Makna Hidup Pada Seorang Pesulap

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh: Prof.Dr.Mungin Eddy Wibowo, M.Pd Universitas Negeri Semarang
Advertisements

Salam sukses bagi viroesa ada tips menarik nch, artikel yang ditulis berdasarkan pengalaman teman,,,,, yaitu Cara untuk mendapatkan beasiswa, langkah demi.
Belanja di Toko Kebahagiaan Seorang muda yang selalu resah dan gelisah menemui seorang bijak dan bertanya, “Berapa lamakah waktu yang saya butuhkan untuk.
ASESMEN TEKNIK NON TES DAN TES
LATAR BELAKANG MASALAH PERTANYAAN PENELITIAN
PENATAAN RANGKAIAN TIK DI SEKOLAH
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Kepuasan Kerja pada Bidan
MetPen2 8: Validitas penelitian kualitatif
QOTRIN NIDA RAHMATA SARI UNIVERSITAS GUNADARMA
Latar Belakang Masalah
Penyimpangan Motivasi
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA
Kepedulian Sosial Pada Remaja Yang Menghabiskan Waktunya Untuk Bermain Game Online Eva Wijayanti
Penyesuaian diri remaja yang mempunyai ibu perokok
KONSEP DIRI WANITA DEWASA MADYA YANG MENGALAMI
Kebahagiaan pada Remaja yang tinggal di Panti Asuhan
STRES DAN COPING PENGEMUDI BUS DALAM MEMENUHI TARGET SETORAN
PENYESUAIAN DIRI WANITA YANG MELAKUKAN KONVERSI AGAMA PRA PERNIKAHAN
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
LOGOTERAPI Victor E. Frankl
Kesepian pada Pria Dewasa Muda yang Baru Bercerai
MAKNA HIDUP PADA LANSIA (LANJUT USIA) TUNA NETRA
Menghilangkan Rasa Takut pada Anak
Universitas Gunadarma Fakultas Psikologi for further detail, please visit
PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP
INTIMASI PERSELINGKUHAN PADA PRAMUGARI UDARA YANG SUDAH MENIKAH
KECANDUAN MEROKOK PENYEBAB DAN AKIBATNYA PADA MAHASISWI
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
PENYESUAIAN DIRI REMAJA
Teori – Teori Sosial Pip, Jones (2009).
Kerja Sama Tim & Meningkatkan Kemampuan Interpersonal
Mengembangkan Diri (Self Development)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
Menikmati Kehidupan Kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan terletak pada semangat juang masing-masing individu. Hal yang besar bukanlah apa yang terjadi.
VIKTOR EMIL FRANKL (KEBERMAKNAAN HIDUP)
pendahuluan Manfaat Penelitian Manfaat Praktis Latar belakang masalah
Tema : Bermain di Lingkunganku Subtema : Beermain di Lingkungan Rumah
BIMBINGAN PSIKO-EDUKATIF DI SEKOLAH DASAR
TAMPILKAN SLIDE INI: PERKENALAN
PENGANTAR PENGEMBANGAN PROFESI
Isu Etika dan Sosial dalam Perusahaan Digital
1. Mengenal karakteristik peserta didik
Latar Belakang Permasalahan Tujuan Penelitian Manfaat
MENJUAL SEBAGAI SALAH SATU KEGIATAN DASAR KEWIRAUSAHAAN
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
MENGAJAR UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN IPS
MENGAJAR UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN IPS
NILAI DAN NORMA.
PENILAIAN POTENSI DIRI WIRAUSAHA
Merumuskan Solusi Masalah
UniversitasGunadarma FakultasPsikologi
Pengambilan Keputusan sebagai ilmu dan seni
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJERIAL
BAHASA & KERANGKA ACUAN
“ MENGHARGAI DIRI SENDIRI “
Bab 11 Penyusunan Personalia Organisasi
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
Pedoman Memperkerjakan dan Melatih Staf Pada Organisasi Masyarakat
Persiapan pre-wedding
STUDI KASUS MENCERMATI MASALAH ARTI STUDI KASUS
Diah Sukaesti, M. Kep, Sp.Kep J FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PERSPEKTIF SOSIOLOGI DALAM PENELITIAN KUALITATIF
POLIGAMI !!! MUHAMMAD JUNAEDI ARAS A / D3 TEKNIK KIMIA.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA : WAWANCARA DAN OBSERVASI
Oleh: Prof.Dr.Mungin Eddy Wibowo, M.Pd Universitas Negeri Semarang
PENDEKATAN EKSISTENSIAL-HUMANISTIK
PERKAWINAN USIA DINI Karya Tulis Ilmiah Firman, S.Ag.
Transcript presentasi:

