OXYGEN THERAPY OLEH SLAMET SUMARNO
Oxygen Oxygen adalah gas yang tidak berbau, berasa dan tidak kelihatan tetapi mempunyai berat dan bentuk dalam atmosphere. Tekanan atmosphere 760 mmHg. Oxygen mudah terbakar(combustion) Atmosphere mengandung 20,95 % atau 158 mmHg oxygen dalam ketinggian air laut. Makin Tinggi dataran makin berkurang konsentrasi oksigennya, sebaliknya bila konsentrasi ditinggkatkan konsentrasinya diharapkan oksigen yang masuk alveoli juga meningkat, sehingga perfusi oksigen lebih banyak dalam darah sehingga angkutan oksigen juga meningkat (PaO2) lebih dari 80 mmHg (8.0 Kpa)
Udara mengandung gas sbg: Symbul Percent mmHg at sea level Nitrogen Oxygen Argon Carbondioxide Total N2 O2 Ar CO2 78.08 20.95 0.93 0.03 99.99 593 158 7 2 760 0.01 terdiri dari gas Neon, helium, krypton, hydrogen, xenon, ozone dan radon.
Oxygen komersial Oxygen didapat dengan fractional distillation. Udrara dimampatkan dengan tekanan tinggi dan didinginkan sehingga udara mencair dalam bentuk cairan
Terapi oksigen Terapi oksigen suatu tindakan agar konsentrasi udara inspirasi lebih tinggi dari menghirup udara atmosfer, sehingga oksigen tidak berguna bila tidak ada indikasi gangguan kecukupan oksigen.Pemebrian oksigen dapat mengakibatkan penurunan fungsi paru dan jantung dalam jangka panjang, oksigenterapi dianggap baik bila mendampingi terapi inhalasi.
Indikasi terapi oksigen. Diatas telah disampaikan bahwa oksigen bermanfaat bila diberikan dengan indikasi yang tepat, dan berbahaya jika oksigen diberikan secara berlebihan karena dapat menimbulkan keracunan oksigen dan dapat mengakibatkan kefatalan. Indikasi klinis: 1. Untuk mendampingi terapi inhalasi. 2. Gangguan fungsi atau gagal paru seperti:
Indikasi oksigen terapi. Sesak nafas saat iistirahat. Sianosis sentral Frekuensi pernafasan istirahat tinggi Mengantuk, mengigau atau tidak sadarkan diri. Asidosis, alkalosis respiratoris atau metabolik. Kelainan paru lain yg menyebabkan gangguan ventilasi atau oksigen darah arteri rendah. Penyakit neuromuskuler yg menyebabkan diapraghma dan dinding dada tak berfungsi dengan baik.
Tahapan kegagalan pernafasan. Hipoksia akut tanpa hipercapnia. Hipoksia akut dengan hiperkapnia Hipoksia kronis tanpa hiperkapnia Hipoksia kronis dengan hiperkapnia. Pemberian Oksigen. Oksigen pada pipa cukup untuk flow meter yg menunjukkan aliran sampai 10 l/min. tabung oksigen standart berisi 1360-3400 l oksigen dalam bentuk cair. Untuk tabung kecil rumah tangga berisi 4 l
Regulasi aliran. Alat pengatur aliran oksigen disebut: Flow meter pada alat standart memungkinkan aliran antara 0-10 l / min aliran ini tidak bisa untuk menjalankan nebulezer. Pengeluaran oksigen. Pengeluaran oksigen dapat dilakukan dengan masker atau kanula hidung.
Masker Menutup hidung dan mulut, menampung udara yang dikeluaarkan dan resiku menghirup udara yang terekspirasi. Jenis: Masker MC: berbentuk kerucut dari plastik tranparan apeknya temapt masuk udara dan sekitarnya ada lubang yang memungkinkan inspirasi dan ekspirasi, bila diberikan 1 liter terinhalasi 28% oksigen dan bial diberikan 6 l/min terkandung 60 % oksigen. Bila perlu oksigen tinggi dengan masker ini kurang baik, karena udara yang terhisap sedikit dan yang terekspirasi banyak. Ada kecenderungan CO2 terekspirasi terhisap kembali, sehingga terjadi hiperkapnia.
Masker Edenburgh. Alat ini terdiri dari muka (face pece) plastik yang longgar oksigen dimasukkan melalui samping. Aliran 1l/min konsentrasinya 25-29 % bila 2 l/min = 32-35 % dan bila 3 l/min 33-3 % Retensi CO2 cenderung tidak ada. Masker Ventury. Alt ventimaks terdiri dari kerucut plastik yg ringan dengan jet kecil pada apeknya mendorong udara masuk dan keluar melalui lubang lainnya dengan menggunakan prinsip venturi konsentrasi tergantung ukuran gerbang.
