Keragaman dan Karakteristik Negara Berkembang

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Negara Maju dan Negara Berkembang
Advertisements

BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
PENGUATAN DAYA SAING DENGAN KLASTER INDUSTRI UNTUK MEMASUKI EKONOMI MODERN Kristiana ( )
Nama: Nova Al- Muhdor NIM: Class: B
RUANG LINGKUP ANALISIS MAKRO EKONOMI
TEORI ISU PEMBANGUNAN: Pembangunan Komparasi
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
OLEH CES (CAK EKO SUPENO)
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB I
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
Pembangunan Komparatif: Perbedaan dan Persamaan di Antara Negara Berkembang Ekonomi Pembangunan.
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
DOSEN : H. R MARWAN INDRA SAPUTRA,SE. Msi/ Aris T,SE.MM.
KEBIJAKAN PERDAGANGAN DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG DAN MAJU
Perekonomian Indonesia
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
MODUL STUDI KELAYAKAN BISNIS
Manajemen Strategi: Pengantar
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
KONSEP PEMBANGUNAN.
PEMBANGUNAN EKONOMI Michael P. Todaro Stephen C. Smith JILID 1
Ruang Lingkup Analisis Ekonomi Makro
Garapan Drs. Puji Suharjoko
BAGIAN 1 Prinsip & Konsep
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
PERUBAHAN DAN PERTUMBUHAN STRUKTUR EKONOMI INDONESIA
PERDAGANGAN INTERNATIONAL
Pertemuan ke 2 ‘’ Permasalahan Ekonomi ‘’
Materi Kuliah EKONOMI PEMBANGUNAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI MAKRO
Nama : Nanik Sugiyarti Nim : A Kelas : H
Pembangunan Ekonomi Raya Sulistyowati
Pembangunan Ekonomi.
EKONOMI PEMBANGUNAN.
PEMBANGUNAN EKONOMI KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI
PEMBANGUNAN EKONOMI & PERTUMBUHAN EKONOMI
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi
EKONOMI PEMBANGUNAN.
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Pembangunan Ekonomi.
Kesesuaian Kebijakan Ekonomi Konvensional dalam Kebijakan Pembangunan
KETENAGAKERJAAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
Lingkungan Pemasaran Global
“ NEGARA MAJU & BERKEMBANG “
Pendahuluan Ekonomi Pembangunan
KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI
PEMBANGUNAN EKONOMI Michael P. Todaro Stephen C. Smith JILID 1
PENGANTAR EKONOMI MAKRO BAB I PENDAHULUAN. Pengertian Makro Ekonomi Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel- variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan).
Perekonomian Indonesia
Pembangunan Ekonomi.
BAB II PEMBANGUNAN EKONOMI.
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
PENDAHULUAN.
PERTEMUAN 4.
Pembangunan Ekonomi dan pertumbuhan Ekonomi
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM
EKONOMI POLITIK PEMBANGUNAN
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
PEMBANGUNAN EKONOMI Michael P. Todaro Stephen C. Smith JILID 1
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
Masalah – masalah EKONOMI INTERNASIONAL
Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat.
PEMBANGUNAN EKONOMI Michael P. Todaro Stephen C. Smith JILID 1
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO. Ekonomi Mikro Ekonomi Makro Ekonomi Mikro Ilmu ekonomi yang mempelajari fungsi ekonomi individu dan perilaku sistem pembuatan.
Materi Kuliah SEJARAH PERTUMBUHAN EKONOMI
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
Judul : Perkembangan industri di Era globalisasi Terhadap pendapatan nasional indonesia Nama : Agustinus Jono Npm :
Transcript presentasi:

Keragaman dan Karakteristik Negara Berkembang

Fenomena Keterbelakangan Fenomena keterbelakangan (underdevelopment) harus ditelaah dalam konteks nasional maupun internasional

Tujuan Inti Pembangunan Peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam barang kebutuhan hidup yang pokok Peningkatan standar hidup Perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial

Tolak Ukur Keberhasilan Pembangunan Ekonomi: Pendapatan Nasional Produk Nasional (PNB) Kesempatan Kerja Perekonomian yang stabil Neraca Pembayaran Luar Negeri Distribusi Pendapatan yang Merata

Dampak Pembangunan Ekonomi Dampak Positif: Terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat Pendapatan masyarakat akan bertambah shg kesejahteraan masyarakat meningkat Fasilitas umum dapat terpenuhi Terjadi perubahan struktur ekonomi dari agraris ke industri Dampak Negatif Meningkatnya urbanisasi Terjadinya pencemaran lingkungan Perusakan lingkungan hidup karena industri yang tidak terkontrol

Masalah-masalah yang Dihadapi Standar hidup yang rendah Produktivitas yang rendah Pertumbuhan penduduk dan ketergantungan yang tinggi Ketergantungan ekspor pada produk primer Pasar yang tidak sempurna dan informasi yang tidak lengkap Rapuhnya negara-negara berkembang di pentas internasional

Masalah-masalah yang Dihadapi Aspek-aspek Masalah-masalah yang dihadapi memiliki aspek-aspek domestik sekaligus global Aspek-aspek tersebut terkait dengan: Asal mula semua masalah tersebut Potensi-potensi pemecahannya

Karakteristik sebagian besar Negara Sedang Berkembang: PNB per-kapita yang rendah Ekonomi agraris Kondisi kesehatan yang memprihatinkan Tingkat buta huruf yang tinggi Tingginya angka pertumbuhan Penduduk Inti Permasalahan Kualitas SDM