Makna Hidup Pada Seorang Pesulap Oleh : Hario Setyo Wibowo

Latar Belakang Masalah Harapan Dan Kenyataan (Sulap) & Pesulap Makna Hidup Pertanyaan Penelitian Tujuan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Makna Hidup Sulap Pesulap - Makna hidup merupakan sesuatu yang dianggap penting dan berharga, serta memberikan nilai khusus bagi seseorang. Makna hidup bila berhasil ditemukan dan dipenuhi akan menyebabkan kehidupan ini dirasakan demikian berarti dan berharga. (Bastaman 2007). - Ada lima tahap proses perubahan dari penghayatan hidup tak bermakna menjadi lebih bermakna melalui pengalaman tertentu (Bastaman, 1996) : Tahap Derita, Tahap Penemuan diri, Tahap Penemuan Makna Hidup, Tahap Realisasi Makna, Tahap Kehidupan Bermakna - Ada tiga faktor yang mempengaruhi kebermaknaan hidup individu, Frankl (dalam Schultz, 1991) : Spiritualitas, Kebebasan, Tanggung Jawab - Sulap sebuah seni pertunjukan yang bertujuan membuat orang penasaran, takjub dan terhibur. Sulap bukan sihir, sulap dengan sihir serupa tapi tak sama, sebab keduanya merupakan dua praktek yang berbeda. Perbedaan sangat jauh namun dapat mempunyai efek yang sama dengan sihir yaitu “keajaiban” (Asmara, 2008) - Asmara (2008) mengatakan, pesulap sebenarnya adalah orang-orang yang sangat jenius, mereka mampu memanfaatkan kemampuan alam dan menyuguhkan sesuatu yang seolah-olah berlawanan dengan hukum alam sehingga membuat siapa saja yang menontonya merasa penasaran dan heran, namun mereka menjadi takjub dan terhibur karena sebenarnya disanalah inti dari sebuah pertunjukan sulap yang dimainkan oleh pesulap. - Pesulap adalah sebuah profesi dalam bidang seni sulap, seperti halnya para pelaku-pelaku seni lainya pesulap selalu berharap di dukung dan dihargai setiap karyanya (Schindler, 2005). Sulap Pesulap

Dinamika Makna Hidup Pada Seorang Pesulap Menemukan Makna Hidup Mengenal Sulap Menjadi Pesulap Mengalami penderitaan Mengalami penderitaan

Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data Wawancara dan Obsevasi tak berstruktur Pendekatan Kualitatif Studi Kasus Subjek Penelitian Keakuratan Data Penelitian Menggunakan Triangulasi : Triangulasi Sumber Triangulasi Metode Triangulasi Pengamat Triangulasi Teori Keakuratan Penelitian Alat Pengumpul Data Pedoman Wawancara, Alat Perekam dan Alat Tulis confirmabillity Analisis Intra Kasus, yaitu untuk menangkap persamaan dan perbedaan antara hasil wawancara subjek dengan significant other Koding, yaitu pemberian koding yang dilakukan ada pada hasil wawancara untuk menemukan tema dan kategori Penjodohan Pola, yaitu menjodohkan teori dengan hasil penelitian. Penjodohan pola dilakukan di pembahasan Analisis Deret Waktu, yaitu menggambarkan fenomena penelitian secara runtut dengan kronologis. Analisis deret waktu dilakukan pada dinamika psikologis, hasil wawancara , setting, hasil penelitian dan analisis intra kasus Teknik Analisis Data

Hasil Penelitian Setting Wawancara dilaksanakan pada hari Minggu sore di rumah Subjek yang lokasinya di daerah perumahan Bojong Gede, Kabupaten Bogor. Subjek berjualan alat sulap dan menerima panggilan sulap untuk acara-acara tertentu, subjek juga bekerja sebagai karyawan swasta namun lingkungan sekitar lebih menganal subjek sebagai pesulap. Walaupun subjek terlihat akrab dengan tetangga dan teman-teman kerjanya tetapi untuk urusan masalah pribadi atau yang berhubungan dengan pekerjaannya subjek tidak begitu akrab karena satu lain hal. Akan tetapi subjek selalu berusaha untuk tetap profesional dan berhubungan baik dengan setiap orang.