Masker standart. Masker ini menghasilkan konsentrasi 24 %, 28%, 35%, 40% dan 60%, aliran oksigen minimum 2,4,8,10,15 l/min, bila pasien hiperkapnia dianjurkan oksigen tinggi agar meningkatkan output total meningkat. Pada Flow meter standart aliran oksigen maksimum 10 l/min.
Kanul hidung. Alat ini mengeluarkan oksigen langsung ke hidung melalui dua batang plastik kembar ditempatkan pada nares anterior. Oksigen yang dihisap pasien tidak dapat diketahui secara tepat. Pada pemberian 1 l/min menghasilkan perubahan tekanan oksigen antara=25-30% dan 2l/min=30-35% sedangkan 3l/min= 32-38 %. Hasilnya dipengaruhi pernafasan pasien lewat mulut atau hidung Kanul hidung tidak bisa memberikan oksigen tinggi.Kanul hidung dipakai lebih enak bagi pasien drpd yg lain.
HUMIDIFIKASI Pemakaian oksigen harus melalui humidifikasi agar oksigen yang keluar dari tabung ke pasien telah dilembabkan dengan humidifikasi. Dimana oksigen yang keluar dilewatkan ke air (agua) agar kelembaban terjadi dan tidak memaksakan mukoswa hidung untuk melembabkan. Humidifikasi mencegah peradangan jalan nafas akibat kering karena oksigen.
CHEST FISIOTERAPI. Pengertian: Chest Fisioterapi adalah sekumpulan tehnik fisioterapi sebagai usaha untuk membersihkan jalan nafas akibat menurunnya fungsi pembersih mucosiliary/ tranpotasi mukus ke mulut secara fisiologis melalui batuk.
Chest fisioterapi maliputi: Pre chest fisioterapi: heathing, inhalasi atau bentuk rileksasi yang lain. Chest fisioterapi terdiri: Postural drainage Topotement. Breathing, Fibrasi atau shaching Caoghing, huffung (batuk) Bila tidak bisa batuk dapat dilakukan suction. Sedangkan setelah dilakukan chest Fisioterapi dapat dilakukan Mobilisasi thorak untuk lebih meningkatkan fungsi pernafasan yang optimal.
Faktor-faktor yg menghambat pembersihan mukolitik Dehidrasi Hipoksia Infeksi yg meningkatkan vikositas mukos Penyempitan atau kerusakan jalan nafas Obat-obat anaestesia Pemberian oksigen prosentasi tinggi Polusi Udara dingi dan kering ( AC).
Faktor retensi mukos dan fungsi batuk mengakibatkan Penyempitan jalan nafas. Kesulitan bernafas Wheezeng atau rochi kering Penurunan PEFR atau FEV1 Akibat lanjut: Kolap dan konsulidasi Hipoventilasi dengan tanda-tanda: a. Nafas pendek, b. Nyeri dada, c. Cyanosis d. Fungsi pernafasan menurun.
Inhalasi/ Humidifikasi. Pengertian: cara modifikasi penhirupan udara dengan memberikan penguapan, obat-obatan, aroma atau peningkatan oksigen dengan tujuan memperbaiki fungsi jalan nafas (hygiene) sehingga perfusi atau defusi alveoli lebih baik. Methode ini dengan cara memecah partikel yang lebih kecil sehingga mudah untuk dihirub.
Indikasi inhalasi, humidifikasi aerosol atau aroma terapi. Vikositas mukos Spasme bronkus Hyperaktif bronkus Infeksi jalan nafas Jalan nafas atau alveoli kering (tidak lembab) Delatasi atau contreksi bronkus atau ekstraksi alveoli pada emfisema pada collap alveoli.
Tujuan Menghilangkan symtom atau penyebab symtom. Memperbaiki hygiene jalan nafas atau alveoli Mencegah menurunnya fungsi paru Mengencerkan mukos Rileksasi bronkus. Menaggulangi infeksi.
Tehnik inhalasi. Humidifikasi Aerosol Aroma terapi Peralatan atau confensional. Alat: Metered Dose Inheler Jet Nebulizers Ultrasonic nebulizers
Convensional Menhirup uap air laut kepantai pada sore hari. Menghirup uap embun pagi saat matahari terbit di pegunungan. Menghirup uap dari air yang dipanaskan Menghirup pada sauna terapi.
Matered dose inheler
Jet nebulizer