan/pernyataan ke dalam tabel, sedangkan skala penilaian memuat banyaknya gradasi skor Kriteria atau rubrik adalah pedoman penilaian kinerja atau hasil kerja peserta didik yang terdiri atas skor dan kriteria yang harus dipenuhi untuk mencapai skor tersebut. Gradasi skor (misal 5, 4, 3, 2, 1) tergantung pada jenis skala penilaian yang digunakan dan hakikat kinerja yang akan dinilai Penskoran harus memperhatikan ada atau tidak adanya perbedaan bobot tiap-tiap aspek keterampilan yang ada dalam skala penilaian atau daftar periksa observasi. Interpretasi adalah membandingkan hasil yang dicapai dengan acuan atau kriteria
Ranah Psikomotor Hasil belajar pada ranah psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Menurut Trowbridge dan Bybee (1990 : 149-150), dalam pembelajaran sains ada empat ranah psikomotor yaitu : 1. Moving (gerakan) Tingkatan pertama adalah secara umum dikenal dengan pergerakan badan. Gerakan melibatkan koordinasi kegiatan fisik atau pergerakan- pergerakan. Dalam bentuk paling dasar, gerakkan adalah satu tanggapan otot. Hasil belajarnya meliputi koordinasi fisik dan kelancaran tindakan yang dilakukan pada saat pelajaran sains
2. Manipulating (manipulasi) Manipulasi meliputi pergerakan (moving) tetapi pergerakan yang bagus (fine moving). Aktivitas manipulasi meliputi pola-pola pergerakan yang terkoordinasi dengan baik melibatkan bagian-bagian tubuh seperti mata, telinga, tangan, dan jari. Koordinasi pergerakan tubuh dapat menyertakan dua atau lebih bagian badan badan, sebagai contoh tangan-jari, tangan-mata, telinga-mata-tangan. Hasil belajarnya meliputi penyusunan peralatan laboratorium dan juga penggunaan mikroskop.
3. Communicating (komunikasi) Berkomunikasi adalah aktivitas yang menyebabkan perasaan dan gagasan diketahui oleh orang lain atau sebaliknya menerima informasi dari orang lain. Tingkatan ini didasarkan pada pergerakan dan manipulasi dan secara lebih luas tingkatan komunikasi ini dikenal, dirasakan atau diperlukan sebagai hasil pergerakan atau manipulasi. Tingkatan dasar dari komunikasi adalah bahasa nonverbal melalui guratan ekspresi, isyarat, atau pergerakan badan. Level kedua adalah komunikasi lisan, mulai dengan suara atau bicara sampai koordinasi antara gerak dan kata. Level terakhir adalah komunikasi simbolis melalui penggunaan pantomim, penulisan, gambar-gambar, dan bentuk abstrak lain. Para guru sains umumnya tertarik mempelajari hasil dari level komunikasi.
4. Creating (Menciptakan) Menciptakan adalah proses yang menghasilkan gagasan-gagasan baru. Produk-produk kreatif di dalam ilmu pengetahuan atau seni pada umumnya memerlukan beberapa kombinasi gerakkan, manipulasi, dan komunikasi di dalam pembuatannya. Kombinasi yang serasi antara gerakan, manipulasi, dan komunikasi ini merupakan proses kreatif dalam menciptakan.
LIHAT CONTOH:
ANALSISLAH SK-KD DALAM MATA PELAJARAN IPA SD, SELANJUTNYA BUATLAH KISI-KISI, ANGKET PENILAIAN PSIKOMOTOR DAN RUBRIKNYA.