Bagaimana proses menemukan makna hidup pada seorang pesulap ? Tema-tema Subjek Tema-tema Significant Other 1. Mengenal Sulap : - SD (Sekolah Dasar) - Menonton acara sulap - Mencari buku sulap - Belajar otodidak 2. Menjadi Pesulap : - Menutup rasa penasaran dan hoby - Bukan mata pencaharian pokok - Main didepan umum - Menutup identitas - Banyak yang menentang - Menjalankan profesi 3. Keuntungan dan Kerugian Menjadi Pesulap : - Sulit dana dan sarana - Diganggu dan dihina - Penyalahgunaan sulap - Hidup pesulap masih jauh dari standar - Mencukupi hidup sendiri 4. Kehidupan Pesulap : - Cara menjalani hidup - Hidup penuh keterbatasan - Semakin dekat dengan Tuhan - Sebelum kenal SO - Buku-buku sulap - Belajar sendiri - Tidak pernah cerita - Keluarga tidak suka - Dianggap ilmu hitam - Alat sulap mahal - Suka diganggu - Sepi Job - Mencukupi hidup keluarga - Proses perjalanan hidup - Hidup penuh kekurangan - Bersyukur dan berusaha

Pembahasan Dalam mengenal sulap dan ketika menjadi pesulap, hal ini sesuai dengan pendapat dari Guttmaan (dalam Iriana 2005), Mendapatkan pengalaman pastilah membuka pemahaman individu terhadap sesuatu hal yang mungkin selama ini belum diperolehnya dan ketika seorang individu membuat suatu pilihan maka yang terjadi adalah proses penyelesaian. Individu tersebut menyelesaikan berbagai hal dari berbagai perspektif, mana yang baik bagi dirinya dan mana yang tidak. Dari hal tersebut menuntun individu pada pemaknaan yang ia berikan terhadap hidupnya. Keuntungan dan kerugian menjadi pesulap, hal ini sesuai dengan pendapat Guttmaan (dalam Iriana (2005), dengan mengalami penderitaan maka individu biasanya akan merenung. Dari sanalah individu merefleksikan kejadian yang memilukan tersebut untuk kemudian diambil hikmahnya. Pengambilan hikmah inilah yang membuka jalan bagi individu untuk menemukan makna hidup Kehidupan pesulap, hal ini sesuai dengan pendapat Frankl (dalam Bastaman, 1996), ada tiga makna yang dapat membawa manusia menemukan makna di dalam hidupnya, yaitu makna kerja, makna penderitaa dan makna cinta. Pekerjaan dapat merepresentasikan keunikan keberadaann individu dalam hubunganya dengan masyarakat. Penderitaan memberikan suatu makna manakala individu menghadapi situasi kehidupan yang tidak dapat dihindari. Cinta mungkinkan individu untuk melihat inti spiritual orang lain, nilai-nilai potensial dan hakekat yang dimilikinya.

Bagaimana gambaran makna hidup pada seorang pesulap ? Tema-tema Subjek Tema-tema Significant Other 1. Mengalami Penderitaan : - Mental jatuh - Masalah keluarga   2. Cara Mengatasi Masalah : - Bersikap acuh - Meminta pertolongan Tuhan - Memanfaatkan pekerjaan lain 3. Menemukan Makna : - Dekat dengan Tuhan - Merasakan pertolongan Tuhan - Menjalani profesi dengan ikhlas dan apa adanya 4. Mengaplikasikan Makna : - Membuat alat sulap sendiri - Menjual alat dan trik sulap di kaki lima 5. Menjalani Hidup Bermakna : - Lebih bersyukur - Keluarga bahagia - Menikmati pasang surut kehidupan - Santai - Berdoa dan minta petunjuk - Bahagia - Menjalani dengan ikhlas - Jualan dipinggir jalan - Mengajarkan SO - Lebih bijak