Mengatasi Permasalahan Segenap kekuatan ekonomi dan sosial yang melingkupi negara-negara berkembang, baik internal maupun eksternal, harus sama-sama memikul tanggung jawab untuk mengatasi: Kemiskinan Ketimpangan kesejahteraan Rendahnya produktivitas

Mengatasi Permasalahan Syarat dan Keperluan demi Keberhasilan Keberhasilan upaya-upaya pembangunan ekonomi dan sosial mensyaratkan dan memerlukan: Formulasi strategi yang memadai di pihak negara-negara Dunia Ketiga Modifikasi sistem ekonomi internasional secara keseluruhan, agar sistem tersebut lebih peka terhadap berbagai kebutuhan pembangunan negara-negara miskin

Gambaran dan Keberhasilan Gambaran kehidupan di banyak negara berkembang dalam pembahasan kita ini nampak begitu suram Namun, perlu diingat bahwa banyak pula negara-negara berkembang yang telah berhasil dalam upayanya untuk: Meningkatkan pendapatan nasional Menurunkan tingkat kematian bayi Memperbaiki akses pendidikan Mempersempit disparitas gender Memperbesar usia harapan hidup

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Negara-negara miskin akan memiliki sarana dan dukungan yang lebih memadai guna mewujudkan aspirasi- aspirasi pembangunannya melalui: Penerapan serangkaian kebijakan ekonomi dan politik yang tepat, baik kebijakan dalam negeri maupun kebijakan luar negeri Dukungan yang benar-benar positif dan efektif dari negara-negara maju/ maka

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Transformasi Perubahan-perubahan kelembagaan, teknologi, dan sosial harus dilakukan secara beriringan serta saling melengkapi dalam usaha merealisasikan pertumbuhan ekonomi jangka panjang Transformasi tersebut harus terjadi bukan hanya di negara-negara berkembang saja, melainkan harus meliputi perekonomian internasional secara keseluruhan

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Reformasi Perekonomian Dunia Nasib negara-negara berkembang secara keseluruhan tidak akan membaik hanya dengan tampilnya segelintir negara berkembang yang berhasil dalam menjalankan transformasi sosial dan ekonominya Perekonomian dunia harus mampu untuk mendukung perkembangan aspirasi dan usaha dari setiap negara berkembang dengan adanya reformasi: Struktural Sikap Kelembagaan

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Keuntungan dari Keterbelakangan (1) Ada semacam "keuntungan dari keterbelakangan" dalam pembangunan, misalnya: Kemampuan menggunakan teknologi yang sudah terbukti andal, dan tidak perlu melakukan penelitian sendiri dari awal Dapat melakukan lompatan dengan menggunakan standar teknologi baru, dan tidak perlu menggunakan standar teknologi kuno yang dulu membatasi negara-negara maju, contohnya teknologi sinyal penyiaran televisi yang kuno

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Keuntungan dari Keterbelakangan (2) Negara berkembang juga dapat memetik pelajaran berharga dari berbagai kebijakan ekonomi yang telah dicoba di berbagai negara di seluruh dunia Keuntungan-keuntungan ini akan sangat bermanfaat jika perekonomian tersebut berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi modern yang berkesinambungan, seperti yang dialami Taiwan, Korea Selatan, Cina, dan beberapa negara lain yang mengikuti jejak mereka

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Kelemahan dari Keterbelakangan Namun demikian, bagi kebanyakan negara-negara yang sangat miskin, keterbelakangan juga diiringi dengan berbagai kelemahan, yang banyak di antaranya disebabkan oleh: Warisan jaman kolonial Perbudakan Kediktatoran perang dingin

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Dalam kasus mana pun, negara berkembang secara umum harus melakukan lebih dari sekedar meniru berbagai kebijakan yang diambil negara-negara yang sekarang maju pada masa awal pembangunan ekonominya

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Jalan yang Berbeda-beda (1) Setiap negara berkembang menghadapi keterbatasannya sendiri dalam memilih kebijakan yang akan dilaksanakan dan keadaan-keadaan khusus lainnya Masing-masing harus mencari jalan sendiri untuk menjadi institusi ekonomi dan sosial yang efektif

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Jalan yang Berbeda-beda (2) Masukan yang penting bagi perumusan kebijakan berasal dari contoh-contoh yang ditawarkan oleh pengalaman masa lalu dari: Negara-negara maju dan institusi-institusi sekarang ini Negara-negara dunia ketiga lainnya

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Inovasi Institusi Institusi-institusi ekonomi di Eropa dan Amerika Utara dalam sebagian besar kasus lebih mendekati kondisi optimal dibandingkan dengan institusi yang berada di banyak negara berkembang Namun, semua negara memiliki ruang untuk melakukan inovasi institusi lebih lanjut

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Asumsi yang Dihindarkan Perlu diingat bahwa negara-negara berkembang tidak dapat mengasumsikan tanpa penelitian lebih lanjut bahwa mempolakan kebijakan dan institusi mereka seperti di negara-negara maju akan memberikan jalan tercepat bagi keberhasilan pembangunan ekonomi

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Kebutuhan akan pembangunan tidak bisa ditawar-tawar lagi dan jebakan kemiskinan merupakan hal yang benar-benar harus kita hadapi Hingga sekarang, kurang terdapat bukti akan terjadinya konvergensi pendapatan di seluruh dunia Namun, pengalaman selama 50 tahun menunjukkan bahwa pengentasan kemiskinan dan memulai pembangunan yang berkelanjutan bukanlah hal yang mustahil