Pembahasan - Hal ini sesuai dengan pendapat Frankl (2003) : Didalam ketidakberhasilan seseorang akan menemukan dan memenuhi makna hidup biasanya menimbulkan penghayatan hidup tanpa makna ( meaningless ), hampa, gersang, merasa tak memiliki tujuan hidup, merasa hidupnya tak berarti, bosan, dan apatis. Hal ini sesuai dengan pendapat Bastaman (1996), dalam proses perubahan dari penghayatan hidup tak bermakna menjadi lebih bermakna dapat digambarkan dengan tahapan-tahapan melalui pengalaman tertentu seperti, tahap derita, tahap penerimaan diri, tahap penemuan makna, tahap realisasi makna dan tahap kehidupan bermakna . 1. Tahap penderitaan : mengalami penderitaan Diganggu ketika bermain didepan umum sehingga pertunjukannya gagal. Penderitaan terberat yang subjek alami adalah masalah ekonomi keluarga dengan istrinya. 2. Tahap penerimaan diri : cara mengatasi masalah Disaat banyak menghadapi masalah dalam hidup subjek selalu meminta pertolongan Tuhan dengan berdoa dan selalu berusaha mencari kesempatan untuk menghasilkan sesuatu yang berarti bagai keluarganya dengan memanfaatkan kemampuan yang dimilikinya. 3. Tahap penemuan makna : menemukan makna Hal yang berarti bagi subjek dan keluarganya adalah mereka merasakan pertolongan Tuhan yang sangat besar ketika keluarga meraka dalam masalah, khususnya masalah ekonomi. Dengan begitu, subjek merasa menjadi lebih ikhlas dalam menjalani profesinya dan hidup dengan apa adanya. 4. Tahap realisai makna : mengaplikasikan makna Subjek menemukan solusi dengan membuat alat sulap sendiri dan menjualnya di kaki lima. Semakin lama subjek terbiasa dengan kondisinya dan mencoba menjalani apa adanya serta menikmatinya. 5. Tahap kehidupan bermakna : menjalani hidup bermakna Subjek merasa lebih bersyukur dengan segala yang didapatnya saat ini dan menikmati pasang surut kehidupan, meraka menjadi lebih bahagia terutama istri subjek menjadi lebih mengerti dan menerima dengan kehidupan yang dijalansaat ini.

Tema-tema Significant Other Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan makna hidup dari seorang pesulap ? Tema-tema Subjek Tema-tema Significant Other 1. Faktor Pribadi (personal) - Sifat - Pandangan positif - Spritualitas 1. Faktor Pribadi (personal) :   Pembahasan Hal ini sesuai dengan pendapat Frankl (dalam Schultz, 1991), ada tiga faktor yang mempengaruhi kebermaknaan hidup individu yaitu, spiritualitas, kebebasan dan tanggung jawab : Subjek memiliki sifat ingin bebas dalam setiap menentukan jalan kehidupanyanya subjek tidak mau dibatasi atau dipaksa untuk menolak atau memilih sesuatu didalam hidupnya. Subjek mengetahui tentang segala macam resiko dan kendala yang akan dihadapinya ketika memutuskan untuk menekuni dunia sulap dan itu dibuktikan oleh subjek dengan tanggung jawabnya yang besar terhadap profesinya. Subjek juga merasa dengan sulap ia dapat lebih mudah bersosialisasi kepada masyarakat dan banyak teman, subjek merasa benar-benar menjadi makhluk Tuhan (semua hal tersebut masuk kedalam faktor pribadi atau personal).

SARAN Ada beberapa saran yang ingin peneliti berikan : 1. Para pesulap disarankan : a. Dapat lebih memasyarakatkan sulap agar pandangan-pandangan miring tentang sulap dapat dihilangkan. b. Lebih menghargai profesinya sebagai pesulap dan menghindari dari pembajakan. c. Menggunakan keahliannya dalam bermain sulap sebagaimana mestinya untuk hiburan bukan untuk tindakan kejahatan. 2. Kepada subjek kiranya dapat : a. Meningkatkan usahanya dalam mengembangkan kemampuan diri baik dalam hal pengetahuan umum maupun dalam pengetahuan keagamaan. b. Mempertahankan untuk selalu memberikan contoh dan nasihat yang baik kepada keluarga dan orang-orang terdekat dalam menjalani kehidupan. c. Mempertahankan sikap optimisme dan kemampuan mengevaluasi diri dalam menjalani setiap tantangan kehidupan demi memenuhi tujuan hidup agar tercapai kehidupan yang lebih baik. 3. Saran untuk peneliti berikutnya Penelitian selanjutnya diharapkan dapat lebih mengembangkan bahan penelitiannya, sehingga penelitiannya dapat mengulas lebih dalam mengenai bagaimana gambaran seseorang memaknai kehidupannya dilihat dari profesi yang dijalaninya yang mungkin dianggap kurang umum dimata masyarakat. Untuk dapat memperoleh hasil yang lebih memuaskan, diharapkan peneliti selanjutnya dapat mencari subjek penelitian yang hanya berprofesi sebagai pesulap dan lebih mempersiapkan diri, materi serta bahan-bahan yang dapat menunjang dalam pelaksanaan penelitiannya.